NovelToon NovelToon
JURUS-JURUS TERLARANG

JURUS-JURUS TERLARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Persahabatan / Penyelamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Dimana masih ada konsep pemenang, maka orang yang dikalahkan tetap ada.

SAKA AKSARA -- dalam mengemban 'Jurus-Jurus Terlarang', penumpas bathil dan kesombongan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKSARA 29

Rambut Saka masih basah, handuknya bahkan masih di pundak, segera Aryani menarik dan meremas handuk itu di genggamannya, malu pada tamunya.

"Maaf, Pak, Bu. Anak ini abis hujan-hujanan, main bola," kata Aryani dengan senyuman malu, khas nada emak-emak ngobrol dengan sesama.

"Tidak apa, Bu. Saka ini manis, penurut sepertinya." Ibu YordanーNyonya Linda, tersenyum, namun ada terselip kerapuhan di matanya menatap Saka yang saat ini duduk bersebrang.

Saka sudah tak enak perasaannya sejak melihat kemunculan pasangan suami istri yang sudah dua kali dilihatnya ituーpertama di kantor polisi saat penangkapan Yordan, kedua di persidangan.

"Alhamdulillah, Bu," kata Aryani. "Cuma ya namanya anak-anak, apalagi laki-laki, kadang suka ada-ada aja. Contohnya kemaren, saya sampai kliyengan, marah, kesal, sekaligus sedih juga."

"Kenapa, Bu?" Linda ingin tahu. Sedang suaminyaーRudi Siregar, masih diam dengan tatapan terus ke arah Saka.

Aryani memaut napas sebelum kemudian mengungkapkan, "Motornya yang belum sebulan saya beliin, dicuri orang di sekolah, Bu, trus ketemu udah dibakar angus. Ampe berasa mau meledak dada saya.”

Saka tertekan jantungnya, menegang. Dia kurang peka di awal akan ibunya yang langsung bercerita demikian saking sibuk dengan pikiran lain.

“Haaah, padahal bukan motor bagus. Cuma karena saya belinya susah payah, jadi berasa sesak aja, Bu.”

Pasangan suami istri itu langsung tersurut ekspresinya mendengar cerita Aryani yang memberi kesan dramatis.

Terlanjur sudah, mata Saka sekarang menatap kedua orang tua Yordan yang mendadak kelu. Karena secara tak langsung, ibunya baru saja menyinggung dosa yang dilakukan putra mereka. Tapi sudah terlambat untuk menghentikan. Sebentar lagi Aryani pasti akan tahu semua yang dia sembunyikan belakangan ini.

Melihat lawan bicara yang tidak ada tanggapan, Aryani jadi menyesal sudah sok cerita miris, padahal tak ada niat ingin dikasihaniーmurni hanya cerita saja.

“Ah, maaf, saya jadi curhat gak jelas, ya, Pak, Bu,” katanya merenyih malu.

Pasangan Siregar masih diam seperti tersengat. Aryani malah jadi bingung.

Mengalihkan situasi, pada akhir dia bertanya pada inti yang seharusnya dia lakukan sejak awal. “Jadi, apa tujuan Bapak Ibu sebenarnya menemui Saka? Apa anak saya melakukan kesalahan sama putra kalian?”

Linda dan suaminya terperanjat dengan pertanyaan itu, langsung sadar tujuan mereka.

“Ah, tidak, Bu. Bukan, bukan begitu!" sangkal Linda. “Justru ....” Dia nampak ragu, menoleh suaminya sekilas saja, lalu meneruskan, “Saya dan suami yang ingin minta maaf atas perbuatan anak kami pada Saka.”

Otomatis mengejutkan Aryani. “Ma-maksudnya, Bu?”

Dari wajah Aryani, Linda melirik suaminya.

Pria itu paham, langsung menegakkan badan untuk mengambil alih peran yang sedari awal terus dipegang istrinya. Lebih dulu dia berdeham sebelum kemudian bicara, “Begini, Bu ....” Dia lupa belum berkenalan dengan Aryani, hanya mengenalkan diri sebagai orang tua Yordan, teman sekolah Saka.

“Aryani, saya Aryani, Pak!” sergah Aryani.

“Ah, ya, Bu Aryani," kata Rudi. “Tujuan kedatangan kami kemari ... memang secara khusus ingin meminta maaf, pada Ibu, terutama pada Nak Saka.” Sesaat pria ini diam hanya untuk memaut napas. “Motor Nak Saka yang tadi Bu Aryani ceritakan telah dicuri dan dibakar orang ....” Ragu, penuh rasa bersalah, dan malu menjadi satu. “Otak pelakunya adalah anak kamiーYordan.”

Mata Aryani melebar hingga batas sanggupnya. “Um, be-, ba-, s-saー” Dia ingin bicara tapi mulutnya mendadak gagu.

Saka mengelus punggung ibunya, lalu maju untuk bicara pada pasangan Siregar itu, “Saya sudah maafkan Yordan, Om, Tante,” katanya. “Maafkan saya juga, karena saya ... Yordan harusー”

“Tidak, Nak!” Linda menyanggah cepat. “Kamu tak harus minta maaf. Justru yang kamu lakukan sudah benar. Jika bukan karena kamu, selamanya kami tidak akan tahu kelakuan Yordan, dan jika bukan karena keberanian kamu, kami juga tidak akan tahu kalau anak angkat kamiーGege, ...” Tenggorokan Linda sudah mau tercekat, dadanya sesak. Air mata menggenang di pelupuk pasti akan jatuh sebentar lagi.

Segera Rudi mentransfer tenang dengan usapan halus di punggung istrinya.

Saka prihatin, tapi tak ada yang bisa dia ucapkan.

Perasaan seorang ibu ....

Dia lalu melirik mamanya.

Aryani masih dalam mode terkejut. Belum paham sebenarnya apa yang sedang terjadi. Tatapannya menyorot pasangan suami istri di hadapannya dengan makna sulit.

“Maafkan kami, Bu Aryani. Kami sungguh-sungguh minta maaf. Karena Yordan, motor Nak Saka yang sudah susah payah Anda beli, tidak bisa dipakai lagi. Kami sungguh menyesalkan itu.”

Mata Linda penuh ketulusan, Aryani jadi semakin bingung.

Setelah menelan ludah berkali-kali, akhirnya Aryani buka suara untuk bertanya, “Me-memang, apa salah anak saya, sampai putra kalian melakukan itu? Padahal selama ini, saya selalu ajarkan Saka supaya jangan buat masalah sama siapa pun.”

Linda sudah menangis, tak bisa menjawab karena suaranya sesak di paru-paru.

Rudi merangkul pundak istrinya itu, lalu dia yang bertutur, “Sebenarnya hanya masalah sepele. Saka bahkan tidak bisa disebut bersalah. Tapi anak kami Yordan memang tidak normal soal emosi. Dia tidak bisa menahan diri saat apa yang dia punya menurutnya diganggu. Dia sakit, Bu Aryani. Anak kami dalam keadaan mental yang tidak sehat sejak kecil. Dan kami selaku orang tuanya, mewakili Yordan.” Mata Aryani ditatap mendalam oleh Rudi. “Tolong maafkan dia, maafkan kesalahan anak kami itu ... Bu Aryani ... Saka.”

Saka tercenung sesaat, lalu mengangguk. “Gak apa, Om. Saka udah gak apa-apa. Saka maafin Yordan.”

“Terima kasih,” kata Rudi, lalu beralih ke sebelah Saka.

Aryani paham tatapan Rudi padanya, lalu mengangguk pelan. “Kalau benar kondisinya demikian, saya juga maafkan, Pak.”

Pasang orang tua Yordan itu tersenyum lega.

“Terima kasih.”

Saka dan ibunya tersenyum tipis saja.

“Selain datang untuk meminta maaf, sebagai bentuk pertanggungjawaban, kami juga membawa motor baru ... untuk Saka sebagai ganti motornya yang dirusak Yordan.”

Aryani dan Saka langsung saling melempar pandang dengan mata lebar.

"Motornya sudah kami bawa, ada di luar. Saka boleh liat sekarang."

Beberapa saat kemudian ....

Motor matic baru keluaran baru, bening dan sangat bagus.

Saka dan Aryani menatap kendaraan itu dengan perasaan bingung.

"Mohon maaf, Bapak dan Ibu Siregar," ucap Aryani setelah itu. "Kami bukan tidak menghargai bentuk tanggung jawab Bapak dan Ibu ... tapi motor ganti ini terlalu bagus dan mahal dibanding milik kami yang dirusak Yordan. Soal motor Saka, saya sudah ikhlaskan, Saka juga. Jadi Ibu Bapak bisa bawa kembali motornya tanpa penyesalan lagi, karena kami sudah maafkan putra kalian."

Saka melirik ibunya dengan senyuman, lalu menimpal, "Mama saya benar, Om, Tante. Kami sudah ikhlaskan. Om dan Tante bisa bawa kembali motornya."

"Tidak, Bu Aryani, Saka!" Rudi menolak. Satu sisi yang besar, dia sangat kagum dengan kepribadian ibu dan anak itu, tapi di sisi lain .... "Kami tetap ingin bertanggung jawab! Tolong terima motor ini. Saya tidak masalah dengan perbandingan harga atau apa pun, kalian harus menerimanya."

"Iya, Bu Aryani ... Saka. Saya mohon ...." Linda menambah sembari mengusap air mata di kedua pipi.

Aryani dan Saka saling bertatap lagi.

"Kamu yang putuskan, Sak," kata Aryani sembari mengusap lengan anaknya.

Pasangan Siregar menunggu dengan harapan besar ke wajah Saka.

Saka melirik para orang tua itu bergantian, lalu berakhir di wajah Rudi Siregar.

"Sebelumnya saya minta maaf. Saya akan terima bentuk tanggung jawab Om sama Tante ini, tapi ... bisa saya menawar dengan yang lain?"

1
Luthfi Afifzaidan
up
Batsa Pamungkas Surya
saya tunggu kelanjutan kisah nya.. semangat.....
Batsa Pamungkas Surya
bikin deg deg plus
Batsa Pamungkas Surya
saka minta DP ternyata
Batsa Pamungkas Surya
mantaap lo sak
Batsa Pamungkas Surya
mmataaap
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: mantap dong, Kak. besok nikah🤣
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
saka jangan buat mamamu khawatir
Batsa Pamungkas Surya
purple dpt salam olah raga juga
Batsa Pamungkas Surya
yah nunggu lagi dech
Be___Mei
masa masa kayak gini bakal jadi kenangan manis, asem, pedes kek masakan udang manis emak 🥺🤣
Elisabeth Santi Kris Andini
Ditunggu segera cerita lanjutannya ya Kak, penasaran kisahnya Saka Aksara gimana... Termasuk kisah percintaannya hehe..
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: 𝐒𝐢𝐚𝐩, 𝐊𝐚𝐤𝐚𝐤. 𝐀𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐫𝐨𝐦𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐤𝐨𝐤. 𝐃𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬, 𝐲𝐚 ...
𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐮𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚. 𝐒𝐞𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮, 𝐊𝐚𝐤 𝐄𝐥𝐢𝐬𝐚𝐛𝐞𝐭𝐡 😍
total 1 replies
Machan
kagak bole terperosok ye, Saka
Machan
bikin jebol apa tuh
Machan
nyolong jambu tetangga aja digebukin
Machan
rakyatnya klo segepok berubah nominal jadi bapaknya ya😜
Machan
dia terkejot
Machan
eits, sekali gibeng mental dong pasti
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Tutung, Mak🤣
total 1 replies
Be___Mei
kwkwkwk Maren ditolak, hari ini begaye dikit gpp ya sak 😂😂
Be___Mei
Duilehhhh, apa lagi sih Sak 😭 ambil aja udaahh
Be___Mei: hilih, diambil orang ntar nageeesss 😂😂
total 2 replies
Be___Mei
Terima atuh, Sak. Emang motor kamu harganya nggak seberapa, tapi tekanan mental liat itu motor kebakar kan harus dibayar mahal 🥺 wajar dong diganti ama yang baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!