Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.
Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Kecil
Gabrielle berjalan masuk ke dalam restoran di ikuti oleh beberapa anak buahnya. Wajahnya yang tampan dan dingin langsung menarik perhatian dari semua orang yang berada di dalam sana. Mereka berdecak kagum sambil terus mengelu-elukan namanya.
Wajar saja. Seorang Gabrielle Shaquille Ma, putra pertama dari pasangan Greg Ma dan Liona Serra, siapa yang tidak mengenalnya di negara ini? Belum lagi dengan reputasi kedua orangtuanya yang tiada tanding, sudah pasti hal itu membuatnya menjadi orang yang akan selalu di puja-puja dimanapun dia berada. Bahkan tidak sedikit orang yang berniat memanjat kesuksesan dengan menjilat telapak kakinya.
Byyuuuurrrrrrrr
"Matamu buta ya! Kau bisa bekerja tidak sih!",.
Langkah Gabrielle terhenti. Dia lalu menoleh kearah salah satu meja dimana ada seorang wanita yang sedang memarahi pelayan.
"Maaf Nona. Saya,saya tidak sengaja mengotori pakaian Nona!" cicit si pelayan lirih.
"Maaf-maaf. Kau pikir maafmu itu bisa membersihkan gaun ini apa! Kau seharusnya menjadi gembel saja kalau tidak becus bekerja di restoran mewah seperti ini. Dasar manusia rendahan!".
Plaaaakkkkkkkkk
Sudut alis Gabrielle terangkat keatas saat wanita itu menampar pipi si pelayan. Dia lalu menarik kursi kemudian duduk sambil menikmati drama yang sedang terjadi antara pelayan dan tamu wanita itu. Gabrielle penasaran, akankah pelayan kecil itu menangis atau malah melawan balik untuk melindungi diri? Dan Gabrielle menebak kalau pelayan kecil itu pasti akan menangis setelah ini.
"Kenapa Nona memukulku?",.
Elea kaget saat pipinya tiba-tiba di tampar. Dia tidak tahu kenapa wanita ini tega melakukannya hanya karena sebuah kesalahan kecil yang tidak sengaja dia perbuat. Elea tidak sengaja melakukannya karena kakinya terpeleset tisu basah yang tergeletak di lantai. Dia yang saat itu tengah membawa makanan pesanan tamu lain akhirnya terjatuh di samping meja wanita ini dan percikan makanan itu mengenai ujung gaunnya.
"Masih berani kau tanya kenapa? Lihat, gaunku kotor gara-gara kecerobohanmu!" bentak Levi sambil menunjuk kearah ujung bajunya yang sedikit kotor.
Elea menarik nafas dalam-dalam.
"Nona, saya benar-benar tidak sengaja melakukannya. Kaki saya terpeleset karena menginjak tisu tadi!" ucap Elea berusaha untuk menjelaskan.
"Kau pikir aku akan percaya begitu saja pada kata-kata seorang pelayan rendahan sepertimu hahh! Cepat panggil managermu kemari. Aku akan membuat perhitungan denganmu sekarang!" sahut Levi sambil mengibaskan rambut panjangnya.
Gabrielle tersenyum tipis, tebakannya ternyata salah. Pelayan kecil itu rupanya tidak menangis. Dia berani menyuarakan kebenarannya meskipun terlihat jelas kalau dia sedang ketakutan.
"Gadis kecil yang menarik" gumam Gabrielle.
Ares berjalan mendekat saat mendengar Tuan Muda-nya bergumam. Dia sejak tadi juga memperhatikan pertengkaran yang sedang terjadi di restoran ini.
"Apa saya perlu melerai mereka, Tuan Muda?" tanya Ares.
Gabrielle menarik nafas pelan. Dia lalu memilin bibir bawahnya sambil terus menatap kearah gadis kecil itu.
"Cari tau apa yang membuat mereka bertengkar!" jawab Gabrielle.
"Baik Tuan Muda",.
Ares segera berjalan mendekat. Dia berdiri diantara orang-orang yang sedang berkumpul untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi disini.
"Nona, bisakah kita menyelesaikan masalah ini dengan cara baik-baik tanpa harus melibatkan manager kami?" tanya Elea dengan suara bergetar.
Levi berdecih.
"Kenapa? Kau takut aku akan mengadukan perbuatanmu itu pada manager kalian, iya?" ejek Levi.
Elea menunduk. Jari-jarinya saling meremas kuat. Dia tau apa yang akan terjadi jika managernya sampai tau tentang kejadian ini.
"Iya Nona. Saya bisa kehilangan pekerjaan ini kalau manager kami sampai mengetahuinya. Bagaimana kalau saya mengganti rugi pakaian Nona saja? Saya,saya akan membelikan gaun yang baru!" ucap Elea berusaha untuk membujuk.
"Memang itu yang ingin aku lakukan. Kau tidak pantas bekerja di tempat sebagus ini karena kau lebih cocok menjadi seorang peminta-minta di lampu merah. Dan apa kau bilang tadi, menggantinya? Hahahhaha, hei kau pelayan bodoh, gajimu setahun saja belum tentu mampu untuk membayar biaya pengiriman gaun ini. Gaun ini hanya ada satu di dunia dan hanya ada di luar negeri. Sekarang katakan padaku bagaimana caramu untuk menggantinya!?" ejek Levi sambil mendorong kening Elea menggunakan jari telunjuknya.
Bibir Ares tersenyum sinis. Dia tentu saja tau siapa wanita yang sedang menyombongkan diri di hadapan semua orang. Karena sudah mengetahui penyebab masalah ini, Ares segera kembali menemui Tuan Muda-nya untuk melapor.
"Tuan Muda",.
"Apa yang terjadi?" tanya Gabrielle penasaran.
"Hanya seorang artis pendatang baru yang sedang menunjukkan taringnya di hadapan semua orang Tuan Muda. Dan yang menjadi korbannya adalah pelayan restoran ini. Sepertinya pelayan itu tidak sengaja mengotori gaun yang dia klaim hanya ada satu di dunia. Padahal jelas sekali kalau gaun yang dia pakai adalah produk dari perusahaan milik kita Tuan Muda!" jawab Ares panjang lebar.
"Artis pendatang baru?",.
"Iya Tuan Muda. Dan gaun yang dia pakai adalah produk yang akan lounching bulan depan!",.
Bibir Gabrielle menyeringai. Dia beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan kearah meja yang kini sudah membentuk kerumunan.
"Tuan Muda, apa yang ingin anda lakukan?" tanya Ares kaget melihat Tuan Muda-nya yang tiba-tiba mendekat kearah kerumunan itu.
Tuan Muda-nya adalah tipe orang yang sangat tidak suka dengan keramaian. Dan sebagai orang yang telah mengikutinya sejak kecil tentu saja Ares merasa heran sekaligus khawatir melihat tindakan Tuan Muda-nya sekarang.
"Tenanglah. Aku hanya ingin melihat siapa artis yang berani membuat kekacauan di restoran milikku!",.
Ares hanya bisa mengangguk mendengar perkataan Tuan Muda-nya. Dia lalu berjalan mengikutinya dari belakang.
"Kenapa kau diam? Bukankah kau tadi bilang ingin mengganti gaun ini?" tanya Levi sambil tersenyum mengejek kearah Elea yang berdiri mematung.
"Saya, saya" ucap Elea gugup.
"Buang-buang waktuku saja. Cepat panggil kemari manager restoran ini. Aku perlu memberimu pelajaran supaya kau tau dimana seharusnya kau berada!" sergah Levi sambil tersenyum penuh kemenangan.
Elea sangat sadar kalau dia tidak akan mampu untuk membeli gaun tersebut. Dia sekarang hanya bisa pasrah kalau memang harus kehilangan pekerjaan jika wanita ini tetap memaksa untuk mengadukan perbuatannya pada manager. Biarlah, orang miskin sepertinya tidak akan mampu melawan kekuatan orang-orang yang memiliki uang dan kekuasaan.
Gabrielle menggeretakkan gigi menahan emosi saat dia mendengar apa yang sedang di pikirkan oleh gadis kecil ini. Tiba-tiba ada semacam perasaan tidak rela melihatnya di tindas oleh wanita yang begitu congkak menyombongkan diri di hadapannya.
"Ares?" panggil Gabrielle pelan.
Ares segera mendekat. Dia tau kalau Tuan Muda-nya sedang emosi.
"Ya Tuan Muda",.
"Putuskan semua kontrak kerjasama dengan wanita brengsek itu. Aku tidak mau perusahaanku terlibat dengan orang tidak tahu diri sepertinya!" geram Gabrielle sambil mengeratkan kedua rahangnya.
"Baik Tuan Muda!",.
"Dan juga bawa gadis kecil itu ke ruanganku sekarang. Lengannya melepuh!" ucap Gabrielle kemudian pergi dari sana.
Ares segera melakukan tugasnya. Dia menerobos orang-orang yang sedang berkumpul di depannya kemudian berdiri di sebelah pelayan kecil yang sedang terdiam lesu.
"Nona, kau di minta untuk datang ke ruangan bos pemilik restoran ini. Silahkan ikut saya!" ucap Ares mempersilahkan.
Elea berusaha untuk tidak menangis begitu dia mendengar perkataan pria di sampingnya. Tamat sudah nasibnya di restoran ini.
"Tuan, apakah bos ingin memecat saya?" tanya Elea lirih.
"Silahkan Nona mencari tau sendiri jawabannya disana nanti!" ucap Ares.
"Baiklah" sahut Elea pasrah.
Sebelum pergi, Ares menatap jijik kearah Levi yang terlihat begitu bahagia setelah berhasil membuat seorang pelayan di pecat dari pekerjaannya. Sayangnya wanita congkak ini tidak tau siapa orang yang akan di temui oleh orang yang baru saja dia permainkan. Dia lalu berniat untuk memberikan sedikit pelajaran kepada wanita congkak ini dengan mempermalukannya di hadapan semua orang.
"Nona Levi, bukankah gaun yang kau kenakan adalah salah satu produk milik Group Ma yang baru akan lounching di pasaran bulan depan? Kenapa kau mengaku-ngaku kalau gaun itu berasal dari luar negeri dan hanya ada satu di dunia. Tuan Muda Gabrielle pasti sangat murka jika mengetahui hal ini!".
Ares menyeringai puas melihat wajah wanita congkak ini memerah menahan malu. Dia berlalu pergi dari sana sambil mengajak pelayan kecil ini yang sedang berdiri kaget setelah mendengar kata-katanya barusan.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
🌻VOTE YANG BANYAK GENGSS.... LIKE,COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA
🌻IG: nini_rifani
🌻FB: Nini Lup'ss
🌻WA: 0857-5844-6308