Terkadang sesuatu yang paling kau takuti merupakan hal yang akan membebaskanmu, banyak yang sudah terjadi, dan tidak semuanya terjadi sesuai keinginan. Itu yang di alami pria muda berusia 23 tahun ini, realita kehidupan tidak seperti keinginannya, khayalannya di tepis dengan berbagai macam pemanis buatan yang datang dari semua sudut.
Tidak memiliki peran keluarga yang kental membuat pria itu mencoba mencari kesenangan sendiri, namun sayang hal itulah yang membuatnya mengenal arti dari kesunyian malam, ruangan gelap dengan music yang keras juga lampu berwarna yang remanglah justru menjadi temannya hampir di setiap malam.
Hanya bermain dengan sebuah mesin besar yang di terbangkan di udara membuat pria itu belajar banyak hal, cinta hanya kalimat bualan belaka....
ini kisahku Angkasa Alvaro Dharma, sebuah keputusan yang sulit untuk mengawali cerita, tapi untuk berada di posisi ini tidaklah mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F2AC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai merasa bingung
“Kau benar benar pekerja keras Aska,” ucapnya yang membuat Aska terkekeh pelan.
“Semua butuh proses Feb…. seseorang yang sudah berada di atas akan melewati tangganya masing masing,” ucapnya yang membuat gadis itu mengangguk paham.
"Itu artinya aku bisa belajar banyak hal darimu," ucapnya dengan sedikit kekehan pelan.
"Jangan terlalu berlebihan, masih banyak mereka di luar sana yang mempunyai cerita hidup lebih menarik dariku," Jawab Aska yang membuat mereka saling terkekeh. Mulai terlihat akrab dan merasa nyaman, pembicaraan antara Febi dan juga Aska terlihat begitu santai tanpa sedikitpun ada rasa sungkan sekarang.
“Hm…. Apa aku bisa menyakan sesuatu?” tanya Febi dengan sedikit ragu.
“Tentu katakan…”
“Maaf aku bukan bermaksud untuk menanyakan hal sensitif untukmu…” ucapnya yang membuat Aska semakin bingung.
“Apa wanita tadi…..”
“Ooooo Itu wanita yang pernah hadir di masa laluku,” ucapnya yang membuat Febi terdiam.
“Semua orang punya masa lalu bukan? jadi…..”
“Ya aku mengerti, semua orang punya cerita bukan....” ucap Febi yang mencoba untuk mencairkan suasan canggung itu hingga membuat aska ikut tertawa.
Aksa menghabiskan waktu makan siangnya bersama Febi dengan santai sesekali melontarkan candaan membuat mereka makin terlihat akrab.
Sementara di sisi lain, Dwi masih mencoba untuk memantau keberadaan pria yang dia sukai itu dengan rasa kesal.
“Aku tau siapa wanita itu,” ucap seorang gadis yang ikut berdiri di sampingnya.
“Apa dia Karyawan baru?” tanya Dwi dengan wajah kesalnya.
“Ya… dia dari unit yang berbeda,” ucapnya yang di angguki oleh Dwi.
“Hm….. begitu rupanya, baiklah…. Bukan masalah besar, lagi pula dia tidak begitu berat untuk menjadi sainganku,” ucapnya dengan penuh rasa percaya diri.
“Sudahlah Dwi kapan kau akan menyerah untuk mengejar pria itu?” decak kesal sang teman karena rasa ambisi Dwi yang menurutnya sedikit berlebihan.
“Sampai dia berakhir di ranjang bersamaku, dan kami tidak menggunakan pakaian sehelai benangpun,” ucap Dwi yang membuat temannya menarik nafas dlam.
“Terserah apa yang kau fikirkan, aku hanya mengingatkan jangan sampai kau begitu terobesesi untuk mendapatkan Pak Aska….. nanti kau bisa berakhir di rumah sait jiwa bukan di ranjang bersamamnya,” ucap sang teman yang membuat Dwi memutar bola matanya dengan malas.
“Lihat saja, jangan panggil aku dengan nama Dwi jika pria tampan itu tidak berlabuh di belahan pahaku,” gumamnya dengan pelan.
Sementara saat ini, Aska dan Febi mulai berjalan menuju ruangan masing masing.
“Terimakasih untuk makan siangnya Aska aku berhutang padamu,” ucap Dwi dengan sedikit sungkan.
“Ck…. Santai saja, kau bisa membayarnya nanti malam,” ucap Aska yang membuat Dwi mengerutkan dahinya.
“Nanti malam?” tanyanya dengan bingung.
“Hm….. itupun jika kau tidak sibuk, kita bisa makan malam di restoran favoritku, itu cukup terkenal di kota ini,” ucapnya yang membuat Febi tersenyum.
“Baiklah, jam 8 aku akan ke sana,” ucapnya yang di angguki oleh pria itu.
Febi mulai berjalan menuju ruangannya sementara Askapun mulai berjalan dengan tatapan kosong, dia tidak percaya dengan apa yang dia rasakan saat ini, entah cinta atau dilema ia benar benar merasa begitu bingung saat ini.
Ingiin kembali memulai semuanya agar hidupnya kembali berjalan normal, tapi kenormalan yang dia fikirkan membuatnya kembali mengingat semua yang pernah terjadi di masa lalunya.
