Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayo!
Sepasang cincin bewarna gelap itu menjadi pilihan keduanya. Batu alam yang menjadi bahan utamanya dibentuk dengan indah dan menawan.
"Ini pertama kalinya selama aku bekerja ada pasangan yang memilih warna ini." Jelas sang desainer.
"Warnanya indah, kegelapan itu memancarkan cahayanya dari dalam. Dengan desain yang sederhana tak berlebihan, tapi begitu menawan." Jelas Sera dengan mata yang belum lepas dari sepasang cincin dihadapannya.
"Ya, itu benar." Timpal Alex setuju.
"Baiklah, mau dicoba dulu?" Tawar desainer mengulum senyum.
Alex menatap Sera seolah menunggu persetujuan Sera. Sera mengangguk dan membuat senyuman Alex mengembang. Desainer yang melihatnya mendekatkan kotak berisi sepasang cincin itu. Tangan Alex terulur mengambil cincin untuk sang wanita.
"Ulurkan tangan mu." Ujar Alex, Sera melakukan nya. Perlahan, cincin itu masuk dan berakhir melingkar di jari manis Sera.
"Pas, dan indah sekali." Puji Alex dengan mata yang berbinar menatap cincin yang melingkar di jari manis Sera.
Sera menatap lekat jarinya yang sudah dilingkari oleh benda melingkar dengan warna cantik yang gelap itu. "Sekarang, giliran mu...." Ujar Sera yang mulai mengambil cincin untuk Alex dan memasangkan nya. Pas! Itu juga melingkar sempurna di sana.
"Wah! Sepertinya langsung saja ke acara pertunangan!" Suara desainer terdengar dengan nada menggoda pasangan itu.
Alex dan Sera tersadar, mereka kembali melepaskan cincin yang melingkar di jari mereka masing-masing.
"Baiklah, ada lagi?" Tanya desainer kembali.
"Tidak, itu saja. Tolong dibungkus!" Ujar Alex.
"Tentu saja. Kotak terbaik akan menyimpan sepasang cincin ini." Ujar desainer.
Sera dan Alex keluar dari toko perhiasan itu. "Kau sudah menyimpan gaun pertunangan dan perhiasan nya, jadi..... Untuk yang ini aku yang menyimpan." Jelas Alex.
"Ya, tidak masalah. Aku rasa, memang seharusnya begitu." Jelas Sera.
"Baiklah, bagaimana kalau makan malam?" Sera mengangguk setuju. Keduanya memasuki mobil kembali dan Alex kembali melajukan mobilnya.
Lampu-lampu semakin jelas dengan memancarkan cahayanya. Langit terlihat bersih, tidak ada tanda-tanda hujan yang akan turun. Suasana terlihat ramai dengan orang-orang yang melakukan banyak aktivitas. Negara ini negara bebas, tidak ada yang menganggu orang lain kecuali orang-orang itu benar-benar menganggu. Tidak peduli siang maupun malam, karena ada beberapa kelompok yang tampak menari ataupun dance di tempat publik, berupa tempat santai dan tentunya tidak menganggu jalan.
"Mereka tidak lelah?" Pikir Sera, dari balik mobil yang berjalan.
"Mereka terbiasa melakukan nya, siapapun akan merasa begitu." Jelas Alex.
"Benar...... Eh?" Sera merasakan mobil berhenti. Dan matanya menatap ke Alex.
"Kita keluar." Ujar Alex.
Sera mengedarkan pandangannya, dia mencari kalau ada restoran ataupun penjual disekitar sini. "Aku tidak melihat ada yang menjual makanan." Ujar Sera.
"Memang tidak ada. Tidak terlalu lapar kan?" Tanya Alex sambil tersenyum kecil.
"Tidak juga." Jawab Sera.
"Ok, jadi...... Ayo!" Ajak Alex dan Sera mengangguk setuju. Keduanya berjalan memasuki area publik dengan rumput dan lampu yang menyala.
Sera melihat orang-orang disana berkumpul dan tampak melakukan gerakan yang serentak berirama. Telinga Sera mendengar alunan musik yang mengalun merdu dan lembut di telinga nya. Alex mengajaknya duduk, dan dengan jelas dia melihat orang-orang yang bersama pasangan mereka menari bersama.
"Bagaimana? Kau suka?" Tanya Alex.
"Ya, suka. Seperti acara pesta di tempat terbuka." Ujar Sera.
"Apa setiap hari?" Tanya Sera penasaran.
"Mungkin, tapi sepertinya iya." Jawab Alex.
"Itu hal yang bagus." Sera tidak bicara lagi, dia melihat kegiatan didepannya. Ini hal yang baru baginya dan itu terlihat indah.
"Ayo bergabunglah!" Sontak, Sera menoleh, terlihat seorang pria yang menua tersenyum padanya.
"Tidak, kami hanya....." Alex ingin menolak.
"Ayo bergabunglah." Sekarang seorang wanita dengan kerutan di wajahnya mengajak Alex.
"Tidak....."
"Ayo, jangan malu-malu!" Ajak pasangan tua itu bersama menarik Alex dan Sera. Keduanya tampak canggung, mereka tidak tau harus bagaimana. Tubuh mereka mendadak kaku.
"Ayo menarilah! Ikuti irama!" Tubuh Sera terbentur menabrak dada Alex. Seketika, tatapan mereka bertemu. Pasangan menua itu mengulum senyum melihat hal itu.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏
semoga ketahuan n di gagalin