NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:601.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hai_Ayyu

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Kamu Cantik

"Bara, kamu sudah pulang?" tanya sang Mama yang bingung putranya tiba di rumah. Hari masih siang, masih jam kantor juga.

"Iya, Ma." Jawab Bara menyalami Mamanya.

"Apa kamu sakit, nak?" tanya Mama memegangi dahi Bara. Memastikan suhu tubuh putranya.

"Ma, aku tidak sakit." Bara meraih tangan Mamanya.

"Terus kenapa kamu jam segini sudah pulang?" Mama melihat Bara dengan wajah khawatir. Kecemasan terlihat jelas di wajahnya.

"Aku pulang cepat, karena nanti sore ada urusan, Ma." Jawab Bara.

"Urusan apa?" Mama ingin tahu.

"Mama masak apa? Aku lapar!" Bara pun mengalihkan percakapan. Ia merangkul Mamanya sambil berjalan menuju dapur.

"Ayam goreng."

"Sayurnya?"

"Kangkung!"

"Akan kuhabiskan semua!"

"Ya, sudah sana ganti baju! Biar Mama siapkan makanan untukmu."

"Baik, ibu suri!" ucap Bara sambil membungkukkan badan berjalan mundur. Seolah seperti pelayan kerajaan.

"Dasar anak ini!" dengus Mama melihat tingkah sang putra.

Tak lama, Bara makan dengan lahap sekali. Masakan buatan Mamanya sangat enak, baginya masakan chef-chef terkenal itu kalahlah dengan masakan Mamanya.

"Ma, tambah lagi!" Bara menyerahkan piring kosong. Meminta diambilkan lagi, ia sangat lapar.

Mama meriah piring dan menambah isinya. Putranya makan dengan begitu lahap, membuatnya senang.

"Bara." panggil Mama.

"Ya, Ma." Jawab Bara lalu menyendokkan makanan ke dalam mulut.

"Kapan kamu akan membawa kekasihmu ke rumah?" tanya Mama menatap sang putra.

Mulut Bara berhenti mengunyah. Ia melihat sang Mama yang begitu menunggu jawabannya.

"Mama ingin kamu segera menikah, nak." sambung Mama kembali.

Kunyahan Bara pun berlanjut. Ia memilih tak menjawabnya.

"Bara!" Mama ternyata tetap memaksanya.

"Ma, Bara lagi makan." Pria itu menjawab begitu saja yang membuat Mamanya jadi mencibir.

"Kamu mau Mama kenalkan satu dengan anak teman arisan Mama?" tawar Mama.

"Astaga, Ma! Tidak usah!" tolak Bara. Ia tidak mau dijodoh-jodohkan.

"Coba saja dulu ketemu. Kenalan dulu, anaknya baik kok. Kapan kamu ada waktu biar diatur!" Mama tampak bersemangat untuk menjodohkan putranya. Bara harus segera menikah.

"Ma, ntar kalau sudah ketemu jodohnya. Akan Bara kenalkan sama Mama!"

"Kapan?"

Bara mengangkat bahu, tandanya ia tidak tahu. Itu saja tadi hanya asal bicara, agar Mamanya tidak sibuk terus membahas pernikahan.

"Bara, coba dulu kenalan ya?" bujuk Mama kembali. Menatap putranya dengan wajah memelas.

"Aku sudah selesai makan, Ma. Aku akan ke kamar!" ucap Bara lalu segera kabur. Menghindar dari bujuk rayu Mamanya.

Inilah yang membuat Bara lebih sering datang ke rumah Robi. Untuk menghindari Mama yang begitu bersemangat menjodohkannya. Ibu suri itu ingin ia segera menikah.

Menikah?

Ya, beberapa tahun yang lalu. Bara memang sempat memikirkan untuk menikahi kekasihnya. Menjalani kehidupan berumah tangga bersama istrinya. Tapi, itu hanya jadi rencana saja. Sang kekasih malah berkhianat dan menikah dengan pria lain.

\=\=\=\=\=\=

Sore itu Aura turun dari ojek. Ia telah sampai di depan sebuah kafe, tempat janjian dengan pria kenalannya itu. Karena ketemunya sore-sore, Aura datang sendiri. Ia tidak minta ditemani Lili ataupun menceritakan pada temannya itu. Perihal hari ini ia mau ketemuan dengan pria dari aplikasi itu.

Aura merapikan rambutnya yang tergerai, lalu menghembuskan nafas pelan terlebih dahulu. Ia akan bertemu pria itu. Tah seperti apa pria itu aslinya. Katanya sudah menunggu di dalam.

Masuk ke dalam kafe, Aura mencari tempat yang kosong. Ia pun duduk di sana. Setelah duduk, matanya melihat sosok seorang pria yang menatapnya. Pria yang duduk di depannya. Hanya berjarak dua meja darinya.

'Kenapa dia melihatku begitu?' Aura pun segera mengalihkan pandangannya. Ia melihat ponselnya dan akan mengirim pesan dengan kenalannya.

Aura: Aku sudah sampai.

Ting...

Aura mendengar suara notifikasi. Suaranya terdengar tidak jauh dari tempatnya sekarang. Tapi mata Aura masih melihat ke arah ponselnya saja, tidak mau melihat sekitarnya.

Dug... Dug... Mendadak Aura jadi gugup.

Bara yang sedang memperhatikan wanita yang duduk di depannya, tersadar karena bunyi pesan dari ponselnya. Pesan dari wanita itu, katanya sudah sampai.

"Halo... Kamu di mana?" tanya Bara menelepon kenalannya itu. Matanya melihat sekitar dan berhenti saat melihat wanita di depannya sedang menelepon.

'Apa dia Aura?' batin Bara antara yakin dan tidak.

"Aku sudah di dalam dan sudah duduk di meja dekat jendela." ucap Aura memberitahu posisinya sekarang.

Bara tersenyum tipis. "Dekat jendela? Apa kamu yang di depanku?"

"Hah?"

"Aku yang duduk di depanmu!" Bara memberitahu posisinya juga.

Mata Aura melihat ke arah depan. Pria itu tampak tersenyum sambil mengangkat ponselnya, memberi isyarat padanya.

"Hah, i-iya." Aura jadi menganggukkan kepala sejenak.

"Aku akan ke sana!" ucap Bara lalu mengakhiri panggilan itu.

Dag... Dig... Dug...

Jantung Aura berdetak cepat saat pria itu berjalan akan menghampirinya. Ia mulai gugup dan merasa sedikit menyesal. Mending tadi bawa Lili saja, jadi ada temannya. Nggak gugup begini.

"Apa kamu Aura?" tanya Bara memastikan kembali setelah sampai di mejanya wanita itu.

Aura mengangguk, lalu berdiri.

"Aku Bara!" Mengulurkan tangannya.

"Aura." Ia pun membalas uluran tangan pria itu.

"Kamu ke sini naik apa?" tanya Bara setelah selesai berjabatan tangan.

"Tadi naik ojek. Maaf telat, jalanan sedikit macet!" Aura merasa segan membuat pria itu menunggu lama.

"Tidak apa. Aku biasa menunggu."

Sesaat keduanya saling diam dengan posisi masih sama-sama berdiri. Mereka saling tersenyum tipis lalu membuang pandangan.

"Ayo duduklah! Kenapa kita jadi berdiri saja!" ucap Bara yang baru sadar, mereka tadi bicara sambil berdiri.

"Iya. Silahkan duduk!" Aura mempersilahkan. Gara-gara mendadak gugupnya, ia jadi bingung sendiri.

"Kita makan dulu ya."

Aura mengangguk. Bara pun memanggil pelayan kafe. Mereka memesan makanan.

"Oh ya, kamu tinggal di mana?" tanya Bara sambil menunggu pesanan datang. Ia berbasa basi dari pada nanti mereka diam saja.

"Di sana!" ucap Aura sambil menunjuk Arah.

Bara jadi tersenyum. Sedikit lucu dengan jawaban wanita itu.

"Di daerah Timur." Aura membenarkannya kembali.

Bara mengangguk. Ia pernah lewat sana. "Di mananya?" jadi ingin tahu.

"Ya... dekat-dekat sanalah!" jawab Aura tidak memberitahu secara detail. Ia tidak mengenal pria itu. Jadi menjawab sekenanya saja.

Pesanan makanan mereka pun datang.

"Ayo, kita makan!" Bara mempersilahkan.

Mereka pun melahap makanan pesanan itu. Bara makan sambil tersenyum lega. Ternyata wanita kenalannya itu benar-benar wanita asli dan sangat cantik.

Aura melihat pria itu yang terus tersenyum saat menatapnya. Tatapannya itu tidak baik untuk hatinya. Agar tidak mudah baper dan salah tingkah, Aura mengalihkan pandangan ke semua arah. Asalnya jangan ke arah pria itu.

"Aura..." panggil Bara. Matanya masih menatap wanita di hadapannya.

"Saya." Jawab Aura dan kini menatap orang yang bicara di hadapannya.

"Kamu cantik." puji Bara.

Deg... Deg... Ser...

.

.

.

1
Royani Arofat
dasar g peka
test terts
itu namanya flying victim, merasa sebagai korban, siapa yg salah siapa tp minta tanggung jawab ke orang lain. orng seperti ini gak akan pernah ngaku salah, selalu merasa jadi korban
test terts
Luar biasa
susanti Tri
lili blum nikah thor...😭😭....lnjut mpe punya anak semuanya..trs anakny besti an gtu....😥
susanti Tri
lili juga blum nikah..kasihn thor...😔😔😥
sherly
boncapnya hanya segitu Thor? buat penasaran inimah judulnya
sherly
makannya nasi goreng plus telur mata sapi terus ya baraaa...
sherly
beneran si barabere nih, ada aja akalnya ... hahahhaha
sherly
masa sih, cinta dr Belanda luuu
sherly
hahaha kena dehlu baraaaa
sherly
rajanya lebay nih bara ..hahahah
sherly
bara bere dah punya rencana eh gagal deh
sherly
si Robi nih bukannya di ajak omong si lilinya kasi tau kondisimu jgn sampai lili kabur
susanti Tri
ko gitu..hrusny mpe aura melahirkn..dan evan juga mngikhlskn....udh move on dan istri evan bgitu baik jd evan bisa mnyayngi istri n benar" move on...
sherly
mia dan Evan sama gilanya.... sama2 tukang haluuuuui
sherly
gelo kamu Evan dah jadi mantan baru lu kejar2
susanti Tri
ko masaknya nasi goreng trus.si aura...gk bisa yg lain apa...
sherly
si Evan nih cocoknya dikirim ke luar angkasa aja bandel kali dikasi tau malah ngeyel...
sherly
hahahaha somplak nih bara, tdnya romantis akhirnya ngakak
sherly
Mia beneran ngk punya maluuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!