Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Kimmy tidak habis pikir dengan yang telah ia lakukan belakangan ini. Hampir setiap hari ia berbohong mengenai kesehatannya pada Nico. Gadis itu seolah kehilangan cara untuk bisa selalu dekat dengan Nico.
"Maafkan aku dokter Nic, aku benar-benar minta maaf. Aku sebenarnya tidak ingin membohongimu. Hany saja aku begitu terluka jika melihatmu meluangkan waktu untuk dokter Devita. Aku tidak siap untuk melihat itu.
Kini ia melihat bayangannya sendiri di pantulan cermin besar yang ada di kamarnya. Ia mengoleskan bedak tebal pada wajahnya dan beberapa make up lain yang tak biasa ia gunakan. Rambutnya ia urai tapi ia sedikit menggunakaan alat pengkriting rambut sehingga ujung rambutnya sedikit bergelombang.
"Sekarang aku sudah mirip dengan dokter Devita bukan? Jika aku seperti ini, apa kau memberikan ku kesempatan sedikit saja untuk menjadi kekasihmu Dokter Nic? ucap Kimmy miris.
Tanpa memperdulikan pandangan orang-orang terhadapnya Kimmy berjalan tanpa ragu melangkah menuju Beteshda Hospital. ia menjalankan rencana nya lagi.
Sebuah tangan menghentikan langkah Kimmy sebelum ia sampai diruangan Nico. Kimmy menoleh dan mendapati Devita tengah mencengkram tangannya dengan kuat lalu menarik menuju koridor sepi.
"Dengarkan ini baik-baik gadis kecil! Aku tau kau menyukai Nico saat ini. Tapi asal kau tau saja, Aku adalah seseorang yang Nico butuhkan! dan sebentar lagi aku dan Nico akan bertunangan dengan Nico. Jangan pernah lagi menganggu waktu Nico dengan semua actingmu yang sangat konyol itu. Kau kira aku tak tau? Semua keluhanmu tentang sakit yang kau alami itu palsu kan? Dasar gadis licik!!" Kata Devita pada gadis yang kini sedang tersudut akibat cengkramannya. Kimmy tak mampu membalas perkataan Devita. Dia hanya menunduk takut dan posisinya kini tersudut di dinding.
"Dan satu lagi, rupanya kau berdandan sepertiku untuk memikat hati Nico? Tidakkah kau tau jika dandanan mu itu sangat jelek? Seharusnya kau bercermin dulu sebelum datang kesini gadis pengganggu!"
Devita meninggalkan Kimmy yang kini tengah menangis. Gadis itu masih di dalam koridor rumah sakit yang sepi. Ucapan Devita telah membuat ia sakit hati dan terluka.
"Kimmy?"
Sebuah suara yang ia kenal spntan membuat ia mendongak dan ternyata Nico lah yang kini ada dihadapannya.
"Dokter Nic.." Kimmy berdiri dan menghapus air matanya. Make up yang ia kenakan sekarang sedikit berantakan akibat tangisannya.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Kenapa kau menangis ?" tanya Nico sambil melihat wajah gadis itu.
"Kimmy menggekeng pelan. Ia tak tau harus menjawab apa.
"Sebaiknya kau ikut keruanganku!"
Nico membawa Kimmy pergi ke ruangannya dan menyuruh gadis itu duduk di sebuah kursi di depan meja kerja nya.
"Apa yang sebenernya terjadi padamu Kimmy? Kenapa kau menangis di koridor rumah sakit?" Dan kenapa kau hari ini memakai make up seperti ini? tanya Nico tanpa jeda. Kimmy hanya menunduk. Dia tak tau harus menjelaskan apa pada dokter yang kini ada didepannya.
Tidakkah kau tau jika aku seperti ini hanya karenamu? ucap Kimmy dalam hati kecilnya.
"Aku... Kepala ku sakit Dokter Nic" bohong Kimmy akhirnya
"Benarkah?" Jadi apa karena itu kau menangis?"
Kimmy mengangguk. Dalam hatinya. ia merasa sesak karena tak mampu menjelaskan apa yang sebenernya terjadi.
Nico menarik tangan Kimmy ke arah tempat tidur pasien.
"Berbaringlah di sini! Aku akan memeriksa kondisimu" Ucap Nico tegas.
"Tidak usah dokter Nic, aku tidak apa-apa" Kimmy berusaha menolak namun kedua tangannya Nico menggenggam bahu gadis itu dan membaringkan Kimmy di tempat tidur pasien.
"Diam dan berbaringlah! Apa kau pikir aku tidak khawatir dengan kondisimu? Belakangan ini kau sering mengeluh sakit di tubuhmu tapi kau selalu menolak untuk kuperiksa. Apa kau mau membiarkan sakit yang ada pada tubuhmu menjadi bertambah?"
"Kimmy terdiam, kini ia hanya bisa menerima perhatian dokter itu. Sebuah perhatian yang merupakan hasil dari kebohongan yang ia lakukan.
Stetoskop dan tensi meter bergiliran membantu Nico memeriksa kondisi Kimmy. Nico sedikit heran karena tidak menemukan keadaan yang aneh dari kesehatan Kimmy. Tekanan darah normal, begitupun kondisi organ dalam tubuh Kimmy.
Apa kau berbohong Kimmy? Kenapa kau melakukan itu ? Batin Nico.
"Aku akan memberimu resep vitamin. kau harus meminumnya secara teratur!" Perintah Nico. Ia membawa beberapa vitamin yang ada di lemari obat dan memasukkannya ke dalam botol kecil lali memberikannya pada Kimmy.
Kimmy mengambil vitamin itu dan turun dari tempat tidur pasien.
"Terimakasih banyak Dokter Nic, Aku harus segera pergi sekarang" ucap Kimmy lalu beranjak namun Nico mencegahnya.
"Jelaskan duku mengapa pakaian dan make up mu berubah. Apa yang terjadi denganmu?" tanya Nico seolah mengintrogasi.
"Ini... ini aku hanya mencoba mode yang sedang populer saat ini" Ucap Kimmy.
Benarkah?" Seharusnya kau tidak usah mengikuti tren yang tidak cocok untukmu Kimmy. Kau lebih pantas untuk tren yang serng kau gunakan seperti biasa. Jadilah diri sendiri dan jangan terpengaruh orang lain" ucap Nico.
"Baiklah" ucap Kimmy singkat
Ia pergi dari ruangan Nico dengan hati yang kecewa. Dengan cepat ia berlari tanpa menghiraukan banyaknya pasang mata yang memandang ke arahnya. Sementara Devita yang melihat ada tangisan di mata Kimmy tersenyum sinis.
"Coba saja kau dekati Nico lagi, Kau akan menyesal karena aku tidak akan tinggal diam".
******
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Kimmy tak pernah berhenti untuk mendapat perhatian dari Nico. Berkali-kali ia berbohong dan mengatakan jika ia sedang sakit demi membuat dokter itu memperhatikannya dan menjauh dari Devita. Namun tanpa Kimmy tau, Nico sadar jika ia berkali-kali dibohongi oleh gadis itu namun Nico belum sempat menegur Kimmy karena baginya ia tak ingin menyakiti Kimmy sedikitpun. Ia tak ingin kehilangan Kimmy.
Sebentar lagi musim dingin akan datang. Kimmy tidak sabar untuk menyambut musim itu karena ia ingin cepat-cepat melihat bunga snowdrop yang ia tanam di taman rumah sakit bermekaran dengan indah. Walaupun sampai saat ini ia belum tau arti bunga snowdrop itu, ia masih berusaha mencari tau makna dari bunga snowdrop itu.
"Ibu aku merindukanmu. Sebentar lagi musim dingin akan datang. Aku ingin merasakan kehadiranmu di tengah-tengah bunga snowdrop yang sednag bermekaran. Temuilah aku sebentar saja ibu" Gumam Kimmy.