Bos Duda Kesayangan

Bos Duda Kesayangan

Wawancara

Seorang gadis berlari mengejar lift yang hendak tertutup. Sayangnya, dia harus merelakan lift tertutup dan meninggalkannya. Dia pun melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jarum panjang di dalam jam tangannya merujuk pada angka sembilan, artinya dia punya sisa waktu lima belas menit lagi. Karena tak mau sampai terlambat, akhirnya dia memilih menaiki tanga darurat. Berharap dia akan segera tepat waktu, karena pagi ini dia ada rapat.

Marsya Kineta, atau akrab disapa Neta, terus mengayunkan langkahnya menaiki anak tangga. Ruanganya ada di lantai lima, artinya ada sekitar lima lantai yang harus dilaluinya. Gadis dua puluh empat tahun itu terengah-engah ketika terus mengayunkan langkahnya menyusuri anak tangga. Namun, dia berusaha kuat untuk tetap bertahan karena sebentar lagi tangga yang dilaluinya akan selesai.

Akhirnya dia sampai juga di lantai di mana ruangannya berada di lantai lima. Dengan segera dia menuju ke ruang absen. Menempelkan jempolnya di mesin absensi.

Pukul 07.55 mesin absensi itu mencatat kedatangan Neta. Beruntung sekali karena dia datang tepat waktu. Kini dia tinggal bersiap saja untuk menyiapkan bahan rapat.

Neta bekerja di perusahaan majalah. Ini adalah anak perusahaan Syailendra Grup. Netta berada di bawah naungan Syilen Bisnis. Perusahan majalah yang berfokus pada berita tentang bisnis. Mereka membuat berita yang berkaitan dengan bisnis. Mulai perusahaannya, pemiliknya, dan bahkan kehidupan pribadi sang pebisnis.

Dengan segera Neta menuju ke meja kerjanya. Mengambil beberapa dokumen untuk rapat. Tak mau sampai ada yang terlupakan sama sekali.

“Hampir saja kamu telat!” Maria-teman kerja Neta memberikan isyarat tangan di leher.

Neta yang menoleh ke arah Maria hanya bisa memutar bola mata malas. Dia paham betul apa maksudnya. Jika Neta terlambat, matilah sudah Neta jadi amukan sang manager.

“Ayo, sebelum kita jadi dendeng.” Neta pun segera mengajak temannya itu untuk segera masuk ke ruang rapat.

Di dalam ruang rapat sudah ada teman-temannya. Mereka tinggal menunggu bos mereka saja untuk memulai rapat. Saat sang manger datang, rapat dimulai. Satu per satu teman Neta mempresentasikan hasil kerja mereka. Begitu pun dengan Neta. Dia yang diminta mewawancarai pengusaha muda yang merintis bisnis kuliner, mem presentasikan hasil wawancaranya. Dari hasil presentasi dipilihlah mana yang layak untuk terbit lebih dulu.

“Neta, setelah ini kamu wawancara pemilik IZIO.” Manger Neta memberikan perintah pada Netta.

Sejenak Neta memikirkan siapa gerangan pemilik IZIO. Dia sering ke tempat toko perabotan itu, walaupun terkadang dia hanya menumpang foto saja. Namun, sejauh ini Neta tidak tahu siapa pemiliknya.

“Aku mau wawancara eksklusif. Jika kamu tidak mendapatkannya kamu tahu resikonya.”

Neta menelan selivanya. Ancaman itu begitu mengerikan sekali. Bulan depan memang kontraknya akan habis. Jadi ini adalah kesempatan terakhir agar bisa bertahan di perusahaan majalah ini.

“Baik, Bu.” Neta mengangguk mengiyakan permintaan sang manager. Bekerja dibawah tekanan sudah menjadi biasa bagi Neta. Jadi dia tidak terlalu terkejut ketika mendapati tuga beserta ancamannya.

Teman-teman Neta langsung menunduk. Beberapa dari mereka pernah mencoba mewawancarai pemilik IZIO, tetapi tidak pernah bisa. Tentu saja mereka merasa Neta dalam bahaya besar.

Akhirnya rapat selesai juga. Neta sedikit bisa bernapas lega karena akhirnya dia bisa duduk manis di ruangannya.

“Ta, apa kamu yakin bisa mewawancara pemilik IZIO?” Maria menarik tangan Neta.

Neta menatap sang teman yang tampak panik. “Tentu saja bisa, memang apa yang tidak bisa dilakukan Marsya Kineta.” Dengan masih sombongnya, Neta menjawab ucapan sang teman.

Maria menautkan alisnya. Dia masih bingung bagaimana bisa temannya tenang dan bisa menyombongkan diri di saat yang dihadapinya adalah sebuah bahaya.

“Ta, beberapa orang di sini sudah berusaha mewawancarai pemilik IZIO, tetapi tidak pernah berhasil.” Maria mencoba menyadarkan temannya agar tidak terlalu menyombongkan diri. Karena kesombongan itu akan menjatuhkan Neta.

Neta menoleh pada Maria. Dia mencerna dengan baik apa yang diucapkan oleh Maria. “Jadi aku orang ke sekian yang berusaha mewawancara?” tanya Neta memastikan.

“Kamu orang ke tujuh yang akan mewawancarai.” Seorang teman menimpali obrolan Maria dan Neta.

Neta membulatkan matanya. Tidak menyangka jika dirinya adalah orang ke tujuh yang akan mewawancara pemilik IZIO. Dia memikirkan kenapa banyak temannya itu tidak bisa mewawancarai. Apa sesulit itu? Apa mereka tidak bisa menemukan pria itu? Pertanyaan itu menghiasi kepala Neta. Sungguh dia sudah mulai memiliki perasaan tidak enak dengan

“Selamat berjuang.” Seroang teman menggoda Neta. Senyumnya terlihat begitu meledek sekali.

Neta akhirnya menyadari jika dia sedang berada dalam masalah besar. Jika enam temannya saja tidak bisa, bagaimana dengan dirinya. Rasanya, membayangkan saja Netta tidak sanggup.

Neta segera mengayunkan langkah ke meja kerjanya. Dia menyalakan laptopnya dan segera mencari di laman pencarian tentang info pemilik dari IZIO. Sayangnya tidak ditemukan data valid dari situs pencarian. Yang tertera hanya informasi IZIO adalah perusahaan manufaktur yang di bergerak di bidang penjualan alat-alat rumah tangga. Perusahaan itu sudah tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri sudah tersebar di kota-kota besar. Jadi perusahan itu cukup terkenal sekali.

“Kenapa tidak ada data sama sekali?” Neta mulai panik. Bagaimana dirinya bisa mewawancarai jika seperti ini.

Neta terus mencari data dari pemilik IZIO. Dari satu situs ke situs yang lain. Sayangnya, situs-situs itu hanya menjelaskan jika pemilik IZIO bernama Dathan Fabrizio. Pria itu berumur empat puluh tahun. Tak ada foto dan data lengkap lagi.

“Umurnya empat puluh tahun.” Neta membaca salah satu data yang dia temukan.

“Iya seumuran manager keuangan.” Maria tersenyum melihat aksi Neta yang sedang mencari data diri pria yang akan diwawancarainya.

Neta membayangkan salah satu manager keuangan di kantornya yang berusia empat puluh dua tahun. Pria itu botak dengan perut buncit. Jika menelisik usia yang terpaut hanya dua tahun mungkin hanya beda tipis-tipis saja perawakannya. Seperti halnya dirinya yang berusia dua lima dan Maria berusia dua puluh tujuh. Mereka terlihat sama.

“Jangan-jangan dia juga genit seperti manager keuangan.” Maria menakut-nakuti Neta.

Membayangkan hal itu tentu saja Neta bergidik ngeri. Jika sampai benar, mati sudah Neta. Dia harus mempertaruhkan harga dirinya untuk mendapatkan wawancara itu. Kalau tidak berakhir sudah nasibnya. Yang ada dia akan jadi gelandangan, karena tidak bisa membayar sewa kontrakan. Tidak mungkin dia kembali ke panti asuhan. Yang ada dia akan membuat ibu panti khawatir padanya.

Neta berharap kali ini tidak akan ada kendala. Dia berharap bisa mendapatkan wawancara pemilik IZIO, dan bisa bertahan di perusahaan dengan jangka waktu yang lama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dathan fabrizio

Marsya Kineta

Terpopuler

Comments

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

like dan favorit tentunya

2024-06-16

0

kairin

kairin

wow...... lnjut.../Angry//Angry//Angry/

2024-06-12

0

Anonymous

Anonymous

ok

2024-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Wawancara
2 Nasib Buruk
3 Kesempatan
4 Hotel
5 Aroma Maskulin
6 Belum Dapat Apa-Apa
7 Kartu Nama
8 Siapa Dulu?
9 Terlalu Lama Menduda
10 Mengantar Jas
11 Aku Ingat
12 Aroma Parfum
13 Cuci Lagi
14 Wartawan Majalah
15 Yakin Tidak Terpesona?
16 Diambil Saja
17 Kembali Ke Kantor
18 Bertemu BuMa
19 Mendekati Anaknya
20 Perjasan
21 Kamar Loveta
22 Dua Orang Dengan Kepentingan Masing-Masing
23 Terasa Manis
24 Tak Terkendali
25 Aku Takut Tergoda
26 Waktu Seminggu
27 Sakit Gigi
28 Membalas Kebaikan
29 Saya Ingin Wawancara
30 Calon Gelandangan
31 Menahan Diri
32 Menghubungi Seseorang
33 Yakin Betah?
34 Butik
35 Membuat Panas
36 Restoran
37 Kobaran Api
38 Memanggil Sayang
39 Sudah Berkilau
40 Kandang Buaya
41 Hadirlah Serigala
42 Tidak Perlu Mengantarkan!
43 Karena ....
44 Sepakat
45 Melakukan Secara Brutal
46 Menghubungi Siapa?
47 Menghubungi Masa Depanku
48 Nama Yang Sama
49 Hasrat Keliru
50 Satu : Satu
51 Berapa Banyak Waktu?
52 Pilih Karier
53 Prinsip
54 Ancaman
55 Lantai Atas
56 Menikmati Sore
57 Bayar Dengan Cinta
58 Prioritas Utama
59 Langit Jingga
60 Menemani Loveta
61 Wanita Yang Dibutuhkan
62 Pengganti
63 Memang Ahlinya
64 Mengenalinya
65 Foto
66 Pemotretan
67 Training Calon Istri
68 Khawatir
69 Pria Di Kafe
70 Aku Dijemput
71 Berdua Saja?
72 Satu Kamar
73 Wawancara Calon Istri
74 Promo Novel Myafa Di Noveltoon
75 Pertanyaan Spesial
76 Saling Pandang
77 Ciuman Selamat Pagi
78 Pemandangan Indah
79 Hadiah
80 Ciuman Selamat Malam
81 Selimut
82 Antar Aunty Neta
83 Dilaporkan
84 Telepon Dari Dathan
85 Bertamu Malam-Malam
86 Menemui Kekasihku
87 Malas Pulang
88 Panggilan Arriel
89 Berikan Aku Kesempatan
90 Tidak Perlu Khawatir
91 Bermain Dengan Cinta
92 Rencana Arriel
93 Jaga Baik-Baik
94 Boneka Aunty Neta
95 Datang Pagi-Pagi
96 Melihat Dari Jauh
97 Bryan Adion
98 Jangan Iri
99 Anak Sulung
100 Pria Yang Lebih Tua
101 Menunggu
102 Dasar Pembohong!
103 Kejutan
104 Masih Marah
105 Hukuman
106 Berbelanja
107 Mencari Bekas Bibir
108 Tangan Siapa?
109 Keinginan
110 Pria Luar Biasa
111 Seperti Hantu
112 Menjadi Iblis
113 Gambar Loveta
114 Loveta Demam
115 Tidak sendiri
116 Menginap Denganku?
117 Mau Pulang
118 Kita Pulang
119 Mengantar Majalah
120 Kejutan
121 Aku Tampan Sekali
122 Datang Memasak
123 Suasana Canggung
124 Pulang Bersama Arriel
125 Jatuh Cinta Lagi.
126 Tidak Mau Berbagi
127 Bahagia Bersama Arriel
128 Sikap Dathan
129 Perasaan Cinta
130 Sama-Sama Menikmati
131 Menghapusnya
132 Pagi Dengan Dathan
133 Sikap Cinta
134 Tidak Bersama Lagi
135 Suka Juga
136 Sesama Wanita
137 Warna-Warni
138 Akuarium Besar
139 I Kan Not Stop Loving You
140 Satu Bulan Lagi
141 Punya Makna
142 Gaun Pernikahan
143 Majalah Rilis
144 Menukar Dengan Cinta
145 Kami Serius
146 Panggil Mami
147 Rencana Dathan
148 Lolo Hilang
149 Mati Lampu
150 Menerawang
151 Tidur Di Kamarmu
152 Mainan Baru
153 Cincin Pernikahan
154 Menonton Film
155 Menjemput Loveta
156 Persiapan Lamaran
157 Uncle Adriel
158 Meminta Restu
159 Lebih Rumit
160 Surat Pengunduran Diri
161 Anak-anak Panti
162 Di Hotel Yang Sama
163 Akad Nikah
164 Resepsi Pernikahan
165 Segera Ke Bandara
166 Tempat Spesial
167 Surga Tersembunyi
168 Merekam Dalam Memori
169 Pemanasan
170 Lautan Kenikmatan
171 Jalan-Jalan
172 Rindu Lolo
173 Hari Terakhir Bulan Madu
174 Kedatangan Liam
175 Apartemen Arriel
176 Danet Pulang
177 Nafkah Lahir
178 Kenapa Menyalahkan Aku?
179 Tidur Di Tengah
180 Tawa Keluarga Kecil
181 Tatapan Aneh
182 Siapa Yang Melakukannya?
183 Menuduh Aku?
184 Bukan Aku
185 Dua Wanita
186 Menyelesaikan Semua
187 Pelaku
188 Meminta Maaf
189 Semua Salah Mama
190 Panggilan Dari Syailendra Grup
191 Siap Menanggung
192 Sangsi
193 Pertemuan Kafa dan Dathan
194 Berita Dibalas Berita
195 Melindungimu
196 Majalah Syailen Gosip
197 Mama Meminta Maaf
198 Jangan Campuri Urusan Saya
199 Makan Malam Bersama Kafa
200 Impas
201 Cara Mendapatkan Anak Laki-laki
202 Membiarkan Tidur
203 Ke mana Cinta?
204 Memanjakan
205 Menikmati Waktu Berdua
206 Cari Pria Kaya
207 Mendapatkan Pria Baik
208 Mengundang Teman-Teman
209 Hari Terakhir Bekerja
210 Menikmati Peran Baru
211 Sein Kiri, Belok Kanan
212 Wajah Pucat
213 Aroma Tidak Sedap
214 Mual
215 Hasilnya ....
216 S2 : Ke Rumah Sakit
217 S2 : Dr. Lyra
218 S2 : Pemeriksaan Kehamilan
219 S2 : Perhatian Kecil
220 S2 : Tidak Biasa
221 S2 : Mual
222 S2 : Ke Panti Asuhan
223 S2 : Menjaga Kamu
224 S2 : Masih Mual
225 Chef Dathan
226 S2 : Kerja Di Rumah
227 S2 : Menawari
228 Novel Arriel Di Noveltoon
229 S2 : Perawat Mami
230 S2 : Papi Dathan
231 S2 : Pohon Jambu
232 S2 : Memetik Jambu
233 S2 : Memijat
234 S2 : Memeriksakan Kandungan
235 S2 : Semakin Cantik
236 S2 : Kelembutan
237 S2 : Adriel Melamar Wanita
238 S2 : Pesta
239 S2 : Dijodokan
240 S2 : Siapa Wanita Tadi?
241 S2 : Mandi Malam
242 S2 : Masih Kecil
243 S2 : Kue Pernikahan
244 S2 : Mau Juga
245 S2 : Bukan Honeymon Tapi Babymoon
246 S2 : Familymoon
247 B2 : Kiss
248 S2 : Menjenguk Leo
249 S2 : Periksa USG
250 S2 : Produksi Tetap Jalan
251 S2 : Senam Hamil.
252 S2 : Kaki Bengkak
253 S2 : Surat
254 S2 : Orang tua
255 S2 : Semakin Tampan
256 S2 : Informasi Tentang Liam
257 S2 : Mama Liam
258 S2 : Membujuk Liam
259 S2 : Menghubungi Loveta
260 S2 : Pertemuan Haru.
261 S2 : Histeris
262 Bian
263 S2 : Tendangan
264 S2 : Ada Aku
265 S2 : Kursi Pijat
266 S2 : Lapar
267 S2 : Donat
268 S2 : Rumah Sakit
269 S2 : Pembukaan
270 S2 : Melahirkan
271 S2 : Si Kembar.
272 S2 : Loveta Ke Rumah Sakit
273 S2 : Papi Menggoda
274 S2 : Sabar
275 S2: Tidak Mau Sekolah
276 S2 : Aku akan Atur
277 S2 : Vila
278 Novel David
279 S2 : Sentuhan
280 S2 : Tidak Mau Ribet
281 S2: Malu
282 S2 : Adik Alca
283 S2: Foto Keluarga
284 S2: Makan Pertama
285 S2 : Sebentar Saja
286 S2 : Langkah Pertama
287 S2 : Teman Terbaik
288 S2: Kemah
289 S2 : Kenangan Indah
Episodes

Updated 289 Episodes

1
Wawancara
2
Nasib Buruk
3
Kesempatan
4
Hotel
5
Aroma Maskulin
6
Belum Dapat Apa-Apa
7
Kartu Nama
8
Siapa Dulu?
9
Terlalu Lama Menduda
10
Mengantar Jas
11
Aku Ingat
12
Aroma Parfum
13
Cuci Lagi
14
Wartawan Majalah
15
Yakin Tidak Terpesona?
16
Diambil Saja
17
Kembali Ke Kantor
18
Bertemu BuMa
19
Mendekati Anaknya
20
Perjasan
21
Kamar Loveta
22
Dua Orang Dengan Kepentingan Masing-Masing
23
Terasa Manis
24
Tak Terkendali
25
Aku Takut Tergoda
26
Waktu Seminggu
27
Sakit Gigi
28
Membalas Kebaikan
29
Saya Ingin Wawancara
30
Calon Gelandangan
31
Menahan Diri
32
Menghubungi Seseorang
33
Yakin Betah?
34
Butik
35
Membuat Panas
36
Restoran
37
Kobaran Api
38
Memanggil Sayang
39
Sudah Berkilau
40
Kandang Buaya
41
Hadirlah Serigala
42
Tidak Perlu Mengantarkan!
43
Karena ....
44
Sepakat
45
Melakukan Secara Brutal
46
Menghubungi Siapa?
47
Menghubungi Masa Depanku
48
Nama Yang Sama
49
Hasrat Keliru
50
Satu : Satu
51
Berapa Banyak Waktu?
52
Pilih Karier
53
Prinsip
54
Ancaman
55
Lantai Atas
56
Menikmati Sore
57
Bayar Dengan Cinta
58
Prioritas Utama
59
Langit Jingga
60
Menemani Loveta
61
Wanita Yang Dibutuhkan
62
Pengganti
63
Memang Ahlinya
64
Mengenalinya
65
Foto
66
Pemotretan
67
Training Calon Istri
68
Khawatir
69
Pria Di Kafe
70
Aku Dijemput
71
Berdua Saja?
72
Satu Kamar
73
Wawancara Calon Istri
74
Promo Novel Myafa Di Noveltoon
75
Pertanyaan Spesial
76
Saling Pandang
77
Ciuman Selamat Pagi
78
Pemandangan Indah
79
Hadiah
80
Ciuman Selamat Malam
81
Selimut
82
Antar Aunty Neta
83
Dilaporkan
84
Telepon Dari Dathan
85
Bertamu Malam-Malam
86
Menemui Kekasihku
87
Malas Pulang
88
Panggilan Arriel
89
Berikan Aku Kesempatan
90
Tidak Perlu Khawatir
91
Bermain Dengan Cinta
92
Rencana Arriel
93
Jaga Baik-Baik
94
Boneka Aunty Neta
95
Datang Pagi-Pagi
96
Melihat Dari Jauh
97
Bryan Adion
98
Jangan Iri
99
Anak Sulung
100
Pria Yang Lebih Tua
101
Menunggu
102
Dasar Pembohong!
103
Kejutan
104
Masih Marah
105
Hukuman
106
Berbelanja
107
Mencari Bekas Bibir
108
Tangan Siapa?
109
Keinginan
110
Pria Luar Biasa
111
Seperti Hantu
112
Menjadi Iblis
113
Gambar Loveta
114
Loveta Demam
115
Tidak sendiri
116
Menginap Denganku?
117
Mau Pulang
118
Kita Pulang
119
Mengantar Majalah
120
Kejutan
121
Aku Tampan Sekali
122
Datang Memasak
123
Suasana Canggung
124
Pulang Bersama Arriel
125
Jatuh Cinta Lagi.
126
Tidak Mau Berbagi
127
Bahagia Bersama Arriel
128
Sikap Dathan
129
Perasaan Cinta
130
Sama-Sama Menikmati
131
Menghapusnya
132
Pagi Dengan Dathan
133
Sikap Cinta
134
Tidak Bersama Lagi
135
Suka Juga
136
Sesama Wanita
137
Warna-Warni
138
Akuarium Besar
139
I Kan Not Stop Loving You
140
Satu Bulan Lagi
141
Punya Makna
142
Gaun Pernikahan
143
Majalah Rilis
144
Menukar Dengan Cinta
145
Kami Serius
146
Panggil Mami
147
Rencana Dathan
148
Lolo Hilang
149
Mati Lampu
150
Menerawang
151
Tidur Di Kamarmu
152
Mainan Baru
153
Cincin Pernikahan
154
Menonton Film
155
Menjemput Loveta
156
Persiapan Lamaran
157
Uncle Adriel
158
Meminta Restu
159
Lebih Rumit
160
Surat Pengunduran Diri
161
Anak-anak Panti
162
Di Hotel Yang Sama
163
Akad Nikah
164
Resepsi Pernikahan
165
Segera Ke Bandara
166
Tempat Spesial
167
Surga Tersembunyi
168
Merekam Dalam Memori
169
Pemanasan
170
Lautan Kenikmatan
171
Jalan-Jalan
172
Rindu Lolo
173
Hari Terakhir Bulan Madu
174
Kedatangan Liam
175
Apartemen Arriel
176
Danet Pulang
177
Nafkah Lahir
178
Kenapa Menyalahkan Aku?
179
Tidur Di Tengah
180
Tawa Keluarga Kecil
181
Tatapan Aneh
182
Siapa Yang Melakukannya?
183
Menuduh Aku?
184
Bukan Aku
185
Dua Wanita
186
Menyelesaikan Semua
187
Pelaku
188
Meminta Maaf
189
Semua Salah Mama
190
Panggilan Dari Syailendra Grup
191
Siap Menanggung
192
Sangsi
193
Pertemuan Kafa dan Dathan
194
Berita Dibalas Berita
195
Melindungimu
196
Majalah Syailen Gosip
197
Mama Meminta Maaf
198
Jangan Campuri Urusan Saya
199
Makan Malam Bersama Kafa
200
Impas
201
Cara Mendapatkan Anak Laki-laki
202
Membiarkan Tidur
203
Ke mana Cinta?
204
Memanjakan
205
Menikmati Waktu Berdua
206
Cari Pria Kaya
207
Mendapatkan Pria Baik
208
Mengundang Teman-Teman
209
Hari Terakhir Bekerja
210
Menikmati Peran Baru
211
Sein Kiri, Belok Kanan
212
Wajah Pucat
213
Aroma Tidak Sedap
214
Mual
215
Hasilnya ....
216
S2 : Ke Rumah Sakit
217
S2 : Dr. Lyra
218
S2 : Pemeriksaan Kehamilan
219
S2 : Perhatian Kecil
220
S2 : Tidak Biasa
221
S2 : Mual
222
S2 : Ke Panti Asuhan
223
S2 : Menjaga Kamu
224
S2 : Masih Mual
225
Chef Dathan
226
S2 : Kerja Di Rumah
227
S2 : Menawari
228
Novel Arriel Di Noveltoon
229
S2 : Perawat Mami
230
S2 : Papi Dathan
231
S2 : Pohon Jambu
232
S2 : Memetik Jambu
233
S2 : Memijat
234
S2 : Memeriksakan Kandungan
235
S2 : Semakin Cantik
236
S2 : Kelembutan
237
S2 : Adriel Melamar Wanita
238
S2 : Pesta
239
S2 : Dijodokan
240
S2 : Siapa Wanita Tadi?
241
S2 : Mandi Malam
242
S2 : Masih Kecil
243
S2 : Kue Pernikahan
244
S2 : Mau Juga
245
S2 : Bukan Honeymon Tapi Babymoon
246
S2 : Familymoon
247
B2 : Kiss
248
S2 : Menjenguk Leo
249
S2 : Periksa USG
250
S2 : Produksi Tetap Jalan
251
S2 : Senam Hamil.
252
S2 : Kaki Bengkak
253
S2 : Surat
254
S2 : Orang tua
255
S2 : Semakin Tampan
256
S2 : Informasi Tentang Liam
257
S2 : Mama Liam
258
S2 : Membujuk Liam
259
S2 : Menghubungi Loveta
260
S2 : Pertemuan Haru.
261
S2 : Histeris
262
Bian
263
S2 : Tendangan
264
S2 : Ada Aku
265
S2 : Kursi Pijat
266
S2 : Lapar
267
S2 : Donat
268
S2 : Rumah Sakit
269
S2 : Pembukaan
270
S2 : Melahirkan
271
S2 : Si Kembar.
272
S2 : Loveta Ke Rumah Sakit
273
S2 : Papi Menggoda
274
S2 : Sabar
275
S2: Tidak Mau Sekolah
276
S2 : Aku akan Atur
277
S2 : Vila
278
Novel David
279
S2 : Sentuhan
280
S2 : Tidak Mau Ribet
281
S2: Malu
282
S2 : Adik Alca
283
S2: Foto Keluarga
284
S2: Makan Pertama
285
S2 : Sebentar Saja
286
S2 : Langkah Pertama
287
S2 : Teman Terbaik
288
S2: Kemah
289
S2 : Kenangan Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!