"Raja iblis akan mati jika jantungnya ditusuk oleh anak yang lahir di bulan merah!"
Sebagai sword master, Arnette Bavaria bertanggung jawab atas invasi iblis menyerupai monster yang akan menghancurkan wilayahnya.
Arnette melakukan perjalanan lintas waktu untuk mencari anak yang lahir di bulan merah itu dan bertemulah dia dengan sosok Agam yang ternyata mempunyai stigma iblis.
"Aku membutuhkan anak yang suci," ucap Arnette.
"Tapi, aku masih suci dan perjaka," balas Agam.
"Bukan itu, aku menginginkan anak darimu jadi mari kita membuatnya!" ajak Arnette yang membuat Agam tidak percaya.
"Aku masih sekolah dan membuat anak harus dilakukan setelah menikah," tolak Agam.
"Kalau begitu, ayo menikah!" ajak Arnette lagi.
Agam semakin tidak percaya, dia harus mengajukan syarat supaya Arnette berhenti mengganggunya.
"Aku mau menikah asal kau bisa memberiku 400 anak sapi, 900 kambing, 100 uang perak, 300 lembar kain sutra, dan 2 kotak harta karun!" tegas Agam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRM BAB 32 - Untuk Arnette
Agam mengerjakan try out dibantu oleh Tini seperti biasanya. Dia tidak boleh putus sekolah karena masa depannya masih panjang.
Lagipula Simon belum bisa membantunya untuk pergi ke dunia Arnette.
Aku harus meningkatkan kemampuanku!
Agam masih mengingat perkataan Simon terakhir kali. Dia berharap pemburu hantu itu benar-benar meningkatkan kemampuan seperti harapannya.
"Sudah selesai," bisik Tini yang tiba-tiba muncul di belakang Agam. Inilah alasan kenapa pemuda itu jarang nonton film horor karena Agam sudah tidak mempan lagi menonton jump scare yang ada di film horor.
Kalau saja Agam tidak ingat, Tini adalah hantu gentayangan, dia mungkin sudah berteriak di dalam kelas.
Agam berusaha bersikap biasa saja dan mengumpulkan lembar jawaban.
"Kau mau ke tempat pemburu hantu itu lagi?" tanya Tini pada Agam ketika di parkiran sekolah.
"Kalau sudah tahu, jangan ikut," balas Agam.
"Kenapa kau bersusah payah seperti itu? Istrimu hanya memanfaatkan dan meninggalkanmu, kau akan kecewa nantinya," Tini terus saja menghasut Agam.
Kali ini Agam tidak menanggapinya dengan emosi tapi pemuda itu mengatakan sesuatu yang membuat Tini diam seribu bahasa.
"Aku akan menunjukkan padamu, apa itu ketulusan," ucap Agam.
Hari itu sepulang sekolah, Agam kembali memanggil Simon supaya pemburu hantu itu menarik dirinya ke rumahnya.
Simon masih mempelajari kekuatan untuk meningkatkan kemampuan teleportasinya dan dia akan mengajari Agam untuk ilmu bela diri.
"Di dunia Arnette masih dalam keadaan perang jadi kau harus menguasai ilmu pedang," ucap Simon.
"Artinya di sana tidak ada senjata modern?" tanya Agam memastikan. Dia jadi mempunyai ide.
Dari pada membuang waktunya untuk mempelajari pedang yang tidak sebentar, Agam memilih membeli senjata modern.
Agam memakai dua peti harta karunnya dan meminta bantuan Zester.
"Jadi ini semua pemberian istri amazonmu?" tanya Zester yang melihat koin emas Agam.
"Ternyata ini cukup berguna, jadi kakak ipar harus membantuku," bujuk Agam memelas.
"Dengan koin emas sebanyak ini, kau bisa membeli ratusan senjata, memangnya kau mau perang?" Zester tidak habis pikir.
Agam menganggukkan kepala. "Perang melawan monster iblis!"
"Adik ipar, aku tahu kau berteman dengan hantu tapi jangan berlebihan. Monster iblis? jangan bercanda!" Zester merasa Agam mengada-ada.
Memang terdengar tidak masuk akal tapi Zester mempunyai koneksi tinggi untuk membeli semua senjata yang dia inginkan.
"Aku tidak pernah berbohong, bukan? Kakak ipar sendiri sudah pernah merasakan kekuatan supranatural itu memang ada," ucap Agam.
Zester kembali mengingat kutukan impotennya dan beberapa kejadian yang Agam ikut andil di dalamnya.
"Apa ayah mertua tahu? Aku bisa disembelih kalau ketahuan membeli senjata sebanyak itu," balas Zester kemudian.
"Ini hanya rahasia kita berdua," Agam memaksa.
"Aku tidak bisa meninggalkan Ara sebelum 40 hari jadi aku akan menyerahkan ini pada daddy Mike," ucap Zester.
Setidaknya Agam masih mempunyai harapan, dia mengecup cincin pasangannya bersama Arnette dan berharap bisa menyusul perempuan itu.
Malam kesembilan hari Arnette pergi, Agam merasakan sakit perut yang luar biasa. Semua anggota keluarga jadi panik dan Megan bergegas menyalakan lilin yang banyak di rumah.
"Kenapa ibu menyalakan banyak lilin?" tanya Ara bingung.
"Ibu tiba-tiba memikirkan Arnette, dia tidak suka gelap dan sakitnya Agam pasti ada hubungannya," sahut Megan.
_
Siapin tisue untuk bab selanjutnya...
Sebelum itu, mampir di karya rekomendasi othor ya...
Judul : Kontrak Dating (Pacaran Kontrak)
Napen : goodname_
Blurb :
Irene dan Yohan bertemu saat kencan buta yang sudah diatur oleh orang tua mereka. Keduanya yang sama-sama sudah lelah dengan paksaan untuk segera menikah akhirnya memutuskan untuk pacaran kontrak. Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Apakah hubungan kontrak mereka dapat terus berlanjut tanpa adanya rasa saling jatuh cinta?
isinya keren dan ngakak abis/Joyful//Joyful//Joyful//Drool//Drool//Drool/
Agam pasti mikir 400 sapi aja sangat mahal
ditambah laimya
/Facepalm//Facepalm/
yg cewek cantiikk pisan