Menjadi Mempelai Pengganti

Suara teriakan Kayla itu membuat Axel pun merasa terkejut sangat khawatir. Ia yang di saat itu masih berdiri di depan pintu kamar Kayla segera membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. Axel sangat terkejut melihat sang istri yang sudah tergeletak di atas lantai dan terus saja merintih kesakitan.

"Kay … kamu kenapa Kay?" Tanya Axel sembari memegangi tubuh sang istri.

"Lepaskan! Jangan sentuh aku," teriak Kayla dengan gusar. "Akh, sakit." Kayla terus saja merintih.

"Kamu kenapa? Apa yang terjadi denganmu? Aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang," kata Axel yang takut terjadi sesuatu dengan istrinya itu.

"Aku tidak mau, jangan sentuh aku. Aku tidak sudi disentuh oleh suami yang sama sekali tidak pernah menganggap istrinya!" Seru Kayla sembari menahan perih di perutnya itu.

"Tetapi aku tak peduli," kata Axel yang langsung saja membopong tubuh Kayla meskipun istrinya selalu saja meronta-ronta minta dilepaskan.

"Turunkan aku!" Pinta kayla.

"Aku bilang diam Kayla. Jika kamu terus saja bergerak, tubuhmu akan terjatuh. Apa kamu tidak takut terjadi sesuatu dengan anak kita nanti," kata Axel, sehingga membuat Kayla pun terdiam dan terus saja berusaha untuk menahan sakit perutnya yang saat ini ia rasakan.

Lalu Axel meletakkan tubuh Kayla ke dalam mobil secara perlahan dan langsung membawanya menuju ke rumah sakit.

****

Tut … tut …

Telepon tersambung, Axel mencoba untuk menghubungi orang tua Kayla setelah tadi ia menghubungi orang tuanya.

"Halo Nak Axel, ada apa?" Tanya Karina yang menjawab telepon tersebut.

"Halo Ma, maaf aku mengganggu malam-malam seperti ini. Aku mau mengabarkan kalau sekarang ini aku dan Kayla sedang berada di rumah sakit Ma, tadi tiba-tiba saja perutnya Kayla sakit dan saat ini sedang ditangani oleh dokter," cap Axel.

"Ya ampun, ada apa lagi ini? Tadi Keisha yang masuk rumah sakit dan sekarang Kayla," kata Karina yang merasa sangat cemas serta tubuhnya juga terasa lemas.

"Ma, Mama baik-baik saja?" Tanya Axel.

"Mana mungkin Mama baik-baik saja mendengar kabar ini. Kamu tunggu di sana ya, Mama dan Papa akan segera ke sana," kata Karina.

"Iya Ma, hati-hati ya," ucap Axel mengakhiri telepon tersebut.

Sebelum orang tua Kayla tiba ke rumah sakit, tampak kedua orang tua Axel yang terlebih dahulu tiba dan menghampiri anaknya yang di saat itu sedang duduk di depan ruang pemeriksaan dengan tatapan kosong, sedang melamun memikirkan sesuatu.

"Axel, bagaimana keadaan Kayla?" Tanya Roseline yang membuyarkan lamunan Axel.

"Iya Axel, apa yang sudah terjadi. Kenapa istri kamu bisa sampai seperti ini?" Tanya Alex pula.

"Aku tidak tahu Mom, Dad, tiba-tiba saja Kayla berteriak karena perutnya sakit. Jadi aku langsung saja membawanya ke sini. Duh … Dokter juga lama sekali lagi, apa yang sebenarnya terjadi dengan Kayla, aku juga tidak tahu Mom, Dad. Aku juga masih menunggu kabarnya sekarang," kata Axel dengan tatapan sendu, sangat terlihat jelas jika saat ini Axel sangat mengkhawatirkan istrinya itu.

"Axel, kamu yang sabar ya Nak, kita berdoa ya semoga Kayla akan baik-baik saja," ucap Roseline mencoba menenangkan hati anaknya itu.

****

Dokter menyatakan bahwa saat ini keadaan Kayla sudah lebih baik, terbukti karena Kayla sudah tidak merintih seperti saat pertama kali ia dibawa ke rumah sakit. Akan tetapi dokter memintanya untuk tetap dirawat di rumah sakit terlebih dulu sampai keadaannya benar-benar pulih.

Saat ini tampak Axel beserta kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua Kayla sedang berada di dalam ruang rawat inap menemani Kayla. Akan tetapi mereka merasa bingung karena melihat Kayla yang sedari tadi banyak diam dan sama sekali tidak mau memandang Axel, bahkan Kayla juga tidak menggubris saat suaminya itu mengajak bicara, seperti sekarang ini.

"Sayang, kamu sudah tidak merasakan sakit lagi 'kan. Aku benar-benar khawatir melihat kamu merintih kesakitan seperti tadi," ucap Axel sembari menggenggam erat tangan sang istri.

Bukannya menjawab, Kayla malah melepaskan tangannya itu lalu mengarahkan pandangannya ke arah lain. Sehingga membuat keluarganya itu saling memandang.

"Sayang, kamu benar-benar sudah lebih baik 'kan?" Tanya Karina mencoba untuk mencairkan suasana.

"Aku sudah lebih baik Ma," jawab Kayla singkat.

"Kayla, sebenarnya ada masalah apa? Dari tadi Mommy, Daddy, Mama dan Papa kamu memperhatikan kalau sikap kamu ini berbeda terhadap suami kamu. Apa kamu sedang ada masalah dengan Axel? Jika memang ada sesuatu yang kamu sembunyikan, ada sesuatu yang telah anak Mommy lakukan dan menyakiti hati kamu, tolong kamu ceritakan ke Mommy, kamu ceritakan ke kita semua yang ada di sini Sayang, supaya kita bisa mencari jalan keluarnya," kata Roseline.

Sedangkan Axel hanya terlihat diam saja. Sejujurnya ia merasa takut jika Kayla akan membongkar semuanya saat ini juga di depan kedua orang tua maupun di depan mertuanya itu.

"Kayla, kenapa kamu hanya diam saja? Benar apa yang dikatakan oleh Mommy, kalau memang terjadi sesuatu dalam rumah tangga kalian dan ini menyangkut anak Daddy yang sudah menyakiti kamu, kamu harus katakan, jangan kamu sembunyikan. Daddy tidak mungkin membela yang salah, meskipun Axel adalah anak Daddy," kata Alex.

Kayla masih tampak terdiam, mulutnya seakan terkunci untuk mengucapkan kata meskipun dalam hatinya sangat ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Hingga kini Raymond pula yang mendekati anaknya itu dan mencoba untuk berbicara dari hati ke hati.

"Kayla, kamu tahu kan kalau Papa sangat menyayangi kamu. Kamu adalah anak Papa, kamu adalah cinta pertama Papa sebagai anak dan Papa adalah cinta pertama kamu sejak kamu lahir ke dunia. Jika memang ada orang yang menyakiti kamu dengan sengaja, siapapun itu, maupun suami kamu sendiri. Papa tidak mungkin tinggal diam, Papa tidak akan rela. Papa pastikan akan membuat perhitungan kepada orang itu. Jadi kalau memang terjadi sesuatu, kamu cerita ya, kamu katakan sekarang. Papa mohon Kayla," pinta Raymond, sehingga membuat hati Kayla pun merasa sangat sakit.

Memang ia tidak pernah merasakan kebahagiaan saat menikah dengan Axel. Akan tetapi ia juga tidak mungkin tega menyakiti hati kedua orang tuanya maupun mertuanya itu dengan mengatakan yang sebenarnya. Karena selama ini mereka menganggap hubungan rumah tangga anak-anak mereka baik-baik saja dan sangat bahagia. Apalagi saat mendengar kabar bahwa Kayla sedang mengandung, membuat kedua orang tua Axel dan Kayla itu pun semakin yakin bahwa tidak ada masalah dengan hubungan rumah tangga mereka. Tetapi ia juga tidak bisa terus-menerus menahan sakit, terlebih lagi saat ini ia lebih sensitif saat sedang mengandung.

"Maaf Ma, Pa, Mom, Dad, kali ini aku tidak bisa cerita apapun. Tapi aku mohon, tolong suruh laki-laki itu keluar dari ruangan ini. Aku tidak mau melihat wajahnya untuk saat ini," kata Kayla sembari menunjuk ke arah suaminya. Yang membuat semua yang mendengarnya itu pun merasa terkejut.

Bersambung …