NovelToon NovelToon
PEMBALASAN DAYANTI

PEMBALASAN DAYANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Matabatin / Pendamping Sakti
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Kehadiran sosok wanita cantik yang memasuki sebuah rumah mewah, tiba-tiba berubah menjadi teror yang sangat mengerikan bagi penghuninya dan beberapa pria yang tiba-tiba saja mati mengenaskan.

Sosok wanita cantik itu datang dengan membawa dendam kesumat pada pria tampan yang menghuni rumah mewah tersebut.

Siapakah sosok tersebut, ikuti kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pov Ayu Sutini

Seorang gadis kecil berlari-lari disebuah halaman rumah. Ia terlihat sangat fokus dengan mainan boneka berambut pirang yang merupakan hadiah dari pamannya.

Ia sangat menyukai boneka itu, karena hal itu pula ia tak ingin melepaskannya dan membawanya kemanapun pergi.

Saat ia sedang asyik dengan mainan barunya, seorang gadis kecil yang sebaya dengannya datang dengan diantarkan sebuah mobil, dan berhenti didepan halaman rumah kedua orangtuanya yang terbilang cukup besar untuk dipedesaan.

Gadis cantik dengan rambut hitam legam bagaikan batu turmalin dan dikepang dua tanpa kutu, membuat aura kekanakannya terlihat begitu kuat, namun sudah terlihat anggun diusianya yang sudah menginjak sebelas tahun.

Pakaian yang cukup mahal membuatnya semakin terlihat seperti puteri bangsawan karena didukung oleh kulitnya yang putih bersih dan tentunya sangat terawat.

Ia memegang boneka yang sama seperti milik gadis pemilik rumah, namun hanya ukurannya saja yang lebih besar.

Seorang pria turun dari mobil dengan membawakan tas ransel berukuran kecil yang berisi pakaian ganti dan perlengkapannya ikut berjalan menuju rumah tersebut.

"Surti, Sur," panggil pria itu dengan.sangat sopan. Tak berselang lama, seorang wanita yang masih berusia sekitar 29 tahun keluar menghampiri. Ia terlihat tersenyum sumringah saat pria berwajah tampan dengan tampilan rapih itu berdiri diambang pintu.

"Eh, ada Mas Wicaksono, sudah lama, Kang?" tanya dengan sangat manis.

"Baru saja tiba. Saya mau ke kota memeriksakan Mbak Yu USG, karena sudah mau lahiran bulan depan, jadi nitip Yanti, ya." ucapnya dengan sangat sopan, sembari memberikan tas ransel berwarna pink dengan motif kuda pony.

"Emangnya Mbak Yu sudah jelas akan lahiran dirumah sakit, gak dibidan desa saja?" wanita itu terlihat sedikit masam, entah apa yang merasuki fikirannya saat ini.

"Insya Allah lahiran dikota, apalagi adik Yanti diperkirakan dokter laki-laki, ini momen yang sangat kami tunggu," pria itu menjelaskan.

"A-apa? Laki-laki?" sahut seorang pria yang baru saja keluar dari kamar dan mengenakan pakaian rapih.

"Eh, Wirawan. Kamu sudah mau berangkat kerja, ya? Nanti tolong periksakan diafdeling tujuh dan delapan ya, soalnya kemarin ada cerita pekerja lapangan banyak pencurian diblok itu," Wicaksono mengalihkan pembicaraannya.

Pria itu mengulas senyum licik dengan sudut bibir yang tertarik keatas.

"Iya, Kang. Tapi tambah jugalah gaji saya. Masa iya ipar sendiri cuma dikasih jabatan mandor saja, bukan Manager!" pria itu mencibir.

"Wan, Manager itu minimal harus sekolah tinggi dan menguasai ilmu management serta cakap dalam mengelola tugasnya. Kan kamu juga akang gaji cukup besar, dan fasilitas rumah yang sama mewah dengan para Manager," Wicaksono menjelaskan dengan detail.

"Kang. Aku ini adikmu satu-satunya, seharusnya hidupku ini makmur," Surti menimpali.

Wicaksono hanya tersenyum simpul dan mengusap ujung kepala sang adik. "Kamu juga sudah hidup makmur dan tidak kekurangan apapun, ya sudah. Akang mau pergi dulu, takutnya nanti lama ngantri kalau daftar terlambat," pria itu menyudahi pembicaraannya dan berpamitan pergi.

Saat melintasi dua bocah yang sedang bermain dihalaman rumah, ia menghampiri sejenak. "Beneran gak ikut ayah ke kota?" tanya pria itu sekali lagi.

Dayanti menggelengkan kepalanya. "Disini saja, Yah. Main dengan Sutini," jawabnya dengan sangat lembut seperti hatinya yang penuh kasih.

Pria itu mengusap ujung kepala puterinya. "Ya sudah, jangan nakal, ayah berangkat dulu, ya" ucapnya, lalu berpamitan pada dua bocah perempuan tersebut dan bergegas meninggalkan perkarangan rumah.

Setelah kepergian Wicaksono. Pria bernama Wirawan itu menatap Dayanti dari kejauhan. Gadis itu masih kecil saja sudah terlihat aura kecantikannya, ditambah dengan kulit putih yang bersih, dan pastinya kelak akan mendapatkan banyak pria yang tergila-gila padanya.

"Mas, mas," panggil Surti yang menyadarkan pria itu dari lamunannya. "A-ada apa, Bu?" tanyanya dengan tergagap.

"Kamu kan dengar tadi kalau anak kedua Kang Wicaksono itu laki-laki menurut hasil USG," ucapnya dengan menggebu.

"Haallaaah! Percaya kamu sama USG," sanggahnya.

"Ya jangan gitu, dong, Mas. Kalau beneran laki-laki akan membawa petaka bagi kita," Surti mencoba mengingatkan.

"Maksudmu?" pria itu seperti sangat lama sekali loadingnya.

"Kamu ini kenapa jadi lemot sekali sih, Kang?!" Surti terlihat sangat kesal karena suaminya tidak tanggap dengan apa yang dibicarakannya. "Kalau sampai Kang Wicaksono punya anak laki-laki, maka pupus lah harapan kita untuk menguasai hartanya, sebab anak lelakinya itu kelak yang mewarisi semua kekayaan itu," Surti mencoba mengingatkan kembali.

Pria itu menepuk kepalanya karena sangat lambat dalam menanggapi ucapan sang istri.

"Iya ya. Sepertinya kita harus bergerak cepat, dan buat mereka tidak memiliki anak lelaki!" Wirawan terlihat sangat bersemangat dalam niat jahatnya.

"Huhuhuhu..." Ayah, ayah, ibu," tiba-tiba terdengar suara Sutini menangis diluar halaman.

Surti bergegas keluar dan melihat apa yang terjadi. "Sutini, kamu kenapa?" tanya wanita sembari menggendong puterinya. Sedangkan Dayanti terlihat bengong menatap adik sepupunya itu.

"Bu, Tini mau boneka Yanti, itu lebih besar," ucapnya dengan merengek dan menunjuk boneka milik Dayanti dengan bentuk yang sama hanya berbeda ukuran saja.

Surti menatap boneka tersebut. Lalu beralih menatap Dayanti. "Yanti, beri bonekamu itu pada Tini, kalau kamu gak beri, pulang saja kamu kerumah, biar main sendiri gak ada temennya," wanita itu mengancam.

"Tapi, Buk Lek, ini kan boneka pemberian ayah," Dayanti mencoba mempertahankan miliknya.

"Ayah kamu itu kaya. Kalau cuma boneka begini bisa dibeli lagi. Kamu beri saja pada Sutini, dan kamu pakai main yang kecil itu!" Surti menegaskan ucapannya dengan nada intimidasi.

Dayanti menarik nafas dengan berat. Meskipun ia sangat tak rela, tetapi ia tidak ingin kehilangan teman, dan harus menukar boneka miliknya pada Sutini, asalkan bocah itu mau bermain dengannya.

"Ini, ambillah, jangan menangis lagi, ya." ucap Dayanti sembari mengulurkan boneka miliknya.

Sutini merampas boneka tersebut, lalu menukar dengan miliknya yang lebih kecil.

Setelah itu keduanya kembali bermain lagi.

Surti menatap keponakannya dengan sedikit geram sebab hidupnya sangat beruntung dan dipenuhi kemewahan. Ditambah lagi dengan kulitnya yang putih bersih dan membuat ia semakin terlihat lebih cantik dari puterinya.

"Kenapa nasibku tidak seberuntung Kang Wicaksono? Dia dapat mengelola warisan orangtuaku hingga menjadi sangat banyak. Sedangkan aku, warisan yang diberi habis karena ulah Kang Wirawan yang selalu berpergian dan minta dibelikan ini dan itu!" gumamnya dengan lirih didalam hati sembari menatap Dayanti yang bermain boneka dan masak-masakkan bersama dengan Sutini.

"Kalau Kang Wicaksono meninggal, dan anak-anaknya juga meninggal, maka semua hartanya akan jatuh ke tanganku!" gumamnya dengan tatapan yang penuh misteri dan dengusan nafas yang terasa berat.

1
Ali B.U
next
imau
ternyata Dayanti dan Sutini saudara sepupu, si Surti ngiri sama saudara sendiri pdhl sama-sama dapat warisan tpi karena g bisa mengelola,jadi warisan nya habis. sekarang pengen ngerebut warisan saudaranya sendiri? percuma bu Surti, walaupun anda dpt ngerebut warisan saudara anda sendiri tapi g bisa mengelola ya tetap aja ludes
imau: 😂😂😂😂😂
Yuli a: ya ampun... masih lama...🤣🤣
total 13 replies
stela aza
berarti biang dari kemalangan dayanti dari kecil ibunya Sutini ,,, wah bisa habis semua Nnti di bantai sama si dayanti 😅
kinoy
bnyk bgt yg jahat y..penyakit kulit dayanti kyknya kiriman deh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah ternyata sutini dan dayanti adLH sepupuan to dan emg dr mbok nua udh ada niatan jahat oalah .. kan kecilnya cNtik knp jd penyakitan dan dekil si yantinya yahh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: hahahaa buuule potan
yaaa pasti nua ini habis siaga 2 yaaa
Ai Emy Ningrum: bulek surti hny cinta kepada harta ayahmu saja wahay keponakan ku Yanti 😙😽
total 4 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh si dayanti mau lihatbdia sekarT dlu sebelum gembel dan metong ku rasa
stela aza
q masih penasaran sama pelaku asli yg bikin penyakit dayanti dr kecil sampai dewasa g sembuh sembuh 🤔
Ali B.U
next
imau
cuma Mahardika dan istrinya yg tdk langsung di bunuh, kalau yg lain setelah di kasih enak enak langsung ji'un 🤪
Yuli a: #bau tarwih...🤣🤣🤣
Ai Emy Ningrum: bt alias bau tengik 😷🤧
total 18 replies
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
⍣⃝ꉣ M𝒂𝒕𝒂 P𝒆𝒏𝒂_✒️
anakny indigo ya
Ai Emy Ningrum: setengah hari siy puasa nya 😚😙 yg penting niyat nya lhoh 😆
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: 😂😂😂 sungguh keterlaluan Baginda
total 6 replies
Ali B.U
lanjut
imau
kasihan si Puteri kecil-kecil sdh mengalami dan melihat hal-hal yg tdk wajar
V3
iiiiiiiiiiiiiiih ... yg di makan Sutini adalah Cacing dan Belatung 😱🤮🤮
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hiii makan belatung.. hadehhh ngerii
Yuli a
hi hi hi hi... ternyata Sutini makan cacing...
Yuli a: 🤣🤣🤣🤣 iya itu maksudnya....
kenapa yang muncul dikuburkan ya...😅
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: di kuburan maksudnya.. /Facepalm/
total 8 replies
V3
jangan-jangan Juragan Wicaksono mati nya jg Krn di racun sama Mahardika 🤔🤔
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
weleh2 lha wong neng gen q kebon sawit akeh mbk yuuuu
Ai Emy Ningrum: 10 persen bngun ,sisa nya rebahan 😴😴😴
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: wewe bawaannya hareudang aja kalo bulan puasa makanya mageran males ngapa2in /Drowsy/
total 10 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!