Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Sultan danTedi pergi ke ruang pemantau tapi tiba-tiba Sultan berhenti.
SULTAN
Sistem, apa permasalahannya?
SISTEM
Dosen itu di fitnah oleh dosen yang lain agar dia di keluarkan dari kampus.
SULTAN
Kau menyuruhku menjadi detektif?
SISTEM
Tuan harus membantunya atau dia benar-benar keluar yang bukan kesalahannya.
SULTAN
Kau paling suka ikut campur urusan orang ya.
SISTEM
Ini cara agar Tuan mendapat poin.
SULTAN
Baiklah baiklah, aku pergi sekarang.
"Ayo ke ruang pemantau sekarang," ajak Sultan layaknya detektif. Tedi mengangguk serius.
Tok
Tok
Tok
"Siapa?" Tanya salah satu orang yang bekerja di tempat pemantauan cctv namanya pak Renda.
"Saya mahasiswi desain," jawab Sultan. pak Renda membuka pintu.
"Mau apa kalian?" Tanya pak Renda merasa terganggu.
"Hm apa boleh kami lihat cctv sebentar?" tanya Sultan.
"Untuk apa? jika tidak ada keperluan silakan keluar," ujar pak Renda ketus.
"Tunggu sebentar pak, saya kehilangan kunci mobil saya, dan saya ingin melihatnya apa ada seseorang yang mengambilnya, jadi saya mohon pak bisakah saya melihatnya siapa yang mengambilnya," ujar Sultan berharap.
"Bukannya kamu anak miskin, sejak kapan kamu punya mobil?" Tanyanya curiga.
"Astaga bapak belum tau ya saya punya mobil?" Tanya Sultan berdelik.
"Dia orang kaya baru, yang kemaren baru beli mobil sport edisi terbatas," bisik temannya.
"Ya udah kamu masuk sini," jawabnya kesal. Sultan dan Tedi masuk ke ruangan tersebut.
SULTAN
Di ruangan mana yang harus saya lihat?
SISTEM
Senang Tuan bertanya, sistem juga tidak tau.
SULTAN
Kau jangan membuat aku kesulitan donk.
SISTEM
Tentu saja Tuan harus melihat di ruangan dosen yang akan di pecat itu.
SULTAN
Masalahnya siapa dosen yang di pecat itu?
SISTEM
Buk Melinda.
"Pak bisa di lihat di depan pintu Buk Melinda?" pinta Sultan.
"Kamu ini sebenarnya mau lihat orang mencuri kunci mobilmu apa mau lihat yang lain?" Tanya pak Renda curiga.
"Bukan gitu pak, tadi saya lihat ada orang lewat dari pintu Buk Melinda, saya rasa itu orang yang sama," jawab Sultan ngasal.
"Habis lihat ini kalian pergi," tukas pak Renda.
"Iya pak," angguk Sultan.
Pak Renda memeperlihatkan rekaman cctvnya, tapi yang terlihat hanya buk Melinda masuk, setelah itu tidak ada terjadi apa pun.
" Hey! Kalian mau lihat sampai kapan?" bentaknya.
"Mungkin tidak ada di sini pak, apa mungkin di tempat lain?" Tanya Sultan pura-pura bingung.
"Aku seperti melihat ada yang janggal dari rekaman tadi, sepertinya menitnya tiba-tiba ada yang loncat," batin Sultan.
SULTAN
Apa rekamannya di hapus?
SISTEM
100% benar.
SULTAN
Tolong pulihkan seperti waktu di casino waktu itu.
SISTEM
Baik Tuan.
Memulihkan.
Proses...
Mulai...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
"Jika tidak urusan lagi, silakan kalian keluar sekarang," bentak pak Renda.
"Sepertinya aku harus mengulur waktu nih," ujar Sultan dalam hati.
60%...
70%...
"Kenapa Bapak marah dari tadi, apa ada Bapak sembunyikan?" Tanya Sultan menatap tajam ke arah pak Renda.
"Apa... apa maksudmu? ini memang bukan tempat anak-anak nakal sepeti kalian sesukanya masuk," ujarnya marah namun ia agak sedikit gagap.
80%...
90%...
"Sepertinya Bapak memang menyembunyikan sesuatu, katakan Pak siapa tau saya bisa bantu," ujat Sultan bercanda.
100%...
Selesai...
"Ayo Tedi kita pergi," ajak Sultan. Pak Renda mejadi heran karena mereka pergi begitu saja.
"Apa yang terjadi?" Tanya Tedi tak mengerti.
"Kita harus menyerahkan bukti ini kepada Rektor agar buk Melinda tidak jadi di pecat," jawab sultan uang menuruni anak tangga.
"Bukti? Bukannya tadi tidak terlihat apa pun?" Tanya Tedi heran.
"Tentu saja, karena mereka menghapus rekamannya, dan aku sudah memulihkannya," jawab Sultan.
"Jadi mau kamu apakan bukti itu, menurutku kamu lebih kirim lewat web kampus, jika tidak kita pasti ketahuan," jawab Tedi mengikuti Sultan menuju kelasnya.
"Benar juga tuh," angguk Sultan
SULTAN
Tolong buatkan aku baru yang tidak ada ID-nya.
SISTEM
Siap Tuan.
Ting ting.
Pembuatan akun baru.
Proses....
Mulai membuat...
Loading...
Selesai...
Akun baru siap pakai.
Sultan mengunggah video lewat akun barunya lewag web kampus. Dan video itu sampai di ponsel rektor tersebut.
Ding ding.
Notifikasi masuk. Para mahasiswa melihat video tersebut.
Isi dari video tersebut adalah seorang meletakkan uang sekitar 10 juta di dalam laci buk Melinda dan tak lama para penyidik masuk dan menemukan uang tersebut mengatakan bahwa itu adalah uang sogok karena buk Melinda sudah membocorkan jawaban ujian, sedangkan ujian tersebut belum di adakan. Sedangkan yang meletakkan uang tersebut adalah dosen yang lain dan bekerja sama dengan dekan dan pekerja pemantauan.
Akhirnya Buk Melinda tidak jadi di pecat.
Ting ting
Misi selesai.
Anda mendapatkan 20 poin
Poin Anda menjadi 70 poin.
Pak Renda mendatangi Sultan yang sedang mengutak atik sistemnya.
"Dasar kamu kurang ajar," teriak pak Renda memegang kerah baju Sultan.
"Jika ada keperluan Bapak bisa bicara baik-baik," jawab Sultan menarik tangan pak Renda melepaskan cengkraman dari bajunya.
"Kamu yang melakukannya 'kan?" Tanya pak Renda dengan wajah merah padam.
"Melakukan apa?" Tanya Sultan santai.
"Kamu pasti memulihkan kembali rekaman itu," ujarnya tanpa sadar.
"Apa Bapak melihat saya memulihkannya, menyentuhnya saja Bapak tidak membiarkannya," jawab Sultan. Pak Renda terdiam karena Sultan mana bisa memulihkannya karena waktu itu Sultan dan Tedi hanya melihat dari jauh dan mereka juga tidak punya salinannya atau apa pun yang bisa memulihkannya.
"Kenapa? Apa Bapak mengakui kesalahan Bapak? Ingat Pak, yang namanya kejahatan ya kejahatan mau di sembunyikan di balik pintu juga ketahuan," jawab Sultan meracau.
"Awas saja jika ketahuan kamu melakukannya," ancamnya.
"Silahkan jika Anda punya bukti," jawab Sultan mencibir. Pak Renda nyelonong begitu saja.
"Sultan apa tidak ketahuan?" Tanya Tedi khawatir sambil berbisik.
"Tenang saja, mereka tidak menemukan bukti apa pun," jawab Sultan menyeringai.
Tak lama para teman-teman yang meminjam mobil Sultan datang.
"Hey bro, mobilmu keren abis, pokoknya top deh, kapan-kapan minjam lagi deh," ujar mereka kesenangan.
"Tidak masalah," jawab Sultan menerima kunci mobil tersebut.
"Ehem... Sarah, kamu juga mau minjam ngak?" Tanya Sultan mengayun-ayunkan kunci mobilnya sambil tersenyum.
"Jangan sok pamer kamu, suatu saat aku juga bisa beli," jawabnya kesal.
"Suatu saat kapan? Mobil itu hanya ada 10 di dunia dan aku sudah membelinya 1 berarti tinggal 9 buah lagi di dunia, kemungkinan sebelum aku beli sudah ada yang membelinya duluan berarti hanya sisa beberapa saja, apa kau yakin membelinya suatu saat nanti?" ejek Sultan.
"Dasar pria menyebalkan," teriaknya beranjak dari ruangan tersebut.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴