Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Bukti
Lisa mulai terbiasa menjalani hari tanpa suami di sisinya. Suaminya mulai jarang pulang dengan alasan lembur ataupun menggantikan temannya jaga karena sakit dan seribu satu alasan lainnya. Dani mulai menunjukkan sisi asli dirinya. Lisa tak menyangka di pernikahannya ini yang dia harapkan akan berjalan lancar menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah mulai mengalami keretakan-keretakan yang bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan hancur. Karena situasinya sudah mengarah ke arah kehancuran, namun hingga saat ini, Lisa belum menemukan bukti.
Sebenarnya, selama bukti tidak ada, Lisa masih berharap suaminya berkata jujur. Namun, sepertinya sulit dipercaya. Tidak mungkin kan, tidak ada kebijakan dari kantornya untuk masalah yang menggantikan yang ijin. Jika hanya sesekali Lisa masih memaklumi. Namun, jika terus menerus, apakah tidak ada satpam lain selain suaminya yang bisa ditugaskan. Lisa tidak habis pikir, di perusahaan sebesar itu tidak ada sistem yang mengatur masalah perijinan. Lisa merasa dirinya begitu bodoh bisa dibohongi oleh suaminya sendiri. Namun, dia bertekad dia akan mencoba bertahan demi kedua anaknya.
Hari ini suaminya bilang akan pulang. Lisa sedang siap-siap memasak. Suaminya suka makanan yang hangat yang baru dimasak. Jadi untuk ikannya nanti saja dia goreng sebelum makan. Saat ini, dia akan memasak sayur nya dulu. Untuk sambal sudah dia siapkan sambal mentah yang diiris-iris.
Sambil menunggu suaminya datang, Lisa bermain bersama Rizki dan juga sambil mengawasi Sandi belajar mewarnai. Tahun ajaran baru ini, Sandi akan masuk sekolah TK. Sandi sudah berumur 5 tahun.
Waktu maghrib pun tiba, Lisa solat maghrib. Lisa meminta Sandi menjaga Rizki. Selesai solat maghrib, Lisa mengajari Sandi belajar membaca. Saat Sandi sedang belajar, ayahnya datang.
"Assalamu'alaikum...." , ucap Dani.
"Wa'alaikumsalam. Mama itu suara ayah. Ayah datang ma." , ucap Sandi.
"Iya sayang, itu ayah. Sana Sandi bukain pintunya." , jawab Lisa.
"Iya ma."
"Tunggu ayah. Aku bukain pintunya dulu."
"Asyik, ayah datang." , ucap Sandi.
"Sandi. Apa kabar sayang?" , ucap Dani.
"Baik ayah. Ayah kok lama sekali pulang nya?" , tanya Sandi.
"Iya sayang. Ayah kerja nak." , jawab Dani.
Kemudian, Sandi bermain dengan ayahnya. Sandi begitu gembira. Setelah puas bermain, Sandi beristirahat. Lisa menyuruh Sandi untuk tidur.
"Tapi ayah janji, besok jangan pergi lagi." , ucap Sandi.
"Iya sayang. Ayah libur 3 hari. Besok kita main lagi sama adek Rizki juga." , jawab Dani.
"OK ayah. Kalau gitu aku bobo dulu." , jawab Sandi.
"Iya sayang." , jawab Dani lagi
Kemudian Sandi masuk ke kamarnya dan tidur.
"Mas, bener libur 3 hari?" , tanya Lisa.
"Iya sayang. Masa mas bohong." , jawab Dani.
"Oh iya mas. Bukan begitu maksudnya. Kalau gitu kita bobo yuk, mumpung Rizki juga bobo." , ujar Lisa.
"Tapi mas sudah makan belum?" tanya Lisa.
"Sudah sayang. Kalau gitu, mas mandi dulu baru kita tidur. " , ujar Dani.
"Iya mas."
Malam itu, Lisa berusaha melupakan semua masalahnya. Dia berusaha mempercayai dan menerima Dani kembali. Lisa berharap ini adalah awal yang baik untuk memperbaiki kehidupan rumah tangganya.
Malam ini, Lisa akan berusaha melupakan semua asumsi buruk tentang suaminya. Dia berharap hari esok, semuanya akan kembali seperti semula. Dia melayani suaminya dengan baik.
"Mas, aku kangen." , ucap Lisa.
"Iya sayang, sama mas juga kangen." , jawab Dani sambil memeluk Lisa.
Dalam hati, Lisa berharap hari esok lebih baik dari hari kemarin.
Tingkatkan terus...