NovelToon NovelToon
Kehidupanku Yang Berubah

Kehidupanku Yang Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: lijaloverrr

Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan merasakan kepahitan dalam hidup. keluargaku yang memiliki aset kekayaan yang melimpah tiba-tiba saja bangkrut mendadak, dan yang lebih gilanya lagi Papah dan Mamah memaksa aku menikah dengan kepercayaan sang papah yang terkenal dingin dan datar itu. Aku sudah dapat membayangkan bagaimana kehidupan pernikahanku bersamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijaloverrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Happy Reading

####

"Alicah dan Siska sudah selesai membeli kado dan kue untuk orang tua Siska. saking asiknya memilih-milih apa yang akan dibeli tak terasa waktu sudah malam.

" Sis kita makan dulu ya sebelum pulang?" Alicah sudah lapar sejak tadi tapi ia memilih menahan karena tidak mau menggangu Siska yang sedang asik.

"Astaghfirullah, Maaf Mbak, Aku lupa saking asiknya," Siska merasa bersalah karena membiarkan Alicah kelaparan.

"Gak papa, sekarang kita makan yu, gue tau tempat makan yang cocok," Siska mengangguk mengiyakan. mereka malaju ke tempat yang Alicah katakan. Tempatnya tidak jauh dari tempat yang tadi. mereka memesan makan dan memilih duduk di luar.

"Mbak serius gak mau beli apa-apa?" tanya Siska memastikan. tadi Siska sempat menawari Alicah untuk membeli sesuatu, namun Alicah menolak karena ia tak memegang uang. Siska sudah katakan dia yang akan membayarnya Alicah masih tetap menolak.

"Gue serius Siska, gue gak mau apa-apa loh," Alicah mulai jengah atas pertanyaan Siska yang sudah berulang sejak tadi. Siska akhirnya pasrah membujuk Alicah. tak menunggu lama pesanan mereka sudah sampai.

Alicah makan dengan lahap saking kelaparannya. sejak tadi pagi ia belum sarapan hanya mengganjal perutnya dengan cemilan yang di suguhkan siaka tadi. Mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan makanan mereka. Alicah yang berniat membelikan untuk Pandu dan Simbok mengurungkan niatnya saat mengingat kejadian pagi itu.

"Sekarang kita pulang yu Mbak. nanti nambah kemalaman kita di jalan," Jalanan bebatuan cukup sulit di lewati ketika malam hari.

Di tengah jalan masih di desa itu tiba-tiba mobil dari arah berlawanan melintas mengambil jalur mereka mereka, Siska yang kaget membelokkan setir menghindari mobil membuat keduanya terjatuh.

"Akhh, ringis Alicah keningnya membentur baru dan mengeluarkan darah.

"Mbak Gak papa?" Siska membantu Alicah walaupun dirinya juga mendapat lecet-lecet.

"Ya Allah, kening mbak berdarah," Panik Siska. Alicah kaget mendengar perkataan Siska, ia memegang keningnya dan melihat tangannya yang berkumur darah, seketika pandangan Alicah menggelap dan jatuh pingsan.

"Mbak bangun," Siska menepuk-nepuk pipi Alicah.

"Tolong, Tolong," Teriak Siska minta tolong. Mobil penyebab keduanya mengalami kecelakaan sudah tidak kelihatan lagi, mobil itu telah kabur. warga mulai berdatangan memeriksa keduanya, lalu menolong keduanya dengan membawa ke rumah sakit.

Flashback off

Siska tak berani menatap Pandu, ia sangat merasa bersalah sudah menyebabkan Alicah kecelakaan.

"Maafin aku mas, seharusnya aku gak ajah mbak Alicah tadi," Sesak Siska, Air matanya menetes tampa bisa berhenti.

"Gak usah nangis, ini bukan salah kamu. musibah tidak ada yang tau kapan akan datang," Pandu tudak menyalahkan Siska. karena ia tau Pasti Siska tidak mungkin sengaja.

"Kamu istirahat sekarang, badan kamu pasti sakit," Siska membalas dengan anggukan pelan, Ia melap air mata si kedua pipinya.

Pandu melangka ke ranjang Alicah, ia duduk dan memegang lembut tangan istrinya.

###

Alicah mulai tersadar, ia memegang keningnya yang terdapat sakit. "Sstt Sakit banget," Ia meringis merasakan sakit di seluruh tubuhnya terutama di keningnya. tangan kanannya terasa kebas seperti di seperti tertindi. ia mencoba mengangkat tangan kanannya tapi tidak bisa. ia mencoba melihat tangannya dan mendapati Pandu tertidur sambil memegang tangannya.

Ia baru sadar sekarang ia sedang berada rumah sakit dan ingatan kejadian malam itu berputar di kepalanya.

"Pandu," Panggilnya dengan lirih. Pandu yang tertidur meresa terusik ia mengangkat kepalanya dan disuguhi Alicah yang sudah bangun.

"Kamu sudah bangun, ada yang sakit?" tanyan Pandu lembut.

"Badan gue semua sakit sama kening gue," Mata Alicah mulai berkaca-kaca. ia tidak berbohong, tubuhnya sangat sakit dari kepala sampai kaki.

"habis jatuh dari motor tubuhnya emang sakit," ucapnya lembut. ia mengusap air mata yang jatuh di pipi Alicah.

"Mau minum?" Tanyanya

"Iya," Pandu membantu Alicah meminum air di gelas yang sudah disiapkan. Alicah dipindahkan ke ruang rawat inap.

"Siska Mana?" Ia tidak melihat siska.

"Siska sudah pulang, tadi di dijemput sama paman dan bibi,"

"Ooo dia gak papa kan?"

"Gak, papa cuman lecet-lecet aja."

Tadi jam enam pagi, Paman dan bibi orang tua Siska datang kerumah setelah mendapat kabar bahwa putrinya mengalami kecelakaan. Bibi menangis tersedu-sedu takuk terjadi sesuatu dengan putrinya itu. tepat pukul delapan mereka membawa Siska pulang, Siska awalnya kekeh tudak ingin pulang sebelum Alicah sadar, Akhirnya ia mengalah saat pandu juga menyuruhnya pulang.

"Mau di panggilin dokter?"

"Gak usah, Aku lapar pengen makan," Rengek Alicah, perutnya sudah keroncongan karena hari sudah mau menjelang siang. Alicah cukup lama terbangun, mungkin karena efek obat dan kecapean.

"Mau makan apa hmm? biar mas belikan di kantin,"

"isstt gak mau makanan rumah sakit, maunya makan makanan di toko kita beli makanan biasanya itu." rengek Alicah, mendengar kata makanan kantin rumah sakit sudah membuatnya mual dan tidak berselera.

"Tapi cukup jauh kesana Alicah, kamu gak akan tahan nunggu," Pandu mencoba memberi penjelasan, memang toko itu cukup jauh dari ruma sakit. (jika ada yang bertanya kenapa ada rumah sakit di desa? jawabannya desa tetangga mereka sudah cukup maju dan rumah sakit yang ada adalah rumah sakit kecil milik swasta atau perorang bukan umum).

"Sekali ini saja ya, kamu makan makanan disini?)" bujuknya.

"Gak mau, gue gak usah jadi makan jika harus makan masakan disini," Alicah memilih memunggungi Pandu sambil memejamkan mata mencoba untuk tidur. ia lebih memilih menahan lapar dari pada makan makanan yang menurutnya tidak enak.

Pandu menghela nafas kasar, Alicah masih tetap keras kepala di situasi begini. "Alicah hadap saya sini, gak sopan memunggungi suami," tidak ada tanggapan apapun dari Alicah.

"BISA TIDAK JANGAN KERAS KEPALA," Bentak Pandu kelepasan. ia cukup lelah hari ini,

Alicah kaget Pandu membentaknya, Ia duduk menghadap Pandu.

"Lo bentak gue?" Tanya Alicah tidak percaya.

"Saya tidak akan bentak kamu jika kamu tidak keras kepala," Balasnya dingin "Saya cepek Alicah jadi tolong saya tidur cuman satu jam, saya sibuk cari-cari kamu kemarin, jadi jangan keras kepala kali ini."

"GUE GAK MINTA LO BUAT NGURUS GUE, APALAGI BUAT NYARI GUE, KALAU LO GAK IKHLAS GAK USAH LO LAKUIN" Balas Alicah dengan bentak juga, wajahnya sampai merah emosi.

"KALAU LO KEBERATAN NGURUS GUE, MULAI SAAT INI GUE GAK AKAN NYUSAIN LO LAGI," nafas Alica sampai memburu.

"Maksud saya gak gitu"

Bersambung......

Hi Readers, Terima Kasih Karena telah baca cerita ini, ini cerita perdana aku, jadi harap maklum ya,. Jangan lupa untuk Like komen Vote dan share.

Salam manis dari author. Lijaloverrr. *** 😊🥰🥰

1
Nur Halijah
seru banget
Kiran Kiran
Ceritanya seru banget, gimana kelanjutannya thor?
Daisuke Jigen
Susah tidur malam ini jadinya.
Jell_bobatea
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!