NovelToon NovelToon
Nona Rubah Milik Tuan Muda

Nona Rubah Milik Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Menjadi cantik dan cerdas tidak membuat nasib baik berpihak pada wanita bernama Teresa. Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi nasib buruk terus menimpanya. Selama ini ia menikah atas dasar cinta, membuatnya menormalisasi perbuatan buruk suaminya. Ia menjadi mesin penghasil uang untuk suami dan ibu mertuanya selama ini, sampai pada akhirnya suatu kejadian menyakitkan membuatnya tersadar, bahwa ia harus meninggalkan kehidupan menyedihkan ini. Teresa berubah menjadi wanita yang memprioritaskan uang dan kekayaaan. Ia sudah tidak percaya cinta, ia hanya percaya kepada uang dan kekuasaan. Menurutnya, menjadi kaya adalah tujuan utamanya sekarang. Agar dia tidak lagi ditindas. Sampai ia menemukan seorang pria yang menjadi sasaran empuk untuknya, pria dengan status sosial yang tinggi, pria dari kalangan atas yang akan membantunya untuk meningkatkan status sosialnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 (Masih Berusaha)

“Kau sudah mengambil izin libur dua hari Tere, apa besok kau akan kembali bekerja?”

Ucap Stefi kepada sahabatnya yang masih saja terdiam sembari melihat pemandangan di dekat jendela. Ia melihat bagaimana ekspresi Tere sejak satu jam yang lalu. Stefi tau jika sahabatnya ini sedang mengalami banyak masalah, ia juga tau tentang perceraiannya.

“Izinkan aku menginap beberapa hari lagi disini Stef, aku malas bertemu dengan Kristan” ucap Tere sembari matanya menatap kosong kearah jalan raya.

“Tentu, kau bisa tinggal di apartemenku selama yang kau mau” ucap Stefi.

Tere hanya terdiam, ia memikirkan banyak hal di kepalanya. Ia memikirkan jalan keluar apa yang akan ia tempuh untuk masa depannya. Hari itu, saat pertemuannya dengan Wiliam, ia seperti ingin menyerah untuk mendekati pria itu.

Wiliam adalah pria yang berbeda dari pria lainnya. Dia memiliki kecerdasan dan juga prinsip hidup yang diajarkan dari keluarga konglomerat. Ia tau bahwa ia tidak pantas jika disandingkan dengan Wiliam.

Teresa tersenyum kecut, apakah ia akan memilih bersama pria yang jauh lebih tua darinya? Seperti Thomas? Tapi kenapa hati Teresa tidak rela jika menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada pria tua yang sama sekali bukan type nya.

“Stef? Apa kau tidak apa jika suamimu berwajah jelek? Tapi dia kaya” ucap Teresa.

“Tidak! Aku tidak mau bersama pria jelek. Lagian semua pria sama saja brengsek, setidaknya kita harus mendapatkan dua diantaranya. Yaitu, ketampanan dan juga kekayaannya” ucap Stefi.

Teresa langsung terkekeh saat Stefi mengatakan kalimat itu padanya. Ia pun sama sepertinya, ia juga lebih menyukai pria tampan dari pada pria jelek dan tua. Tapi, apakah dimasa depan ia akhirnya akan berakhir bersama pria tua?

“Bagaimana dengan Pa Thomas? Direktur hotel tempat kita bekerja?” Ucap Teresa.

“Dia? Emm dia sedikit tua, tetapi dia lumayan tampan. Jadi dia masuk nominasi” ucap Stefi.

“Benarkah? Apa aku boleh bersamanya?” Ucap Tere.

“Aku mendukungmu!” Ucap Stefi sembari memeluk Teresa.

Perasaanya terasa aneh, kenapa ada rasa tidak rela saat ia membayangkan hidupnya akan berakhir bersama Thomas. Kenapa ia lebih rela jika ia berakhir bersama Wiliam? Atau karena Wiliam lebih tampan dan lebih muda? Dan lebih kaya?

Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benak Teresa. Ia segera menyadarkan lamunannya dan ikut bergabung bersama Stefi untuk memasak makan malam.

Ia sudah menginap dirumah Stefi sejak hari itu. Hari dimana ia bertemu dengan Wiliam. Ia juga tidak mau bertemu dengan Kristan dan juga ibu mertuanya, mungkin ia akan kembali besok.

Memar di wajah Tere juga sudah mulai membaik. Ia pergi kerumah sakit saat itu. Tapi memang luka itu tidak bisa hilang begitu saja, ia akan menutupinya dengan makeup saat bekerja besok.

“Apa kau mau pergi minum nanti malam?” Ucap Stefi dengan tiba-tiba.

Tere yang mendengar itu langsung menatapnya tak percaya. Ia lalu tersenyum kepada sahabatnya itu, mereka saling pandang satu sama lain. Mereka akan bersenang-senang malam ini.

Malam akhirnya tiba, mereka tidak memikirkan bahwa esok hari mereka harus pergi bekerja. Biarlah mereka bersenang-senang malam Ini. Tere dan Stefi sudah memakai dress pendeknya untuk dipakai malam ini.

Mereka menari dengan gerakan anggun mengikuti irama musik ditengah lantai dansa. Mereka hanya akan minum sedikit malam ini, dan akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menari.

Sementara di lantai atas, seorang pria dengan kemeja putihnya sedang memandangnya dengan wajah datarnya. Ia melihat seorang wanita yang ia kenali.

“Apa dia menguntitku? Kenapa aku selalu bertemu dengannya?” Ucapnya dalam hati.

“Wiliam? Kau sedang melihat siapa sampai seperti itu?” Ucap seorang pria berbadan sedikit gemuk.

“Dion? Kau datang” ucap Wiliam sekilas, matanya masih menatap kearah lantai dansa.

“Wanita mana yang mencuri perhatianmu?” Ucap pria bernama Dion itu.

“Dia bukan siapa-siapa. Hanya saja, aku pernah bertemu dengannya, dan kurasa itu seperti disengaja” ucap Wiliam.

“Sudah pasti. Kau tau sendiri bagaimana rupamu ini. Bahkan jika kau hanya diam saja, kau sudah bisa membuat wanita yang melihatmu ingin segera menidurimu” ucap Dion sembari terkekeh.

“Tapi tatapan matanya padaku tidak terlihat seperti ingin tidur denganku” ucap Wiliam.

“Itu artinya, bukan dirimu yang dia inginkan. Tapi hartamu” ucap Dion, dan berhasil membuat Wiliam menatapnya tajam.

Wiliam hanya terdiam dan tidak mau menanggapi ucapan temannya itu. Benarkah hampir semua wanita mendekatinya hanya karena kekayaan dan statusnya?

“Memang siapa nama wanita itu?” Ucap Dion.

“Nona rubah” ucap Wiliam.

...----------------...

Hotel Nio One

Pekerjaan Teresa bukan hanya tersenyum ramah dan juga mengucapkan selamat datang saja. Tapi mereka juga diharuskan untuk bisa memberikan informasi tentang tempat-tempat wisata terdekat dan juga merekomendasikan restoran terdekat.

Tugas Teresa adalah untuk bertemu banyak orang. Dia sudah pernah bertemu berbagai sifat orang disini. Bagaimana orang yang ramah, dan orang yang angkuh. Ia tetap menghadapinya dengan senyum diwajahnya.

Tapi untuk sekarang, Teresa pasrah dan menahan kantuknya dengan sekuat tenaga, ia memaksa untuk tetap bekerja dengan senyum yang bertengger diwajahnya. Begitupun juga Stefi yang berada di sampingnya, mereka sama-sama menyesal karena telah pergi ke club malam.

Sudah hampir berganti sif sebentar lagi, Tere tidak sabar untuk merebahkan tubuhnya di ranjang. Tapi seketika ia mengingat sesuatu, mengingat bahwa ia harus pulang ke kontrakannya. Dan artinya, ia harus bertemu dengan Kristan.

Baru mengingatnya saja sudah membuat Teresa lesu. Ia benar-benar malas untuk melihat wajah pria bernama Kristan itu. Ia ingin pindah, tapi ia tidak rela jika ia meninggalkan kontrakan yang sudah ia bayar sewanya seorang diri.

Yang seharusnya pindah disini adalah Kristan. Tapi mengingat pria itu sangat tidak tau diri membuat Teresa jengah. Suami tidak bergunanya itu hanya menambahkan beban pikirannya saja.

Lamunannya buyar saat Stefi mencubit lengannya. Ia reflek tersenyum kearah depan. Lalu matanya membulat saat ia melihat seseorang yang sedang tersenyum kearahnya.

“Oh jadi kau salah satu karyawan disini? TERESA, benar itu namamu?” Ucapnya.

“Pa Thomas” ucap Teresa lirih.

“Aku benar-benar tidak menyangka jika kau adalah salah satu bawahanku” ucapnya sembari terkekeh.

Teresa yang di perlakukan seperti itu hanya tersenyum kikuk. Ia risih dengan tatapan matanya. Atasannya itu seperti melihatnya dengan penuh nafsu liar dimatanya.

“Ayo ikut denganku” ucapnya dan menarik Teresa untuk ikut dengannya.

Teresa hanya bisa pasrah saat tanganya ditarik oleh direktur tempatnya bekerja. Ia bisa melihat bahwa Thomas membawanya ke lantai atas, disana merupakan tempat kerjanya. Entah apa yang akan dilakukan pria itu.

Mereka masuk kedalam ruangan kerja yang tertutup. Tere mulai sedikit panik dan ketakutan saat Thomas mendekatkan diri kearahnya. Dan selanjutnya, pria itu sudah memeluk tubuh Tere dengan erat.

“Menikahlah denganku, Teresa” ucapnya.

Rasa takut diwajahnya berubah menjadi senyuman tipis. Tere melepas pelukan itu, lalu raut wajahnya berubah menjadi sedih.

“Tere sudah menikah Pa” ucap Tere.

“Kau menikah muda?” Ucapnya tak percaya.

“Iya Pa. Tapi kita masih bisa berteman” ucap Tere sembari mengusap tangan Thomas mengisyaratkan sesuatu.

Mungkin ia akan memasukan pria ini kedalam aquariumnya. Dan selanjutnya, saat ia menemukan ikan bagus lainnya, Tere akan memasukannya juga ke aquarium miliknya. Ia akan memilih ikan yang paling bagus saat itu.

Mungkin Thomas bisa membantunya untuk lebih dekat dengan Wiliam. Pria bernama Wiliam itu masih menjadi pilihan utama Teresa. Karena pria itu, adalah pria dengan sendok emas di mulutnya.

Teresa akan menjadi bagian dari keluarga konglomerat jika ia berhasil mendapatkan Wiliam. Dan statusnya akan berubah dari nona rubah menjadi nyonya Wiliam.

“Ikut aku Tere, ke pertemuan bisnis luar kota dua hari lagi” ucapnya.

Teresa langsung menggeleng pelan. Ia menolak ajakan itu dengan keras! Ia tidak akan sembarangan membiarkan pria itu memanfaatkan momen untuk tidur dengannya.

“Disana juga ada CEO kita, Wiliam”

1
Merybelang Merybelang
critsx makin asyikk
lanjutttttt
Erni Yuliastuti
bagus
Diana (ig Diana_didi1324)
pura2 terlihat baik2 aja didepan semua org itu gk enak loh
Celine
Terimakasih buat yang sudah baca cerita aku, makasih dukungannya semuanya 😇
Merybelang Merybelang
semakin seruuuuuu.
lanjutttttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!