Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.ketahuan
Hari sudah berganti malam saat seseorang sedang membuka kedua matanya.Di lihatnya suasana kamar tempat dia tertidur sedikit berbeda lalu gadis merubah posisinya yang awalnya terbaring kini terduduk dan bersandar di tempat tidur.
"Ini kamar siapa?pikirnya sejenak.
Dia mencoba mengingatnya hingga tiba-tiba seseorang menghampirinya.
Gadis itu melihatnya.
"Kamu sudah bangun Ar?tanyanya lembut.
"Iya".
"Kamu kenapa?
"Tidak apa-apa sih,cuma sedikit bingung aja tadi saat baru bangun tidur aku tertidur di kamar siapa!karena tadi aku sempat lupa kalau aku sedang tidur di kamar kamu".
Laki-laki itu tersenyum" Aku kira kamu kenapa,aku sempat panik tadi".
"Maaf".
" Iya aku maafkan istriku".puji Pramudya membuat pipi istrinya mendadak merah.
"Oh ya, Pram sudah berapa lama aku tertidur?
" Sekitar 2 jam-an ".
" Lama juga ya aku tertidur".
Ucapnya dan langsung bangun dari tempat tidur.
Suaminya melihatnya saat ingin bertanya istrinya sudah berkata lagi.
"Aku mau mandi tapi aku kan tidak membawa baju ganti".
Suaminya menghampirinya. "Kamu mandi saja,tenang saja aku sudah beliin kamu baju".ucapnya sambil menyerahkan sebuah paper back.
Sambil tersenyum senang gadis menerimanya"Makasih suamiku".ucapnya lalu berlari menuju kamar mandi.
Pramudya tersenyum senang melihat istrinya sudah kembali ceria.
"Mudah-mudahan Arlita akan tetap seperti ini selalu ceria".doanya dalam hati.
Pramudya memilih duduk sofa dekat pojok jendela,sambil menunggu sang istri yang sedang mandi Pramudya menyalahkan laptopnya untuk mengecek pekerjaannya melalui e-mail yang dikirim dari orang kepercayaannya.
Pandangannya fokus ke laptopnya,banyak sekali pekerjaannya yang tertunda karena sudah beberapa hari tidak mengeceknya.
Arlita pun ikut duduk di samping suaminya.Laki-laki itu belum menyadari kehadiran dirinya.
"Apakah masih lama?
Pramudya melihat ke arah istrinya dan tersenyum.
"Kamu sudah lama duduk di sini?ucapnya sambil menutup laptopnya.
" Sudah dari tadi tapi kamu masih sibuk sama laptop kamu".
"Maaf aku kira kamu masih lama mandinya jadi sambil nunggu kamu selesai aku ngecek kerjaan dulu.
Arlita hanya diam.
Pramudya menggenggam tangan istrinya dan mengusap nya dengan lembut.
"Kamu kenapa?
"Apakah kita akan tinggal lama di rumah ini? bukannya kalau dari sini arah ke sekolah sama Restoran akan semakin jauh".
Suaminya tahu apa yang dipikiran istrinya dengan lembut dia berkata" kamu jangan khawatirkan hal itu,kita hanya menginap malam ini saja besok kita pulang ke rumah kita".
Arlita terkejut mendengarnya.
"Kenapa,kamu terkejut ya?
" Aku hanya sedikit terkejut tadi dan aku masih tidak percaya saja saat kamu bilang rumah kita.Memangnya kamu sudah mempunyai rumah sendiri?tanyaku tidak percaya.
"Mungkin kamu tidak akan percaya tapi rumah itu sudah aku persiapkan jauh sebelum kita menikah".
Arlita sampai melongo mendengarnya.
"Aku benar-benar tidak percaya ini.Kamu selalu buat aku terkejut. Ataukah jangan-jangan dari dulu kamu sudah lama cinta sama aku ya?goda istrinya.
Pramudya menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena sudah ketahuan begitu bucin dengan istrinya.
Arlita ikut tertawa saat melihat wajah Pramudya yang berubah karena malu lalu dia membelai kedua pipinya.
"Terima kasih ya suamiku kamu sudah cinta sama aku,sayang sama aku dan sekarang kamu selalu ada buat aku,terima kasih atas semuanya".ucap istrinya.
Pramudya menggenggam tangan istrinya lalu di cium punggung tangannya dengan lembut.
" Sama-sama istriku.Mulai sekarang berjanjilah kepadaku kamu akan selalu terbuka sama aku,apapun itu aku akan mendengarkan semua keluh kesah mu".
Perasaan hati Arlita menjadi sedikit lega saat mendengarnya. Dalam hatinya berjanji bahwa mulai sekarang ini akan berubah menjadi dirinya yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
bersambung