Di suatu desa di pinggiran selatan di tengah hiruk piuk kesibukan orang orang ada satu gadis yang hidup bahagia bersama kedua orang tuanya
Di atas ayahnya yang memiliki keterbatasan fisik karena suatu kecelakan saat muda namun tetap bejuang demi gadis kecil dan istri tercintanya
astiyana jasmine gadis belia berumur 18 tahun saat ini
"nak jangan nakal ya, di rumah sama mama, sekoah yang pinter"pamit papanya saat akan berangkat kerja,karena biasanya pulang hanya satu minggu satu kali
"iya pa, papa juga kerjanya hati hati ya"
"ma aku berangkat dulu ya"
"iya pa hati hati" jawab mama lembut tapi menyimpan kekhawatiran
('semoga papa di beri keselamatan yaAllah')
setelah kepergian suaminya kiya nama mama asti setelah pekerjaan rumah sudah selesai dia siap siap ke rutinitas kesehariannya pergi keladang untuk menyemai tanaman yang di tanam dan ada juga ternak sapi dan kambing
meski begitu ia tetap semangat, demi anaknya dan membantu pngeluaran suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina jasmine sarwanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
" kenapa sih mereka bisa seakrab itu..sedangkan tadi aku tanya ketus gitu jawabnya.. " gerutu diyan.. dan di dalam hatinya tambah lah kebencian untuk asti
" ya kan emang dari dulu mereka deket yan walaupun dia beda kelas.. " jawab siska
" apa sih kelebihan tuh asti... apa ceweknya aja itu yang sok banget... liat mukanya aja jengah aku.. "
diyan marah marah enggak jelas.. tidak terima dengan semua yang asti dapatkan
" kemarin sidiq sekarang deketin yonan.. emang bener bener ya tuh anak gak tau malu.. " diyan yang masih marah marah sedangkan siska hanya mendengarkan ocehannya
" ahhh aku punya ide.. aku harus kasih tau clara soal ini... haha biar mereka yang menangani asti.. sedangkan aku tinggal melihat... hahaha mereka kan gampang di komporin.. " seru diyan kegirangan
" boleh boleh.. coba saja.. " imbuh siska
diyan pun menyunggingkan senyum liciknya.. dia mengeluarkan ponsel dan memfoto ke arah asti dan yonan yang berhadapan kemudian mengirim ke clara
( apa maksud kamu yang) isi chat clara
( kamu enggak lihat.. setelah sidiq enggak masuk sekolah,, sekarang asti mulai deketin yonan ) balas diyan
tidak ada balasan lagi dari clara
" hahaha...pasti clara langsung kebakaran jenggot deh.. "
" mungkin.. " balas siska
disisi lain makanan yang di pesan ilham datang
" wihhh jarang jarang nih kita dapat traktiran dari mu yon.. " ucap siena kegirangan
" iya nih.. sering sering ya.. kan lumayan uang jajan kita bisa buat lainnya.. hehe " imbuh risa
" yeee dasar kalian ya.. " sambung nisa
" eh iya yon... kok satu minggu ini sidiq enggak pernah masuk.. emang kemana.. " tanya siena yang penasaran
" dia udah keluar.. pindah sekolah.. " bukan yonan.. tapi ilham yang ngejawab
" bener kan.. ember.. " seru yonan
" ehhh.. hahaha.. soryyy yon... kan cuma sama kita kita... " jawab ilham sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
" kebiasaan.. " jawab yonan singkat
" lahhh keluar.. emang kenapa sidiq.. " ucap risa agak keras karena syok
dan risa pun dapat tatapan tajam yonan dan asti
" heee maaf keceplosan..kaget.. jangan gitu dong as... ngeri tauk.. " ucap risa yang merasa bersalah dengan tingkahnya.. ya gimana enggak orang ini di tempat umum kan
" udah deh pada diem. sekarang kita makan dulu aja.. jangan pada banyak bicara.. " lerai asti kemudian
mereka pun mulai makan tanpa ada yang bicara
" eh kok gak ada tanda tanda kedatangan clara sih.. malah mereka asik banget makanya jangan " keluh diyah
sedangkan di kelas ips tadinya clara yang beranjak akan berdiri di cegat sesil
" mau kemana kamu... " tanya sesil yang kaget temannya itu seperti marah dan tiba tiba mau pergi
" ke kantin... lepasin sil.. " clara yang berusaha melepas genggaman sesil
" lah.. kamu ngapain kayak sebel gitu.. tiba tiba mau ke kantin.. kamu laper.. " tanya sesil
" huhhh.. nih lihat.. " clara menunjukkan chat dari diyan dan juga foto kebersamaan asti dan yonan
" foto asti..kenapa emang.. " tanya eni
" tadi kata diyan karena sekarang sidiq sudah tidak masuk sekolah.. asti mulai mendekati yonan... sebel tau aku.. gatel banget sih tuh anak... seenaknya sendiri gonta ganti deketin cowok.. dasar murahan.. " marah marah clara enggak jelas karena sudah terbawa hasutan diyan
" ohhh.. iya sebentar.. coba kamu duduk dulu... " sesil mencoba meredakan amarah temenya itu
" kenapa kamu cegah aku sih sil. kamu aja kemaren waktu asti deketin sidiq.. kamu juga kan labrak asti... " clara yang masih marah bekum bisa menstabilkan fikirannya
" nah justru itu clara.. kamu duduk dulu dengerin aku.. coba kamu fikir baik baik.. waktu itu aku juga kan di hasut sama tuh diyan.. akhirnya aku marah dan seret asti ke pojokkan perpus.. dan yang aku dapat apa.. kita malah kena sp kan... kamu paham enggak setelah aku telaah.. diyan itu cuman memanfaatkan kita buat ambisinya dapetin sidiq waktu itu.. nahh sekarang dia panasin kamu biar kamunya marahin asti dan dia puas jika asti di sakitin... paham kamu sampe sini clara... " sesil memberikan arahan panjang lebar ke clara.. karena dia tidak mau kesalahan yang waktu itu terulang kembali.. dan juga sama oleh hasutan diyan.. secara diyan kan juga suka sama sidiq
" ahhh iya juga ya.. " setuju eni
" huhhh.. " clara membuang nafas kasar dan mencoba menetralkan perasaannya
" gimana.. kamu sudah tau kan tujuan diyan sama kita.. dia cuma mau mengadu domba kita.. " tambah sesil meyakinkan
" iya loh.. lagian coba kalau aku lihat lihat... asti itu enggak pernah loh ngejar ngejar atau deketin sidiq apa lagi yonan... sepenglihatan aku ya malah si sidiqnya yang ngejar ngejar asti... " imbuh eni
" iya sih... " jawab clara lesu
" nah.. terus ngapain kita musti buang buang tenaga... lagian aku yakin.. itu yonan sendiri yang nyamperin mereka.. secara ilham kan sudah jadian tuh sama nisa.. " ucap sesil
clara hanya terdiam meresapi kata demi kata kedua temenya.. dan yang mereka katakan adalah benar adanya
" maaf ya.. tadi aku kebawa perasaan... " sesal clara
dan di perjalanan balik ke kelas diyan marah marah tidak jelas karena melihat keakraban asti dan teman teman bersama yonan dan ilham yang masih ngobrol dan bercanda tanpa ada yang canggung.. misinya kali ini gagal buat mempergunakan clara
" huhhh dasar gak guna clara ini.. awas aja kamu asti... kamu bisa bebas sekarang.. " kesal diyan sambil menghentakkan kaki dan dengan cepat berjalan menuju kelasnya yang di ikuti siska
" makasih ya yon udah traktir kami... aku udah ngerepotin kamu loh dari kemarin.. " ucap asti yang tanpa sengaja keceplosan tentang kemarin
" iya sama sama as... kita kan teman.. " jawab yonan
" tenang as.. yonan ini banyak uangnya.. ehhh iya bentar emang kemarin kenapa.. " beo ilham yang penasaran
" iya as.. kenapa kemarin.. kamu...sa ma yonan.. " tanya siena yang tidak paham dan bertanya sambil mengedip ngedipkan matanya bingung
" a.. a.. ah hahaha.. itu.. " belum sempat asti menjelaskan bel masuk pun berbunyi
" ahh udah bel masuk sana kalian masuk kelas.. aku sama ilham duluan ya.. bye.. " pamit yonan yang mengalihkan pembahasan
" bye.. " ilham melambai tangan dan di tambah kiss bye buat nisa dan nisa pun membalasnya
" beh beh beh.. yang lagi kasmaran.. dunia terasa milik berdua.. " sindir siena
" gak malu kamu nus di lihatin adik kelas.. " imbuh risa
" hahhh kalian mah enggak tau.. makanya dong cari pacar biar tau rasanya jatuh cinta.. hahaha.. " seloroh tengil nisa
" udah ayok.. masuk kelas.. " lerai asti
mereka mengikuti pelajaran jam terakhir dengan serius dan sementara menghilangkan rasa penasaran tentang perkataan asti ke yonan tadi.. sampai bel jam pulang pun berbunyi.. semua murid siap siap untuk pulang kerumah mereka masing masing
" as... loh harus jelasin.. "