NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duri Dalam Daging

Jika hari sebelumnya Pedrosa gagal mendekati Cassie, si primadona universitas, hari ini ia akan berusaha keras untuk mendapatkan perhatian Cassie yang mungkin sudah membuatnya tergila-gila sejak pandangan pertama itu.

Senyum manisnya seakan menumbuhkan bunga di taman hatinya yang sudah lama gersang.

Selama janur kuning belum melengkung, Cassie masih bebas untuk dimiliki oleh seluruh pria di universitas ini, begitu pikirnya.

Seperti saat ini, dengan penuh semangat dan senyuman yang cerah bagai matahari pagi, Pedrosa dengan mantap melangkahkan kakinya untuk mencari sang bidadari.

Kakinya terus berayun ringan membawa tubuhnya kesana-kemari mencari keberadaan bidadari di hatinya.

“Seharusnya kelas sudah berakhir dari tadi. Akan tetapi ke mana dia, apa dia tidak masuk? Ah, sayang aku kehilangan vitamin A. Cepat sekali menghilangnya," Pedrosa menggerutu sepanjang kakinya melangkah.

Pokoknya ia harus bertemu dengan pujaan hatinya hari ini, harus!

“Apa sebaiknya aku tanya anak lain saja, ya? Akan tetapi, aku malas dengan mereka yang sangat mirip dengan singa kelaparan. Seperti tidak pernah melihat laki-laki tampan saja," pikirannya berkecamuk, menimbang apa yang harus ia lakukan.

Yup, jika menilai dari hal fisik, sebenarnya Pedrosa pun tak kalah tampan dengan Orion dan teman-temannya itu, wajahnya yang seperti bule dengan kulit putih dan hidung mancung, serta tubuh yang ideal menjadi poin plus di mata kaum hawa.

Ia menyadari bahwa banyak mahasiswi yang menatap penuh minat ke arahnya. Namun, ia sama sekali tidak memedulikan hal itu. Pasalnya ia sendiri mengetahui maksud terselubung setiap perempuan yang menggoda dirinya. Bahkan, ia pernah bertemu perempuan yang dengan kurang ajarnya, menyentuh pusaka miliknya dengan terang-terangan, ya ampun!

Semenjak itu, ia mengaku cukup trauma jika berhadapan langsung dengan perempuan.

Kembali pada masa sekarang. Meski rasa letih, dan panas telah menggelayuti dirinya, semangat Pedrosa untuk menemukan si cantik belum juga padam.

“Apa dia berada di bawah pohon seperti waktu itu?" pikirnya.

Tanpa banyak berpikir, Pedrosa melangkahkan kaki menuju tempat ia melihat Cassie pertama kali.

Dan ... gotcha! Benar saja gadis itu berada di sana, dia sedang membaca novel seperti waktu itu.

Seulas senyum terbit di wajahnya yang rupawan, dengan langkah kaki yang mantap ia mendekati si cantik. Namun, langkah kakinya terhenti kala netranya menangkap sosok pria yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Cassie.

“Jangan menjahiliku!" suara Cassie yang terdengar kesal itu membuat pemuda di sampingnya tertawa.

“Hum, memang apa bagusnya sih membaca novel romansa. Paling isinya tidak lebih mengesankan dari novel Harry Potter, kan? Hanya adegan cengeng yang disukai para wanita sepertimu."

“Laki-laki kaku dan tidak peka sepertimu, mana paham hal-hal manis untuk wanita, Rion. Pantas saja kau masih belum memiliki kekasih saat ini," Cassie tidak mengacuhkan Orion yang baru saja meledeknya. Matanya yang setajam musang itu terus memerhatikan halaman demi halaman isi novel.

Mata Orion membola mendengar jawaban sarkas Cassie, apa gadis itu tidak pernah berkaca? Hei, dirinya pun juga sama saja belum memiliki kekasih. Kenapa sepupunya ini tega sekali meledek dirinya seperti itu?

“Lalu bagaimana denganmu, memangnya kau sudah memiliki kekasih?" Orion bertanya sambil merebahkan kepalanya di paha Cassie sebagai bantal.

“Tentu saja aku punya," Cassie tersenyum entah sadar atau tidak tangannya mengelus surai Orion dengan lembut. Membuat Orion memejamkan matanya dan menikmati sentuhan lembut dari tangan bidadari kesayangannya ini.

“Siapa?" Orion mulai penasaran dengan jawaban Cassie.

“Banyak. Ada Park Chanyeol, Kim Min Seok, Kim Junmyeon, Kim Jongdae, Kim.Jongin, Zhang Yixing, Do KyungSoo, Byun Baekhyun, dan Oh Sehun," Cassie menjawab dengan penuh percaya diri.

Orion merotasikan bola matanya. Bukan ia tidak tahu siapa mereka. Tentu saja ia tahu, bahkan sangat tahu. Ya, mereka adalah para kekasih Cassie meski hanya dalam mimpi.

Sebagai fangirl nomor satu dari boyband ternama Korea Selatan, EXO. Tentu saja, ia memiliki koleksi album dan beberapa pernak-pernik yang berbau EXO. Bahkan saat mereka menduduki bangku sekolah menengah atas, saat perayaan ulang tahun Cassie yang ke-lima belas, uncle-nya memberikan bintang tamu spesial yaitu EXO. Perayaan itu lantas menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.

Pengusaha sukses sekelas Rain Steve Jonathan, mengundang grup kesayangan sang putri, untuk menghadiri ulang tahun putrinya. Dasar orang kaya!

“Ck, hentikan halusinasimu yang sudah kronis itu. Mereka tidak bisa digapai!"

“Aku juga paham jika mereka tidak bisa digapai. Akan tetapi, itu salah satu cara membuat hidupku merasa bahagia. Karena dengan adanya mereka, aku jadi merasa terhibur dan hidupku menjadi lebih berwarna."

“Masa sih?"

“Iya."

“Kalau aku, apakah aku membuatmu bahagia?" pertanyaan Orion membuat Cassie sedikit tersentak, gerakan tangannya yang mengelus surai Orion otomatis terhenti.

“Rion, jangan mulai," Cassie memperingatkan.

“Apa? Aku, kan hanya bertanya," Orion bersikap masa bodoh dengan reaksi Cassie.

“Aku tahu, tapi pertanyaanmu itu yang menjadi masalah," Cassie menghela napas.

“Bagian mana yang menjadi masalah untukmu. Bukankah tinggal menjawab saja?"

“Terkadang pertanyaan itu, tidak ada jawabannya," Cassie memandang burung-burung yang menari di langit dengan indah.

“Memang benar. Akan tetapi, pertanyaan yang kuajukan padamu, bukankah ada jawabannya? Tinggal jawab saja iya atau tidak, atau kau memiliki jawaban lain?" tangan Orion meraih tangan Cassie untuk mengelus surainya kembali.

Cassie hanya menurut saja, dia lanjut mengelus surai sepupunya itu. Jika seperti ini Orion seperti bayi yang tengah bermanja-manja dengan sang ibu.

“Kau seperti bayi," Cassie sedikit terkekeh.

“Aku memanglah bayi dan aku bayi besarmu. Oleh karena itu, sudah seharusnya aku bermanja padamu," Orion berkata sambil memejamkan mata. Menikmati sentuhan lembut dari tangan Cassie yang berpadu dengan hembusan angin yang membelai wajah tampannya. Terasa sangat menyenangkan dan sempurna.

Daun-daun menari dengan gemulai seakan mengerti dengan sukacita Orion yang tengah diselimuti oleh cinta dan perhatian dari seorang Cassie.

“Aku ingin terus seperti ini sampai kita tua nanti, Cassie."

“Aku tidak bisa menjanjikan apa pun. Jangan terlalu berharap, aku takut jika harapanmu menjadi tak seindah mimpi, Rion."

“Kau tahu. Jantungku berdetak cepat saat aku berada di dekatmu, namun ini debaran ini membuatku nyaman dan hangat. Apa kau juga merasakan hal yang sama denganku?"

Cassie hanya diam seribu bahasa, entah jawaban apa yang harus ia berikan untuk Orion, ia pun bingung dengan perasaannya sendiri. Sejujurnya, ia juga merasakan hal yang sama dengan Orion. Akan tetapi, ia hanyalah gadis polos yang masih minim pengalaman mengenai percintaan. Jadi, ia tidak tahu pasti apa yang ia rasakan.

🎶 Kita bikin romantis, bikin paling romantis

Sambil bermain mata turun ke hati, hatinya jatuh

Suara yang begitu sumbang menurut Orion terdengar hingga mengusik indera pendengarannya, membuat awan hitam disertai petir seakan mengelilingi Orion saat ini.

“Maaf kami tidak memiliki uang kecil, silakan cari orang lain saja," Orion menyindir keras oknum pengganggu suasana romantis yang berhasil ia ciptakan beberapa saat lalu.

“Kau tega sekali, Tuan Muda. Kaupikir aku ini apa? Aku bisa bilang pada Daddy agar beliau mendepakmu dari universitas ini."

“Terserah, aku masih bisa belajar di universitas lain. Satu hal yang perlu kau tahu bayi rusa, ayahku merupakan donatur terbesar untuk universitas ini dan ibumu masih bekerja di rumah sakit milik keluarga Stevenson. Aku bisa saja mengadu pada ayahku untuk mendepak ibumu. Jadi, bagaimana?"

“Kau curang sekali, menggunakan kuasa ayahmu?"

“Karena kau yang memulai pertempuran ini, bayi rusa."

“Jangan lakukan hal itu, tuanku. Hamba mohon padamu. Lagipula posisi kalian sangat ambigu, aku yakin banyak orang yang akan salah paham dengan posisi kalian, nanti."

“Terserah apa kata para warga yang budiman. Aku tidak peduli."

Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba Pedrosa datang menghampiri Cassie karena sudah tidak tahan lagi menemui gadis cantik itu.

“Hello, Pretty. Kita bertemu lagi. Aku tak menyangka kita akan bertemu, kau tahu? Pertemuan pertama adalah kebetulan, kedua adalah harapan, dan ketiga pertanda kita ini adalah jodoh. Mungkin kau adalah jodoh yang dikirimkan Tuhan untukku," Pedrosa berbicara dengan lancar membuahkan tatapan tidak suka dari Orion dan tatapan bingung dari Arche.

“Siapa kau?"

“Namaku Pedrosa Música acústica, panggil saja Pedrosa," Pedrosa memperkenalkan diri pada Orion dan Arche.

“Pedrosa Mamamia Lezatos?" celetuk Arche.

Orion bangun dan langsung berdiri di hadapan Pedrosa dan berbisik, “Jangan menjadi duri dalam daging, jadi silakan pergi dari sini."

1
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudia Jung 🐻🐰: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudia Jung 🐻🐰: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudia Jung 🐻🐰: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
Miyatun Nasa
eksklusif man
Claudia Jung 🐻🐰: iya dungs
total 1 replies
Miyatun Nasa
pohon mangga belakang rumahku buahnya jatuh ke selokan terus terseret arus pas banjir , hilang jauuuuhhh sekali
Claudia Jung 🐻🐰: Eman-eman 😭
total 1 replies
Miyatun Nasa
ora mudeng aku
Miyatun Nasa: sami sami . lop yu tu
Claudia Jung 🐻🐰: Artinya, Matur nuwun Lik. love you
total 2 replies
Miyatun Nasa
harusnya kamu yang masak buat daddy
Claudia Jung 🐻🐰: Rion males Masak
total 1 replies
Miyatun Nasa
gak jelas lu Dad , lebih baik gk tau selamanya, tp suatu saat jadi tanggung jawab mu
Claudia Jung 🐻🐰: Abot Mak
total 1 replies
Miyatun Nasa
senjata rahasia mu ya
Claudia Jung 🐻🐰: Heemm? 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Kirain Pedrosa moto gp 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: bukan atuh 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
bagus,ikuti hatimu 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Cassie: “Siap Eonnie."
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
waduh,
Cassie sasaran empuk nih 😣
Claudia Jung 🐻🐰: huum 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tuh kan, hati"
Claudia Jung 🐻🐰: ihiiik
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Triton takut anak dan keponakannya yg jadi sasaran musuh 😁
Claudia Jung 🐻🐰: Triton peka memang
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Anak dari musuhnya ya 🤔
Claudia Jung 🐻🐰: entah?
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
udah sehati nih 🤭
Claudia Jung 🐻🐰: cieee
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Betul tuh 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion realistis, Kek bapaknya
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: 😍😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tau aja kl ada gratisan 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: gratis lebih enak
total 1 replies
Dewi Payang
Hancurkan durinya, ayo Orion...
Dewi Payang: Mantap👍👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion: “Akan kuhancurkan!"
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!