NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teh Jamuan yang Beracun

Meng Yao meminta pelayannya untuk mengantarkan kedua tamu ke kamar masing-masing. Dalam perjalanan, Yi Xuan terus melirik Xinyu yang tampaknya masih baik-baik saja meski sudah menelan teh beracun itu.

Karena tidak tahan lagi, dia akhirnya bertanya, "Apa kamu tidak merasa aneh pada warna teh tadi?" tanya Yi Xuan sambil berbisik.

Xinyu mengernyit, "Menurutku normal-normal saja. Seperti teh yang biasa disuguhkan di kediaman-kediaman mewah lain. Memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa, tapi mungkinkah warna tehnya sedikit merah keunguan?" Yi Xuan masih tetap penasaran.

Apakah mungkin teh miliknya berbeda dari milik Xinyu? Apa sebenarnya niat Meng Yao ini? Mungkinkah meracuninya saja? Atau merencanakan sesuatu yang tak bisa dia tebak?

Xinyu menggeleng, dia mengatakan kalau teh miliknya sangat normal dan biasa saja. Bahkan memiliki kualitas rasa yang sangat baik.

Yi Xuan mendengus, dia tiba-tiba merasa sudah menghancurkan suasana hatinya sendiri. Sebenarnya dia ini salah memilih jalan atau sudah tersesat sejak awal?

Orang bernama Meng Yao ini jelas tidak sesederhana kelihatannya. Dia harus menyelidiki orang ini juga.

Yi Xuan memasuki kamarnya dengan suasana hati berantakan, padahal dia jelas-jelas tidak meminum teh berwarna aneh tadi. Tapi tetap khawatir dirinya sudah keracunan.

•••

Tengah malam, Yi Xuan belum menutup mata, dia masih memikirkan tentang teh beracun tadi sore. Itu sebenarnya racun apa? Kenapa Meng Yao hanya mengincar dirinya saja?

Yi Xuan mendadak memiliki banyak sekali kekhawatiran tentang rencana penyelidikan di desa ini besok. Juga sedikit mengkhawatirkan Xinyu yang meminum teh itu.

Dia beringsut duduk, membuka celah di jendela. Mengintip apakah keadaan di luar sudah senyap. Kemudian keluar dari kamarnya dan menyelinap keluar dari Halaman Barat.

Dia mengendap-endap nyaris mengelilingi setiap sisi kediaman besar ini untuk mencari kamar Xinyu. Akhirnya menemukannya di balik Gerbang Xuanwu.

Yi Xuan mengintip melalui celah jendela kamar Xinyu, dan mendapati gadis itu sudah tertidur lelap dan bahkan mendengkur cukup keras.

Yi Xuan mengembuskan napas lega. Xinyu benar-benar tidak keracunan sama sekali karena meminum teh di aula tadi sore. Dia menggunakan kemampuan Qinggong untuk kembali ke kamarnya lagi.

Sepanjang malam dia merenungkan apa yang terjadi sepanjang hari ini. Mereka pergi ke Desa Hantu dengan petunjuk yang diberikan Ibu Pemilik Kedai Mantau.

Begitu tiba, malah diserang orang tak dikenal yang ternyata adalah orang-orang Wuye.

Saat sudah tersudut dan nyaris mati, seseorang mendadak datang menyelamatkan nyawa mereka. Hingga racun di dalam teh itu jamuan itu.

Apakah semuanya sudah direncanakan seseorang?

Yi Xuan menghela napas kasar, seharusnya semuanya akan terungkap begitu menemukan dalang di balik pencurian mayat ini.

Yi Xuan membaringkan tubuhnya lagi, menatap langit-langit kamar dan termenung beberapa saat sebelum akhirnya tertidur.

•••

Pagi-pagi sekali, Xinyu sudah menerobos Halaman Barat dan mengetuk pintu kamar Yi Xuan dengan keras. Meski tindakannya mengundang perhatian banyak pelayan yang melakukan aktivitas pagi hari, Xinyu tidak memedulikannya.

Yi Xuan membuka pintu, lagi-lagi dia hanya bertelanjang dada, dengan santainya menguap dan kembali menutup pintu setelah tahu kalau tamunya adalah Xinyu.

Sebelum Yi Xuan membuka pintu, Xinyu sudah berjaga-jaga lebih dulu dengan menutup matanya, dia curiga pria ini akan bertingkah konyol seperti kemarin.

Ternyata dugaannya benar.

"Masuklah." Yi Xuan berseru dari dalam setelah membiarkan Xinyu menunggu di depan pintu selama beberapa menit.

Begitu masuk, Yi Xuan sudah berpakaian rapi. Dia membiarkan Xinyu duduk di depan meja.

"Ada perlu apa mendatangiku pagi-pagi seperti ini?" Yi Xuan bertanya malas, dia menyeduh teh, dan memanggil pelayan untuk menyiapkan camilan untuk Xinyu.

"Nyonya Meng tidak berada di kediaman, dia bilang kalau dia perlu mengurus beberapa bisnis di luar desa. Dia memberikan token ini kepadaku," Xinyu meletakkan token berwarna perak di atas meja, "Ini adalah tanda kalau kita sudah mendapatkan izin Kepala Desa untuk menyelidiki makam."

"Memangnya dia itu berbisnis apa?" Yi Xuan mengangguk, dia memeriksa pelat itu dan memandang takjub sementara waktu.

"Menurut pelayan, bisnisnya adalah Rumah Bordil Yinchen di Beizhou."

"Woah, seorang kepala desa pun memilih bisnis rumah hiburan seperti itu? Apakah tidak takut dipandang rendah?" Yi Xuan mengangkat kendi kecil dari tungku, lalu menuangkannya ke dalam cangkir.

Sebelum memberikannya pada Xinyu, dia memeriksa warna teh ini terlebih dahulu, dan dia memastikan kalau teh ini tidak beracun.

"Justru dia mendapatkan reputasinya dari bisnis ini, Yi Xuan. Sudahlah, tak perlu omong kosong lagi. Pukul sembilan kamu harus menemuiku di Halaman Tengah. Saat ini kamu pasti belum sarapan, cepatlah sarapan dahulu, misi kita kali ini mungkin lebih berbahaya dari kemarin." Xinyu meneguk teh di dalam cangkir, kemudian berdiri dan meninggalkan Halaman Barat.

"Pergi untuk berbisnis?" Yi Xuan terdiam sambil mengingat info yang diberikan Xinyu ini, "Tidak mungkin membiarkan orang luar seperti kami untuk menyelidikinya tanpa pengawasan, kan?"

,•••

Yi Xuan menepati janjinya pada Xinyu, pergi ke Halaman Tengah untuk memulai penyelidikan kasus ini.

Yi Xuan memberikan bungkusan kain kecil berisi camilan kering, "Saat pelayan itu masuk membawakan camilan yang kuinginkan, kamu sudah pergi. Jadi aku memberikannya sekarang."

Xinyu menatap bungkusan camilan itu, lalu terkekeh, "Kau tidak membuatnya sendiri untukku, rasanya tidak terlalu berharga di mataku. Tapi selama masih memiliki rasa manis yang menggoda, aku menyukainya," Xinyu merebut camilan kering dari tangan Yi Xuan, "Kamu mau?"

Yi Xuan mendadak termenung dengan wajah yang terasa membara, dia tahu apa arti dari ucapan Xinyu ini. Kalimatnya ada di dalam sebuah buku romansa yang tersebar di jalanan Ibu Kota.

Dia membacanya sesekali, tidak tahu ternyata Xinyu juga mengetahui kalimat yang menyiratkan makna cinta yang mendalam itu.

"Yi Xuan, kau mau?" Xinyu mengulangi pertanyaannya sambil menyodorkan camilan di depan wajahnya, Yi Xuan segera membuang muka dan berjalan menuju gerbang depan. Dia tidak bisa membiarkan Xinyu melihat wajahnya yang sedang konyol.

Mereka berjalan menuju tempat pemakaman desa. Perjalanan menempuh waktu lima belas menit berjalan kaki. Sejauh ini, Yi Xuan berpikir, kenapa jalanan ini senyap sekali?

Apakah orang-orang Wuye yang kemarin mengejar mereka mati-matian itu kini tidak datang mengejar lagi?

"Sepertinya situasi di sini aman. Tidak ada orang-orang Wuye yang berkeliaran." Xinyu bergumam pelan.

Yi Xuan melirik sekilas, ternyata Xinyu juga sedang memikirkan hal yang sama dengannya.

"Yi Xuan, apa kamu tidak percaya tentang keberadaan sebenarnya Pasar Wuye ini?" Xinyu terus berjalan sambil mengawasi sekitar dengan ketat, bagaimana pun tidak boleh lengah.

"Kamu belum mengerti juga, atau berpura-pura bodoh saja?" Yi Xuan berseru pelan dengan gemas. Dia mengatupkan rahang karena kesal.

"Saat berurusan dengan Orang Wuye, bukankah kita sudah mengelilingi seluruh desa demi bertahan hidup? Lalu sepanjang jalan itu, apakah kamu melihat keberadaan sebuah pasar?"

Xinyu terdiam sebentar, lalu menggeleng, "Sepertinya tidak ada pasar—"

"Nah .... Itulah kenapa Ibu Pemilik Kedai mengatakan bahwa orang-orang ini berbahaya, karena kita saja bahkan tidak bisa mengetahui di mana mereka tinggal. Berdasarkan sifatnya, pasar ini seharusnya disembunyikan di bawah tanah.

"Tapi sepertinya kita masih belum perlu menyelidiki pasar itu dulu. Terlalu jauh dari tujuan kita. Kita lanjutkan saja rencana awal kita, menyelidiki kasus mayat hilang, petunjuk itu, aku yakin berada di balik kasus ini." Yi Xuan menghela napas berat.

"Sudahlah, kurangi dulu bicaramu, setelah tiba di makam, baru rencanakan apa yang akan kita lakukan untuk memecahkan kasus ini."

Setelah berjalan beberapa menit lagi, mereka akhirnya tiba di tempat pemakaman umum itu.

Pemakaman ini memiliki konsep terbuka. Tidak di dalam sebuah bangunan, tidak ada gerbang atau pembatas yang memisahkannya dari desa. Juga tidak bersembunyi di bawah tanah.

Ada beberapa orang berseragam hitam yang mengelilingi wilayah makan. Mungkin mereka adalah pengawal yang diutus Meng Yao untuk menjaga pemakaman sejak kasus itu ditemukan.

Mereka berdua mendekat, orang-orang berpakaian hitam ini langsung mengeluarkan pedang dan mengacungkannya di depan mereka.

Xinyu mengangkat token perak yang diberikan oleh Nyonya Meng. Ini berguna untuk memasuki tempat pemakaman tanpa dicurigai orang lain.

Mereka sudah mendapat izin langsung dari Kepala Desa, "Nyonya Meng sendiri yang mengutus kami untuk menyelidiki kasus ini. Kalian tidak memberi jalan juga?" Xinyu bertanya dengan wajah datar.

Para pengawal ini saling tatap, sebelumnya majikan mereka tidak pernah membiarkan siapapun memasuki tempat ini. Apakah dua orang ini bisa dipercaya?

"Jika kalian menahan kami di sini, bukankah menghambat pekerjaan kami? Kelak bagaimana kalian akan menjelaskannya pada Nyonya Meng jika tugas yang dia berikan kepada kami tidak selesai karena ditahan oleh kalian?" Yi Xuan menambahkan.

Orang-orang ini akhirnya memberikan jalan, mempersilakan kedua orang ini memasuki wilayah makam yang sudah mereka jaga selama berhari-hari.

Begitu tiba di sana, Xinyu terdiam cukup lama. Pemandangan ini mengerikan. Terlihat bekas galian di beberapa makan baru di pemakaman ini. Bekas galian ini sengaja dibiarkan untuk mempertahankan bukti yang ada.

Setelah memeriksa hingga sekeliling makam, mereka tidak menemukan apapun yang berharga sebagai petunjuk. Bekas galian itu hanyalah bekas galian. Tidak ada hal khusus yang ditinggalkan pelaku di tempat kejadian.

"Pelaku ini bertindak sangat hati-hati, bahkan tidak meninggalkan petunjuk sedikit pun. Mungkinkah karena sudah terlalu lama?" Xinyu sedikit mengeluh. Dia merasa akan sulit menemukan pelakunya dalam waktu singkat.

Karena bagaimana pun dia harus segera menemukan Luo Xianwei dan kembali ke Ibu Kota.

"Kita selidiki dulu latar belakang mayat-mayat yang dicuri ini." Yi Xuan berjalan keluar dari area makam. Dia menautkan tangannya, memberi hormat di depan salah satu pengawal yang berjaga.

"Tuan, aku ingin menanyakan beberapa hal kepadamu."

Pengawal itu mengangguk, "Tanyakan saja."

"Mayat-mayat yang hilang ini, apakah kami bisa memeriksa dokumen latar belakang mereka? Jika bisa, di mana kami bisa menemukan catatan keluarga orang-orang ini?" tanya Yi Xuan.

"Semua catatan tentang warga Desa Hantu, ada di lantai atas Paviliun Guihua. Paviliun ini berada di Halaman Timur Kediaman Kepala Desa. Kalian bisa mencarinya di sana." jawab pengawal.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!