NovelToon NovelToon
Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: bee aja

"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bingung banget

lea pergi ke ruang ganti untuk berpakaian, ia memakai baju yang di pilihkan oleh kedua temannya kemarin saat belanja.

kini ia tengah duduk di meja rias sambil menyisir rambutnya, lalu mengoles beberapa produk ke wajahnya.

"ahh..bibirku agak bengkak" ucap lea saat mau mengoleskan lip tint di bibirnya.

Wajah lea yang dasarnya memang cantik di tambah sedikit polesan membuatnya terlihat berbeda dan jauh lebih cantik.

"ini roknya ga kependekan apa?" ucapnya dalam hati saat melihat dirinya di cermin.

lea menyemprotkan parfum ke beberapa titik di tubuhnya dan siap untuk pergi.

lea menoleh ke arah mathias yang belum juga bangun, namun ia tak tega untuk membangunkannya.

Ponsel lea tiba tiba berbunyi tepat di samping tempat tidurnya, lea buru buru mengambilnya karena sangat berisik, membuat mathias menggeliat dan mulai terbangun.

***

"halo?" ucap lea saat mengangkat telfon.

"hari ini kau masuk kuliah kan?" tanya nicolas.

"iya, kenapa?" tanya lea.

"ada yang ingin aku bicarakan soal tugas kemarin, nanti setelah selesai kelas kita ketemu di tempat ngopi deket kampus?"ajak nicolas.

"ohhh gitu, ya udahhh" jawab lea.

"oke, sampai ketemu di kampus ya" ucap nicolas.

"iyaaa" jawab lea lalu segera menutup telfonnya.

***

Tanpa sadar mathias tengah menatapnya sambil tersenyum di tempat tidur.

"selamat pagi lea" sapa mathias yang masih berbaring di tempat tidurnya.

"pagiii, kau jadi kebangun.. Maaf ya" ucap lea merasa tidak enak kepada mathias.

"kok ga bangunin aku sihhh?" tanya mathias.

"aku pikir kamu masih capek, jadi.. Ga aku bangunin" jawab lea.

"ya udah aku mau mandi dulu dehhh" ucap mathias turun dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.

Sementara lea memeriksa buku buku di meja belajarnya untuk di bawa ke kampus.

beberapa saat kemudian, mathias keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk di pinggangnya, sembari menggosok rambutnya dengan handuk.

"lohh kemana dia?" ujar mathias saat tidak melihat lea di kamarnya.

Mathias berjalan ke ruang ganti, terlihat beberapa bajunya masih tersusun rapi di dalam lemari bersama baju baju lea.

selesai memakai baju, mathias keluar dari ruang ganti, lea duduk di meja belajar tengah melakukan sesuatu dengan laptopnya.

Terdengar suara pintu, lea segera berhenti dan menoleh ke arah mathias.

"kau sudah selesai?" tanya lea.

"iyaa" jawab mathias berjalan menghampiri lea.

"kau belum mengeringkan rambutmu?" tanya lea melihat rambut mathias masih ada air yang menetes.

"iya belum" jawab mathias.

"sini ku bantu keringkan?" ucap lea bangkit dari kursi belajar menuju meja rias untuk menyalakan hair dryer.

Dengan patuh mathias duduk di meja rias sambil menatap ke arah cermin, sementara lea mulai mengeringkan rambut mathias dengan hair dryer.

"lea?" panggil mathias.

"hmmm?" jawab lea hanya dengan bergumam.

mathias memeluk lea yang tengah berdiri.

lea hanya diam melanjutkan mengeringkan rambut mathias.

Beberapa saat kemudian.

"sudah kering" ucap lea sambil mematikan hair dryernya.

Mathias menarik lea kedalam pangkuannya.

"lea ku sayang" ucap mathias sembari memeluk tubuh lea.

"ada apa?" tanya lea merasa gugup karena tiba tiba mathias memeluknya.

"kenapa hari kau cantik sekali?" puji mathias saat melihat lea yang sedikit berdandan hari ini.

lea hanya tersenyum.

mathias menciumi pipi lea, lalu membelai wajah cantiknya yang ingin sekali ia mencium bibirnya, namun ia tak mau merusak riasan lea.

Mathias menggenggam tangan lea, mengecupnya sebentar.

Terlihat di pergelangan tangannya masih melingkar gelang yang ia pakaian untuk lea.

"kau masih memakainya?" tanya mathias.

"ya.. Aku tidak pernah melepas ini" ucap lea sembari menatap gelangnya.

"kenapa?" tanya mathias.

"ini barang mahal yang kupunya, aku takut hilang" jawab lea dengan polos.

"oh ya?" ucap mathias sambil tersenyum mendengar jawaban dari lea.

"iya.. Kan sayang kalo ilang" jawab lea.

"jadi kau sayang pada gelang ini?" tanya mathias.

"iyaa.. Ini kan.. dari kamu" ucap lea sambil tersenyum.

"aku senang kau memakainya terus, setidaknya kau bisa mengingatku karena gelang ini kan?" ucap mathias.

"tanpa ini aku tetep selalu inget kamu kok" ungkap lea.

"benarkah?" tanya mathias terlihat senang.

"iyaaa" jawab lea sambil mengangguk.

"aku akan mengantarmu ke kampus" ucap mathias.

"ga usah, aku naik taxi aja" jawab lea.

"ohh gitu.. Ya udahh" jawab mathias terlihat sedikit kecewa.

"kamu kan ga ada kelas hari ini, kamu istirahat aja" suruh lea menyadari raut wajah mathias terlihat kecewa.

"tapi aku masih pengen sama kamu" ungkap mathias.

"kalo felix liat kita bareng gimana?" tanya lea hawatir.

mathias terdiam, tak menjawab sambil menatap ke arah lain.

"aku harus ke kampus sekarang" ucap lea tiba tiba segera bangkit dari pangkuan mathias.

mathias menatap lea berjalan ke meja belajar sambil mengambil tasnya dan bergegas untuk pergi.

"kau pergilah dulu, aku masih ingin disini" ucap mathias.

"ohhh gitu.. Aku pamit dulu ya" ucap lea segera keluar dari apartemen.

Lea selalu merasa bersalah ketika teringat felix, mathias menyadari sikap lea yang tiba tiba berubah saat menyebut nama felix.

"sebenernya aku ga peduli bagaimana reaksi felix saat tau kita bersama, aku cuman peduli sama kamu.. Aku ga mau kamu jadi berubah fikiran dan jauhin aku lea" ucap mathias.

sementara itu di luar.

Lea berjalan keluar dari apartemen, memesan taxi untuk berangkat ke kampus.

Di dalam taxi, lea terdiam sambil berfikir.

"mau sampai kapan aku kaya gini di belakang felix.. cepat atau lambat dia pasti tau" ucap lea sambil menatap ke luar jendela mobil.

beberapa saat kemudian, lea sampai di kampus, ia turun dari taxi menuju ke dalam kelas.

Dari kejauhan lea melihat felix tengah mengobrol dengan temannya.

"sejujurnya aku sangat malu bertemu denganmu setelah apa yang ku lakukan dengan kakakmu, lalu bersikap biasa saja di depanmu, aku merasa menjadi seorang penghianat" ucap lea dalam hati sambil menatap felix dari jauh.

tanpa sadar felix juga menatap ke arah lea yang tengah bingung dengan perasaanya sendiri, terlihat felix tersenyum dan berjalan menghampirinya.

lea menyadari felix berjalan menghampirinya, membuatnya menjadi sangat gugup seketika.

"lea?" panggil felix sambil menampilkan senyum manisnya menatap lea yang terlihat berbeda dari biasanya.

"kamu ada kelas juga hari ini?" tanya lea.

"iyaa, hari ini kita di kelas yang sama" ucap felix terlihat senang.

"ohh ya?" tanya lea agak terkejut.

"iyaaa, kok aku ngerasa kamu cantik banget ya hari ini" ucap felix sambil mencubit kedua pipi lea dengan lembut.

"masa sihhh?" tanya lea sambil tersenyum malu.

"pokoknya kita duduknya sebelahan ya?" ucap felix merangkul lea sambil berjalan menuju kelas.

"iyaaa" jawab lea tersenyum senang.

sepanjang menuju kelas felix tak henti terus menatap lea.

setibanya di kelas, lea segera duduk dan menaruh tasnya di bawah, sementara felix duduk di sebelah lea dan terus menatapnya.

"apa sihhh? Gitu banget ngeliatinnya?" tanya lea karena ia jadi salah tingkah saat felix terus menatapnya.

1
Hazel Nolasco
Jalan ceritanya keren abis.
bee saja: trimksi kk🥰
total 1 replies
Luke fon Fabre
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
bee saja: baik kk😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!