NovelToon NovelToon
Something About You

Something About You

Status: tamat
Genre:Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Tamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Ela Safitri

Setelah kematian ayahnya, Renjana Seana terombang-ambing dalam kehidupan tak terarah, gadis yang baru menginjak umur 20 an tahun dihadapkan dengan kehidupan dunia yang sesungguhnya disaat ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun. Dalam keputusasaan, Renjana memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke derasnya air sungai. Namun takdir berkata lain saat Arjuna Mahatma menyelamatkannya dan berakhir di daratan tahun 1981. Petualangan panjang membawa Renjana dan Arjuna menemukan semua rahasia yang tersimpan di masa lalu, rahasia yang membuat mereka menyadari banyak hal mengenai kehidupan dan bagaimana menghargai setiap nyawa yang diijinkan menghirup udara.
by winter4ngel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Ela Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Angin Malam dan Ciuman Pertama

Matahari mulai menenggelamkan dirinya ke lautan, langit menjingga. Suara deru ombak masih terdengar sangat nyaring di telinga, dua orang sejoli menikmati udara yang semakin dingin di pinggiran pantai di temani dua kelapa dan ikan bakar yang menggugah selera. Keheningan keduanya digantikan oleh suara alam, hewan-hewan malam yang mulai keluar dari persembunyiannya.

“Ada homestay disana, kita menginap satu malam. Besok baru pulang.” Ucap Arjuna memecahkan keheningan.

Renjana menganggukkan kepala sambil meniup ikan bakar panas yang mereka beli pada pedagang yang ada di dekat laut.

“Sini aku bantu.” Arjuna mengambil ikan milik Renjana, beberapa kali Renjana ingin mengambil dagingnya namun di urungkan karena masih panas.

Arjuna mengambil sedikit dagingnya kemudian membiarkan angin meniupnya kemudian memberikan pada Renjana, “Pelan-pelan, masih agak panas.”

“Terima kasih.”

Malam mulai datang, beberapa orang masih berada di pantai menikmati pemandangan laut yang gelap. Bahkan keromantisan malam ini sangat terasa karena beberapa pasangan menikmati udara dan lampu minyak yang mereka bawa masing-masing, termasuk Renjana dan Arjuna yang harus membeli lampu minyak dadakan hanya untuk merasakan udara malam di tepi pantai.

Arjuna menoleh ke arah Renjana, pantulan cahaya lampu minyak membuat Arjuna bisa melihat jelas wajah cantik Renjana. Beberapa kali angin membiarkan rambut gadis itu menutupi setelah wajahnya hingga membuat bibir Renjana sedikit kesal karena rambut panjangnya mengganggu kegiatan makan.

Arjuna tersenyum dan melepaskan gelang yang melingkar di pergelangan tangannya, kemudian mendekat kearah Renjana. Perlahan Arjuna menempatkan tangannya pada rambut Renjana membuat gadis itu sedikit terkejut.

“Sebentar.” Ucap Arjuna yang mengumpulkan semua rambut Renjana dan mengikat menggunakan gelang miliknya.

Saat melepaskan tangannya dari rambut Renjana yang sudah terikat, pandangan keduanya bertemu. Arjuna melihat sudut bibir Renjana yang masih ada sisa ikan yang dia makan, namun wajah Renjana saat ini terlihat sangat menggemaskan.

Perlahan Arjuna mengikis jarak diantara mereka berdua, Renjana bisa merasakan nafas hangat Arjuna yang menerpa wajahnya. Gadis itu memejamkan matanya erat, tubuhnya kaku tidak bergerak sama sekali, menunggu kejadian selanjutnya. Namun Arjuna malah tertawa membuat Renjana langsung membuka mata, “hahaha ini.” Arjuna mengusap sudut bibir Renjana menggunakan ibu jarinya lalu menunjukkan sisa daging ikan, bukannya membuang sisa itu, Arjuna malah memakannya.

Renjana hanya melongo sambil beberapa kali mengedipkan mata.

“Apaan sih.” Renjana langsung menjauh.

“Apa yang kamu harapkan?.”

“Tidak ada.”

“Benarkah?.”

“IYA!.” kesal Renjana.

“Aku sudah janji pada kakekmu, jadi aku tidak akan melakukan apapun padamu. Kalaupun aku tidak berjanji, aku juga tidak akan melakukan apapun padamu Ren.”

“Aku tidak berharap apapun kok.”

“Bagaimana kalau di masa depan kita langsung menikah saja?.”

Renjana menoleh ke arah Arjuna dengan wajah kesal, “Ogah!.”

“Aku akan terus datang kerumahmu, karena lama-lama kamu juga akan mau.”

“Ga juga.”

“Aku yakin iya.”

“Ya kan kamu bukan tipeku.”

“Bukan tipe tapi bisa aja suka.”

“STOP!.”

“Hahahaha lucu.” Arjuna kembali melihat kedepan, dia tahu lautan gelap, namun lampu kapal-kapal nelayan terlihat sangat indah bertebaran di tengah laut.

Cukup lama mereka diam berada dalam keheningan, Arjuna menarik nafasnya dalam-dalam. Dia sengaja mengajak Renjana ke pantai karena ingin mengatakan hal yang seharusnya dia katakan sejak awal, namun Arjuna selalu ragu atas reaksi Renjana. Arjuna memperhatikan tangannya yang terlihat memudar.

“Ren.” Panggil Arjuna yang membuat Renjana menoleh, namun pandangan Renjana juga tertuju pada tangan Arjuna yang seperti bayangan.

“Ini.” Renjana menyentuhnya, namun kembali ke semula lagi. “apa aku salah lihat?.” Renjana menatap kearah Arjuna dengan tatapan takut.

“Tidak, aku ingin mengatakan hal ini padamu sejak lama.”

“Apa? Kenapa? apa yang terjadi sebenarnya?.”

“Aku rasa, aku akan segera menghilang dari masa ini.”

“Jangan menyimpulkan, aku tidak merasakan hal yang sama.”

“Aku juga tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, sudah beberapa minggu ini kejadian yang sama terulang. Semakin hari, semakin lama jangka waktu menghilangnya.”

“Tandanya kamu akan kembali ke masa depan?.”

“Entahlah, aku tidak ingin mengatakan iya.”

“Bukankah kita seharusnya bahagia?.” Renjana tersenyum, namun terlihat jelas bahwa senyumannya terpaksa, “Kamu kan ingin pulang, akhirnya hari itu datang juga. Jadi maksudku-.” Renjana menghentikan ucapannya, gadis itu melihat kearah lain, menyingkirkan wajahnya dari pandangan Arjuna.

Arjuna menggenggam tangan Renjana erat, “Lihat aku Renjana.”

Bahu Renjana mulai bergetar, “Lihat aku Renjana Seana.” Ucap Arjuna kembali, namun Renjana enggan menuruti ucapannya. Hingga Arjuna terpaksa menarik Renjana agar melihat ke arahnya, air mata itu sudah membasahi pipi Renjana. Bukan ini yang Arjuna inginkan, masih beberapa menit yang lalu Renjana tertawa bahagia namun Arjuna malah membuat gadis itu menangis.

Arjuna menarik dagu Renjana, mendekatkan wajahnya ke arah wajah Renjana, “Maaf aku ingkar janji.” tanpa aba-aba, bibir mereka bertemu. Renjana bisa merasakan bibir dingin Arjuna menyentuh bibirnya, perlahan mata Renjana terpejam, air matanya masih menetes, namun ciuman yang Arjuna berikan malah semakin membuatnya sedih karena mengetahui mungkin sebentar lagi Renjana benar-benar akan sendirian.

Ciuman mereka terlepas, Arjuna mengusap air mata Renjana dengan lembut. “Jika aku pulang, maka cepat atau lambat kamu juga akan pulang, jadi jangan takut sendirian. Kamu masih ada kedua orang tuamu disini, mereka yang akan menemanimu selama aku tidak ada.”

“Tapi-.”

“Kalau malam jangan lupa tutup jendela, kalau hujan kamu harus tidur di dalam selimut, kalau takut jangan keluar rumah, tetap didalam kamar sampai hujannya reda dan-.”

“Tidak bisakah kamu tidak mengatakan hal yang belum tentu terjadi?.”

Arjuna membawa Renjana kedalam pelukannya, Arjuna paham apa yang Renjana inginkan, gadis itu masih berharap bahwa apa yang terjadi pada Arjuna hanyalah efek saja. Kalaupun mereka kembali maka mereka akan kembali bersama-sama, tapi mungkin juga kenyataan tidak seperti yang mereka inginkan.

Setelah cukup lama berada di pinggir pantai, Renjana dan Arjuna memutuskan untuk pergi ke homestay yang sudah mereka pesan dari siang. Sejak masuk kedalam kamar, Renjana hanya diam duduk di kursi tanpa melakukan apapun. Beberapa kali Arjuna keluar masuk untuk membeli makan malam dan camilan.

“Ayo aku antarkan ke kamar mandi.” Ucap Arjuna yang tidak di tanggapi oleh Renjana, “Ren.” Arjuna berjongkok di depan Renjana sambil memegang kedua tangan Renjana, “Aku tidak pergi sekarang, jadi ayo kita bersenang-senang, aku mengajakmu kesini bukan untuk membuatmu sedih, aku ingin kamu mendapatkan kenangan yang membahagiakan.”

Renjana menatap wajah Arjuna lekat-lekat, jari tangannya menyentuh wajah Arjuna lembut. “Saat aku melihatmu kembali di masa depan, aku tidak akan pernah melupakan wajah ini, jadi saat itu datang, aku akan berlari kearah mu dan memelukmu. Jadi kalaupun kamu melupakanku, setidaknya jangan lepaskan pelukanku.”

Arjuna menyentuh tangan Renjana dan menciumnya, “Aku tidak akan pernah melupakanmu, jadi jangan mengatakan seperti itu. Kalaupun harus aku cari ke ujung dunia, aku akan tetap melakukannya demi menemuimu kembali. Aku yang akan lebih erat memelukmu, jadi jangan menamparku.”

Renjana tertawa kecil,

“Jangan sedih lagi, kita disini untuk bahagia bukan untuk bersedih.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!