Axelo kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahan pada istrinya, tapi semua tidak mudah karena....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atika Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Dua puluh lima
Azura bangun pukul lima pagi, seperti biasa dia akan memasak untuk suaminya. "Pagi bi" sapa Azura.
"Eh pagi nyonya" jawab maid itu.
Azura mulai mengeluarkan bahan-bahan yang akan ia masak "Nyonya akan masak apa biar saya bantu" ucap maid itu.
Azura tersenyum "Tidak perlu bi, bibi bisa kerjakan yang lainnya aja" tolak Azura dengan lembut.
Azura mulai berkutak dengan alat masak dia hanya membuat ayam kecap, dan sayor sop saja. "Hmmm ah yah kotak bekal" Azura mengambil kotak bekal dan memasukan masakan serta nasi kedalam kotak itu. Azura menata makanan di meja makan dengan sangat telaten "Beres, tinggal panggil Elo aja"
Azura naik ke lantai dua dia membangunkan Axel, "Mas bangun udah pagi, mas hey bangun yuk aku udah masak makanan kesukaan kamu lo" ucap Azura menggoyangkan tubuh Axel.
Axel mulai terganggu dengan menepis kasar tangan Azura "Stop saya bisa bangun sendiri tanpa kamu bangunkan" ucap Axel marah. Azura yang duduk di lantai karena dorongan tadi menunduk takut.
"Ck" Axel berdecih lalu bangkit dan masuk kedalam kamar mandi. Azura berdiri mulai merapihkan tempat tidur Axel dan menyiapkan pakaian Axel.
Axel keluar dari kamar mandi dia melihat kasur sudah rapi dan satu set pakaian sudah terletak di atas kasur. Azura menunggu Axel di meja makan tak lama Axel datang dengan stelan yang disiapkan oleh Azura tadi.
"Mas sarapan dulu okey" ucap Azura mendorong ringan Axel untuk duduk di kursi. Axel sudag duduk dnegan nyaman tapi ekspresinya tidak. "Mas mau makan sama apa?" tanya Azura namun tidak di respon oleh Axel.
Azura tersenyum dia mengambil semua lauk yang ada di meja dan menyerahkan pada Axel "Nih mas, makan yah" ucap Azura. Baru dua sendok Axel makan di berdiri begitu pun dengan Azura yang ikut berdiri.
"Mas kenapa? Kok makanannya gak di habisin?" tanya Azura.
Prang
Azura menutup telinga saat Axel melemparkan piring berisi makanan itu "Masakanmu sangat tidak enak, menjijikan" ucap Axel.
"Mas tapi aku udah siapain bekal buat kamu" ucap Azura mengejar Axel dengan kotak bekal yang dia ambil.
"Mas bawa ini yah, makan lo aku udah.."
Dugh
Axel melepaskan kotak bekal itu ke tanah hingga isinya bercecer keluar "Dengar sialan, saya tidak akan pernah memakan masakan menjijikn kamu itu PAHAM" ucap Axel membentak di akhir.
Axel masuk kedalam mobil dan melaju dengan cepat. Azura menatap makanan yang berserakan di bawah dengan air mata yang mengalir di pipinya "Kapan kamu mulai membuka hati kamu El, kapan kamu terima aku sebagai istri kamu" gumam Azura.
Drt...drt....
Ponsel Azura bergetar [Ada apa?]
[Nanti malam kita ada misi, lo siap]
[Baiklah]
Panggilan itu terputus.
Siang harinya Azura pergi untuk menemui Raya di sebuah cafe tapi saat di cafe matanya tidak sengaja melihat mobil Axel yang terparkir di restaurant sebrang. Karena penasaran Azura menyebrang dan masuk kedalam restaurant itu, air matanya kembali menetes saat melihat suaminya sedang bermesraan dengan seorang wanita.
Azura menghampiri Axel "Mas, kamu selingkuh di belakang aku?, aku gak percaya kamu tega lakuin ini sama aku mas" ucap Azura.
Axel menatap dingin Azura "Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Axel.
"Harus nya aku yang tanya ngapain kamu disini sama wanita murahan ini" ucap Azura marah dan menujuk wanita yang bersama Axel yang tidak lain adalah Marsha.
"Jangan berani kamu mengatakan dia murahan, yang murahan itu kamu bukan dia sialan" ucap Axel tak terima jika kekasihnya di katakan murahan oleh Azura.
"Kenapa kamu bela dia mas, udah jelas-jelas dia itu murahan, pelakor " ucap Azura.
Plak
Axel menampar Azura di depan umum? Azura memegang pipi yang terkena tamparan Axel. "Dengar ini jalang, kamu yang murahan dan dia adalah kekasih saya" ucap Axel menarik lengan Marsha lalu pergi dari restaurant.
Hati Azura sakit saat Axel lebih melindungi dan membela wanita lain dan mempermalukan dirinya di depan umum, dia tidka mempermasalahkan hal itu, hanya saja dia tidak tahu lagi.
Saat sorenya seperti biasa Azura menyambut Axel dnegan senyuman hangat namun seperti biasa pula Axel akan mengacuhkan Azura "Mas aku minta penjelasan tentang kejadian siang tadi" ucap Azura.
Axel berhenti "Dia calon istri saya"
Deg
Hati Azura kembali sakit dan retak saat Axel mengatakan itu. "Tapi aku istri kamu mas"
"Istri? Hahaha kamu pikir saya mau mempunyai istri jalang seperti kamu yang setiap malam pergi keluar diam-diam" Azura membeku Axel mengetahui itu menyeringai "Kamu pikir saya tidak tahu, setiap malam kamu keluar rumah dan akan kembali subuh" lanjutnya.
"Mas itu gak seperti yang kamu pikirkan aku hanya.."
"Hanya melayani pria di luar sanakan, jelas-jelas kamu itu jalang" potong Axel lalu pergi dari sana.
Azura tertunduk lagi-lagi dia gagal, sudah berapa tahun dia mengejar Axel tapi penolakan yang selalu dia dapat, apa tidak ada kesempatan untuk dia bahagia bersama Axel, bahkan saat melakukan hubungan suami istri Axel membayangkan wanita lain dan saat itu pun dia sedang mabuk.
Azura termenung di dalam kamar, dia sudah memutuskan untuk keluar dari Lucifer demi Axel sejak dulu, tapi dia selalu mendapat telpon darurat dari merek dan itu membuatnya harus keluar malam.
Pagi harinya Azura seperti biasa memasak, membangunkan Axel dan menunggu Axel. Tapi kali ini Axel melewati meja makan. Azura mengejar Axel dan mencekal tangan Axel.
"Mas aku ingin bicara sama kamu" ucap Azura.
"Apa lagi"
"Aku ingin tanya apa keinginan kamu mas?" tanya Azura.
Axel diam "Keinginan saya kamu leyap dari bumi ini dan satu lagi saya tidak ingin melihat wajah busuk kamu itu" ucap Axel lalu pergi tanpa peduli perasaan Azura.
Azura merogoh ponselnya lalu memanggil seseorang...
[Selamat pagi nyonya ada yang bisa saya bantu] ucap yang di sana.
[Bisa kita bertemu hari ini di restaurant?] tanya Azura.
[Tentu nyonya]
[Baiklah setengah jam lagi kita bertemu disana]
[Baik nyonya]
Panggilan terputus Azura masuk kedalam untuk bersip-siap.
Di restaurant itu dia bertemu dengan Chandra Pengacara keluarga Nararya " Nyonya Azura ada apa?" tanya Chandra.
"Saya ingin menggugat suami saya" jawab Azura.
Chandra terkejut, kenapa tiba-tiba bukanya nyonya Azura ini sangat mencintai Axel, lalu kenapa dia menggugat cerai suaminya.
"Nyonya apa benar dengan ucapan anda barusan, saya tidak salah dengar kan?" tanya Chandra.
"Yah, kamu tidak salah dengar, saya ingin menggugat cerai suami saya"
"Baiklah"
Hari itu dimana Azura memutuskan untuk menggugat cerai Axel, tapi ternyata surat itu cukup lama keluar hingga satu minggu. Dan satu minggu itu Azura tidak pernah merubah kebiasaanya bahkan kini tubuhnya sering merasa lelah. Tubuhnya sering merasa cepat lelah dan mual. Azura memutuskan untuk memeriksa tubuhnya dan dia dinyatakan hamil dan itu berbarengan dengan datangnya surat gugatan cerai.
Azura berpikir kembali mungkin ia akan memberi Axel kesempatan untuk berubah makanya ia belum menanda tangai surat itu dia menyimpan surat itu di bawah kotak, lalu Azura mulai menata kota untuk hadiah kejutan untuk Axel. Tapi siapa sangka ternyata Axel kembali namun untuk membunuh nya.
Tbc...
Smngttt....🌹🌹🌹
ada jg yg bkl saingan sm axel....jd biarin aja dia brjuang,tnggal nnti dkung kputusan azura dia bkln mlih spa....sbg kk' sm shbtnya,yg pnting sllu dkung dia apa pun yg trjdi....ok....