NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 30

"Irene ..." Gumam Axelle lirih sembari menatap panik.

Tanpa menunggu reaksi Axelle selanjutnya, Irene memilih menutup kembali pintu itu pelan. Agar tak mengalihkan perhatian Clarissa. Ia bergegas kembali ke kamarnya sendiri. Menuruni anak tangga secepat mungkin. Lalu mengunci pintu kamarnya rapat.

Irene bersandar di pintu dengan perasaan hancur lebur. Tubuhnya perlahan merosot seiring derai air mata yang kian membasahi pipi. Hatinya sangat sakit. Tak menyangka akan mendapati pemandangan seperti itu dengan mata kepalanya sendiri.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ..." Tak kuasa ia menahan isak tangis yang semakin pilu. Menangisi kebodohannya sendiri. Yang begitu mudahnya termakan rayuan Axelle. Bahkan tanpa berpikir panjang ia serahkan mahkota yang selama ini ia jaga.

Bodohnya ia percaya begitu saja, saat janji manis itu terucap dari bibir Axelle. Padahal ia sendiri tahu, tidak akan mungkin janji itu terpenuhi. Sebab pria yang dicintainya telah memiliki tambatan hati. Mungkin ini sudah resiko yang harus ia tanggung atas keberaniannya mencintai kekasih orang.

Hatinya bahkan semakin teriris membayangkan kembali pemandangan itu. Namun ia tak sanggup berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Sebab tak ada yang patut untuk dipersalahkan. Semua terjadi begitu saja. Karena kebodohannya sendiri.

Irene semakin terisak. Semakin terbawa duka nestapanya. Namun berusaha menguatkan hati. Berusaha membuang jauh-jauh angan dan mimpinya. Mungkin ia akan memilih untuk menjauh sebelum Axelle sendiri yang akan menjauhinya. Hanya itu satu-satunya cara meluruhkan segala beban di dada. Meluruhkan segala luka yang kian mengiris kalbu.

.

Sementara Irene menangisi duka laranya, Axelle justru dibuat panik. Bahkan menyesal akan kekhilafannya yang begitu mudahnya terbuai sentuhan hangat Clarissa.

Axelle mendorong pelan tubuh Clarissa yang menindihnya. Lalu bangun dan turun dari tempat tidur. Bergegas ia kenakan kembali kaus oblongnya. Bergegas ia hendak keluar, akan tetapi tarikan kuat di lengannya menghentikan langkahnya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Clarissa kesal.

"Maaf, aku minta kamu pulang. Tolong tinggalkan aku sendiri." Pinta Axelle memelas.

Clarissa menyeringai tipis. "Kenapa? Apa alasannya aku harus pulang?"

"Aku lelah. Aku butuh istirahat."

"Nanti. Setelah kita saling melepas rindu, kamu boleh istirahat. Kamu tinggal terima, aku yang akan bermain."

"Aku sedang tidak ingin, Rissa."

Entah kenapa Axelle merasa ada yang berbeda. Dulu, ia sangat menyukai Clarissa yang begitu agresif. Tetapi sekarang, ia merasa bosan. Ia bahkan tak menyukai lagi Clarissa yang terlalu liar di matanya. Jiwa lelakinya seakan tak tertantang berhadapan dengan wanita seperti Clarissa.

Berbeda dengan Irene. Kepolosannya, kelembutannya, justru membuat jiwa lelakinya semakin tertantang untuk menaklukkan wanita seperti Irene. Bahkan setiap saat ia selalu dibuat penasaran.

"Kenapa? Bukankah kamu merindukan ku? Kenapa sekarang kamu menolakku? Kenapa aku merasa sekarang kamu berubah?" Clarissa tampak kecewa dan marah atas penolakan Axelle.

"Dengar, Rissa. Hari ini aku sangat lelah. Aku ingin istirahat. Bisa kan kamu tinggalkan aku sendiri dulu?"

Axelle mulai kesal. Namun Clarissa tak mengindahkan. Ia justru memeluk Axelle dan menyandarkan kepalanya mesra di dada bidang Axelle.

"Aku mencintaimu, sayang. Aku sangat merindukan mu. Aku rindu sentuhan mu. Kenapa kamu membuatku kecewa? Kenapa aku merasa kita semakin menjauh? Apakah kamu tidak merindukan aku? Hm? Apa kamu tidak mencintaiku lagi?"

Pertanyaan Clarissa membuat Axelle terdiam.

Cinta?

Apa itu cinta?

Apakah perasaannya selama tiga tahun ini terhadap Clarissa itu adalah cinta? Jika memang itu cinta, lantas kenapa kini ia meragu?

Axelle melepaskan pelukan Clarissa. Pelan di dorongnya tubuh Clarissa menjauh. Hingga menimbulkan kekecewaan, bahkan kecurigaan Clarissa.

"Please, tinggalkan aku sendiri. Pergilah dari sini. Lain kali kita bicara." Pinta Axelle.

"Siapa tadi yang membuka pintu? Jangan kamu pikir aku tidak tahu. Dimana kamar gadis murahan itu? Aku ingin bicara dengannya."

Axelle terkejut. Tiada guna lagi ia menyembunyikan hal ini dari Clarissa. Lambat laun Clarissa pasti akan mengetahuinya. Clarissa bukan wanita kolot yang tak tahu perkembangan teknologi. Ditambah lagi ia adalah seorang publik figur. Sudah pasti kabar tentangnya cepat diketahui semua orang. Tak terkecuali Clarissa. Betapa bodohnya ia melupakan hal itu. Dan kini Clarissa sudah mengetahui kabar pernikahannya.

Oh came on Axelle. Sekarang apa yang akan kamu perbuat. Saat ini Irene sedang terluka. Dan dihadapannya ada kekasih yang telah lama ia rindukan. Haruskah ia memilih?

"Ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Ini hanyalah kecelakaan kecil yang tanpa di sengaja." Terang Axelle untuk meyakinkan Clarissa.

"Kamu pikir aku bodoh? Apa gadis itu menjebakmu? Apa gadis murahan itu sudah menyerahkan tubuhnya padamu? Pantas saja malam ini kamu menolakku."

"Kamu salah paham, Rissa. Semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan." Axelle berusaha mengelak.

"Lalu kenapa kamu menolakku? Ini yang pertama kalinya. Kamu membuatku kecewa."

"Dengar, aku sedang tidak ingin berdebat sekarang. Tolong kamu tinggalkan aku sendiri." Pinta Axelle sekali lagi.

Namun Clarissa masih saja tak mengindahkan permintaan Axelle. Kini ia beranjak keluar kamar. Menuruni anak tangga cepat. Mencari-cari, menebak, kira-kira Irene berada di kamar yang mana.

Axelle tak ingin sesuatu terjadi pada Irene. Cepat ia menyusul langkah Clarissa. Lalu mencekal lengannya kuat demi menghentikan langkahnya.

"Lepaskan aku." Clarissa menghempas tangan Axelle.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Axelle kesal.

"Kamu tahu kan, aku tidak suka ada orang lain yang merebut apapun dariku." Ucap Clarissa semakin sinis.

Keangkuhan Clarissa seperti inilah yang terkadang membuat Axelle lelah. Bahkan muak. Kadang ia merasa Clarissa terlalu egois, tak peduli perasaan orang lain. Bahkan perasaan Axelle sendiri. Dan kini ia benar-benar dibuat lelah.

"Semua ini hanya sandiwara. Demi reputasiku. Bahkan karirku hampir saja hancur. Dan semua ini aku lakukan demi meyelamatkan reputasiku. Tidak lebih." Ada keterpaksaan dalam ucapan Axelle demi meyakinkan Clarissa. Dan demi melindungi Irene dari keangkuhan wanita itu.

"Benarkah? Apa aku bisa mempercayai mu?"

Axelle mengangguk.

"Kalau begitu, apa kamu masih mencintaiku?"

Axelle kembali mengangguk, pelan, sebab ada keterpaksaan di sana. Yang mau tak mau ia harus mengakuinya, meski sejujurnya perasaannya untuk Clarissa telah memudar.

"Lalu kapan sandiwara ini berakhir? Haruskah aku yang mengakhirinya?" Clarissa memasang senyum sinisnya.

"Akan aku akhiri sandiwara ini, secepatnya. Tapi sekarang, tolong tinggalkan aku sendiri. Aku akan mencari jalan keluarnya." Pinta Axelle sekali lagi.

"Baiklah. Aku pulang. Besok, aku akan menunggumu. Aku tinggal di apartemen yang sama dengan Zaky. Tepat di depan unit apartemennya. Jangan membuatku kecewa." Clarissa lalu beranjak pergi setelah melabuhkan kecupan hangatnya di pipi Axelle.

Axelle pun lega. Berkali-kali ia menghembuskan napasnya panjang. Kini dalam benaknya hanyalah Irene. Saat ini mungkin Irene sedang terluka. Dan ia merasa sangat bersalah. Baru saja mereka merasakan kebahagiaan, baru saja cinta diantara mereka bersemi. Namun kini Irene justru harus terluka secepat ini.

Di seberang, Axelle melihat pintu kamar Irene yang sedikit terbuka. Firasatnya mengatakan, mungkin Irene telah menguping pembicaraannya dengan Clarissa. Seketika timbul kecemasannya.

.

.

Firasat Axelle memang benar. Irene masih berdiri di pintu kamar itu. Perdebatan Axelle dan Clarissa yang terdengar jelas mengundang rasa ingin tahunya. Hingga ia pun sedikit melenceng dengan menguping pembicaraan mereka.

Irene hendak menutup pintu kamarnya, saat tiba-tiba tangan kekar Axelle menahan daun pintu itu menutup. Irene terkejut, dengan sekuat tenaga berusaha menutup kembali pintu.

Namun tenaganya tak bisa menandingi kekuatan Axelle. Axelle kembali mendorong daun pintu kuat, hingga terbuka lebar. Axelle pun mendekat. Sedangkan Irene memilih menjauh dengan mundur beberapa langkah.

"Irene, kita harus bicara." Ucap Axelle lirih sembari menatap sendu.

Irene menghapus sisa-sisa air mata di pipi. Membuat Axelle jatuh iba seketika.

"Aku sudah tau. Namanya Clarissa kan? Dia adalah wanita yang kamu cintai." Sembari mengurai senyum tipisnya. Senyum yang disertai rasa sakit. Perih laksana teriris sembilu.

"Dulu."

"Di depanku kamu berkata seperti itu. Pasti di depan Clarissa kamu juga berkata seperti itu kan?"

Axelle maju selangkah, Irene mundur beberapa langkah.

"Maafkan aku tidak memberitahumu sebelumnya."

"Tidak perlu minta maaf." Irene kembali tersenyum hambar. "Aku yang terlalu bodoh percaya padamu begitu saja."

"Irene ... Aku ..." Axelle seakan ragu mengungkapkan niatnya.

"Aku siap kapanpun kamu ingin mengakhiri sandiwara ini. Aku tidak apa-apa." Kembali Irene tersenyum. Diiringi air mata yang perlahan luruh, kembali membasahi pipi.

"Kita sudah melakukan sandiwara pernikahan. Jadi, mari kita lakukan sandiwara perceraian." Tambah Irene. Hingga membuat Axelle terkesima. Kalimat itu bagai panah yang menembus jantungnya seketika.

Sakit. Sangat sakit.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!