Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMBALI KE JAKARTA
“Gue nggak mau denger penolakan Kyara Aletha Nugroho! Gue suami lo jadi gue berhak atas hidup lo!’
Setelah menghela napas berat gadis itu menuruti kata Lucas, Ia masuk ke dalam toilet untuk mengganti pakaian tadi yang sempat tertunda. Ia keluar menggunakan piyama berwarna pink dengan motif bunga aster. Gadis itu berjalan ke arah lemari mengambil selimut tebal dan membentangkannya di dekat meja rias.
“Hai! Kenapa kau tidur di sana, Bodoh! Kemari lah tidur di samping gue.”
“Dih! Males banget harus satu kasur sama kamu.” Ia memunggungi Lucas segera memejamkan matanya. Setelah dirasa gadis itu tertidur ia mendekat dan memindahkan gadis itu ke atas ranjang. Ihh dasar Lucas modus mencuri kesempatan di dalam kesempitan haha!
*
*
*
“Dek, bener kamu nggak mau ikut sama kakak aja?”
“Nggak kak, kalau aku ikut yang mengurus Ayah siapa?” Lala mengusap lembut air mata yang menetes di pipi gadis itu
Kyara prihatin melihat Agung dengan tatapan kosong, gadis itu berjalan pelan ke arah Ayahnya untuk berpamitan berat rasa meninggalkan orang tua dengan keadaan seperti itu. Namun apa boleh buat ia harus ikut kemana suami nya pergi.
“Ayah … Yah, Kyara pamit ya. Nanti kyara datang lagi tapi sekarang Kyara harus ikut suami untuk pulang.” Hanya bola mata yang menari kesana kesini, Agung tidak meresponnya.
Setelah Kyara berdiri dan membelakanginya suara parau Agung membuat nya menoleh. “Diyana—”
“Ayah.” Kyara kembali mendekat ke arah Agung dan memegang kedua tangan pria itu. “
Ibu sudah nggak ada, Yah! Ibu sudah berada di pangkuan Tuhan. Ayah harus ikhlas ya, Yah.”
“Diyana kemana?”
Lucas mendekat setelah memperhatikan Ayah dan anak yang sedang bercengkrama. Ia menyentuh lembut punggung gadis itu lalu memperhatikan raut wajah Sang Ayah mertua.
“Sepertinya Ayah mengalami shock berat, ia harus menerima perawatan untuk menyembuhkan rasa traumanya. Lo ajak bicara saja sudah tidak nyambung,”
“Gue akan jadwalkan untuk konsul sama dokter keluarga gue.” sambungnya. kemudian pria itu menatap Sila. “Bi, apa aku bisa meminta bantuanmu untuk membawa Ayah mertua untuk berobat rutin?”
Sila mengangguk cepat. “Iya, bibi bersedia. Bibi tidak tega melihat kondisi Kak Agung seperti ini. Bibi juga akan merawat mereka.”
“Terima kasih, Bi.” Kyara memeluk erat tubuh Sila, jika tidak ada Bibinya ia tidak tahu nasib Ayah dan adiknya.
Lucas melirik jam tangan sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Pria itu juga sudah meminta Roy datang kesana untuk menjadi supir pribadinya cmiiw.
“Ayo kita berangkat sekarang.”
“Iya sebaiknya kalian berangkat sekarang hari sudah sangat mendung.”
Gadis itu kembali memeluk Sila, lalu satu persatu orang yang ada di sana ia berpamitan. Terakhir gadis itu merengkuh erat adiknya erat-erat, kedua wanita itu menangis sejadi-jadinya hingga tubuhnya bergetar.
“Dek, kakak titip Ayah. Dan kamu jaga kesehatan, kalau ada apa-apa beritahu bibi saja ya.” dengan tangan bergetar ia mengusap lembut air mata di pipi adiknya yang penuh dengan bekas luka itu.
'Dadah!” Usai melambaikan tangan, mesin mobil pun meraung pelan melaju hingga menghilang di ujung jalan.
Lima jam telah berlalu, kini mereka mampir ke sebuah rumah makan untuk mengisi perut kosong yang sedari tadi belum diisi. Roy memesan makanan Nusantara karena ia tahu bahwa Lucas jarang sekali makan masakan asli Nusantara.
“Oh ya, Bos. Dua hari lagi kantor mengadakan acara launching produk terbaru dan disana semua para petinggi serta klien yang akan mengajak kerjasama hadir dalam acara tersebut.”
“Hmm!” hanya jawaban singkat lalu menyantap makan yang telah dihidangkan pelayan rumah makan itu.
*
*
*
Setelah menempuh kurang lebih sepuluh jam kini mobil telah berada di pelataran Apartemen Lucas, pria itu menoleh ke samping dimana istrinya berada. Ternyata gadis itu telah terlelap, Roy pamit pulang, pria itu belum mengetahui siapa gadis yang dibawa sahabatnya itu namun ia tak ambil pusing.
“Udah cerewet merepotkan pula!”
Lucas menggendong Kyara dengan gaya bridal style masuk ke dalam Apartemen, saat di lobby semua mata memandang iri pada gadis yang ada dalam dekapan pria tampan itu. Ia tak menghiraukan pandangan semua mata itu kembali melajukan kakinya menuju ke unit Apartemen miliknya.
“Untung cantik kalo nggak mungkin udah gue tinggal di kolong jembatan tadi.” Lucas membawa Kyara ke kamarnya dengan perlahan ia baringkan gadis itu dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.
“Mending gue mandi dulu, habis itu baru deh ….”
Hayo! Kalian berpikir apa dengan kata-kata menggantung Lucas? Lima menit kemudian Lucas keluar dari toilet hanya menggunakan celana pendek bertelanjang dada dengan rambut basah yang tidak dikeringkan sempurna olehnya. Ia berjalan ke sisi ranjang yang kosong dan menatap penuh wajah yang sedang tertidur pulas itu.
“Kenapa gue jadi mandangin dia aja.” Lucas menggeleng cepat menepis pikirannya terhadap gadis itu.
Detik berikutnya ia berbaring menghadap gadis itu hingga kantuk menghampirinya. Mereka kembali tidur bersama di ranjang yang sama untuk kedua kalinya setelah satu bulan menikah.
“Huam!” Gadis itu meregangkan tubuhnya lagi dan lagi benda keras berada di atas perutnya,
Namun kali ini berbeda ia membiarkan tangan itu tetap berada disana. Mata gadis itu menatap lekat wajah tampan di hadapannya. Tangannya terangkat ke atas ingin menyapu helaian rambut yang mengganggu ketampanan pria itu.
“Kau mau apa?”
Deg!
***
Bersambung.
Jangan lupa like, comment vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️
Salam dari Wong Kito Galo ❤️
