Xena Olivia janda cantik berusia 35 tahun sengaja merayu Oliver King Maxime pacar Bianca anak tirinya, yang berusia 14 tahun lebih muda darinya untuk menjadi simpanannya karena dia berpikir Oliver mendekati Bianca hanya untuk menghabiskan hartanya saja.
"Jadi simpananku,maka aku akan memberikan semua apa yang kau butuhkan",tawar Xena.
" Apa kamu yakin?",tanya Oliver.
"Tentu saja,asal kamu mau berpisah dari Bianca".
"Bagaimana kalau aku minta kita bercinta minimal 3 kali dalam semingu ,apa kamu juga sanggup? ",tantang oliver.
Oliver King Maxime pemuda tampan sang casanova kampus putra satu satunya pemilik Maxime Corp.sudah membuat Bianca jatuh cinta setengah mati padanya dengan rela melakukan apa saja untuk membuat Oliver mau menjadi kekasihnya meski Oliver selalu menolaknya.
Penasaran?,silahkan baca kelanjutannya.
🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Teguran Xena.
Xena berjalan keluar dari rumah untuk pergi kekantor.
Di depan dia berpapasan dengan Bianca yang baru turun dari mobil baru pulang.
Melihat itu Xena segera menghampiri Bianca yang terlihat dalam kondisi setengah mabuk saat itu.
"Dari mana kamu jam segini baru pulang!",tegur Xena dengan khawatir melihat kondisi Bianca yang berantakan saat itu.
"Bukan urusanmu",jawab Bianca dengan berjalan melewati Xena tapi kembali Xena menahan langkah Bianca.
"Kamu boleh tidak menghargaiku sebagai ibu tirimu tapi bisakah kamu sedikit menghargai hidupmu",ucap Xena yang membuat Bianca langsung menoleh kearah Xena dengan marah.
"Sudah kukatakan bukan urusanmu!,apa kamu tidak dengar dasar perempuan brengsek! ",maki Bianca yang membuat hati Xena sangat sakit mendengarnya.
"Aku hanya tidak ingin kamu menyesali semua ini nanti Bianca karena aku suatu saat juga akan pergi meninggalkanmu dan hidupmu akan menjadi tanggung jawabmu sendiri nanti jadi kuharap sebelum aku....".
"Pergi sana!!!,kalau perlu pergilah sekarang karena aku sudah muak melihatmu kamu terlalu mengatur hidupku dan merasa kamu perempuan paling baik didunia!",hardik Bianca dengan mendorong tubuh Xena keras membuat Xena yang saat itu menggunakan high heel sampai terkilir karena menahan beban tubuhnya agar tidak jatuh akibat dorongan Bianca barusan.
"Issh",desis Xena dengan menahan sakit dipergelangan kakinya.
"Kenapa?,sakit?,jangan manja sekarang Daddy sudah tidak ada jadi tidak ada lagi yang akan membelamu".
"Aku tidak perlu seseorang untuk membelaku Bianca".
"Benarkah tapi kurasa kamu sudah punya pembela baru bukan?,karena itu kamu berani bicara seperti itu".
"Apa maksudmu? ",tanya Xena tidak mengerti dan sedikit mundur dengan kaki terpincang saat Bianca mendekat kearahnya karena takut Bianca kembali mendorongnya seperti tadi.
"Ini",tunjuk Bianca pada leher Xena dimana disana ada bekas gigitan Oliver kemarin dan Xena lupa untuk menutupinya tadi.
"Ini hanya... ".
"Dasar Murahan!",maki Bianca lalu pergi meninggalkan Xena yang terpaku ditempatnya mendengar hinaan Bianca barusan.
Xena berkali kali menghela nafas untuk menghilangkan rasa kesal dan marah akibat ucapan Bianca tadi padanya dan tanpa sadar dia memaki Oliver yang kembali jadi penyebab Bianca menghinanya.
Bahkan saat sampai dikantor rasa kesal pada Oliver belum juga hilang ditambah nyeri karena terkilir membuat mood Xena benar benar rusak hari itu.
"Anda baik baik saja nyonya? ",tanya Asistennya Maya Karena melihat Xena jalan dengan terpincang pincang.
"Tidak papa tapi usahakan batalkan saja janji janji yang tidak terlalu penting hari ini karena aku ingin bekerja dikantor saja".
"Baik nyonya",ucap Asistennya itu dengan berlalu dari kantor Xena.
***
Sementara itu Oliver yang sudah selesai mengikuti perkuliahannya hari ini bermaksud pergi untuk melihat Apartemen yang ingin ditinggalinya nanti tapi tiba tiba Darent menelpon dan memintanya untuk mengirimkan sebuah berkas kekantor Xena saat itu juga karena dia sedang ada pertemuan penting dengan klien dari luar negeri.
Mendengar perintah itu dengan terpaksa Oliver membatalkan niat awalnya yang ingin melihat Apartemen yang diinginkannya dan melakukan apa yang diminta Darent padanya barusan.
Karena berkas itu masih berada dikantor jadi sebelum mengantarkannya dia terpaksa mengambil berkas itu dulu dan itu cukup memakan waktu tapi mengingat akan bertemu Xena sebentar lagi Oliver tetap semangat melakukannya.
"Hay apa nyonya Xena ada?",Sapa Oliver ramah pada resepsionis Xena yang waktu itu.
Karena terlalu kagum dengan keramahan Oliver siresepsionis langsung mengangguk tanpa menanyakan dulu hal itu pada Asisten Xena.
"Terimakasih",jawab Oliver dengan pergi meninggalkan siresepsionis menuju kantor Xena yang ada dilantai atas gedung itu.
"Tok... tok.. ".
"Masuk Maya",perintah Xena dari dalam kantornya karena dipikirnya yang mengetuk pintu itu Maya asistennya.
"Ada apa?, apa ada hal penting yang akan kamu.....".Xena langsung terdiam saat tau siapa yang masuk kedalam ruangannya saat itu.
"Aku mengantarkan berkas dari tuan Max",ucap Oliver dengan maju ke meja Xena dan menyerahkan apa yang dibawanya saat itu.
"Ya.. terimakasih,sekarang kamu boleh pergi",usir Xena dengan tidak semangat membuat Oliver langsung mengerutkan dahinya.
"Ada apa? ",tanya Oliver dengan mendekat kearah Xena yang membuat Xena langsung mendorong kursinya kebelakang untuk menghindari kedekatan mereka tapi saat dia mendorong kursinya tanpa sengaja dia melakukannya menggunakan kakinya yang terkilir hingga membuatnya meringis menahan sakit.
"Isshh",desisnya yang membuat Oliver jadi khawatir.
"Tidak ada hanya saja kakiku.... ".
Mendengar itu Oliver segera berjongkok dan memeriksa kaki Xena yang masih memakai high heelnya yang tadi pagi.
"Kenapa dengan kakimu?",tanya Oliver cemas karena melihat kaki Xena bengkak.
"Bangunlah itu tidak papa King ",pinta Xena karena merasa tidak nyaman melihat Oliver berjongkok dibawahnya.
Mendengar apa yang dikatakan Xena Oliver bangkit tapi bukannya menjauh,tapi tiba tiba saja Oliver mengangkat tubuh Xena dari kursi kerjanya menuju Sofa.
"King apa yang kamu lakukan!?.
"Aku ingin melihat apa yang terjadi dengan kakimu sayang",ucap Oliver yang membuat Xena langsung terdiam dan membiarkan Oliver memeriksa pergelangan kakinya yang sudah bengkak itu.
"Kapan ini terjadi?",tanya Oliver dengan meletakkan kaki Xena dipahanya.
"Tadi pagi",jawab Xena yang membuat Oliver langsung kesal.
"Tadi pagi!dan kamu membiarkan saja sampai sekarang!,bagaimana kalau terjadi masalah serius dengan kakimu lalu kamu tidak bisa lagi berjalan!",hardik Oliver marah yang membuat Xena diam tidak berani menatap wajah Oliver yang menatapnya tajam karena kesal perempuan itu selalu tidak pernah mementingkan dirinya.
"Ayo kita kerumah sakit untuk memeriksakan kakimu",ajak Oliver yang membuat Xena langsung menggeleng.
Tapi bukan Oliver namanya kalau menerima begitu saja penolakan Xena.
Tanpa meminta persetujuan Xena Oliver langsung membopong tubuh Xena keluar dari kantornya dan membawa perempuan itu masuk kedalam mobilnya untuk kerumah sakit.
Dengan terpaksa Xena membiarkan saja Oliver melakukan itu padanya dan tanpa dia sadari dia merasa senang karena ada seseorang yang begitu khawatir padanya.
***
"Ingat untuk tidak memakai sepatu berhak sementara sampai kakimu sembuh",perintah Oliver setelah mereka keluar dari Rumah sakit dan dokter ortopedi sudah membalut kaki Xena.
"Iya aku juga mendengar saat dokter mengatakan hal itu tadi padaku",jawab Xena dengan wajah ditekuk.
"Aku sangat khawatir melihatmu terluka sayang",ucap Oliver dengan menatap kearah Xena yang langsung menoleh kearah Oliver.
"Itu kecelakaan",jawab Xena lirih.
"Benarkah? atau ada seseorang yang melakukannya?",tanya Oliver dengan tatapan menyelidik.
"Itu... ".
"Siapa?",tanya Oliver karena tau Xena ragu ragu mengatakannya.
"Aku bertengkar lagi dengan Bianca tadi pagi lalu... ".
"Jadi Bianca yang melakukannya!?",tanya Oliver marah membuat Xena khawatir Oliver akan melampiaskan amarahnya pada Bianca nanti.
"Bu.. bukan King itu hanya...".
"Jangan melindunginya lagi karena dia tidak pantas Xena!",ucap Oliver kesal.
Ayo ramaikan perlikean dan kolom komentarnya ya reader 😁😁