Di Chicago modern, kekuasaan bukan lagi soal siapa yang paling banyak menembak. Tapi siapa yang paling bersih menutupinya.
Kenalan dengan Luca Rossi, si Cleaner. Dia bukan tukang bersih-bersih biasa, tapi Consigliere dingin yang jadi otak di balik organisasi mafia Moretti. Dinding kantornya rapi, suit-nya mahal, tapi tangannya berlumur semua dirty work Keluarga—dari pembukuan yang dimanipulasi sampai menghilangkan jejak kejahatan.
Masalahnya, kini Keluarga Moretti di ambang collapse. Bos lama sekarat. Kekuasaan jatuh ke tangan Marco, si pewaris baru yang psikopat, ceroboh, dan hobi bikin drama. Marco melanggar semua aturan, dan Luca tahu: kalau dia diam, seluruh empire mereka hancur. Dengan bantuan Sofia, istri Bos yang terlihat polos tapi menyimpan banyak kartu, Luca memutuskan satu hal brutal: Ia harus mengkhianati bos barunya sendiri.
Di tengah rencana kotornya, Luca bertemu Isabella. Dia cantik, pintar, dan vibe-nya langsung nyambung sama Luca yang kaku. Luca akhirnya merasakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25: THE ETERNAL SANCTUARY
Lima tahun telah berlalu sejak duel kecerdasan Luca dengan Veronica Vance di kafe Paris. Lima tahun adalah waktu yang cukup bagi The Ghost untuk menanamkan akarnya dalam struktur kekuasaan Chicago, mengubah Moretti Corp menjadi entitas yang sangat berbeda: sebuah kerajaan bayangan yang diselimuti oleh kesucian filantropi.
Luca Rossi tidak pernah disebut sebagai Don. Dia tidak pernah terlihat memberikan perintah di jalanan. Di mata publik, dia adalah Consigliere yang brilian, seorang tokoh kunci di balik The Elena Foundation.
The Elena Foundation kini adalah yayasan terbesar di Mid-West, sebuah simbol kebaikan yang tak tersentuh. Yayasan ini tidak hanya membantu korban kejahatan; yayasan ini telah membangun jaringan pengaruh politik, sosial, dan bahkan hukum. Luca telah menggunakan uang kotor dari bisnis kriminalnya—yang kini dikelola dengan presisi tak terlihat oleh shell company yang dirancang Isabella—untuk membiayai kebaikan yang tak tertandingi.
Kantor Luca di penthouse Moretti Corp kini lebih menyerupai pusat kontrol data daripada kantor bos mafia. Dindingnya adalah layar digital, menampilkan data pasar saham, laporan politik, dan log audit yang semuanya hijau—semuanya bersih.
Luca, di usia pertengahan empat puluhan, terlihat lebih dingin dan lebih tajam. Rambutnya disisir ke belakang dengan sempurna, tidak ada kerutan, tetapi matanya menyimpan kelelahan yang abadi. Dia adalah patung efisiensi.
Vito, yang kini adalah kepala keamanan Moretti, masuk ke ruangan dengan membawa kopi hitam kental.
"Laporan harian, Signore," bisik Vito, suaranya kini sehalus sutra. "Tidak ada gangguan. Kapo baru di Midwest stabil. Don Calvino menelepon. Hanya ucapan selamat ulang tahun."
Luca mengabaikan ucapan selamat itu. Ulang tahun tidak berarti apa-apa bagi The Ghost yang tidak menua.
"Dan Jaksa Vance?" tanya Luca.
"Veronica Vance kini adalah Hakim Federal," jawab Vito, menyeringai tipis. "Dia berhasil naik. Tetapi dia masih mengawasi kita. Dia adalah ancaman yang tertunda, bukan yang hilang."
Luca mengangguk. Dia tahu Vance tidak akan pernah berhenti. Tetapi perisai Luca, The Elena Foundation, kini terlalu besar untuk dihancurkan oleh Vance tanpa menghancurkan karirnya sendiri. Luca telah memenangkan pertarungan itu dengan menciptakan risiko balik yang tak tertanggungkan.
Satu-satunya variable yang tidak dapat dikendalikan Luca dengan data adalah Elena.
Elena kini adalah wanita yang dihormati, wajah kedermawanan, dan simbol kebaikan. Dia sering tampil di media, dikelilingi oleh sukarelawan, didukung oleh politisi yang disokong Luca.
Malam itu, Luca pergi ke rumah persembunyian Elena. Rumah itu kini dihiasi dengan perabot mahal, tetapi terasa dingin dan formal. Cinta yang pernah ada telah dibekukan menjadi kewajiban.
"Kita akan mengadakan gala tahunan Yayasan minggu depan," kata Elena, meninjau daftar tamu. "Semua orang akan datang, Luca. Termasuk Gubernur. Ini adalah kemenanganmu."
"Ini adalah perisai kita, Elena," koreksi Luca. "Itu yang membuatmu aman."
Elena menatap Luca. Lima tahun isolasi dan tanggung jawab telah memberinya ketenangan yang kuat.
"Aku tahu kau menyelamatkanku, Luca," kata Elena. "Aku tahu yayasan ini didirikan di atas penyesalanmu, bukan di atas cinta. Tapi yayasan ini kini adalah milikku. Aku telah memberinya kebenaran, sementara kau memberinya uang kotor yang dicuci bersih."
"Aku memberimu keamanan," jawab Luca, suaranya kaku.
"Kau memberiku sangkar emas," balas Elena, suaranya tenang, tanpa amarah. "Kau tidak pernah bisa mencintaiku, Luca. Kau mencintai rasa bersalahmu. Dan selama aku tetap menjadi perisaimu, kau akan tetap menjadi The Ghost yang tidak bisa meninggalkan tahtanya."
Luca tidak bisa membantah. Elena adalah pembenaran atas kejahatannya, tetapi dia juga rantai yang mengikatnya pada tahta yang sepi. Dia telah mengorbankan setiap kebahagiaan demi mengamankan satu wanita ini, dan sekarang, wanita itu adalah penjara terindahnya.
Sore berikutnya, di tengah rapat Dewan Direksi Moretti, Luca menerima sinyal yang sudah lama tidak ia dengar: pesan terenkripsi yang datang dari server proxy di Eropa Timur.
Ini bukan Isabella. Ini adalah signature yang berbeda. Lebih agresif, lebih teknis, dan asing.
Pesan itu hanyalah kode, tetapi kode itu mengarah pada satu kesimpulan: Seseorang telah menembus pertahanan digital yang dirancang Isabella.
Luca segera mengakhiri rapat. Dia kembali ke kantornya dan mulai menganalisis serangan itu. Itu adalah serangan yang elegan, dirancang untuk melumpuhkan shell company yang menyembunyikan uang Moretti—sebuah serangan yang tidak mencari uang, tetapi mencari kelemahan struktural.
Luca mengeluarkan flash drive terenkripsi terakhirnya, yang ia simpan di brankas tersembunyi. Flash drive itu berisi semua data kontak dan log komunikasi Isabella, yang ia simpan setelah perpisahan di Paris.
Ia membalas serangan itu dengan firewall tangguh yang ia dan Isabella rancang lima tahun lalu. Serangan itu segera mundur. Luca tahu, penyerang itu cerdas.
Vito, yang melihat Luca bekerja dengan kecepatan The Ghost yang sudah lama tidak terlihat, berdiri di ambang pintu. "Siapa itu, Signore? Falcone?"
"Tidak," jawab Luca, matanya menyipit. "Ini adalah serangan yang dirancang untuk menimbulkan kekacauan, bukan untuk mengambil alih. Mereka melihat tahta kita stabil, dan mereka ingin merobek kesuciannya."
Luca berhasil melacak asal serangan itu hingga ke jaringan cybercrime yang berbasis di Timur Tengah—kelompok yang dikenal karena bekerja sebagai hired gun untuk rezim yang tidak stabil dan oligarki yang bermasalah.
Luca menyadari: Ancaman ini terlalu besar untuk ditangani sendirian, bahkan dengan semua data yang ia miliki. Dia membutuhkan Auditor.
Malam itu, Luca mengirimkan pesan ke satu-satunya saluran yang dia tahu Isabella masih diawasi, sebuah dead drop digital yang terletak di server lama di Yunani.
Pesan Luca hanya berisi kode darurat: "APARTEMEN, NAPOLI. SEKARANG."
Luca tidak tahu apakah Isabella masih menggunakan identitas itu, atau apakah dia masih hidup. Dia hanya tahu, jika serangan cyber ini berlanjut, seluruh perisai The Elena Foundation akan runtuh, dan Vance akan datang untuknya, bersama dengan Don Calvino.
Luca menunggu dua hari yang terasa seperti keabadian. Dia tidak tidur. Dia terus-menerus memantau pertahanan, tahu bahwa penyerang itu hanya mengumpulkan data.
Tepat saat Luca memutuskan untuk mengirim tim ke Eropa, balasan datang. Bukan dari dead drop Yunani, tetapi dari server proxy di Berlin.
[Dari Sumber Anonim]
"JANGAN DATANG KE NAPOLI. BERLIN. LUSA. BAWA SEMUA DATA LAMA."
Itu adalah Isabella. Lebih dingin, lebih terorganisir, dan lebih jauh dari sebelumnya. Dia telah menjadi hantu yang sesungguhnya.
Luca tersenyum tipis. Adrenalinnya kembali. Dia telah memenangkan perang di Chicago, tetapi dia terperangkap dalam administrasi. Sekarang, The Ghost akan kembali ke Eropa, kembali ke kekacauan yang memberinya makna.
Luca membuat rencana yang sederhana dan rapi. Dia tidak memberitahu Sofia atau Calvino. Dia hanya memberi tahu Vito bahwa dia pergi untuk urusan bisnis legal yayasan di Eropa.
"Saya pergi ke Berlin. Urusan filantropi," kata Luca, mengenakan jas hitamnya yang sempurna.
Vito mengangguk. "Tentu, Signore. Saya akan pastikan Chicago stabil."
Luca menatap ke luar jendela. Dia meninggalkan mahkotanya, meninggalkan perisainya, dan meninggalkan Elena—wanita yang menjadi pembenaran atas semua kejahatannya. Dia pergi ke kekacauan yang ia ciptakan sendiri, untuk wanita yang paling ia benci dan butuhkan.
Di dalam tas kerja mewahnya, bukan dokumen yayasan. Ada flash drive berisi data lama, dan pistol kecil tersembunyi.
Saat jet pribadi lepas landas menuju Berlin, Luca melihat Chicago menghilang di bawahnya. Dia menyadari: Dia tidak pergi untuk menyelamatkan yayasan. Dia pergi untuk menyelamatkan dirinya dari kebosanan dan kesepian yang diciptakan oleh kekuasaan absolutnya.
The Cleaner telah gagal. The Ghost akan kembali. Dia akan menghadapi penyerang misterius itu, dan dia akan menghadapi Isabella, yang kini telah menjadi Auditor yang lebih kejam, bergerak di kegelapan Eropa. Babak baru dari perang abadi mereka telah dimulai.