Haaaaaaiiiiiiii......
Ini lanjutan dari novel "Gadis Biasa yang Luar Biasa" family.... Lebih banyak menceritakan anak-anak Rendra dan Yumi.
Walau tak lepas dari cerita keluarga besar Zandra genkz. Di sini juga tetap ada Rendra, Yumi, Nala dan yang lainnya.
Petualangan dan pertemuan dengan orang-orang baru untuk si kembar juga adik bungsunya.
Persahabatan juga kisah romansa seperti kedua orang tuanya... mungkin🤭
Petualangannya bakalan seru ga ya kaya kedua orang tuanya, kita saksikan lurrrr di novel ini
Selamat menikmati💞💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 35
" Apa maksudmu?" tanya Afwa
" Ada yang mengirim teluh atau santet pada kaka ipar" jawab Alice.
" Innalillahi WA inna ilaihi rajiun..." ucap Afwa dan nenek bersamaan.
" Siapa yang tega menjahati cucu nenek?" tanya nek Ipah menangis, seumur-umur ia tak pernah melihat atau mengalami hal tersebut.
teluh maksudnya adalah ilmu hitam untuk mencelakakan orang lain.
Ilmu hitam atau teluh secara umum biasanya merujuk pada penggunaan kekuatan gaib atau sihir untuk tujuan jahat dan egois.
" Bagaimana bisa?" tanya Afwa, siapa.. siapa yang berani menyakiti tunangan ku?
Tak lama Yumi pun datang bersama Afwi. Ekspresi nya sama dengan Afwa, mereka terkejut.
" Siapa yang berani jahat pada menantuku?" tanya Yumi emosi. Ternyata Yumi dapat melihat dan merasakannya.
" Ini tidak bisa di biarkan abang, nyawa Kay taruhannya." lanjutnya
Afwa pun terkejut dan semakin khawatir.
" Abang harus bagaimana bunda?" tanyanya dengan suara bergetar, ia menahan tangis. Tak bisa Afwa bayangkan, apabila ia sampai di tinggalkan oleh Kay.
" Ibu.. apa ada yang mencurigakan sehari sebelumnya? Lebih tepatnya tadi malam? " tanya Yumi pada nek Ipah.
Nek Ipah terdiam, mencoba mengingat-ngingat sesuatu. Namun nihil... memang 2 orang jahat itu melakukannya di saat semua telah tertidur lelap.
" Nenek tidak merasa ada yang mencurigakan." jawab nenek seraya menggelengkan kepalanya.
Yumi pun segera menghampiri Kay dan memegang kawat tersebut. Ia membacakan beberapa ayat suci penangkal ilmu Hitam., dengan bantuan kekuatannya.. kawat tersebut perlahan-lahan merenggang dan menghilang.
" Abang... jangan tinggalkan Kay, ini hanya sementara. Kita harus menemukan media tersebut, entah dimana orang-orang jahat itu menyimpannya?" jelas Yumi
" Jangan tinggalkan shalat dan terus lantunkan tadaraus juga shalawat. Bunda akan mencoba mencari media itu dan coba ingat-ingat, apakah ada yang sekiranya sangat membenci Kay atau tidak? Bunda pinjam aa." lanjutnya
" Bunda... Afwi ikut." pinta Afwi
Yumi pun mengangguk.
"Bila sudah ingat siapa? Hubungi bunda." Setelah mengucapkan salam, Yumi dan Afwi pun pergi bersama aa dan dede.
Sedangkan nenek dan Rio, beristirahat di ruangan sebelah yang sudah di siapkan oleh pihak rumah sakit untuk tempat beristirahat.
Sedangkan Alice menemani Afwa menunggui Kay.
" Abang... bukan waktunya untuk bersedih, yakinlah bila kakak ipar adalah wanita yang kuat. Saat ini jiwanya sedang tertahan entah dimana? Alice akan coba melihatnya nanti. Sebaiknya abang ambil air wudhu dan melaksanakan shalat dzuhur dan mengaji. Untuk saat ini kita hanya bisa meminta pertolongan kepada Sang Pencipta. Kita berjamaah abang...Dan bantu Alice " nasihat Alice dewasa, saat melihat abangnya meneteskan air mata.
Afwa pun menganggukkan kepalanya, mereka bergantian mengambil air wudhu. Lalu melaksanakan kewajiban mereka, setelah selesai shalat. Mereka pun membaca Al-Quran, membaca beberapa surat penangkal sihir.
FLASHBACK
"Mama tidak Terima dengan penghinaan ini, kamu harus buat keturunan Zandra itu bertekuk lutut padamu." ucap Ibu paruh baya yang tak lain adalah ibunya Rindu.
" Mama tenang saja, aku sudah tau akan kemana?" jawab Rindu dengan seringai jahatnya.
" Anak pintar.. tidak sia-sia mama membesarkan mu." ucap ibunya Rindu
" Tentu saja... anak mama ini, menuruni bakat mama. Sebagaimana mama merebut papa dari istrinya. Aku pun akan menggunakan cara tersebut. Kita akan ke sana sore ini. Semakin cepat, semakin baik." balas Rindu
Ternyata... mereka memang setan berwujud manusia, karena sudah terbutakan oleh kekayaan. Mereka sampai melakukan segala cara. Termasuk menggunakan ilmu Hitam.
Dan siapa yang tau, ternyata ibunya Rindu sudah menggunakan ilmu Hitam tersebut pada suami dan istrinya terdahulu.
Naudzubillah...
Sore pun datang.. saat ini kedua manusia itu sedang berada di rumah seorang yang menguasai ilmu Hitam, alias dukun.
Awalnya Rindu ingin menggunakan pelet pada Afwa, namun ternyata hal itu tidak bisa. Karena Afwa memiliki penjaga yang luar biasa.
Dan akhirnya ia pun merubah keputusannya dengan membuat Kay tersiksa dan kalau bisa, ia sangat ingin menyingkirkannya.
Mereka pun di berikan suatu benda yang di lilit oleh kain kafan yang sudah di bacain mantra was wes wos 🤭
Dengan menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir serta sehelai rambut Kay, ritual tersebut pun selesai.
(Ternyata saat di mall tadi, Rindu memang sengaja menjambak rambut Kay.)
Dukun tersebut meminta mereka untuk menyimpan media tersebut di sekitaran tempat tinggal Kay.
Lalu saat tengah malam Rindu dan ibunya pun menyimpan media tersebut di belakang rumah Rindu.
FLASHBACK OFF
Sedang di tempat lain, tepatnya rumah Yumi yang sekarang menjadi tempat tinggal Kay.
Yumi dan Afwi sedang berkeliling mencari sesuatu. Tak sulit bagi mereka, apalagi dengan adanya aa dan dede.
Saat mereka memasuki rumah, mereka bisa merasakan adanya aura negatif di sini. Yumi dan Afwi pun masuk dan berpencar. Saat di kamar Kay, aa dan dede mengaum dan menembus dinding keluar.
Yumi memanggil Afwi, dan mereka pun menyusul aa dan dede.
Saat keluar Yumi dan Afwi menghampiri aa dan dede. Mereka melihat gundukan tanah yang terlihat baru. Afwi mencoba menggalinya.
Dan mereka pun menemukan media tersebut. Saat Afwi akan mengambil media tersebut di larang oleh Yumi.
" Jangan abang... kita tidak bisa sembarangan menyentuhnya. Sebaiknya kita ambil air wudhu dan shalat terlebih dahulu." saran Yumi dan di turuti oleh Afwi.
Setelah shalat, Yumi meminta Afwi mencari sebuah kantung untuk menjadi wadah media tersebut. Setelah Yumi mengambil media tersebut, ia pun membawanya masuk ke dalam rumah.
Yumi pun menghubungi Abi Ahmad, memintanya datang ke Jakarta. Dan Abi menyanggupi hal itu, tadinya Yumi akan meminta salah satu supir keluarga Zandra untuk menjemput Abi, namun Abi menolaknya.
Dengan alasan bila harus menunggu supirnya menjemput akan memakan banyak waktu, jadi Abi pun akan berangkat dengan beberapa anak santrinya juga Umi Mariam.
(Kalian inget kan sama mereka, mereka yang menolong Yumi saat di Tegal)
Yumi pun akhirnya menyetujui hal itu, karena apa yang dikatakan Abi sangatlah benar. Sedang saat ini mereka berlomba waktu dengan nyawa Kay.
Di rumah sakit.
Saat Afwa sedang tadarus, Tiba-tiba ia mengingat kejadian kemarin. Saat dimana ia menegur Rindu dan ibunya.
" Shadaqallahul-'adzim" ucap Afwa menyudahi mengajinya.
"Ada apa ka?" tanya Alice
" Kaka tidak mau su udzon, tapi kakak mengingat perdebatan kaka dengan seseorang saat hari kemarin. Dan kakak mencurigainya, karena ia terlihat membenci kakak iparmu." jawab Afwa
" Siapa? "
" Rindu, ia sudah berkali-kali menyatakan perasaannya pada kaka. Namun kaka selalu menolaknya dan yang membuat kaka risih adalah ia terus mengejar kakak, walau kaka sudah bilang mempunyai tunangan. Gilakan?" jelas Afwa
" Menyedihkan... " belum Alice selesai bicara, terdengar suara teriakan dari Kay.
" Aaaa... panas, tolong, sakit" teriaknya, namun matanya tetap tertutup.
Dan yang membuat Alice juga Afwa terkejut adalah tubuh Kay mengeluarkan luka borok. Kay mencoba menggaruk luka tersebut, sehingga menyebabkan luka borok tersebut mengeluarkan darah dan bau yang menyengat.
Sehingga membuat Alice mundur dan berlari ke kamar mandi untuk muntah. Sedangkan Afwa langsung menahan tangan Kay agar berhenti melakukan hal tersebut.