NovelToon NovelToon
Sapu Pembunuh Naga

Sapu Pembunuh Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanto Trisno 2

Saat terbangun, Chu Zhan mendapati dirinya berada di dunia yang berbeda. Identitasnya adalah seorang tukang sapu di keluarga bangsawan. Suatu ketika mendapatkan sebuah pusaka berbentuk sapu yang diberi nama 'Sapu Pembunuh Naga'.

Chu Zhan yang merasa sebagai pemeran figuran itu pun mulai mengikuti dan melayani Zhuo Ming. Seorang tuan muda yang mengalami nasib buruk setelah kehilangan kultivasinya. Lalu Zhuo Ming mendapatkan guru seorang wanita dalam bentuk roh, Xiang Liu.

Merasa dirinya terjebak dalam plot sebuah cerita, Chu Zhan bertindak setelah Zhuo Ming. Mempelajari dan memahami dunia yang telah membawanya ke dunia kultivasi.

Ranah Kultivasi : Ranah Pemula, Ranah Lanjutan, Ranah Ksatria, Ranah Magis, Ranah Misteri, Ranah Legenda, Ranah Kekosongan, Ranah Kebangkitan, Ranah Keabadian, Ranah Penciptaan, Dewa Suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegagalan Misi

Malam menjadi semakin mencekam ketika ada keributan dan suara teriakan kesakitan. Dua pelayan yang berada di kamar tetua terbunuh dengan keji. Dan para penjaga juga banyak yang menjadi korban.

Zhuo Ming dan Zhuo Yining juga terbangun karena adanya keributan. Mereka hendak menangkap orang yang menerobos masuk.

Ketika tidak ada penjagaan yang ketat, pencuri misterius berhasil menyusup ke rumah keluarga Zhuo. Berusaha mengambil beberapa harta berharga, termasuk senjata dan beberapa artefak yang sangat berharga bagi keluarga Zhuo. Zhuo Ming yang mendengar teriakan, telah keluar dengan berani.

Zhuo Ming berlari dengan cepat melalui koridor yang gelap, mencoba mengejar pencuri yang kabur. Ketika dia berhasil mendekati pencuri, dia langsung menyerangnya dengan tongkat yang dia pegang.

"Tidak akan kubiarkan kau lolos!" seru Zhuo Ming. Dengan kultivasinya sekarang memang tidak mudah mencegatnya. Namun ia tidak bisa membiarkan ada sesuatu yang hilang dari keluarganya.

Pencuri itu berbalik dan menyerang Zhuo Ming dengan pisau. "Kau tidak akan bisa menghentikanku!" balas pencuri itu.

Zhuo Ming dan pencuri pun bertarung dengan sengit. Zhuo Ming berusaha untuk mengalahkan pencuri, namun pencuri itu terampil dan berhasil melukai Zhuo Ming beberapa kali.

"Kau tidak punya kesempatan!" kata pencuri itu sambil menyerang Zhuo Ming dengan pisau.

"Tidak akan kubiarkan kau mengambil harta keluarga kami!" balas Zhuo Ming sambil menyerang pencuri dengan tongkat.

Perkelahian berlangsung sengit, Zhuo Ming berhasil mengenai pencuri dengan pukulan yang keras, membuat pencuri itu terjatuh. Namun, pencuri itu berhasil bangun kembali dan berlari dari tuan muda Zhuo tersebut.

Zhuo Ming jatuh ke tanah, merasa lelah dan sakit. Dia tidak bisa mengejar pencuri itu lagi karena lukanya yang semakin parah. Saat itu, Zhuo Yining langsung menghampiri kakaknya. Ia tidak mengejar pencuri tersebut meski kultivasinya lebih tinggi.

"Kakak! Kenapa kamu harus melakukan ini? Biarkan pencuri itu mengambil harta tetua sialan itu. Mereka juga bukan orang baik." Zhuo Yining memapah kakaknya yang terluka oleh pisau.

Beberapa pelayan keluarga Zhuo menemukan Zhuo Ming dan membawanya ke ruangannya untuk diobati. Itupun karena perintah Zhuo Yining yang harus memaksa mereka. Karena pelayan tidak patuh pada kedua adik dan kakak tersebut.

Pencuri itu berlari dengan cepat melalui hutan, meski tidak membawa harta curian yang berharga. Namun, dia tidak tahu bahwa tetua keluarga Zhuo, Zhuo Jin, telah menunggu dia di jalan.

Ketika mendengar adanya pencurian dan mengambil barang dari Zhuo Lao Tai, tentu saja Zhuo Jin tidak akan bertindak di kediaman Zhuo. Karena ini adalah kesempatan untuk mendapatkan barang berharga yang dicuri.

Rencananya adalah membiarkan pencuri itu keluar dari kediaman Zhuo. Lalu ia bergegas keluar dan menunggu. Orang-orang dari kediaman Zhuo mengira bahwa harta benda milik Zhuo Lao Tai telah dicuri. Setelah membunuh pencuri itu, ia bisa membuat dalih, pencuri melarikan diri bersama hartanya.

"Apa aku harus membiarkanmu pergi begitu saja, heh? Setelah mengambil hartaku, kamu harus mati!" tegas Zhuo Jin.

Zhuo Jin, seorang yang bijak di permukaan. Namun ia buruk di dalam hati. Ia sudah sangat berpengalaman dalam setiap situasi, telah mengetahui tentang pencurian itu dan telah menunggu pencuri di jalan. Ketika pencuri itu muncul, Zhuo Jin langsung menyerangnya dengan telapak tangannya.

"Kembalikan harta yang kamu curi. Kau tidak akan bisa lolos dari hukuman mati!" kata Zhuo Jin dengan menyunggingkan senyuman kecil.

Pencuri itu terkejut setelah terkena telapak tangan tetua Zhuo. Dia terlempar dan berusaha untuk melawan Zhuo Lao Tai. Namun, Zhuo Lao Tai terlalu kuat dan berpengalaman. Dia berhasil mengenai pencuri dengan pukulan yang keras, membuat pencuri itu terjatuh.

"Kau telah mencuri harta keluarga kami, sekarang kau harus membayar!" kata Zhuo Lao Tai sambil menatap pencuri dengan mata yang tajam.

Pencuri itu berusaha untuk bangun kembali, namun Zhuo Jin tidak memberinya kesempatan. Dia menyerang kembali pencuri dengan kekuatan penuh, membuat pencuri itu terjatuh lagi.

"Kau tidak punya kesempatan untuk melawan!" kata Zhuo Jin sambil menahan tangan pencuri dan memberikan kejutan besar.

"Heh, pria tua yang malang. Sekarang, bukannya kamu bisa membiarkan temanku hidup?" Seseorang muncul dan menyerang dengan panah.

Anak panah melesat mengenai Zhuo Jin dan pria tua itu langsung menghindar. Anak panah itu justru mengenai pencuri dan membuatnya mati. Panah yang telah dilumuri racun, kena darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

"Orang tua, tidak peduli rekan kami mati. Namun mayatnya juga harus diserahkan pada kami juga. Kau hanya sendiri, tidak mungkin melawan kami berempat, bukan?"

"Sialan! Barang berharga adalah milik keluarga Zhuo. Setelah mengambilnya, akan ku kembalikan mayat ini pada kalian."

"Apakah kau memiliki kualifikasi untuk negosiasi? Mati!" Tanpa peduli dengan integritas, langsung menyerang dengan kekuatan penuh.

"Kurang ajar!" Zhuo Jin tidak dapat mengalahkan keempatnya. Ia menangkis serangan dengan telapak tangannya. Namun ia juga mengalami luka parah. Terpaksa melarikan diri dari keempatnya.

Zhuo Jin benar-benar terdesak karena harus melawan keempat praktisi dengan ranah kultivasi yang setara. Jika melawan satu orang lagi, kemungkinan menang masih ada. Namun lawannya adalah empat orang.

Menggunakan mayat sebagai sandera pun tidak memungkinkan. Karena panik, ia melepaskan mayat pencuri dan tidak berhasil mengambil harta yang dicuri. Dia melarikan diri dengan cepat karena takut mati.

"Sialan! Dia benar-benar lolos." Salah satu rekan pencuri kesal. Namun ia mendapatkan mayat rekannya dan memeriksa apa yang didapat rekannya. "Di mana hasil curiannya?"

"Kurang ajar! Tua bangka itu benar-benar menipu kita! Apakah kita akan mengejarnya? Ku yakin dia tidak bisa hidup lebih lama."

"Tidak. Kita tidak boleh gegabah. Kita kembali dahulu. Pasti keluarga Zhuo telah meningkatkan keamanannya. Di sana juga masih ada beberapa tetua yang merepotkan. Ditambah penjaga yang jumlahnya puluhan orang."

"Aku sangat kesal karena usaha kita sia-sia. Suatu hari nanti, keluarga Zhuo pasti akan musnah." Penjahat itu menggenggam tangannya. Ia memilih dendam pada keluarga Zhuo.

"Tenangkan dirimu. Kita kembali ke markas untuk menguburkan rekan kita." Penjahat itu menggendong rekannya yang telah mati dan membawanya pergi.

Mereka kembali ke markas dengan hasil yang tidak diharapkan. Malah mengalami kerugian karena salah satu rekan mereka kehilangan nyawa. Sangat disayangkan memang. Namun pekerjaan mereka penuh dengan resiko. Dan kegagalan dalam misi pencurian membawa mereka kembali dengan tangan hampa.

Mereka berasal dari sebuah organisasi yang mengumpulkan pusaka atau artefak langka. Dikabarkan keluarga Zhuo memiliki suatu artefak berharga. Mereka yang memiliki informasi bahwa tetua yang menyimpan artefak itu sedang tidak ada di kediaman. Sehingga memiliki keyakinan untuk mencuri artefaknya.

Tidak disangka, orang yang ditugaskan untuk mengambil artefaknya telah ketahuan. Padahal memiliki bela diri luar biasa. Seharusnya bisa bersembunyi dengan baik.

***

1
Arsyad Jabar
lanjutkan,chu zhan jangan diam saja kan bisa bantu lewat serangan jarak jauh dengan kekuatan yg besar kan disambit batu juga dah hancur musuh
Arsyad Jabar
pelatih selama seratus tahun selesai pelatihan tingkatan sudah seperti leluhur nih gak ada yang bisa mengalahkan
wawan jepara
Luar biasa
Arsyad Jabar
ceritanya lagi main petak umpet ya
Arsyad Jabar
okelah untuk saat ini
Arsyad Jabar
mantap lanjutkan
Aman 2016
Chu Zhan kenapa menyamar jadi kakek 2 . kenapa tidak terus terang saja
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
lanjut terus update nya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat
Aman 2016
ditunggu updatenya Thor lanjut terus semangat semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!