NovelToon NovelToon
JEBAKAN JODOH

JEBAKAN JODOH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: gongju-nim

dapat orderan make up tunangan malah berujung dapat tunangan.Diandra Putri Katrina ditarik secara paksa untuk menggantikan Cliennya yang pingsan satu jam sebelum acara dimulai untuk bertunangan dengan Fandi Gentala Dierja, lelaki tampan dengan kulit sawo matang, tinggi 180. Fandi dan Diandra juga punya kisah masa lalu yang cukup lucu namun juga menyakitkan loh? yakin nggak penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gongju-nim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

023. Jebakan Jodoh

Mendengar perkataan Fandi, Diandra mengangguk. "Mungkin nanti, saat aku udah ngerasa baikkan," Diandra menatap lembut pada Fandi "Maaf ya, jadi ngerusak suasana." Diandra memandang satu persatu sahabatnya serta Sabahat Fandi.

"Enggak, gue yang salah. Gara-gara pertanyaan gue malah bikin lo nangis. Seharusnya gue tahu gimana perasaan elu. Maaf ya" Sisilia menatap Diandra dengan raut wajah bersalah, bibirnya mencebik bersiap untuk kembali menangis.

Githa yang melihat Sisilia yang sudah tampak akan meneteskan air mata segera mengusap kasar wajah wanita itu. Suasana sendu berubah menjadi mencekam kembali, tindakan Githa membuat emosi Sisilia yang gampang terpancing itu naik seketika. Keduanya sudah akan saling cakar-cakaran jika tidak langsung dipisahkan oleh Jerry dan Randu. Jerry mengendong paksa Githa ala bridal untuk kembali ke beanbag tempatnya duduk semula, sedangkan Randu mendekap erat Sisilia dari belakang agar tidak bisa bergerak menjangkau Githa.

"Ohoooo. Udah mulai hapal ya kelakuan ini manusia berdua." Diandra menaik turunkan alisnya menggoda Jerry dan Randu.

Fandi hanya terkekeh saja mendengar perkataan Diandra, sedangkan Randu dan Jerry menggaruk kepalanya asal. Mereka sedikit salah tingkah dengan godaan Diandra barusan.

Suasana perlahan kembali seperti semula. Ketiga pasangan, tidak lebih tepatnya satu pasangan kekasih dan dua lainnya entah bisa disebut dengan apa, kembali menikmati malam Minggu yang cerah ini. Semakin malam semakin sejuk, pemandangannya juga semakin indah. Fandi dan Diandra dempet-dempetan mengobrol berdua, ditengah ada Randu dan Sisilia yang main game di ponsel Sisilia, keduanya main bergiliran. Di sayap lainnya ada Jerry dan Githa yang juga mengobrol berdua, dengan Githa yang menyadar pada bahu Jerry dan Jerry yang memeluknya dari belakang. Tadinya Fandi ingin seperti Jerry, tapi mengingat dirinya belum ada hubungan pasti dengan Diandra, Fandi belum berani.

"Apaan?" Sisilia berseru dengan layar ponsel yang diangkat menghadap kearahnya, "Ganggu aja."

Mendengar sahabatnya menggerutu, Diandra dan Githa menoleh kearah wanita yang tampak kesal itu.

"Dimana?!" Suara laki-laki diseberang telepon terdengar, nadanya sedikit naik seperti sedang marah.

"Bukan urusan lo." Sisilia menjawab ketus dan singkat.

Randu mengambil gelas minuman miliknya diatas meja dan meneguknya langsung dari gelas tanpa mengunakan sedotan, sedotannya lelaki itu lemparkan keatas meja dengan sedikit kasar. Randu lalu mengambil sendok kecil yang terdapat di gelas kopi milik Jerry untuk mengambil es batu dari dalam gelas miliknya. Lelaki itu mengunyah es batu dengan kasar, rahangnya mengeras. Fandi dan Jerry saling tatap, Randu marah.

"Gue tanya sekali lagi, Dimana?!" Nada kasar kembali terdengar dari laki-laki yang sedang melakukan panggilan video ke ponsel Sisilia.

"Bacot anjin*g!" Sisilia menjawab tak kalah kasarnya lalu mematikan sepihak telepon dari lelaki itu.

"Masih belum selesai?" Githa bertanya heran pada Sisilia.

Diandra dan Githa tahu siapa yang menelpon Sisilia dengan nada begitu, sudah pasti pacar Sisilia. Si brengse*k yang sangat susah Sisilia lepaskan padahal lelaki itu sendiri sudah menikah. Selalu ada ancaman yang Sisilia dapatkan ketika menolak ajakan bertemu ataupun menolak telepon dari pria itu. Tak tanggung-tanggung lelaki itu selalu menekan si lemah Sisilia dengan menyeret Ibu Sisilia, sekali saja Sisilia tidak mengiyakan perkataan lelaki itu, Ibunda Sisilia akan dibuatnya celaka.

Kegilaannya melebihi mantan pacar Githa. Pernah sekali Sisilia berbalik mengancam pria itu, bukannya takut pria itu malah membuat adik Sisilia yang saat itu masih SMP masuk rumah sakit, lelaki itu menyuruh orang untuk menyerempet adik perempuannya yang tengah berjalan pulang sekolah. Bahkan 3 jahitan didapatkan adik Sisilia akibat luka robek pada bagian bawah alis sebelah kanan, jangan lupakan luka memar dan goresan pada bagian kaki dan tangannya.

"Gue kebawah, kalo nggak naik lagi itu artinya gue pergi. Kalo nggak balik sampe besok mungkin malam ini mati."

Tanpa menjawab pertanyaan Githa, Sisilia bergegas pergi setelah mengirimkan pesan pada lelaki brengs*ek yang sialnya masih belum bisa dirinya buang. Panggilan Randu dan kedua sahabatnya gadis itu hiraukan, Sisilia terus berjalan dengan rasa marah dan muak dihatinya.

"Kamu bawa mobil?" Diandra bertanya pada Fandi, firasatnya tidak enak kali ini. Perkataan Sisilia membuatnya sedikit khawatir.

"Bawa kenapa?" Fandi bertanya heran menatap Diandra yang langsung mengadakan telapak tangannya.

"Mana?" Diandra bertanya dengan tidak sabaran.

Fandi segera memberikan kunci mobilnya pada Diandra, meski heran lelaki itu tetap memberikan permintaan Diandra tanpa banyak tanya.

"Ikutin, jangan sampe ketahuan. Kalo terjadi sesuatu sama Sisilia, langsung hajar ditempat aja."

Diandra menyodorkan kunci mobil milik Fandi kearah Randu. Lelaki itu menerima kunci mobil dengan bingung, masih belum mengerti maksud Diandra. Sisilia pergi dengan pacarnya kan? Lalu mengapa Randu harus mengikuti mereka, memangnya Randu ini robot yang tidak mempunyai perasaan. Randu juga manusia biasa bukan power ranger, meski brengse*k dirinya juga bisa merasakan yang namanya perasaan cemburu. Mendengar Sisilia berbicara dengan pria lain di panggilan video saja membuat Randu panas sendiri.

"Buruan ih, malah bengong." Githa berseru gemas pada Randu yang malah bengong mendengar perkataan Diandra. "Oh iya," Githa mengeluarkan bross kecil dari dalam tasnya, "ini pasang dulu. Pasang di baju." Githa menyodorkan bross berbentuk bulan sabit pada Jerry agar lelaki itu segera memasangkannya pada baju bagian depan Randu.

"Ini apa?" Jerry bertanya heran, dirinya bingung mengapa harus memasangkannya pada baju Randu.

"Kamera." Diandra menjawab dengan santai sambil mengangkat bahunya.

Perkataan Diandra membuat para lelaki menatap kearah wanita itu, Jerry lalu menatap tajam kekasihnya. Githa yang ditatap justru dengan tanpa wajah bersalah malah bertanya 'kenapa?' tanpa suara pada Jerry.

"Kamu dapat ini dari mana? Kamu tahu 'kan, ini..." Jerry mulai menginterogasi kekasihnya, belum selesai mengeluarkan unek-uneknya, Githa justru memotong ucapannya dengan sangat santai.

"Nanti aku jelasin ya sayangku cintaku pasang dulu cepetan keburu Sisilia pergi duluan nanti aku sama Diandra jelasin semuanya." Githa berkata dengan cepat dan tanpa jeda, untung saja pekerjaan Jerry membutuhkan konsentrasi, juga indra pendengaran dan pengelihatan harus tajam, jika tidak mungkin Jerry tidak akan bisa menangkap perkataan kekasihnya.

1
Nunuy
semangatttt thor..gk sabar liat Randu kasih bogem ke mantanx Sisilia 🤨
Gongju-nim: Randu : "apa sih yang nggak buat kamu 😉"
total 1 replies
Mas Sigit
diandra bkn hilda thor
Gongju-nim: waduh, bagian mana itu. ngetik udah ngantuk jadi namanya ketukar 🙏🏻
total 1 replies
Haikal Kal
semangat kak
Gongju-nim: terimakasih sayang 🥰
total 1 replies
Ria Mayasari
/Rose/
Gongju-nim: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Victorfann1dehange
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Gongju-nim: siap sayang ku 🥰
total 1 replies
Dálvaca
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
Gongju-nim: makasih sayangku 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!