NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Lensa

Takdir Di Balik Lensa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Model / Office Romance
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Novaa

Sepuluh tahun lalu, Sekar kenanga atmaja dan Alex Mahendra prakasa terlibat dalam sebuah perjodohan dingin tanpa cinta. Di usianya yang masih belia, Sekar hanya memusatkan pikirannya pada impian yang ingi diraihnya. Dengan segala cara dia ingin membatalkan perjodohan itu. Namun sebuah tradisi dalam keluarganya sulit sekali untuk dilanggar. Pendapatnya sama sekali tidak di dengar oleh keluarganya. Sampai pada hari pertunangannya dengan Alex tiba. Sekar dengan berani menolak putra dari keluarga Prakasa tersebut. Gadis 18 tahun itu pergi meninggalkan acara dan Alex dengan luka samar, karena ditolak dengan kasar di hadapan banyak orang.

Kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam ikatan bisnis. Sekar yang kini menjadi model terkenal dan di kenal dengan nama 'Skye' akan menjadi wajah utama untuk ATEEA group. Sebuah perusahaan fashion ternama yang ternyata dipimpin oleh Alex Mahendra prakasa, sang mantan calon suaminya.

Akankah bisnis ini batal seperti perjodohan mereka? simak disini ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 #TEORI DRAMA

​Area Lounge ATEEA

​Sekar menutup telepon dari Maya, managernya, dengan perasaan campur aduk. Ancaman Alex Mahendra terasa nyata dan mencekik. Ia mencengkeram ponselnya erat-erat, amarahnya memuncak hingga rasanya ia ingin berteriak.

​Dia melarangku, dia mengancamku dengan pasal kontrak, sementara dia sendiri menerima kunjungan calon tunangan dan ibunya di kantor!

​Sekar ingin sekali lari ke ruangan Alex, menghadapi pria itu, dan memaki-maki hipokritasnya. Ia ingin menghancurkan topeng profesionalisme yang digunakan Alex untuk menyembunyikan kecemburuan dan obsesinya.

​Namun, ia kembali teringat. Ini bukan hanya tentang ego, ini adalah satu-satunya penyelamat kariernya di pasar Asia. Kontrak ATEEA adalah pijakan yang ia butuhkan. Jika kontrak ini dibatalkan, reputasinya akan hancur dan impian ibunya akan meredup.

​Sekar menghela napas panjang, mencoba mengatur emosinya. Ia menyandarkan punggungnya ke dinding, memejamkan mata.

​"Apa yang sebenarnya pria itu inginkan dariku?" gumam Sekar, berbicara pada dirinya sendiri dengan frustrasi. "Dulu dia meninggalkanku, dia membenciku, dia menghinaku. Sekarang dia menjadikanku 'aset', tapi mengikatku seperti barang pribadi yang tidak boleh disentuh orang lain. Dia ingin aku menjauh, tapi dia juga menahanku untuk tidak maju."

​"Itu jelas, Nona Skye."

​Sebuah suara menyahut di belakangnya. Sekar terlonjak kaget dan menoleh. Mila, asisten pribadinya, entah datang dari mana, sudah berdiri di sana dengan wajah polos dan senyum penuh makna.

​"Mila! Kau mengagetkanku! Sejak kapan kau di situ?" tanya Sekar, sedikit kesal karena Mila mendengar monolognya.

​"Maaf, Nona. Aku baru saja selesai meeting dengan tim Wardrobe. Tapi aku mendengar pertanyaan terakhir Nona tadi," jawab Mila, langkahnya mendekat. "Dan jawabannya jelas sekali."

​Mila merangkul bahu Sekar dengan akrab, seolah mereka sedang mendiskusikan plot sinetron favorit.

​"Tuan Alex tidak ingin Nona dekat dengan laki-laki selain dirinya. Itu artinya, dia menyukaimu," kata Mila, menyimpulkan dengan tatapan yakin.

​Sekar memutar bola matanya, melepaskan rangkulan Mila. "Konyol, Mila. Jangan mulai."

​"Tidak konyol, Nona Skye! Coba pikirkan. Mengapa dia begitu marah hanya karena sebuah repost? Dia CEO, Tuan Alex bisa mengabaikan hal sekecil itu. Dia bahkan membayar orang untuk mencari tahu siapa yang mengirimimu pesan! Dia tidak mengancammu karena takut skandal, Nona. Dia mengancammu karena cemburu!" Mila berargumen dengan antusias, matanya berbinar-binar seperti fans berat drama romantis.

​"Tidak, Mila," Sekar mengelak, mencoba menyangkal teori yang terasa terlalu manis dan berbahaya untuk dipercayai. "Kau terlalu sering menonton drama romantis. Alex membenciku. Dia mengatakan aku 'lontong ketupat', dan aku hanya 'aset' ATEEA. Dia melarangku berkencan karena dia tidak mau ada masalah di proyeknya, titik."

​"Mengapa dia melarangku untuk berkencan, sementara di kantornya tadi, aku melihat wanita cantik bersama ibunya? Mereka terlihat seperti calon suami istri yang sedang pamer kemesraan," tambah Sekar, sengaja menumpahkan informasi yang membuatnya cemburu.

​Mila menyilangkan tangan di dada, wajahnya berubah dari bersemangat menjadi serius, seolah-olah ia baru saja menemukan plot twist yang lebih dalam.

​"Itu semakin membuktikan teoriku, Nona," ujar Mila, senyum misterius muncul di bibirnya. "Wanita itu... adalah tameng. Tuan Alex menggunakan wanita itu untuk menenangkan Ibunya dan untuk melindungi dirinya sendiri. Dia menunjukkan pada dunia dia sudah move on, tetapi dia mengancam Nona secara pribadi agar tidak ada yang bisa mendekati Nona. Dia sedang berperang melawan perasaannya sendiri."

​Sekar terdiam, menyimak. Meskipun ia ingin menolak, penjelasan Mila, yang disimpulkan dari plot sinetron mana pun, secara menakutkan terasa masuk akal jika dikaitkan dengan kepribadian Alex yang penuh kontradiksi dan tertutup.

​Sekar menggelengkan kepala. "Aku tidak peduli. Tugas kita sekarang adalah mematuhi klausul non-dating bodoh itu agar kontrak kita aman. Tapi jika dia ingin bermain api, aku akan memberinya api. Kita akan membalasnya dengan cara lain, Mila."

​Sekar mengangkat pandangannya, kini ada kilatan tekad yang dingin di matanya. Permainan ini belum berakhir.

​"Apa yang sebenarnya pria itu inginkan dariku?" gumam Sekar, berbicara pada dirinya sendiri dengan frustrasi.

​"Itu jelas, Nona Skye," Mila menyahut. "Tuan Alex tidak ingin Nona dekat dengan laki-laki selain dirinya. Itu artinya, dia menyukaimu," kata Mila, menyimpulkan dengan tatapan yakin.

​Sekar mengelak, "Konyol, Mila. Kau terlalu sering menonton drama romantis. Alex membenciku."

​Mila menyilangkan tangan di dada. "Wanita itu... adalah tameng. Tuan Alex menggunakan wanita itu untuk menenangkan Ibunya dan untuk melindungi dirinya sendiri. Dia menunjukkan pada dunia dia sudah move on, tetapi dia mengancam Nona secara pribadi agar tidak ada yang bisa mendekati Nona. Dia sedang berperang melawan perasaannya sendiri." Mila mengulangi perkataannya dengan nada lebih jelas dan di tekankan.

​Meskipun penjelasan Mila terasa masuk akal, tiba-tiba Sekar mengerutkan kening. Ia merasakan kejanggalan yang mendalam.

​Sekar memiringkan kepalanya, matanya menyipit menatap Mila. "Tunggu sebentar, Mila."

​Nada suara Sekar kini berubah serius, penuh interogasi. Skye baru ingat dia sama sekali tidak pernah menceritakan masa lalunya dengan Alex kepada Mila. Ia selalu menjaga profesionalisme dan tidak pernah membahas detail pribadi dengan asistennya.

​"Bagaimana kau bisa tahu sedetail itu?" tanya Sekar, pelan dan menusuk. "Kau tahu dia cemburu, kau tahu dia menyuruhku menghapus repost-an, dan kau bahkan tahu dia menggunakan wanita lain sebagai tameng untuk ibunya."

​Mila tampak sedikit salah tingkah. "Aku... aku hanya menganalisis, Nona. Semua terlihat jelas dari cara Tuan Alex menatap Nona di studio..."

​"Tidak cukup, Mila," potong Sekar. "Kau tahu hal yang bahkan aku sendiri tidak tahu. Dari mana kau tahu Alex Mahendra membayar orang untuk melacakku?"

​Mila tersentak. Ya, Mila tahu Alex membayar orang untuk melacaknya, detail yang hanya diketahui oleh lingkaran dalam Alex, yaitu Dandi.

​Sekar menatap Mila lekat-lekat. "Jawab aku, Mila. Kau tahu ini dari mana?"

​Mila menghela napas, menyerah di bawah tatapan tajam Sekar.

​"Baiklah, Nona. Aku tahu itu semua... dari Dandi," aku Mila, suaranya pelan nyaris seperti bisikan.

​Sekar terkejut. Dandi, asisten pribadi Alex? "Dandi? Bagaimana? Kenapa Dandi menceritakan hal internal perusahaan kepadamu?"

​"Belakangan ini... kami memang dekat," Mila mengaku, rona merah muncul di pipinya. "Dia sering meminta bantuanku soal jadwal Nona, dan kami sering makan siang bersama. Dia terkadang keceplosan saat menceritakan betapa stresnya Tuan Alex menghadapi Nona."

​"Dekat? Sejak kapan?" Sekar menodong pertanyaan lebih detail mengenai hubungannya dengan Dandi. "Apakah kau mata-mata Alex yang baru? Apakah kau tahu soal klausul non-dating ini sebelum aku tahu?"

​Mila menggeleng cepat. "Tentu saja tidak, Nona Skye! Aku tidak tahu soal klausul itu sampai Dandi meneleponku dengan panik tadi! Dan aku bukan mata-mata! Aku setia pada Nona. Tapi, aku tidak mau menjelaskan hubungan pribadiku dengan Dandi sekarang."

​Mila menghindari tatapan Sekar, lalu dengan cepat ia kembali membahas topik yang lebih ringan, berusaha mengalihkan perhatian Sekar dari keintimannya dengan Dandi.

​"Pokoknya intinya, Tuan Alex itu cemburu! Aku yakin dia menyesal pernah memanggil Nona Skye 'lontong ketupat' waktu itu!" Mila menunjuk ke arah Sekar dan tertawa lepas. "Coba bayangkan, CEO kelas atas se-Asia, menduga supermodel internasional mirip dengan makanan pasar! Itu kelucuan yang harusnya Nona nikmati!"

​Mila berhasil. Meskipun Sekar masih terkejut dengan fakta bahwa Mila dan Dandi ternyata menjalin kedekatan (yang kini bisa menjadi mata-mata tak terduga dalam perangnya dengan Alex), pikiran tentang Alex yang benar-benar menyesal melontarkan kata 'lontong ketupat' membuatnya tersenyum kecil.

​"Baiklah, Mila. Aku akan membiarkanmu dan Dandi dulu," kata Sekar, nadanya bercampur peringatan dan geli. "Tapi ingat, kesetiaanmu ada padaku. Dan kau benar, aku harus menikmati ini. Aku tidak boleh membiarkan obsesi dan kecemburuan bodohnya lolos begitu saja."

​Sekar mengeluarkan ponselnya. Ia menghapus repost Rino, tetapi ia tahu ia tidak akan hanya menuruti Alex. Ia akan membalasnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!