NovelToon NovelToon
Bahagia Setelah Berpisah Denganmu

Bahagia Setelah Berpisah Denganmu

Status: tamat
Genre:Tamat / Suami Tak Berguna
Popularitas:377.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: RaRa69

Rani Yuliana, harus merasakan kepedihan berumah tangga saat sang mertua ikut tinggal bersama mereka. Apalagi saat itu kondisi Ilham Hadiwijaya sedang tidak bekerja karena di PHK. Setiap hari Bu Rumiati memperlakukan Rina menantunya seperti seorang pembantu. Ilham sendiri diluar sana dia juga berselingkuh dari Rani

Apakah Rani bisa bertahan dengan kondisi rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RaRa69, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Sebelum menjalankan mesin mobil para pria itu lebih dahulu menutup kepala mereka dengan kain berwarna hitam. Di depan Ananta menangis, membuat pria yang memegangnya langsung menutup mulutnya dengan lakban. Namun, Alvin dan Rani masih bisa mendengar rintihan gadis kecil itu.

Alvin jadi menyesal kenapa dia tidak menyewa jasa bodyguard saja selama ini. Ia merasa kehidupannya berjalan baik-baik saja hingga tidak memerlukan jasa bodyguard. Ia lupa kalau bahaya bisa saja datang sewaktu-waktu, mengintai dirinya atau keluarganya meski dia merasa tidak punya musuh sama sekali.

Mobil melaju dengan cepat, entah menuju kemana mereka tidak tahu. Mereka berharap para penculik ini tidak melakukan sesuatu yang membahayakan diri mereka. Setelah beberapa lama mobil akhirnya berhenti, mereka semua dipaksa keluar kemudian diseret ke suatu tempat.

Tubuh Alvin dan Rani dihempaskan begitu saja di lantai yang dingin, ruangannya sangat lembab dan pengap. Seperti ruangan yang lama tidak dihuni. Kepala mereka masih tertutup kain hitam dan kedua tangan diikat di belakang tubuh. Terdengar pintu ruangan ditutup disusul suara langkah kaki yang menjauh.

Beberapa menit kemudian pintu kembali dibuka, dan terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan. Suaranya terdengar nyaring, seperti suara hak sepatu yang beradu dengan lantai. Dengan kasar orang tersebut membuka penutup kepala keduanya.

"Kau."

"Kau."

Alvin dan Rani berseru bersamaan melihat siapa yang melakukan perbuatan tersebut. Wanita itu–yang ternyata Karina–tertawa melihat ekspresi keduanya.

"Kenapa? Kalian terkejut?" Karina berjalan memutari kedua orang tersebut. Kemudian berhenti di sebuah kursi tak jauh dari hadapan mereka, lalu duduk sambil menyilangkan kakinya.

"Mana Ananta!" Alvin berteriak marah, matanya menatap tajam pada wanita yang pernah menjadi istrinya.

"Dia baik-baik saja." Jawab Karina datar.

"Apa sebenarnya maumu?" Tanya Alvin lagi.

"Yah, seperti yang kamu tahu, aku hanya ingin Ananta bersamaku." Karina mengedikkan bahunya.

"Kamu mau mengeksploitasi anakmu sendiri?" Alvin memicingkan matanya.

"Tidak juga, aku yakin Ananta akan bersenang-senang nanti." Karina menjawab santai sambil memainkan kuku-kukunya.

"Jangan gila! Kamu mau jadikan anakmu mesin uang? Aku tidak terima, Karin! Tidak akan kubiarkan." Alvin semakin marah dengan sikap Karina, ia bahkan menggerakkan tubuhnya mencoba melepaskan ikatan di tangannya.

"Oh, ayolah, Vin, ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Bagaimana jika dia tetap hidup bersamamu dalam keadaan seperti ini."

Karina mengambil remote dari atas meja, kemudian menyalakan tv layar datar yang menggantung di dinding. Ia mencari saluran yang memutar acara talk show yang masih membahas video yang viral waktu itu. Selain itu Karina juga menunjukkan berita terbaru dari beberapa akun gosip. Lebih tepatnya menunjukkan komentar dari warganet yang menghujat Alvin dan perempuan yang bersamanya.

Rupanya, Karina mendapat dukungan dari warganet untuk mengambil hak asuh atas Ananta. Tentu saja dengan menjual cerita palsu kalau dia selama ini tidak pernah bertemu dengan putrinya, dan itu semakin membuat Alvin muak.

"Kamu benar-benar menjijikkan, Karin. Bisa-bisanya kau tumbalkan anakmu sendiri, dimana hati nuranimu sebagai seorang ibu, hah!" Alvin berteriak geram, ingin rasanya ia menghajar wanita itu.

Karina tertawa keras, menertawakan keadaan mantan suaminya yang tidak bisa berbuat apa-apa.

"Jangan bodoh, Vin, hidup itu harus realistis. Sekarang atau nanti Ananta tetap saja akan menjadi bintang mengikuti jejakku, ibunya." Karina berkata pongah, ia merasa percaya diri jika Ananta akan mewarisi bakatnya.

"Tidak akan kuijinkan! Tidak akan pernah!"

"Dengan atau tanpa ijinmu Ananta akan tetap kujadikan penerusku." Karina melangkah meninggalkan mereka, tetapi sebelum sampai di ambang pintu ia memutar tubuhnya dan menatap Rani dengan lekat.

"Apa kau benar-benar punya hubungan dengannya?" Tanya Karina sambil memindai Rani dari atas ke bawah dengan tatapan mencemooh.

"Bukan urusanmu!" Jawab Alvin memalingkan wajahnya.

"Memang benar bukan lagi urusanku. Tapi, kalau boleh aku kasih saran, cari yang lebih baik, setidaknya yang levelnya d di atasku." Karina sudah hendak berbalik, tetapi teriakan Alvin kembali menghentikannya.

"Kamu pikir dirimu lebih baik dari Rani? Tidak Karin, bahkan kalau boleh aku bilang kamu lebih rendah dari dia."

Ucapan Alvin mampu menjatuhkan harga diri seorang Karina. Ia berbalik dan melangkah cepat mendekati keduanya, napasnya memburu dengan sorot mata penuh amarah.

"Ini! Ini yang kamu bilang baik?" Karina mencengkeram rahang Rani dan setengah mengangkatnya. Membuat wanita itu meringis kesakitan.

"Kamu gila! Lepaskan dia, Karin!" Teriak Alvin marah melihat Rani diperlakukan seperti itu.

"Kamu bilang aku lebih rendah dari dia, hah!" Karina semakin kalap dengan menampar pipi Rani berkali-kali dengan cukup keras. Bahkan saking kerasnya hingga meninggalkan bekas tangan disana.

"Hentikan, Karin! Cukup! Jangan gila kamu!"

Karina menghentikan gerakan tangannya, "iya! Aku memang sudah gila, kau tahu kenapa? Karena semua gara-gara kamu! Gara-gara kamu yang tidak mau mengerti keadaanku!" Karina balik berteriak, tangannya kemudian menghempaskan wajah Rani begitu saja.

Rani meringis merasakan perih di wajahnya, terutama di bagian pipi dan sudut bibirnya. Ia menatap benci pada wanita yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Itu semua salah kamu sendiri, Karin. Kamu yang terlalu egois dan mau menang sendiri." Alvin menyangkal tuduhan Karina.

"Aku? Egois?" Tanya Karina menunjuk dirinya sendiri, "kamu yang tidak pernah mengerti keadaanku. Kamu yang selalu menuntutku untuk jadi ibu rumah tangga padahal kau tahu karirku sedang di puncak!" Karina meluapkan kekesalannya yang ia pendam selama ini.

Rani hanya bisa diam menyimak pertengkaran keduanya, ia berdoa semoga pertikaian rumah tangga ini segera berakhir. Dia juga berharap ada orang yang menolongnya keluar dari situasi ini. Sungguh ia tidak pernah membayangkan berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan seperti ini.

"Itu karena aku ingin kau mengawasi tumbuh kembang Ananta, anak kita." Ucap Alvin lirih.

"Asal kau tahu, Mas, aku belum siap punya anak waktu itu dan kau masih tetap memaksa." Karina menatap tajam mantan suaminya ini, seolah ia punya dendam ribuan tahun yang harus segera dituntaskan. Wanita itu kemudian berlalu meninggalkan mereka berdua, menutup pintu dengan kasar hingga menimbulkan bunyi berdebum.

Alvin berusaha untuk tidak terkejut dengan ucapan Karina, tetapi tetap saja rasanya masih sakit saat harus mendengarnya untuk kesekian kali. Alvin menoleh dan mendapati Rani yang masih meringis kesakitan.

"Maafkan aku, Ran, kau harus mengalami nasib seperti ini." Alvin berkata lirih, ia merasa bersalah pada Rani yang sudah ikut terseret dalam masalah pribadinya.

Rani tidak menjawab, bukannya tidak mau hanya saja rasa sakit di pipi dan sudut bibirnya yang bengkak, membuatnya kesakitan kalau akan membuka suara. Alvin menatap wanita itu dengan iba, ingin rasanya menolong tetapi tangannya sendiri juga dalam keadaan terikat.

"Apa kamu tadi sudah menghubungi bantuan?" Tanya Alvin kemudian, ia ingat kalau tadi menyuruh Rani menghubungi seseorang sebelum mereka disekap.

Rani menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, ia merasa kepalanya mulai pusing.

"Baiklah, semoga saja mereka cepat datang."

1
Andini Hana Fakhirah
Luar biasa
Budi Suprihatin
semoga cerita ini hanya ada di dunia halu
Suprihatin
mantap ,ran sindiran yg menusuk
Suprihatin
seru ceritany
Syaza
💪💖
Aira
sptnya Yuli pengasuh anaknya Alvin...
Suami dapat pembantu, Istri dapat boss ya🤣🤣
RaRa69: makasih kak sudah berkenan mampir...baca juga novel baruku ya, Kala Mantan Menggoda
total 1 replies
Retno Dwi
suka Kla cerita yg gak lama n berbelit2..semangat terus Thor 😘😘😘
RaRa69: Terima kasih Kak, jangan lupa mampir di cerita baru saya yang judulnya Kala Mantan Menggoda
total 1 replies
Diyah Nur Agung
bagus
Yunerty Blessa
walaupun singkat tapi mantap dan teruskan usaha kak thor dalam penulisan nya
moga kak thor sukses selalu 😘😘
Yunerty Blessa
cerita nya mantap biar pun singkat
terbaiklah kak thor 👍👍
Yunerty Blessa: Sama kasih,,,,akan kak cuba..😘😘
Yunerty Blessa: Sama kasih,,,,akan kak cuba..😘😘
total 3 replies
Yunerty Blessa
sabar Arman.. masih banyak cewek² diluar sana..Rani bukan jodoh mu..
Yunerty Blessa
ciee pak Alvin nya jatuh cinta
Yunerty Blessa
makin mantap ni..
Yunerty Blessa
ya,,,,menghindar dari keduanya
Yunerty Blessa
Rani berada dilema
Yunerty Blessa
suami mencuri dirumah sendiri.... memang benar gila😠
Yunerty Blessa
suami tak tau malu..wang terus dihatinya..kerjalah
Yunerty Blessa
cepat singkirkan sampah seperti ilham
Yunerty Blessa
suami gila nya Rani
Yunerty Blessa
abaikan saja ilham tu tak ada gunanya juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!