NovelToon NovelToon
Istri Rahasia CEO Dingin

Istri Rahasia CEO Dingin

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: umi ayi

Steven adalah seorang CEO perusahaan besar dipaksa menikah dengan gadis desa karena Stevan menabrak calon suami wanita tersebut.
Apa yang akan dilakukannya? padahal dia sudah mempunyai tunangan dan dalam waktu dekat dia akan menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bermain di wahana bermain

"Kita mau langsung pulang atau ada tempat yang mau kamu kunjungi dulu?" tanya Stevan sambil mengedipkan mesin mobilnya.

Ana menggigit bibir nya bingung mau menyampaikannya.

"Ada apa?" tanya Stevan tau kalau ana ragu untuk mengatakannya.

"Tuan, bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Apa? katakanlah."

Ana menghela nafas, "Aku ingin pergi ke taman bermain dan nonton bersama tuan, untuk pertama kali dan terakhir, sebelum tuan menikah." Ana menelan saliva nya merasa ia salah bicara, ia takut Stevan akan marah dengan permintaannya.

Hening, Stevan tak menjawab, kemudian Stevan menarik kepala ana agar bersandar di bahu Stevan. " Baiklah, kita akan pergi ke taman bermain." ucap Stevan.

Ana memejamkan matanya menikmati rasa nyaman bersandar di bahu Stevan, ia akan menikmati hari ini bersama Stevan.

Stevan melajukan mobilnya menuju taman bermain Ancol, ia memilih disini karena menurutnya wahana ini yang paling banyak recommend dari pengunjung, bahkan ia tidak pernah pergi ke sini. Ini pertama kalinya ia pergi.

Mereka masuk dengan sudah membeli tiket terlebih dahulu. Stevan tercengang melihat sekitar, melihat berbagai atraksi modern seperti Halilintar, Istana Boneka, Bianglala, Hysteria, dan lain sebagainya. Ada juga wahana terbaru yang tidak kalah menariknya seperti Tornado, Star Wars, dan lain sebagainya. Ia menelan saliva merasa ngeri melihat itu semua. Ia tidak tahu taman bermain yang dipilihnya seperti itu, ia pikir hanya taman bermain seperti untuk anak anak TK, ternyata ini bikin Stevan jantungan. Bagaimana tidak, ia melihat orang orang berteriak dalam wahana halilintar itu.

"Tuan, ayo kita kesana." ucap ana dengan mata berbinar menunjuk permainan halilintar. "Aku mau naik itu" tunjuk nya.

"Ya sudah sana naik" jawab Stevan santai.

"Aku mau naik sama tuan. Ayolah." ana menarik tangan Stevan.

"What?" Stevan membolakan matanya syok.

"Tidak, tidak, tidak. Kamu naik sendiri saja." tolak Stevan sambil melepaskan tangan ana.

"Ayolah tuan" rengek ana.

Hufffff...Stevan menghela nafas, terpaksa ia menuruti ana.

"Baiklah, ayo."

Mereka berdua sudah duduk di roller coaster dan memakai sabuk pengamannya. Stevan menelan saliva melihat jalan roller coaster yan ber lika liku itu.

"Ya Tuhan, semoga saja aku tidak mati" batin nya, ia jadi menyesal menuruti permintaan ana. Apa boleh buat, ia tidak bisa lagi mundur karena rollercoaster nya sudah mulai berjalan. Ia masih lega karena jalannya masih datar dan pelan, namun setelah beberapa detik jalannya semakin kencang,dan bergelombang naik turun. Ia berteriak sekeras mungkin karena syok, beda dengan ana berteriak karena senang.

Aaaaaaaa..... teriak semua orang yang berada di dalam roller coaster itu, Stevan tidak sanggup lagi untuk berteriak, tubuhnya mendadak gemetar dan lemas.

Huek...huek... Stevan langsung berlari saat roller coaster nya sudah berhenti. Ia menumpahkan semua isi perutnya.

"Tuan." ana menggosok punggung stevan,ia sangat khawatir melihat Stevan yang terus memuntahkan isi perutnya.

"Ahh.." Hela Stevan menyapu keringatnya, ia terduduk di rerumputan dekat taman kecil.

"Bagaimana tuan? apa sudah lebih baik?" tanya ana cemas sambil menyapu keringat di wajah Stevan. "Kok bisa sih tuan mabok begini? badan aja yang kekar, tapi nyali ciut." cibir ana mengejek.

Stevan membolakan matanya me dengar cibiran dari ana, bisa bisa nya ana mengejek nya. "Kamu. Ini semua karena kamu yang maksa". balas Stevan.

"Kan bisa aja tuan ngelak, kenapa mau aja?"

"Mana tega saya lihat kamu merengek seperti anak kecil begitu."

Hati ana terharu mendengarnya, ternyata Stevan peduli dengannya. "Makasih ya tuan!"

"Untuk?" Stevan mengernyitkan dahinya.

"Terima kasih karena tuan bela belain melawan takut naik roller coaster padahal tuan takut." ucap ana tersenyum, Stevan hanya diam tak menjawab.

"Ya sudah, kita kesana yuk!" ana kembali menarik Stevan.

"Tidak..tidak. Saya tidak mau lagi naik begituan." tolak Stevan.

"Ayo tuan, aku janji gak akan naik yang memacu adrenalin deh, aku gak mau liat tuan mati karena takut."

"Kamu nyumpahin saya mati?" geram Stevan.

"Ck..tidak tuan.,mana mungkin saya doakan tuan mati, jadi janda dong aku nya." Jawabnya santai sambil menyeret tangan Stevan. Ia kepayahan menyeret Stevan yang tubuhnya sangat besar dibanding ana.

Ana mengajak Stevan main Baku Toki

Wahana yang memiliki nama lain bomb-bomb car ini juga menjadi wahana terpopuler disini, baik di kalangan anak-anak maupun remaja.

" Kencangkan sabuk pengaman nya tuan, injak pedal gas".

"Kamu kira saya bodoh."

"Ya kali aja, bukankah tuan bilang tidak pernah pergi main seperti ini?"

"Walaupun tidak pernah, tapi saya tau, paham kamu."

Ana hanya mengerucutkan bibirnya memperagakan ucapan stevan.

"Kau mengejek ku? awas kamu!" Stevan menginjak pedal gas nya kemudian mengarahkan mobil nya menabrak ana. Tak mau diam, ana juga membalas Stevan, akhirnya mereka saling kejar dan menabrak, tawa pun tak lepas dari bibir mereka.

"Kejar aku lalu tuan bisaa" teriak ana menjauh dari Stevan.

"Awas kamu ya."

Dum.. Stevan menabrak ana dan memepetnya hingga tepi membuat ana tak bisa bergerak lagi. "Hahaha.... Kamu kalah kan." tawa Stevan bahagia, ia merasa bahagia walau hanya dengan hal sekecil ini.

Tak hanya baku toki, mereka juga mencoba Kolibri, Rumah Miring, Arung Jeram, Kereta Misteri dan Hello Kitty Adventure.

Ana begitu bahagia untuk hari ini, ia tidak mungkin bisa melupakan kebahagian yang diberi Stevan seharian ini.

Mereka masuk mobil hendak pulang ke rumah, berhubung hari sudah malam ana menolak untuk makan malam karena tidak mau lagi terlalu lama untuk sampai ke rumah. Ana baru merasakan khawatir akan kena marah karena pulang malam, untung saja mama Inggrid masih diluar kota, jadinya tidak perlu menjelaskan, hanya tinggal bik wati dan teh Mina, dan akan ana pikirkan apa alasannya saat bertemu mereka nanti.

Mobil stevan pun sudah sampai di rumah, dan ia mematikan mesin mobilnya.

"Tuan, terima kasih ya untuk hari ini. makasih sudah mengizinkan aku merasakan kebersamaan dengan suami. Meski untuk pertama dan terakhir kalinya, Aku bahagia banget, aku gak akan pernah melupakan kebahagiaan ini." ucap ana dengan mata berbinar.

Stevan tidak menjawab, ia memandangi wajah ana yang nampak memerah, entah karena apa iapun tidak paham. Stevan mendekatkan wajahnya dan mendaratkan bibirnya di bibir ana. Awalnya hanya kecupan namun darahnya berdesir dengan sentuhan bibir ana, apalagi saat ana merespon walau sangat kaku. Ia melumat bibir ana dengan penuh semangat. ada rasa tak rela jika melepas kecupannya. Sampai ana memukul dadanya karena merasa kehabisan nafas, barulah ia melepas pagutannya.

Ana langsung keluar mobil Stevan dan berlari masuk kedalam rumah, ia berlari menuju kamarnya tanpa peduli bahwa bik Wati sedang berada diruang tengah.

.

.

Bersambung.

Happy reading 🥰🥰semoga suka yah😊

Jangan lupa tinggalkan jejaknya yah 🙏

1
Indriani Kartini
biarin lebih baik menjauh dulu via, biar Brian merasa kehilangan kamu
Noerlina Akbar
Luar biasa
Christina Hartini
aku suka ceritanya 👍
Raudhatul Jannah Lubis: makasih banyak kakak😊
total 1 replies
Christina Hartini
syukurlah Anna sdh sadar. semangat 💪
Christina Hartini
trus Yo nya ketangkep gk ya,
Christina Hartini
oalah kena prank othornya😂
Christina Hartini
ada keajaiban Anna dpt hidup kembali...Thor kasian Anna sdh menderita, baru merasakan bahagia masa sdh hrs pergi selamanya
Christina Hartini
ternyata Stevan gk begok² amat, sdh menyelidiki kl semua kerjaan Jonathan, semoga Ana msh Mau memaafkan Stevan meski sdh tau itu demi keselamatan dirinya dan beyinya, itu hanya sandiwara 🤣
Christina Hartini
bodoh bin tolol kok di pelihara, kok percaya Ana bisa melakukan hal begitu, semoga saja Nenti Ana msh mau menerimanya, CEO kok begok banget ya , selidiki kek gmn benar tidaknya, seorang CEO pasti banyak musuhnya, gk selidiki dl, percaya begitu saja ....bodoh..bodoh... rasain sekarang ditinggal Ana ... percuma kamu nangis...si Jonathan ketawa..
Christina Hartini
Steve si tolol bin bodoh yang GK ketulungan cepat sekali percaya katanya cinta tp langsung percaya ada masalah sedikit, .... bener Ana pergi saja biar kapok CEO bodoh itu GK ada kepercayaan dari suami LBH baik hidup mandiri drpd hidup dicurigai🤣🤣🤣
Christina Hartini
lanjut Thor
Christina Hartini
kamu jangan bodoh kelewatan Steve seorang CEO kok kayak orang bloon gk faham trik² yg dilakukan oleh lawan² yg berniat jahat, untung sblmnya masih sadar hubi Andre, kl TDK jadi belut makan belut
Christina Hartini
semua terjadi akibat kebodohan Stevan yg GK punya pikiran jelek PD orang lain, maka dimanfaatkan oleh temannya
Christina Hartini
kamu Steve kena obat, gk hati² main mu jadi kasar, bisa² bayimu pergi, baru nyahok kamu
Christina Hartini
lagian si Steve bodoh amat sih sdh diberi tahu Andre kl Jo itu orang yang GK normal belut makan belut ...diajak ke club malah mau, kena obat perangsang deh, untungnya Andre sdh siap begitu dpt telp bentar sdh sampek... selamat GK dimakan belut 🤣🤣🤣
Christina Hartini
Jonathan itu cewek apa cowok sih....tp kalau cewek harus hati²... pertama bercanda kl Diikuti candaannya lama² bisa ngelunjak pengen JD pelakor😂
Christina Hartini
😄😄😄Via takut belut raksasa ya🤣🤣🤣🤣
Christina Hartini
enak Bryan kebantu salah pahamnya Papanya Via, syukurin Via td gk mau, sekarang mau tak mau harus menikah, dan kamu harus tegas
Christina Hartini
ternyata Via hanya ngeprank Bryan tp gpp biar dia ngerasain gmn rasanya kl ditinggal 🥰🥰🥰
Christina Hartini
ya banyak typo²nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!