NovelToon NovelToon
I Have Golden Celestial Body

I Have Golden Celestial Body

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Poligami / Xianxia / Dikelilingi wanita cantik / Dan budidaya abadi
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Azky Zugbio

Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18 Ling Wu

Setelah direnovasi, tempat tinggal Qin Xin lebih terlihat seperti manor atau istana. Itu karena ada beberapa bangunan besar dan megah serta beberapa bangunan lainnya berdiri kokoh, halamannya menjadi sangat luas, dengan beberapa taman, kebun buah, kandang kuda dan ternak, serta beberapa kolam dan tempat peristirahatan untuk minum teh, Aula pertemuan, perpustakaan dan Dojo untuk latihan seni beladiri.

Pagi hari, Qin Xin pergi keluar dari gerbang kota Lanlong, dia menuju salah satu tempat dikaki bukit Pegunungan Longteng. Dia pergi mengunjungi desa tempat dimana dia dibesarkan.

Tempat Qin Xin dibesarkan dulu, berjarak sekitar 33 Kilometer dari Kota Lanlong. Qin Xin terbang menuju tempat tersebut dengan cepat.

Sesampainya disana, dia langsung menuju gubuk tempat dimana dia dulu tinggal.

Qin Xin melihat gubug yang sudah roboh dan ditinggalkan, dia berdiri diam sejenak didepan gubuk itu, sebelum akhirnya pergi menuju makam neneknya.

Selain makam neneknya, disana pula terdapat makam ayah ibunya dan juga kakeknya.

Berbeda dengan gubuk tempat tinggalnya dulu, makam itu terlihat masih terawat dengan baik dan bersih, seolah ada orang yang selalu merawatnya. Dia kemudian duduk dan membakar dupa, menyiramkan arak sebagai persembahan, serta tak lupa dia berdo'a dan melakukan kowtow beberapa kali didepan makam keluarganya itu.

Tak jauh dari makam itu, ada seorang gadis yang mendekat. Gadis cantik itu tampak kaget melihat Qin Xin.

"Apa itu kau...? Apa kau Qin Xin, temanku Qin Xin" gadis itu bertanya sambil mendekati Makam dengan rasa penasaran.

Qin Xin menoleh dan tersenyum dengan ramah. "Ya, aku Qin Xin, apa kau teman masa kecilku, Ling Wu ?"

Tiba - tiba gadis itu semakin mendekat dan memeluk Qin Xin, dia menangis, seolah dia telah menemukan keluarganya yang telah lama hilang.

"Hik..hik..hiks... Jadi ini kamu, Akhirnya kau kembali, Hik..hik... hiks.." Ling Wu menangis dalam pelukan Qin Xin.

"Ling Wu, maaf... aku baru bisa mengunjungimu" Qin Xin menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Xin, aku senang kau kembali" Ling Wu tersenyum dan melepas pelukannya setelah cukup lama.

"Ling Wu, bagaimana kabarmu ? Juga.. bagaimana kabar paman dan bibi ?" Qin Xin mulai bertanya.

"Aku baik-baik saja, Ayah dan ibuku..." Ling Wu berhenti tak bisa melanjutkan kata - katanya dan mulai menangis lagi, wajahnya jelas sangat sedih.

"Ada apa ? Jangan bilang..." Qin Xin mulai panik dengan perubahan ini.

Tak lama, Ling Wu menunjuk salah satu makam didekat makam keluarga Qin Xin.

Qin Xin jelas mengerti apa yang dimaksud oleh Ling Wu, saat dia menunjuk sebuah makam.

"Jadi begitu... aku turut berduka cita sedalam dalamnya, aku juga ikut sedih, paman dan bibi sangat baik terhadapku dulu. Kapan itu terjadi ?" Qin Xin merasa tidak enak mendengar kabar kematian kerabatnya, dia juga merasakan kesedihan yang sama.

"Setahun yang lalu, Ayahku meninggal karena serangan monster beast yang masuk ke desa kita, Ayah mencoba menyelamatkan ibu yang terjebak akibat serangan monster beast itu, sedangkan untuk ibuku, itu terjadi sekitar empat bulan yang lalu, ibuku terlalu sedih atas kepergian Ayahku, dia selalu menyalahkan dirinya atas kematian Ayah" Ling Wu menceritakan kembali mengapa kedua orang tuanya meninggal, dan dia kembali Menangis.

Qin Xin memeluk Ling Wu, dia juga merasakan kesedihan yang sama, keduanya menangis untuk beberapa saat.

"Ling Wu, maukah kau ikut denganku ? Kita bisa tinggal bersama. Ikutlah denganku... kita akan tinggal dikota Lanlong, aku sudah memiliki rumah disana, kau juga tidak perlu khawatir tentang kebutuhan sehari-harimu, aku janji aku akan mencukupi segala kebutuhan hidupmu, Rumahku itu juga rumahmu. Jadi... maukah kau ikut bersamaku ?" Kata Qin Xin dengan penuh harap.

"Xin, Apa aku akan merepotkanmu ?" Tanya Ling Wu dengan sedikit ragu.

"Apa maksudmu dengan pertanyaan konyol itu ? mana mungkin kamu merepotkanku, kau itu keluargaku kau tidak perlu sungkan terhadapku. Aku akan merasa bersalah kepada neneku serta bibi dan paman jika aku tidak merawatmu" ujar Qin Xin tegas.

"Baiklah aku akan ikut denganmu" Ling Wu mengangguk setuju.

"Baiklah Ayo kita pergi, apa ada beberapa hal yang ingin kau bawa bersamamu ? Kita dapat berkemas terlebih dahulu" kata Qin Xin dengan tersenyum.

"Ya, hanya ada beberapa, ayo kita kembali ke rumahku dulu" balas Ling Wu sambil berjalan beriringan dengan Qin Xin menuju rumahnya dan bersiap mengemasi beberapa barang berharga miliknya.

Qin Xin memasukkan barang - barang Ling Wu kedalam cincin spasial, dan memberikan cincin spasial itu kepada Ling Wu.

Tak lama Qin Xin membawa Ling Wu terbang menuju Kota Lanlong (Naga Biru).

Setiap Kultivator yang sudah mencapai Ranah Martial Blood dan diatasnya secara alami tubuhnya akan memiliki kemampuan untuk terbang atau melayang diudara.

Qin Xin langsung membawa Ling Wu ke tempat tinggalnya. Ling Wu terpana saat melihat istana didepannya.

"Xin jadi kau tinggal disini" tanya Ling Wu kagum.

"Bukan hanya tinggal, tapi semua ini milikku" ujar Qin Xin dengan bangga.

"Xin kau tidak bohong kan ?" Tanya Ling Wu sedikit tidak percaya.

"Konyol, untuk apa aku berbohong kepadamu" jawab Qin Xin sedikit kesal.

"Hehehe... maaf, pantas saja pakaianmu sangat indah, itu pasti mahal dan wajahmu juga sangat tampan, jika saja aku tidak melihatmu membakar dupa dan kowtow didepan makam keluargamu, aku pasti tidak akan mengenalimu" ujar Ling Wu sambil tersenyum manis.

"Hei... sudahlah, ayo kita masuk, kau harus makan dan mandi serta ganti baju, aku akan meminta Nan Qianyun meminjamkan pakaiannya untukmu, nanti kita pergi berbelanja untuk semua kebutuhanmu, kau dapat membeli apapun yang kau sukai, katakan saja dan aku akan membayarnya untukmu" kata Qin Xin dengan penuh percaya diri.

"Baiklah... aku tidak akan sungkan, hehehe ..." Ling Wu Tersenyum.

Melihat Ling Wu yang sudah tersenyum kembali, membuat hati Qin Xin merasa lega. Keduanya masuk kedalam rumah dan disambut oleh para gadis cantik. Mereka juga memperkenalkan diri masing-masing dengan sopan kepada Ling Wu.

Seusai makan dan mandi serta berdandan, Ling Wu terlihat cukup berbeda, dia terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna ungu.

Sebelumnya pakaian yang Ling Wu kenakan hanya pakaian lusuh dengan beberapa tambalan jahitan. Sangat tidak cocok untuk wajah cantiknya.

"Kau siap untuk berbelanja ?" Tanya Qin Xin sambil tersenyum.

"Ya, aku siap menguras dompetmu, hihihi..." Jawab Ling Wu terkekeh.

"Ayo pergi, Tao Xing'er sudah menyiapkan kereta untuk kita" Qin Xin berjalan sambil menarik tangan Ling Wu.

"Eh... kita tidak terbang lagi ?" Tanya Ling Wu penasaran.

"Huft..." Qin Xin menghela nafas "jangan konyol, aku terbang untuk jarak jauh saja dan itu diluar kota" Ujarnya beralasan.

"Jadi begitu, baiklah" Ling Wu tampak sedikit kecewa.

Keduanya naik kereta kuda dan menuju Paviliun Bulan sabit.

Sesampainya disana, Qin Xin mulai mendekati konter.

"Ada yang bisa kami bantu, Tuan Muda, anda ingin membeli sesuatu atau menjual ?" Gadis Pelayan toko itu tersenyum ramah.

"Aku ingin menjual dan juga membeli, oh iya bisa tolong panggilkan seseorang untuk menemani temanku memilih pakaian dan beberapa kebutuhan lainnya ?" Tanya Qin Xin dengan sopan.

"Baik Tuan Muda, Nona, mari.." gadis pelayan lain disebelahnya menjawab dan mempersilahkan Ling Wu mengikutinya.

"Ikuti dia, aku ada beberapa urusan, nanti aku menyusul, kau pilih saja apapun yang kau mau, aku akan membayarnya, kau tidak perlu sungkan atau memikirkan harga, ambilah apapun yang kamu suka tak peduli berapapun harganya" kata Qin Xin, tersenyum hangat pada Ling Wu.

"Baiklah, jangan lama-lama, oke" Ling Wu tersenyum dan mengikuti gadis pelayan itu.

Qin Xin kembali dengan bisnisnya. Dia mengeluarkan barang - barang yang ingin dia jual dari cincin spasial miliknya. Dia menguarkan beberapa inti monster beast (Nei Dan) tingkat atas dalam jumlah yang cukup besar, total ada 127 inti monster beast, lalu dia juga mengeluarkan beberapa herbal Roh, totalnya ada 64 jenis. Lalu beberapa kulit, bulu, tulang, mata dan beberapa organ dari monster beast level atas pun dia keluarkan hingga memenuhi meja.

Hal ini Membuat gadis pelayan dan pelanggan lain menggelengkan kepalanya seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Tttt..Tuan Muda" gadis itu tergagap "Mohon tunggu sebentar, saya akan memanggil manajer toko" gadis pelayan itu berlari terburu-buru ingin memanggil manajernya.

Tak berapa lama dia datang kembali dengan sosok Cantik disampingnya.

"Ya Dewa !!" Manajer itu kaget melihat semua barang yang dibawa Qin Xin.

"Ada apa ? Bisakah aku menjualnya ?" tanya Qin Xin datar.

"Tuan Muda mohon masukan kembali barang - barang anda, dan ikuti saya kelantai atas untuk bertemu pemilik Paviliun Bulan Sabit, aku khawatir aku tidak dapat memutuskan, biar pemilik yang memutuskan, ini bisnis yang besar" Ujar Manajer cantik itu.

"Baiklah.." Qin Xin mengangguk dan mengikuti manajer yang cantik itu.

Keduanya berjalan menaiki tangga menuju lantai atas untuk bertemu pemilik Paviliun Bulan Sabit.

Qin Xin cukup penasaran, karena sebenarnya ini juga pertama kalinya dia datang ke paviliun Bulan Sabit dan langsung akan bertemu pemiliknya.

1
Tongam
thour ko cumn laga bibir aja kerja mc nya. bukn naik kuiltipasi...
Tongam
gila wedoan.
Tongam
lon.... lanang 😇😇😇😇😇
Saharuddin Abdullah
Luar biasa
🔥Muhammad Arigoh🔥
kapan Thor MC nikahin semua wanitanya Thor?
Anas Basir
Luar biasa
Nurdewisetiani Tiani
kasih gambar ilustrasi tor
MommyRea
wah .. puluhan calon istrinya...🤭🤭🔥🔥
MommyRea
hadir Thor 👍
Zoelf 212 🛡⚡🔱
ko
Yanka Raga
gaz poll 🤩😎
Yanka Raga
lanjuuut thor 🤩
Zoelf 212 🛡⚡🔱
ngapain di ladenin to lol
Zoelf 212 🛡⚡🔱
bantai
Zoelf 212 🛡⚡🔱
u
Zoelf 212 🛡⚡🔱
tinggal bantai aja ribet....
Zoelf 212 🛡⚡🔱
royal bet
Zoelf 212 🛡⚡🔱
yup
Zoelf 212 🛡⚡🔱
on yrrus
Zoelf 212 🛡⚡🔱
ooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!