PANGERAN NAGA XUAN 2 | PERTARUNGAN PARA DEWA

PANGERAN NAGA XUAN 2 | PERTARUNGAN PARA DEWA

CHAPTER 1

Ditengah hamparan kabut pekat yang menyelimuti lembah es yang gelap, dingin, dan sunyi, terdapat sebuah bayangan yang mengaburkan antara batas dunia fana dan alam gaib.

Di tepi jurang es yang menentang langit, berdirilah sosok seorang pria yang misterius!

Sosok yang tak pernah menoleh kebelakang, namun kehadirannya saja mampu membangkitkan bisikan legendaris di antara para pengembara.

Ya benar, dia adalah Pangeran naga Xiao Xuan.

Xiao Xuan baru saja menyelesaikan kesengsaraan petir langit, dan ia berhasil menerobos tingkatan ranah hingga mencapai tingkat martial God hanya dalam waktu tiga bulan. Bahkan Xiao Xuan tidak mengalami siklus ke 9 tahap demigod.

Xiao Xuan memancarkan aura yang penuh dengan duka, tekad, dan rahasia yang terpatri dalam setiap helai rambut putihnya.

Rambut panjang putihnya itu mengalir laksana tirai malam, dihiasi pita-pita berwarna keemasan yang berkibar tertiup angin, seakan menyimpan sebuah cerita pertempuran yang telah melelahkan waktu.

Dibalik keangkuhan jubah hitam dan kuning emasnya yang menyelubungi tubuhnya, tersimpan luka-luka yang tak kasat mata. Salah satu tangannya yang kini terangkat seolah dalam sapuan doa bisu, memamerkan noda darah yang segar.

Tetesan darah itu jatuh perlahan, seolah menghitung setiap detik yang berlalu. Detik demi detik dalam perjalanan yang penuh dengan derita, bagi Xiao Xuan, darah bukanlah sekedar darah yang mengalir, ia adalah saksi bisu atas segala yang telah terjadi pada hari itu.

Dalam setiap tetesan darah yang menetes, tersimpan kenangan masalalu yang kelam, sekaligus janji untuk menantang takdir yang dituliskan oleh tangan nasib.

Angin malam yang membawa aroma embun dan kesepian, menyanyikan lagu-lagu pilu yang hanya bisa didengar oleh hati yang terluka.

Di antara hembusan angin itulah, Xiao Xuan mendengar bisikan para roh leluhur yang telah lama pergi, menyampaikan sebuah pesan tentang kekuatan yang tumbuh melalui penderitaan.

Setiap hembusan angin itu, seolah mengingatkannya bahwa hidup adalah perjalanan yang tidak pernah lepas dari rasa sakit, penderitaan, dan luka.

Namun, disetiap luka itu terdapat benih yang tumbuh menjadi kekuatan yang tak terhingga, mampu kembali menyalakan bara api harapan dalam gelapnya malam yang paling pekat.

Matahari telah lama tenggelam dibalik awan kelabu, menyisakan bintang-bintang yang lemah namun setia. Cahaya mereka menyelinap melalui celah-celah kabut, menerangi wajah Xiao Xuan yang tegas namun menyimpan kegetiran.

Dibawah sinar rembulan, Xiao Xuan berdiri diatas bebatuan tua, tempat dimana sejarah tempat itu terukir dalam goresan waktu. Setiap batu, setiap retakan di dinding jurang, menceritakan tentang kisah pertempuran yang menguji keberanian dan keuletannya. Di sinilah, diantara keheningan dan bisu alam, ia merenungi perjalanan panjang yang telah membawanya pada titik ini. Sebuah pertemuan antara masa lalu yang penuh luka dan masa depan yang belum pasti.

Namun, ia belum mengetahui, bahwa saat ini, alam manusia sedang dalam kekacauan besar.

Lembah es yang merupakan lembah yang berada di wilayah kuno kekuasaan keluarga Xuan, terdapat satu kekuatan besar yang tidak pernah dapat di taklukan oleh para keluarga Xuan dalam generasi mana pun.

Namun kini kekuatan itu di taklukan oleh Xiao Xuan, membuat Xiao Xuan pun mewarisi elemen es ekstrim didalam tubuhnya.

Tidak hanya elemen es yang dimiliki oleh Xiao Xuan. Didalam tubuhnya, kini terdapat beberapa elemen yang di kuasai oleh Xiao Xuan, es, api, cahaya, ruang, dan juga element guntur hitam yang sangat mengerikan.

Bahkan jurus baru pun berhasil didapatkan Xiao Xuan. Itu adalah jurus teratai 5 warna yang mengandung 5 unsur elemen yang dimiliki oleh Xiao Xuan.

Sekali lagi Xiao Xuan berkultivasi di atas bebatuan es di tepi jurang. Ia mencoba untuk mengoptimalkan energi spiritualnya didalam tubuhnya.

.

.

.

Di alam manusia, benua timur kota Yan kerajaan naga api.

Pada malam bulan purnama, Lin Bing, akan memutuskan hubungannya dengan dunia fana di Puncak gunung Nirwana. Dia berdiri tegak memegang tombak naganya yang berwarna emas berkilau.

Raut wajahnya yang cantik itu menggambarkan sebuah kekhawatiran, tubuhnya yang sangat anggun dengan lekuk tubuh yang sangat menggoda itu, berdiri di barisan paling depan di gunung Nirwana. Ia memimpin ratusan bahkan ribuan praktisi yang berkumpul di puncak gunung Nirwana.

Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari seratus ribu orang datang ke kota Yan. Dari para bangsawan hingga pedagang dan pelayan, mereka datang dari semua lapisan masyarakat. Mereka semua memiliki tujuan yang sama, untuk melawan dan menyelamatkan alam manusia dari kekacauan yang di sebabkan oleh makhluk-makhluk kuat yang datang dari alam dewa.

Akhirnya, hari bulan purnama pun tiba. Gunung Nirwana yang megah itu tampak megah dan indah. Di bawah sinar bulan yang terang, gunung itu seperti diselimuti oleh lapisan kain kasa yang samar-samar, membuat gunung suci ini samar-samar terlihat seperti negeri dongeng.

Di bawah sinar bulan, Xian Ni Qiu berlari seperti angin. Seluruh tubuhnya berlumuran darah, bahkan rambutnya yang hitam legam pun diwarnai merah oleh darah. Namun, wajahnya yang cantik dan tegas dipenuhi dengan ekspresi yang tak kenal menyerah. Sepasang mata yang seterang bintang memancarkan cahaya yang tak tergoyahkan.

Dia berada di tengah-tengah pelarian hidup dan mati!

Dewa air bersumpah untuk membunuhnya. Dia memimpin puluhan praktisi untuk mengepungnya. Wajahnya ditutupi oleh cadar. Sosoknya anggun dan berlekuk. Matanya seperti air musim gugur yang jernih. Dia lincah seperti bayangan yang cepat berlalu.

Namun, Xian Ni Qiu berhasil melarikan diri, dan bergegas menuju puncak gunung Nirwana.

Di bawah sinar bulan, ada lautan manusia di dekat Puncak Gunung Nirwana. Seluruh gunung dipenuhi manusia, tetapi hanya ada beberapa ratus ribu orang yang berkumpul bersama, tetapi suasananya begitu sunyi. Semua orang diam-diam menatap gadis berpakaian kuning emas di Puncak Gunung Nirwana.

Di puncak gunung, Lin Bing mengenakan jubah kuning emas yang berkilau. Di bawah sinar bulan, tubuhnya yang berlekuk tampak memancarkan cahaya suci yang samar. Jubah emasnya berkibar tertiup angin, membuatnya tampak seperti peri bulan dari dunia lain.

Selama setengah bulan terakhir, dia telah mencoba kembali mengambil kekuasaan di kota Yan itu dua kali, tetapi saat dia berhasil, dia menarik kembali pasukannya!

Dia selangkah lagi menuju kemenangan!

Akan tetapi, jika dia mengambil langkah itu, dunia manusia yang tak terbatas itu akan meninggalkannya, ia menyadari bahwa praktisi alam dewa tidak hanya begitu saja.

Butuh keberanian besar untuk memutuskan hal itu, dengan pedang kebijaksanaan! Sebab jika dia salah mengambil sebuah tindakan, akibatnya akan sangat begitu fatal.

Hati surga sulit dipahami, dan perasaan orang abadi bagaikan embun beku!

Hari ini, dia sudah berdiri di sana sejak pagi hingga sekarang. Segala macam urusan duniawi muncul di hatinya, akhirnya tiba saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia fana. Satu demi satu cahaya suci yang menyala-nyala tiba-tiba meletus di atas puncak gunung. Seluruh puncak gunung diselimuti oleh lapisan cahaya suci yang tak tertandingi.

Kulit Lin Bing sehalus es dan seputih giok. Di bawah cahaya suci, dia tampak begitu anggun dan tak bernoda. Di bawah tatapan puluhan ribu orang, kekosongan itu hancur. Dia melangkah maju dengan ekspresi yang memanjakan dan tegas.

Pada saat-saat terakhir, dia menoleh untuk melihat dunia fana untuk terakhir kalinya. Wajah surgawi yang bagaikan mimpi itu akan selamanya tersimpan di hati orang-orang dari alam manusia. Lebih dari seratus ribu orang meneriakkan nama Putri naga Lin Bing secara serempak.

Namun, teriakan yang teratur itu dengan cepat berubah menjadi kacau. Orang-orang menemukan bahwa ada dua sosok yang berlari dengan kecepatan tinggi di puncak Gunung Nirwana. Mereka benar-benar menerobos kehampaan lalu menyerang Lin Bing dengan sangat brutal.

Adapun Lin Bing, dia tidak menyadari, bahwa seseorang melesat dengan sangat cepat untuk menyerangnya.

Begitu dia terkena serangan diam-diam, Lin Bing benar-benar terkejut luar biasa!

Ia tidak pernah menyangka akan ada hari seperti ini, ia benar-benar akan mengalami kematian dengan cara seperti ini. Dalam sepersekian detik itu, dia memikirkan banyak hal. Keluarganya, teman-temannya, mereka semua akan berpisah selamanya. Dia akan meninggalkan dunia fana ini selamanya.

Pelarian besar antara hidup dan mati benar-benar menghasilkan hasil seperti ini. Bagi banyak orang, kematian Lin Bing adalah akhir dari alam manusia.

Sebab selama beberapa bulan kebelakang ini, Lin Bing adalah satu sosok besar yang selalu melindungi alam manusia dari serangan makhluk-makhluk kuat dari alam dewa.

Terpopuler

Comments

Lin xiao yu

Lin xiao yu

Setelah sekian lama, akhirnya rilis juga season 2 nya, lanjut thor, jangan kasih kendor /Determined//Determined//Determined//Determined/

2025-02-14

6

Ndra Yoha

Ndra Yoha

thorrr mana judul nya setiap bab

2025-02-14

4

𝐫𝐚.

𝐫𝐚.

Makin keren Thor/Smile//Determined/
🌹☕ Semangat!

2025-02-14

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!