Dark Doctor

Ketika tiba di markas geng Serigala Putih, Jason kemudian diajak oleh Vinox menuju ke ruangan rapat. Dia lalu menampilkan informasi yang mereka dapatkan dengan menggunakan layar proyektor di dalam ruang rapat itu.

“Sekte Panjang Umur ini keberadaannya tidak diketahui bahkan oleh badan intelijen negara H ini. Namun beberapa jejak informasi dan catatan kuno mengatakan bahwa sekte ini didirikan oleh seorang wanita yang bernama Shu Yin.”

Jason merasa jantungnya berdetak lebih cepat ketika mendengar nama Shu Yin. Dia masih merasakan sakit di hatinya karena wanita itu.

“Konon Shu Yin ini berhasil mendapatkan rahasia umur panjang dan hidup hingga saat ini,” lanjut Vinox kemudian.

Mata Jason berkedut mendengar informasi itu, namun dia juga merasa gembira jika memang benar Shu Yin masih hidup hingga saat ini. Jadi dia bisa bertanya langsung padanya sekaligus membalaskan dendam kematiannya di tangan istrinya itu.

“Catatan-catatan kuno lebih banyak ditemukan di kota Juyang, ibukota negara H. Bahkan catatan kuno terakhir yang ditemukan berada di sebuah klub malam di tempat itu,” kata Vinox.

Jason merenungkan hal itu sesaat. Kemudian dia memerintahkan Vinox untuk melanjutkan penyelidikannya hingga ke ibukota negara H terutama tempat ditemukannya catatan-catatan kuno itu.

“Bagaimana dengan penyelidikan keluarga Pang?” tanya Jason kemudian.

“Keluarga Pang memiliki perusahaan farmasi yang cukup besar. Badan riset mereka telah menemukan sebuah serum yang dapat membuat perpanjangan usia manusia dan sekaligus memperlambat proses penuaan.”

“Dua bulan lalu, keluarga Pang mendapatkan sebuah surat melalui email yang ingin membeli serum itu dan juga formulanya. Email itu dikirimkan dari alamat ip yang berada di luar negara H. Dan setelah ditelusuri alamat ip itu berasal dari gurun pasir di negara M.”

Vinox lalu menampilkan bagian dari email yang diperolehnya itu pada layar proyektor. Pada bagian terakhir email itu juga tercantum bahwa jika keluarga Pang menolak transaksi itu, maka mereka mengancam akan melenyapkan keluarga Pang satu persatu.

“Sejak saat dua bulan lalu, beberapa keluarga Pang terbunuh satu persatu. Mulai dari sakit keras tiba-tiba hingga berbagai kecelakaan yang terjadi,” lanjut Vinox.

“Ini ciri khas Shu Yin yang selama hidupnya telah banyak membunuh orang yang menentang keinginannya,” batin Jason.

Setelah mendengar seluruh informasi yang didapatkan oleh Vinox, Jason lalu memerintahkan geng Serigala Putih untuk lebih ketat menjaga keluarga Pang, terutama keluarga inti Monika Pang.

Kemudian dia juga memerintahkan geng Serigala Putih untuk pergi ke negara M meneliti keberadaan sekte Panjang Umur di tempat itu.

Ketika semua perintah telah diberikan Jason lalu meminta Vinox mengantarkannya kembali ke apartemennya.

Saat turun dari mobil, Jason merasakan ada beberapa pasang mata yang memperhatikan dirinya dari kejauhan. Dia tidak langsung menuju ke apartemennya, melainkan pergi ke mini market untuk memesan kopi dan menikmatinya di depan mini market tersebut.

Tak berselang lama, tiga buah mobil meluncur dan berhenti di depan mini market tersebut. Lalu tampak Edward turun dari dalam mobil itu bersama Rocky dan beberapa gangster lainnya.

Mereka membawa berbagai peralatan dan berjalan ke arah Jason dengan wajah geram yang dipimpin oleh Edward.

“Jason! Aku sudah pernah memukulmu untuk memperingatkanmu agar menjauhi kekasihku. Tapi kamu tetap tidak kapok juga,” teriak Edward dengan wajah marah mendekati meja tempat Jason menikmati kopinya.

Orang-orang di depan mini market tampak kabur berhamburan karena hal itu.

“Ah, akhir-akhir ini di depan mini market selalu terjadi pertarungan antar geng.” Seseorang cemberut mengatakan hal itu sambil pergi dari sana.

Jason menatap ke arah Edward dengan acuh tak acuh. Dia tidak mempedulikan mereka. Pikirannya masih memikirkan informasi yang didapatnya dari Vinox.

“Jason! Apa kamu tidak mendengarkanku? Bangunlah!” teriak Edward lebih keras lagi karena melihat Jason hanya duduk berdiam diri.

“Siapa kalian? Apa mau kalian?” tanya Jason kemudian.

Tiba-tiba seorang berbadan kekar maju mendekati Jason sambil menggerakkan leher dan jemarinya. “Aku Sonny, salah satu komandan tempur geng Serigala Putih di bagian selatan,” sahut lelaki berkulit gelap itu.

“Geng Serigala Putih?” Mata Jason menyipit memperhatikan orang itu. Dia mengatakan berasal dari daerah selatan yang cukup jauh dengan markas utama geng Serigala Putih yang terletak di utara.

Keluarga Chu memang berada di daerah selatan kota Danjia, dan Edward pun berteman dengan Sonny, komandan bagian selatan geng Serigala Putih.

“Kamu tahu geng Serigala Putih? Kamu pasti sudah ketakutan saat ini setelah mendengar nama itu,” kata Edward Chu.

“Hahaha… takut? Mana mungkin aku takut pada geng Serigala Putih,” sahut Jason sambil tertawa terbahak-bahak.

Mata Sonny berkedut mendengar Jason yang tertawa meremehkan mereka. Wajahnya menjadi merah karena marah.

Jason kemudian mengambil teleponnya dan menelepon Vinox. “Ada apa tuan?” tanya Vinox di seberang telepon.

“Apakah kamu mengenal Sonny dari selatan?” tanya Jason.

“Kenal. Apakah dia membuat masalah denganmu? Aku akan menelponnya segera,” sahut Vinox lalu menutup teleponnya.

Edward mendengus melihat Jason menelpon seseorang. “Telepon siapa saja untuk membantumu. Kali ini kamu akan tamat oleh geng Serigala Putih.”

Edward tertawa karena merasa yakin kali ini Jason akan tamat dan dibuat cacat oleh geng Serigala Putih sesuai permintaannya. Dan dia juga yakin tidak ada orang yang bisa membantu Jason saat ini.

Tiba-tiba telepon Sonny bergetar dan nama Vinox muncul di telepon itu. Sonny langsung mencari tempat untuk mengangkat telepon itu.

“Iya tuan Vinox, ada apa memanggilku?” tanya Sonny ketika menerima panggilan dari Vinox.

“Jangan menamakan diri geng Serigala Putih jika kamu berani pada pimpinanmu,” sahut Vinox dengan nada marah.

“Ma-Maksud tuan apa?” Sonny tidak mengerti maksud dari Vinox itu.

“Orang di depanmu yang bernama Jason itu adalah ketua geng Serigala Putih sekarang. Aku telah menjadi bawahannya,” kata Vinox sambil menutup teleponnya.

Bagaikan disambar petir, wajah Sonny tiba-tiba berubah menjadi pucat dan ketakutan. Keringat dingin mengalir tiba-tiba di sekujur tubuhnya. Bawahannya terkejut melihat perubahan sikap dan wajah Sonny setelah menerima telepon itu.

Sonny memandang Jason yang tersenyum padanya dengan tidak percaya.

“Ayo boss, kita harus segera mematahkan tangan dan kaki orang ini,” kata bawahannya

“Benar boss, aku harus pergi secepatnya setelah ini untuk kencan dengan Lydia,” sambung salah satu bawahan lainnya

“DIAM KALIAN SEMUA!”

Sonny berteriak keras membuat bawahannya semua terdiam tidak berani berbicara. Edward terkejut melihat hal itu. Dia pun memberanikan dirinya untuk bertanya pada Sonny. “Apa yang terjadi Son? Siapa yang meneleponmu?” tanya Edward.

“Boss Vinox,” sahut Sonny kemudian.

Sonny langsung berjalan mendekati Jason lalu berlutut di depannya. Mata semua bawahan dan juga Edward terkejut melihat adegan itu. Mereka tidak menyangka Sonny yang kekar dan kuat itu akan berlutut di depan Jason setelah mendengar panggilan telepon dari Vinox.