NovelToon NovelToon
Antara Aku Dan Maduku

Antara Aku Dan Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.8
Nama Author: winda W.N

Bagaimana perasaanmu jika kamu di madu di saat pernikahanmu baru berumur sepekan? Itu yang aku alami, aku di madu, suamiku menikahi kekasihnya yang teramat di cinta olehnya.

Aku tak pernah dianggap istri olehnya, meski aku istri pertamanya. Namun cintanya hanya untuk istri keduanya

Aku menjalani pernikahan ini dengan begitu berat. mungkin ini cara ku untuk membalas kebaikan pada Ayah Mas Alan, beliau begitu baik membiayai kuliahku selalu menjaga dan melindungiku setelah Ayah dan Ibuku meninggal saat diriku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Aku tak habis pikir jika kisah hidupku akan serumit ini, di tinggal orang tua, menikah pun di madu. Sungguh tragis kisah hidupku.


Hingga akhirnya Ayah sangat membenci Mas Alan setelah tahu kelakuan anaknya, dan Ayah membawaku pergi jauh dari kehidupan Mas Alan dan Maduku setelah aku dan Mas Alan bercerai.


Cerita ini karena terinspirasi tapi bukan plagiat! Bacalah, dan temukan perbedaannya🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31. Pulang ke Bandung

Nia menceritakan tentang kepergiannya ke Bandung, namun dia tidak menceritakan tentang dirinya Alan dan juga Lala. Karna Nia yakin Pak Ilham sudah tahu semuanya, dia bersyukur karena Pak Ilham baik baik saja.

"besok Ayah ke Bandung, kamu jangan kemana mana ya Nak!" ucap Pak Ilham.

"gak usah Yah, Nia takut Ayah kecapekan. Biar Nia saja yang pulang ke Jakarta!" ujar Nia. Dia takut Pak Ilham kelelahan dan jatuh sakit lagi.

"Ayah sudah sehat Nak, jangan mencemaskan Ayah. Bukankah kamu cuti ingin menemani Ayah di Bandung?" ucap Pak Ilham. Beliau mencoba meyakinkan Nia, agar dia tidak kembali ke jakarta dulu.

"tapi Yah...," dia tak melanjutkan kata katanya.

"tidak usah tapi tapian, besok Ayah akan memesan taksi online. Dan kamu tunggu Ayah, jangan lupa masak buat Ayah ya Nak!" ujar Pak Ilham dengan seringai di wajahnya.

"baiklah Yah, emm...Ayah minta di masakin Nia apa?" tanyanya.

"masak apa saja, karena semua masakanmu enak enak Nak dan Ayah sangat menyukai masakanmu Nak!" ujar Pak Ilham.

"baiklah, besok Nia akan masak masakan spesial buat Ayahku," ucap Nia di sebrang sana. Dia tersenyum manis.

Panggilan pun berakhir, Alan masih menatap Pak Ilham. Dia tidak tahu siapa yang sedang berbicara dengan Ayahnya, karena Pak Ilham mengecilkan volume suaranya.

Pak Ilham melangkah menuju kursi di balkon kamar itu, namun beliau menatap Alan yang berdiri di depan pintu.

"ada apa Yah?" tanya Alan. Setelah Pak Ilham menghakhiri sambungan telepon dangan Nia, wajah Pak Ilham terlihat murung. Alan pun memberanikan diri untuk bertanya pada beliau.

"tidak ada apa apa," jawab Pak Ilham datar. Lalu beliau duduk di kursi balkon, beliau bisa bernafas lega setelah mendengar keadaan Nia.

"Ayah akan pulang besok pagi, ada sedikit masalah di Kafe yang harus Ayah selesaikan!" ujar Pak Ilham lesu. Entah kenapa Pak Ilham harus berbohong pada Alan.

"baiklah besok Alan akan mengantar Ayah," ucap Alan.

"tidak usah, sebaiknya kamu mencari keberadaan Nia!" pinta Pak Ilham.

"setelah mengantar Ayah, Alan janji langsung mencari Nia. Alan ingin memastikan Ayah baik baik saja," ucap Alan.

"hem...Ayah ingin istirahat," ucap Pak Ilham datar. Beliau melangkah masuk ke dalam kamar.

"tapi Ayah belum makan sama sekali, Ayah ingin makan apa? Biar Alan belikan di luar," ucap Alan. Karena Pak Ilham hanya makan sedikit tadi siang itu juga bubur yang di beli Alan dari luar.

"tidak perlu, karena Ayah sudah lelah ingin segera istirahat. Entah hilang sudah rasa lapar dan kesal itu dengan sekejap. Ayah ingin tidur karena kita harus berangkat pagi pagi," ucap Pak Ilham. Alan merasa bersalah karena sudah membuat Ayahnya tidak mau makan. Dia sedikit menurunkan egonya, dan mencoba membuat Pak Ilham tidak kesal lagi padanya.

"maafkan Alan Yah, sudah menuduh Nia yang tidak tidak." ucap Alan. Lalu dia duduk menjejeri Ayahnya, kemudian dia mengelus lembut pundak Ayahnya.

"hem...,keluarlah!" pinta Pak Ilham.

"tapi Yah...," ucapan Alan terpotong oleh Pak Ilham.

"keluarlah...," lirih Pak Ilham. Beliau membaringkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Alan pun akhirnya keluar kamar.

"selamat malam Yah..," ucap Alan. Namun Pak Ilham enggan menjawabnya. Beliau ingin Alan tidak berfikir negatif pada orang lain sebelum ada buktinya.

Pagi hari Pak Ilham sudah bersiap siap pulang ke Bandung. Beliau sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan menantu kesayangannya.

"apa Ayah sudah siap?" tanya Alan dengan berjalan menghampiri Pak Ilham.

"sudah, ayo berangkat sekarang!" ucap Pak Ilham penuh semangat.

"Ayah terlihat senang, bukankah kafe sedang ada masalah. Kenapa Ayah terlihat tidak ada masalah." gumam Alan dalam hati. Lalu dia mengekori Pak Ilham untuk turun ke bawah.

Di bawah sudah ada Lala yang menunggu mereka. Pak Ilham pun langsung menampakkan wajah dinginnya, tidak ada senyum bahkan menatap menantunya itu pun tidak. Lala hanya bisa menghela nafasnya dengan sangat berat, tapi dia sadar jika memang Pak Ilham tidak menyukainya.

Di dalam perjalanan tidak ada yang berbicara, suasana di mobil itu sangat hening. Pak Ilham hanya menatap jalanan di depan, karna beliau duduk di samping Alan. Sedang Lala dia duduk di belakang, dia terdiam dengan fikiran yang berkelana entah kemana.

***

Di Bandung di rumah Pak Ilham, Nia sedang sibuk memasak untuk menyambut Ayah mertuanya. Dia tidak tahu jika Alan dan Lala akan ikut ke Bandung. Pak Ilham hanya bilang jika beliau akan kembali ke Bandung dengan memesan taksi online.

Terlihat jelas wajah Nia yang begitu bersinar sinar.

"hari ini tampak beda pada diri temanku satu ini," ucap Lena menggoda.

"biasa aja, bukannya biasanya juga seperti ini!" ucap Nia. Dia masih serius menyiapkan bumbu dan memotong sayuran untuk di masak.

"bukankah biasanya seorang Nia itu selalu memasang bibir yang di kerucutkan!" ucap Lena.

"emang begitu? sepertinya gak gitu deh," tanya Nia bingung dan memandang Lena. Karena dia merasa jika dia selalu tersenyum walau hatinya sakit.

"bercanda, gitu aja di anggep serius."

"dari pada bercanda, lebih baik bantu aku potong wortel sama kentang!" ucap Nia. Dia menyodorkan sayuran pada Lena.

"kok jadi di suruh bantuin," protes Lena.

"sudah jangan protes, cepet di potongin sayurannya. Nanti Ayah datang belum mateng gimana," ucap Nia.

"ah...baik lah, ini demi kawan!" ucap Lena. Lalu dia memotong sayuran, dan membantu Nia sampai selesai.

Setelah makanan sudah tersaji di meja makan, Nia dan Lena menuju depan rumah. mereka duduk di kursi depan rumah untuk menunggu Pak Ilham. Mereka saling tertawa bersama, menikmati udara sejuk kota Bandung.

"Nia, kamu harus sering sering ngajakin aku cuti ke Bandung!" ucap Lena. Dia berdiri melihat sekitar rumah Pak Ilham, tempat yang begitu asri.

"insya' Allah Len," ucap Nia.

"kok Ayah belum sampai ya Len. Coba aku hubungi pakai telepon rumah aja kali ya," ucap Nia. Dia melangkah masuk, namun langkah itu terhenti. Dia melihat ke arah gerbang rumah, ada mobil yang tidak asing bagi Nia.

"Mas Alan," lirih Nia. Lena yang mendengar langsung menoleh dan melihat ke arah gerbang.

"bukankah Pak Ilham bilang kalau naik taksi online Nia? Sejak kapan Alan jadi driver online," seloroh Lena. Di saat seperti ini masih saja dia membuat lelucon untuk Nia.

"beliau memang bilang seperti itu, tapi kenapa Mas Alan yang mengantar. Kata Ayah beliau tidak mengajak Mas Alan, tapi...." ucapan Nia terpotong oleh teriakan Pak Ilham.

1
Tri Andy
bagus, tksh
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Anita Nita
buat nia menikah sama elo thor
74 Jameela
Luar biasa
Dewi Dama
bingung baca nya cerita di ulang..jadi baca nya di loncatin2aja...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
semangat thorrr
Aulyaz.
Luar biasa
Maryati Yati
pelakor sok baik 😑
Maryati Yati
lom apa " udah sakit hati... emang cinta harus y memiliki
Julia Juliawati
Luar biasa
Fatima
Lumayan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Maria Mebanua
baca lagi yg ke 2x
Sakinah Amalia
Luar biasa
Endang Supriati
lala itu tdk akan masuk surga! jgnkan masuk surga baunya aja tdk dapat. lala itu nanti masuk neraka abadi bersama raja iblis.
krn lala wujud iblis berbentuk manusia.
lala sudah menghancurkan pernikahan nia dan alan.
Endang Supriati
nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!
Npy
yaa gimana yaak.. pikir aja sendirilah., situkan yg paling "cinta" sama Alan/Proud/
Adinda
pnya laki kayak gini tendang aja dari sakit tak berdarah
Murdia Tsc
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!