NovelToon NovelToon
Sandiwara Cinta Sang Presma (Presiden Mahasiswa)

Sandiwara Cinta Sang Presma (Presiden Mahasiswa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Dilarang memplagiat karya!

"Pernikahan kontrak yang akan kita jalani mencakup batasan dan durasi. Nggak ada cinta, nggak ada tuntutan di luar kontrak yang nanti kita sepakati. Lo setuju, Aluna?"

"Ya. Aku setuju, Kak Ryu."

"Bersiaplah menjadi Nyonya Mahesa. Besok pagi, Lo siapin semua dokumen. Satu minggu lagi kita menikah."

Aluna merasa teramat hancur ketika mendapati pria yang dicinta berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Tak hanya meninggalkan luka, pengkhianatan itu juga menjatuhkan harga diri Aluna di mata keluarga besarnya.

Tepat di puncak keterpurukannya, tawaran gila datang dari sosok yang disegani di kampus, Ryuga Mahesa--Sang Presiden Mahasiswa.

Ryuga menawarkan pernikahan mendadak--perjanjian kontrak dengan tujuan yang tidak diketahui pasti oleh Aluna.

Aluna yang terdesak untuk menyelamatkan harga diri serta kehormatan keluarganya, terpaksa menerima tawaran itu dan bersedia memainkan sandiwara cinta bersama Ryuga dengan menyandang gelar Istri Presiden Mahasiswa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25 Peluk

Happy reading

"Selamat malam, Sobat Cakrawala! Kembali lagi di DIMA--Dialog Mahasiswa. Program yang selalu membawakan isu-isu terhangat dan paling penting untuk kita diskusikan. Saya Ayu --"

"... dan saya Aksara, siap menemani diskusimu selama satu jam ke depan!"

"Aksara, akhir-akhir ini kita sering sekali ya disuguhin berita tentang banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. Rasanya kaya' ada yang salah dengan alam kita --"

"Betul sekali, Ayu. Dan malam ini, kita bakal membahasnya langsung dengan dua Wakil Jendral BEM yang sangat peduli pada isu lingkungan, perwakilan dari dua universitas besar di kota ini. Mari kita sapa ... Tara, Wakil Jenderal BEM dari Universitas Cakrawala. Halo, Tara!"

Tara membalas sapaan Aksara dan mengulas senyum. "Halo Aksara, halo Ayu, halo Nichol, dan Sobat Cakrawala semua! Senang bisa berada di sini."

"Ehem, dan dari kampus seberang ... Nichol, Wakil Jenderal BEM dari Universitas Angkasa Dirgantara. Selamat datang, Nichol!" Ayu menyahut dan menyapa Nichol.

Yang disapa mengangguk dan memperlihatkan sebaris senyum. Ramah, kesan yang ditunjukkan olehnya. "Terimakasih Ayu, Aksara. Selamat malam untuk sobat semua. Senang sekali bisa bergabung dengan kalian."

Jeda sesaat.

Hanya sekian detik.

"Topik kita malam ini adalah 'Bencana Alam Yang Diakibatkan Oleh Pembabatan Hutan'. Sebuah topik yang sangat krusial," tutur Ayu--melanjutkan obrolan.

"Tara, sebagai Wakil Jendral BEM sekaligus perwakilan dari Universitas Cakrawala, bagaimana pandanganmu mengenai fenomena peningkatan bencana alam yang seringkali dikaitkan dengan deforestasi?" lanjutnya.

"Thanks Ayu dan Aksara, karena udah mengangkat topik yang harus banget kita obrolin. Menurut pandangan saya ... kita nggak bisa lagi menutup mata. Kita semua tau, hutan adalah paru-paru sekaligus spons alam. Ketika ia dibabat habis untuk kepentingan sesaat, maka fungsi ekologis vitalnya akan hilang."

"Menurut kamu--Nichol, fungsi ekologis vitalnya apakah termasuk ... menahan air dan tanah?" Aksara menimpali dan mempersilahkan Nichol untuk memberi argumen.

"Tepat sekali, Aksara. Secara ilmiah, akar pohon berfungsi sebagai pengikat tanah. Ketika hutan gundul, daya serap air berkurang drastis, sehingga air langsung meluncur ke bawah. Hasilnya? Terjadi banjir bandang di musim hujan dan kekeringan ekstrem di musim kemarau. Bukan cuma itu, habitat satwa liar juga hilang."

"Tara, dari sisi data dan riset, adakah angka-angka yang paling mengkhawatirkan saat ini terkait laju deforestasi di Indonesia?" Ayu menyahut.

"Angkanya fluktuatif, Ayu. Tapi trennya selalu mengkhawatirkan. Laju deforestasi kita masih tinggi, bahkan ketika pemerintah mengklaim sudah menurun. Yang perlu kita soroti adalah degradasi hutan. Meskipun tidak dibabat habis, penebangan selektif yang berlebihan pun sudah merusak ekosistem. Menyumbang emisi karbon yang besar dan pada akhirnya mempercepat krisis iklim global."

"Yups, setuju. Yang kita bahas barusan adalah pandangan dari sisi dampak. Sekarang, beralih ke peran kita sebagai generasi muda dan sebagai mahasiswa. Nichol, menurutmu, apa peran nyata mahasiswa Universitas Angkasa Dirgantara dalam menanggapi isu pembabatan hutan?"

"Peran kita ada dua, Aksara. Yaitu, Advokasi dan Aksi Nyata. Di sisi advokasi, kita harus terus mengawal kebijakan pemerintah, menuntut transparansi izin konsesi, dan menyuarakan hak masyarakat adat yang hutan-nya dirampas. Di sisi aksi, kita tidak bisa hanya demo. Kita harus turun ke lapangan, melakukan reboisasi berbasis komunitas, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya agroforestri dan pengelolaan sampah yang benar."

"Sangat menarik, Nichol. Tara, dari Universitas Cakrawala, selain advokasi dan reboisasi, apa lagi yang bisa dilakukan? Mungkin ada program khusus dari BEM?"

"Selain yang Nichol sebutin tadi ... kami fokus pada riset dan inovasi. Kita perlu mencari solusi ramah lingkungan yang feasible secara ekonomi dan mendorong gerakan 'Green Lifestyle' di kampus."

"Jadi, intinya, masalah ini tidak bisa hanya diselesaikan di tingkat kebijakan, tapi harus menyentuh ranah perubahan gaya hidup juga?"

"Betul sekali. Konsumen punya kekuatan. Kalau kita berhenti membeli produk dari perusahaan yang terbukti merusak lingkungan, secara ekonomi mereka akan tertekan untuk berubah," ujar Tara--menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ayu.

Tiba saatnya di penghujung acara. Ayu meminta Tara dan Nichol untuk memberi Closing statement.

"Sobat Cakrawala, kita harus paham bahwa bencana alam itu bukan kebetulan. Tapi merupakan reaksi alam terhadap apa yang kita lakukan. Harapan saya, mari kita mulai bertindak hari ini, sekecil apa pun. Jadilah konsumen yang bijak, mahasiswa yang kritis, dan manusia yang bertanggung jawab atas rumah kita, Bumi ini. Khususnya Bumi Indonesia. Bukan Bumi Wakanda. Apalagi Konoha. Karena seperti apapun negara kita, tetap Indonesia."

"Saya setuju. Pesan saya, mari kita jadikan isu lingkungan bukan hanya isu musiman yang ramai saat ada bencana. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Kita adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari polusi. Pelajari, advokasi, dan bertindaklah. Masa depan hutan kita dan masa depan kita, ditentukan oleh keputusan yang kita ambil sekarang." Nichol turut menyampaikan pesan sekaligus argumennya.

"Sebuah closing statement yang sangat luar biasa dan memotivasi. Terima kasih banyak, Tara dan Nichol, atas wawasan yang sudah kalian bagi. Semoga diskusi kita malam ini bisa memicu aksi nyata dari seluruh Sobat Cakrawala," tutur Aksara.

Dialog Mahasiswa berakhir. Kedua announcer dan para tamu pun pamit undur diri dari bincang-bincang mereka melalui udara--Radio Cakrawala Media. Namun obrolan ringan mengenai isu lingkungan dan bencana alam yang tengah terjadi di negeri ini kembali berlanjut.

Banyak yang mereka bahas. Terutama mengenai para pengusaha dan pejabat yang diduga bertanggung jawab atas bencana alam yang terjadi. Sensitif dan mencipta kata 'miris'.

"Sebenarnya di bumi ini masih banyak iblis berwujud manusia. Hanya kadang kita nggak sadar kalau mereka ada di sekitar kita," ujar Ayu--menirukan perkataan Nofiya, ketika mereka berbincang melalui virtual. Tentunya bukan di kehidupan halu.

.

.

Di tempat berbeda ....

Ryuga dan Aluna fokus menyimak siaran radio 'DIMA--Dialog Mahasiswa' yang dibawakan oleh Aksara dan Ayu.

Sesekali mereka bertukar argumen dan berbincang santai mengenai berita yang beredar. Bukan sekedar isu, tapi fakta. Sayang bukti fisik dan digitalnya hangus.

Ryuga dan Aluna menyebutnya ... 'kebetulan yang sangat cantik'.

Saking asiknya, Ryuga terlupa untuk mengunjungi Alisa di rumah sakit.

Sampai siaran berakhir, dia masih belum mengingat.

Dan ketika jarum mesin waktu menunjuk pukul sepuluh malam, Ryuga baru teringat.

Telat !!!

"Astaga, gue lupa!" Ryuga menepuk dahinya dan beranjak dari posisi duduk.

Ucapan dan sikapnya yang tiba-tiba itu membuat Aluna sedikit terkejut.

"Lupa apa, Kak?" tanya Aluna, dengan nada khas--lembut.

"Lupa mo nengok Tante Alisa."

"Gimana kalau besok pagi saja? Aku temani."

"Hu-um. Lagian udah malam. Bu Ayu juga pasti paham alasan gue nggak jadi nengok mertuanya malam ini."

"Hubungi Kak Ayu. Minta maaf dan bilang kalau besok pagi ... Insya Allah kita akan menengok Tante Alisa."

"Nggak usah. Dia pasti lagi quality time sama Bang Juna."

Aluna mengangguk--mengamini ucapan Ryuga.

Di bawah temaram lampu kamar, Ryuga dan Aluna mulai memejamkan mata.

Ryuga mengikis jarak. Rengkuh tubuh mungil Aluna dan bawa ke dalam pelukan.

Hanya sekedar peluk. Namun mampu menghadirkan rasa nyaman dan hangat.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
Bumi wakanda, Negara konoha...
kreatif. Tapi nilai kreatifnya akan bermakna jika digunakan ke arah hal yg lbh positif. ngritik boleh. Tapi lbh baik jika energinya dibuat utk ikut membangun aja kan... membangun bukan yg berarti harus ini dan itu, terjun di politik atau apalah..berpikiran kayak anak muda di kisah ini, itu udah bagian dari membangun. membangun mental bangsa yang udah terlalu banyak dicekoki parodi---yang sementara dianggap lucu, tapi justru tanpa sadar menanamkan nilai tidak mrncintai negeri ini....
ah..kok ngomongnya jadi kemana2 ya..
Ayuwidia: Betoel sekali
total 1 replies
Najwa Aini
Gue nyimak ya. gak jadi goleran, sambil duduk aja..biar seriusnya dapat
Najwa Aini
wuiihhh...salam sapa seorang announcer...
Najwa Aini
interupsi Tor. Nichol ini cewek apa cowok ya
Ayuwidia: cowok, next dech aku kasih gambarannya 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Aku kasih vote biar ngebahasnya makin semangat dan ...panas...
aku nyimak ya..sambil goleran
Ayuwidia: Wkkkk makasih, Kak. Dahal bahasanya udah dicicil chat an sama Nyai 🤣
total 1 replies
Najwa Aini
Nah bagus. babat habis ini topik. kan emang lagi hangat ...sambil ngopi tentu saja..
Najwa Aini
makin dalam ceritanya....
Najwa Aini
mulai membuka diri
Najwa Aini
ini kafe tempat Arjuna ketemua sama pak Winata itu ya
Ayuwidia: Betul. Tempat Nofiya nemenin Ryuga ngobrol juga. Istri Pak Win ingatannya tajam 😄
total 1 replies
Najwa Aini
ngapain, buang gas?
Ayuwidia: boker, Kak
total 1 replies
Najwa Aini
sweet di depan orang aja itu mah...
kalau di lingkup personal gak. Tapi itu emang udah sesuai porsi. kan judulnya sandiwara cinta Presma...😍😍
Ayuwidia: Wkkk hiyaaa
total 1 replies
Najwa Aini
Emangnya Aluna Ryu udah go publik??
Ayuwidia: bentar lagi
total 1 replies
Najwa Aini
Main perintah. tadi ke bininya, sekarang ke bini orang. 😆😆😆 alasannya satu. cemburu. tapi gak nyadar. parah lo pak Ketu..Garvi habis ini mah
Ayuwidia: Kan fans nya Garvi
total 1 replies
Najwa Aini
ngakak aku...
nyonya kaya raya ketipu arisan bodong bisa darting juga ya😄😄
Najwa Aini
kayak Garvi nih orang main paksa jemput aja
Ayuwidia: adeknya Garvi dia
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
cowok emang gitu kebanyakan.....egonya tinggi 😄
Shofiah
bagus lanjut
Najwa Aini
Nah kan benar...😄
Najwa Aini
Aksara.
ada sesuatu nih dgn nama ini
Ayuwidia: Uhuk, Aksara Angka
total 1 replies
Najwa Aini
jiaahh main ancam²an. bilang aja mang ingin
Ayuwidia: Malu malu meong
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!