NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 31

WUUUSSHHH!

Ye Chen dan Long Yin meluncur keluar dari mulut lorong batu, tubuh mereka terlempar ke udara panas.

"Pegangan!" teriak Ye Chen.

Ia memutar tubuhnya di udara, memeluk Long Yin erat-erat untuk melindunginya dari benturan, lalu menghantamkan Pedang Naga Langit ke tanah untuk pengereman.

KRAK! SREEEEET!

Pedang itu membelah batu hitam, menciptakan percikan api sebelum akhirnya mereka berhenti di tepi jurang.

Pemandangan di depan mereka membuat napas tercekat.

Mereka berada di sebuah gua raksasa yang atapnya setinggi langit. Di bawah mereka, terbentang Danau Magma yang mendidih, memancarkan panas yang bisa melelehkan besi biasa. Pulau-pulau batu hitam mengapung di atas magma itu, terhubung oleh jembatan rantai besi kuno yang sebagian sudah putus.

Suhu di sini mencapai ratusan derajat.

"Panas..." Long Yin terengah-engah. Wajahnya memerah. Sebagai kultivator elemen Es, tempat ini adalah neraka baginya. Energinya terkuras dua kali lebih cepat hanya untuk menjaga suhu tubuh.

"Pertahankan kesadaranmu, Yin'er," Ye Chen menyalurkan sedikit energinya. "Tempat ini menekan elemenmu, tapi juga melatihnya. Jika kau bisa bertahan di sini, apimu akan menjadi es yang tak bisa dicairkan."

Belum sempat mereka bernapas lega, suara ledakan terdengar dari lorong di atas mereka.

DHUAR!

Wang Teng dan Tetua Jubah Darah mendarat dengan kasar.

"Tidak ada jalan lari lagi!" Wang Teng tertawa gila, wajahnya penuh debu dan keringat. "Di depan kalian hanya ada lahar! Menyerah dan aku akan membuat kematianmu cepat!"

Tetua Jubah Darah tidak banyak bicara. Ia langsung mengibaskan jubahnya.

"Jarum Darah Hujan!"

Ratusan jarum energi merah melesat ke arah Ye Chen.

Ye Chen tidak punya tempat berlindung. Di belakangnya jurang magma, di depannya musuh.

"Yin'er, bekukan rantai itu!" teriak Ye Chen sambil menunjuk jembatan rantai besi yang putus di sebelah kiri.

Long Yin mengerti. Mata birunya bersinar.

"Jalan Es!"

Ia menembakkan sinar es ke arah rantai putus yang menjuntai ke pulau batu di tengah danau magma. Es itu membekukan magma di permukaan, menciptakan jembatan pijakan sementara.

Ye Chen menggendong Long Yin, lalu melompat ke atas jembatan es yang rapuh itu.

CISSSSSS!

Es itu mendesis saat bersentuhan dengan magma, mencair dengan cepat. Mereka harus bergerak cepat.

"Kejar mereka!" perintah Tetua Jubah Darah. Ia melayang (kemampuan Ranah Inti Bintang) mengejar Ye Chen. Wang Teng, yang belum bisa terbang, terpaksa melompat-lompat di atas batu apung dengan susah payah.

Di tengah danau magma, Ye Chen mendarat di sebuah pulau batu seluas lapangan basket. Ia menurunkan Long Yin.

"Persiapkan pertahanan," kata Ye Chen, mencabut pedang hitamnya. "Kita akan bertarung di sini."

Tetua Jubah Darah mendarat di hadapan mereka. Wajahnya menyeringai.

"Tempat pemakaman yang bagus. Tulang kalian akan meleleh dan tidak ada yang tahu."

Tetua itu mengangkat tangannya, membentuk bola energi darah raksasa.

Namun, Ye Chen tidak melihat ke arah Tetua itu.

Mata merah delimanya menatap ke permukaan magma di belakang Tetua itu.

Ada gelembung-gelembung besar yang muncul. Pola riaknya... tidak alami.

"Tetua," kata Ye Chen tiba-tiba, tersenyum licik. "Apa kau tahu aturan bertahan hidup di alam liar?"

"Apa ocehanmu sebelum mati?"

"Aturannya adalah..." Ye Chen mengambil sebuah batu dari lantai dan melemparkannya sekuat tenaga melewati bahu Tetua itu, langsung menuju pusat gelembung di magma. "...Jangan bangunkan tuan rumah yang sedang tidur."

PLUNG!

Batu itu tenggelam.

Hening sedetik.

Lalu...

ROAAAAAAAARRRR!

Danau magma meledak.

Seekor makhluk raksasa muncul dari dalam lahar. Kepalanya berbentuk segitiga pipih, bersisik merah menyala, dengan mata kuning vertikal. Tubuhnya sepanjang tiga puluh meter, melilit pulau batu tempat mereka berdiri.

Ular Sanca Api Bumi (Earthfire Python). Tingkat: Kelas 3 Menengah (Setara Ranah Inti Bintang Tahap 5).

Monster ini jauh lebih kuat daripada Tetua Jubah Darah yang terluka!

"APA INI?!" Tetua Jubah Darah terbelalak saat bayangan raksasa ular itu menutupi dirinya.

Ular itu, yang terganggu tidurnya oleh aura darah sang Tetua, langsung menganggap Tetua itu sebagai ancaman utama.

Ia membuka mulutnya yang penuh taring magma.

WOOSH!

Semburan api cair ditembakkan ke arah Tetua Jubah Darah.

"SIALAN!" Tetua itu terpaksa membatalkan serangannya pada Ye Chen dan menggunakan seluruh energinya untuk membuat perisai darah.

BOOOOM!

Tetua itu terpental mundur, jubahnya terbakar.

Wang Teng yang baru saja mendarat di tepi pulau, melihat monster raksasa itu dan kakinya langsung lemas. "Ular... Ular Kelas 3?!"

"Sekarang!" teriak Ye Chen.

Memanfaatkan kekacauan itu, Ye Chen menarik Long Yin.

"Kita lari ke seberang!"

Mereka berlari melintasi pulau batu itu, menuju jembatan rantai berikutnya yang mengarah ke pintu gerbang besar di seberang danau.

"JANGAN LARI!" Wang Teng, melihat Ye Chen kabur, mencoba mengejar.

Tapi ekor ular raksasa itu mengibas, menghantam tanah di depan Wang Teng, menghancurkan bebatuan dan memisahkan Wang Teng dari Ye Chen.

Wang Teng terjatuh, merangkak mundur dengan panik.

Di sisi lain, Tetua Jubah Darah sedang bertarung mati-matian melawan kepala ular itu.

"Bocah terkutuk!" raung Tetua itu sambil menangkis gigitan ular. "Kau menjebakku!"

Ye Chen sampai di seberang danau magma. Ia berdiri di depan gerbang kuno yang aman.

Ia berbalik, menatap pertempuran di pulau tengah. Tetua Jubah Darah dan Wang Teng kini terjebak, harus melawan monster itu jika ingin hidup.

Ye Chen mengangkat pedangnya, memberi hormat mengejek.

"Terima kasih sudah menahan penjaga pintu untukku," teriak Ye Chen.

Lalu, ia menebas rantai jembatan penghubung di sisinya.

TRANG!

Rantai putus. Jembatan itu jatuh ke dalam magma.

Jalan bagi Wang Teng dan Tetua untuk mengejar mereka... terputus.

"TIDAAAAK! YE CHEN! AKU AKAN MEMBUNUHMU!" jeritan Wang Teng terdengar putus asa, bercampur dengan auman ular sanca.

Ye Chen menyarungkan pedangnya, wajahnya dingin.

"Ayo, Yin'er," kata Ye Chen. "Mereka akan sibuk untuk waktu yang lama. Kita punya urusan di dalam."

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam gerbang di seberang danau magma.

Di balik gerbang itu, terhampar sebuah ruangan luas yang dipenuhi rak-rak senjata kuno yang berdebu. Namun, bukan senjata biasa.

Ini adalah Gudang Senjata Gagal. Tempat di mana pedang-pedang cacat dari era kuno disimpan.

Tapi bagi Ye Chen, yang memegang Pedang Naga Langit yang memiliki kemampuan Devour, tempat ini bukan gudang sampah.

Ini adalah Ruang Makan.

Pedang di punggungnya bergetar gila-gilaan, lebih kuat dari sebelumnya.

(...Makan......)

Ye Chen tersenyum.

"Makanlah sepuasmu, kawan."

1
Eka suci
kelompok manusia barbar ini seperti manusia biasa yg tidak bisa kultivasi jadi mengandalkan otot
aleena
ahaa maen petak umpet🤣🤣
Eka suci
kalau dulu ye chen yg selalu nurut sama long yin disini sebaliknya 👍
Eka suci
udah lumpuh aja masih bilang milikku 😏
MyOne
Ⓜ️🤜🏻💥🤛🏻Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️😁😁😁Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️💥💥💥Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!