The Red Moon
"No. 21 A No. 22 C..."
Agam mendengar suara itu dalam hatinya karena yang berbicara adalah teman tak kasat matanya, Tini.
Pemuda yang sekarang berada di bangku kelas 3 SMA itu tengah menghadapi ulangan dan seperti biasanya, Tini akan membantunya.
Tini melihat jawaban dari murid pintar yang ada di kelas kemudian memberi tahu Agam jawaban soalnya.
Dengan begitu Agam bisa mendapat nilai yang bagus setiap tahun tanpa belajar.
Mencontek ala Agam yang tidak bisa dilakukan semua orang karena pemuda itu menggunakan bantuan makhluk halus. Tini adalah kunti pemalu yang tinggal di pohon mangga samping rumahnya.
"Bagus, Tini," ucap Agam dalam hatinya.
Hanya beberapa orang saja yang mengetahui kalau Agam mempunyai kelebihan seperti itu karena pihak keluarga ingin Agam diperlakukan seperti anak normal lainnya.
Agam sendiri adalah anak bungsu dari pak kades Suka Maju yang pekerjaan sampingannya adalah musisi ibu kota, Theo.
Dan ibunya bernama Megan, seorang mantan aktris film.
Lahir dari orang tua musisi dan artis membuat wajah Agam begitu rupawan. Di sekolahnya, Agam menjadi primadona.
Agam menempuh sekolah di kampungnya Suka Maju karena tidak mau sekolah di kota kecuali saat dia sudah lulus dan kuliah nanti.
"Agam Sulistiyono," panggil wali kelas.
Hari itu pembagian hasil ulangan dan Agam mendapat nilai sempurna seperti biasanya.
"Pertahankan prestasinya," ucap wali kelas seraya memberikan kertas ulangan Agam.
"Baik, Bu," jawab Agam tersenyum smirk. Tidak ada yang tahu kalau hasil ulangannya adalah hasil dari mencontek.
Karena sudah berumur 17 tahun, Agam sudah bisa membawa motor sendiri ke sekolah.
Bagi Agam kehidupannya berjalan normal sampai hari itu, motornya tiba-tiba dihadang oleh perempuan aneh.
Perempuan yang berpenampilan seperti pesta karnaval dengan membawa pedang suci di tangannya.
"Kau pasti anak yang lahir di bulan merah!" ucap perempuan itu.
Memang benar Agam lahir saat bulan merah yang konon katanya muncul ratusan tahun sekali.
"Tolong minggir!" Agam enggan merespon perempuan aneh itu. Dia memilih cepat pulang.
Namun, perempuan itu terus saja menghadang motornya bahkan menancapkan pedangnya di ban motornya sampai pecah.
"Jadi, pedang itu sungguhan? Kau pasti pasien rumah sakit jiwa yang kabur!" seru Agam jadi takut.
Perempuan itu menangkap Agam supaya tidak kabur. Matanya mengamati pemuda itu dengan seksama.
"Kau ternyata mempunyai stigma iblis yang masih tersegel," ucap perempuan itu kemudian.
"Stigma iblis?" Agam tidak mengerti.
"Aku membutuhkan anak yang suci," ucap perempuan itu lagi.
"Tapi, aku masih suci dan perjaka," balas Agam.
"Bukan itu, aku menginginkan anak darimu jadi mari kita membuatnya!" ajak perempuan itu yang membuat Agam tidak percaya.
"Aku masih sekolah dan membuat anak harus dilakukan setelah menikah," tolak Agam.
"Kalau begitu, ayo menikah!" ajak perempuan itu tanpa beban.
Agam semakin tidak percaya, dia harus mengajukan syarat supaya perempuan itu berhenti mengganggunya.
"Aku mau menikah asal kau bisa memberiku 400 anak sapi, 900 kambing, 100 uang perak, 300 lembar kain sutra, dan 2 kotak harta karun!" tegas Agam.
"Baiklah, aku setuju. Aku akan memberikan syarat pernikahan itu tapi kau harus berjanji akan memberiku anak!" balas perempuan itu menyanggupi.
Agam sudah biasa melihat makhluk tak kasat mata yang mengerikan tapi perempuan aneh yang mengganggunya sekarang jauh lebih menakutkan.
Secara tiba-tiba dia diajak menikah dan membuat anak, sungguh gila!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
sakura
...
2024-11-02
0
muhammad ibnuarfan
OOO...ini cerita lanjutannya impoten2 itu
2024-09-08
0
Cipika Cipiki
lahhh ada, kuntilanak nyontek 🤣🤣🤣
2024-09-05
0