NovelToon NovelToon
Noda Di Seragam SMA

Noda Di Seragam SMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: Ayuza

Ranum Nayra harus hidup menderita dengan sang ibu serta adiknya yang masih balita, setelah ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya raya yang baru dikenalnya.
Apakah Ranum akan tabah menerima setiap takdir yang sudah tertulis untuknya?
atau malah sebaliknya menyerah di tengah jalan?

Cus, di baca bastie supaya nggak penasaran😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Ranum terdiam beberapa saat ketika melihat sekolah yang di maksud oleh Al, dan ternyata sekolah itu adalah sekolah tempat kakak tirinya bersekolah juga. Ranum yang merasa kalau kakak tirinya itu pasti akan membuat masalah jika tahu kalau dirinya akan bersekolah juga disana. Gadis itu tiba-tiba saja merasa sedikit takut karena Bianca bisa saja membocorkan kalau Ranum saat ini sedang hamil.

Pada akhirnya Ranum yang penasaran akan mencoba bertanya kepada Al karena ia pikir Al sudah salah dalam memilih sekolah elit itu untuk dirinya yang hanya kaum mendang-mending. "Apa ini benar-benar seko–"

"Iya, ini sekolah yang akan kamu datangi setiap hari untuk menimba ilmu," sergah Al cepat.

"Kenapa tidak di sekolah yang tadi di perempatan itu saja, Tuan?"

"Kamu tinggal belajar yang benar, tanpa perlu memikirkan biaya apapun, dan sekarang lebih baik kamu cepat turun! Daripada nanti kamu terlambat!" Al malah mengira kalau Ranum saat ini sedang memikirkan biaya sekolah. "Ayo turunlah, jangan kebanyakan mikir."

Bukannya turun Ranum malah diam saja tidak bergerak sedikitpun dan gadis itu hanya menoleh ke samping hanya untuk menatap Al.

"Ada apa lagi?"

"Aku tidak bisa membuka pintu mobilnya, Tuan."

"Astaga, kamu ini panggil aku Al, dan jangan b*doh sekali jadi manusia." Al kemudian melepaskan sabuk pengamannya ia lalu turun dari dalam mobil. "Hanya kali ini, besok-besok tidak lagi," gumam Al pelan sambil membukakan pintu untuk Ranum.

Setelah pintu mobil itu terbuka Ranum dengan cepat turun dari dalam mobil itu. "Terima kasih Tauan Al, Anda memang baik sekali," ucap Ranum tersenyum karena ia tidak menyangka kalau Al mau membukakan pintu mobil untuknya.

"Masuk, dan ingat jangan membuat masalah di sekolah barumu!" Al kini kembali lagi masuk kedalam mobilnya karena Al tidak mau ada orang yang melihatnya. Karena laki-laki itu cukup terkenal hanya karena beberapa gaun hasil rancangannya tersebar luar di negara Indonesia ini mulai dari sabang sampai merauke.

***

Ranum melihat kakak tirinya itu menatapnya dengan sinis saat melihatnya sedang memakan bekal di kantin. "Kak Bianca, duduk sini dan kita akan makan bekal ini sama-sama," kata Ranum sangat ramah kepada Bianca.

"Aku dan kau bukan siapa-siapa, jadi jangan pernah panggil aku sebagai kakak kau!" ketus Bianca yang melihat kiri dan kanan hanya untuk memastikan kalau teman-temannya belum datang ke kantin juga. Karena Bianca takut kalau sampai teman-temannya itu tahu bahwa Ranum adalah adik tirinya maka ia akan langsung di jauhi oleh teman-temannya. "Oh, ya. om-om mana lagi tempat kau menjual diri lagi sehingga kau bisa masuk ke sekolah ini? Dengan berbiaya duit haram kau itu."

Sudah Ranum duga pasti Bianca akan mengatakan itu kepada dirinya. "Kak, aku sekolah disini bukan memakai uang haram apalagi duit itu bukan juga hasil dari aku yang menjual tubuh ini ke om-om," jawab Ranum meyakinkan kakak tirinya itu.

"Aku tidak percaya, dasar gadis yang hamil di luar nikah! Tunggu saja aku akan membongkar semuanya, bahwa apa yang telah aku katakan itu benar dimana kau telah menjual tubuh kau ini kepada om-om!" Setelah mengatakan itu Bianca langsung saja menyiram bekal nasi goreng Ranum dengan sebotol air yang sengaja ia bawa tadi. "Makanlah, karena gadis gembel seperti kau ini lebih cocok makan hanya dengan air begini!" Bianca saat ini benar-benar menguji kesabaran Ranum. "Lain kali suruh om-om yang menjadi laki-laki simpanan kau itu memberikan uang saku yang banyak karena di kantin ini semua mahal, aku takut kalau kau tidak akan mampu hanya untuk memakan satu piring sarapan di sini! Apa kau paham gembel?"

Ranum hanya bisa mengangguk dengan mata yang mulai berkaca-kaca, karena ia tidak habis pikir kenapa kakak tirinya itu begitu kejam dan jahat kepada dirinya.

"Aku disini hanya buang-buang waktu saja," kata Bianca yang menggunakan sisa air botol itu untuk menyiram wajah Ranum. "Dadah gembel, yang masuk ke sekolah elite ini menggunakan cara jalur om-om!"

Ranum menghela nafas ketika melihat siswa dan siswi yang ada di sana seolah-olah tidak peduli dengan apa yang telah mereka lihat tadi. "Sabar Ranum, karena Allah menyayangi hambanya yang sabar," gumam Ranum pelan.

***

Ranum akhirnya sampai ke apartemen Al dengan baju sekolah yang basah kuyup karena tadi sebelum Ranum pulang Bianca mendorongnya ke dalam kolam ikan yang ada di sekolah itu. Baru saja Ranum akan menekan tombol apartemen itu tiba-tiba saja sebuah tangan sudah menekannya terlebih dahulu untuk dirinya.

"Lain kali kalau mau berenang pakai baju renang jangan pakai baju sekolah, anak TK pun tahu akan hal itu," kata Al yang melihat Ranum menggigil karena kedinginan. Iya, laki-laki yang menekan tombol apartemen itu adalah Al. Laki-laki itu baru saja pulang dari kantor lebih awal dari hari-hari sebelumnya hanya karena mau memakan rujak yang Al simpan di dalam lemari pendingin. "Kenapa kamu diam saja? Masuk dan segera ganti baju karena nanti kamu bisa saja masuk angin lalu sakit, aku tidak mau itu terjadi karena aku paling anti yang namanya mengurus orang yang sakit."

Ranum segera masuk setelah mendengar itu akan tetapi karena keramiknya menjadi licin bekas tetesan air dari bajunya, tiba-tiba saja Ranum malah menjadi terpeleset Al yang sedang sibuk mengecek sesuatu di gawainya tidak menyadari akan hal itu sehingga Al membiarkan Ranum terjatuh begitu saja membuat benturan keras mengenai tulang ekor pada ****** Ranum pada detik itu juga gadis itu meringis kesakitan.

Al yang mendengar suara Ranum yang meringis refleks membant*ng ponselnya langsung. "Apa yang kamu lakukan? Dasar gadis ceroboh!" Al dengan raut wajah yang begitu panik langsung saja mengangkat tubuh Ranum. Akan tetapi gadis itu semakin meringis kesakitan.

"Perutku sangat sakit sekali," kata Ranum lirih.

Ketika baru menyadari kalau Ranum sedang hamil wajah Al semakin terlihat panik sehingga wajah laki-laki itu menjadi memucat karena netranya tidak sengaja melihat darah pada rok sekolah Ranum yang merembes dari pangkal paha gadis itu.

"Tuan, tolong aku perutku terasa sangat sakit sekali." Ranum lagi-lagi hanya bisa meringis sambil memegang perutnya.

"Kita harus segera ke rumah sakit," kata Al yang langsung saja menggendong Ranum. "Percayalah, ini semua akan baik-baik saja." Al dengan langkah lebarnya menggendong Ranum dengan cara berlari menuju lift.

1
Cristabel Ier
Ranum eng-ong banget sich
🙄🙄
Armah Maulana
Sonia mulutx ceplas ceplos
Jumiah
lanjut
Wy Ky
ok
Nani Nuraeni
udh lupa akurnya thor kelamaan
Ayuza Y.A🌹: Authornya nggak lupa alur, maaf ya kak karena sudah menunggu lama🙏🙏
total 1 replies
Tarmi Widodo
aq suka cerita Soni dan Bagas seru
Tarmi Widodo
kocak abis kau Sonia, good job
Eko Nur Yanto
Ranum itu bego apa goblok ya ,jelas2 di ancam kayak gitu ngak minta perlindunga sama Suaminya malah,cuma Cerita sama Sonia
Armah Maulana: begox kebangetan si ranum
total 1 replies
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Eko Nur Yanto
Lumayan
Siti Car qori
seru ceritanya tapi banyak karena nya jadi kagok bacanya
Erlangga Bagus
sama2 gak punya akal
Roma Ito
lanjut kk jadi penasaran aku kk apa ending nya
Ayuza Y.A🌹: Akan tetap lanjut kak sabar ya
total 1 replies
Anonymous
bagus karakter tokoh utama org yg sholeha melebihi malaikat toi yg realita saja. memaafkan bukan berarti membuat semua mudah. krn kenyataan hidup itu trk seperti ini
Anonymous
bukannya sdh 5 bulan ya dan jk sdh ketuk palu trk bisa bebas begitu saja. ttp hukuman di jalani. ini tau hukum ga sih ceritany….. bustlah cerita yg mengandung unsur kebenaran dan tdk membodohi. walau cm cerita ya
Anonymous
ini ga selesai2 masalahnya. byk orng kaya yg bodoh di cerita ini. sdh seperti sinetron aja
Kardi Kardi
ya AMPUNNNN. neng sonnn
Kardi Kardi: hmm. pedesss
total 1 replies
Kardi Kardi
kei lahh. nomoreee
Kardi Kardi: hmmm. tut tuttt
total 1 replies
Kardi Kardi
oalach rex rexxx
Kardi Kardi: ampiunnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
happines will be comes. air kran cukup tuannn. nyesss/Cry/
Kardi Kardi: so saddd
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!