VOYAGE

Enjoy!

Mr. Hailmura pergi menuju ruang pertemuan dengan langkahnya yang tergesa-gesa, setiap hentakan tongkatnya di lantai seperti ada emosi tersembunyi yang disalurkan, dua pengawal Falcon pribadinya senantiasa mengikuti kemanapun ia melangkah hingga akhirnya sampai di ruang pertemuan.

Saat pintu dibuka ada seorang pria yang duduk di kursi mengenakan mahkota di atas kepalanya, Jurylis berdiri di dekatnya sekedar menemani, menyadari kedatangan Mr. Hailmura ia langsung berdiri berjalan mendekat.

"Pangeran Virdian Fardamus, apa yang sedang kamu lakukan kemari? Aku pikir hanya utusan Kerajaan yang datang," Mr. Hailmura menunduk memberikan hormat, walaupun keluarga Fardamus adalah musuhnya keluarga Garkhira ia tetap menghormati tamu.

"Aku kemari karena mendengar kabar kakakku Ratu Villyara jatuh sakit karena penyihir dan ini berkaitan dengan ramalan Starybulla yang sudah melegenda itu, jadi apakah itu semua benar?" Dari wajahnya terlukis dengan jelas bahwa Pangeran sangat khawatir.

"Sayangnya itu benar, jika yang mulia datang kemari hendak menjenguknya dengan berat hati aku mengatakan tidak ada siapapun yang bisa menemuinya bahkan Raja Ryudelys dan Putri Ayruila sendiri,"

"Aku sama sekali tidak masalah .... Selain menanyakan kebenaran kabar tersebut aku ingin menyampaikan pesan dari Raja Hyanist." Pangeran mengeluarkan sebuah gulungan dari balik pakaiannya lalu diulurkan ke Mr. Hailmura.

Dengan penuh penasaran Mr. Hailmura menerima gulungan tersebut dan langsung membukanya membaca isi dari pesannya. "Raja Hyanist ingin meminta perdamaian dan sebagai tanda perdamaian akan mengirimkan 20 Naga Wyvern kemari, ini juga sebagai tanda turut berduka atas sakitnya Ratu Villyara yang merupakan Putrinya."

Perubahan wajah Mr. Hailmura berubah dengan sangat cepat mulai dari tercengang dan merasakan kecurigaan.

"Perdamaian ini juga sebagai janji untuk menebus kesalahan Raja sebelum Raja Hyanist yang mengusulkan peperangan merebut takhta Kerajaan Equetopys, sekarang Kerajaan Girlambert ingin sepenuhnya berdamai dengan Kerajaan Equetopys tanpa melibatkan perebutan takhta lagi,"

"Jika memang pihak Kerajaan Equetopys setuju atas permintaan perdamaian ini besok atau hari selanjutnya ingin diadakan pertemuan secara sah dari Raja Hyanist dan Raja Ryudelys," sambung Pangeran Virdian saat Mr. Hailmura selesai membaca pesan gulungan sampai habis.

"Sayangnya aku tidak bisa memberikan jawaban hanya Raja Ryudelys atau Putri Ayruila langsung yang bisa memberikan jawaban ...."

"Jawaban apa Mr. Hailmura?" tanya Putri Ayruila yang tiba-tiba masuk selepas dari terbang bersama Artyfleyda, melihat Mr. Hailmura bersama orang lain di ruangan Putri langsung menoleh dan tersenyum sesaat. "Oh, selamat sore Pangeran Virdian."

Pangeran Virdian membungkuk memberikan hormat, walau Putri Ayruila adalah keponakan kandungnya tapi status keduanya jauh berbeda. Kakak Pangeran Virdian telah menjadi Ratu yang menaikkan status Putri Ayruila di atas satu tingkat dari saudara Ibunya yang berdarah keluarga Fardamus asli.

"Di mana Raja Ryudelys ayahmu?" tanya Mr. Hailmura memperhatikan cara Putri Ayruila menatap ke arah Pangeran Virdian.

"Raja sedang istirahat di ruang pribadinya dan tidak ingin diganggu siapapun, dia memerintahkan diriku untuk mengurus segala urusan Kerajaan sementara dia istirahat," jawab Putri Ayruila.

"Baiklah kalau begitu ini dia yang ingin ditanyakan oleh Pangeran Virdian." gulungan pesan diberikan Mr. Hailmura, Putri menerimanya dengan dahinya yang berkerut.

"Perjanjian perdamaian?" Saat membaca kalimat pembukanya kecurigaan juga sama terlintas di benak Putri Ayruila, membaca seluruh isi pesan dengan secepat mungkin. "Aku sebagai pewaris takhta Kerajaan Equetopys akan menerima perjanjian ini .... Besok persiapkan Kerajaan kalian untuk pertemuan, aku dan Raja Ryudelys akan datang ke sana."

Gulungan tersebut digulungnya kembali lalu diberikan kepada Jurylis untuk segera menulis balasan surat sesuai dengan keputusannya, dengan secepat mungkin Jurylis menulis lalu memberikan balasannya langsung ke Pangeran Virdian.

"Dan jangan lupakan tentang 20 Naga Wyvern yang ingin kalian berikan kemari, aku ingin besok selepas pertemuan perdamaian 20 Naga itu harus pulang bersamaku," sambung Putri Ayruila sebelum berbalik keluar dari ruangan.

"Dengan menerima perintah darimu, keponakanku Putri Ayruila." Pangeran Virdian tetap membungkuk memberikan hormat walau Putri Ayruila sudah keluar semenit yang lalu.

Putri Ayruila melangkah menuju ke ruang pribadinya untuk mengurus kerjaan lain dari urusan milik Ayahnya, melewati ruang pribadi Raja Ryudelys dia malah bertemu dengan Ayahnya tersebut baru keluar ruangan.

"Ayah ...."

"Oh kamu, Putri. Apa ada urusan penting selama aku istirahat?" tanyanya sambil mengusap wajahnya lalu membenahi posisi mahkotanya.

"Pangeran Virdian adik iparmu itu datang kemari untuk mengantarkan perjanjian perdamaian,"

Ucapan Putri Ayruila langsung membuat kesadaran Raja Ryudelys terkumpul dengan matanya yang membelalak.

"Bagaimana tanggapanmu?" tanyanya menunggu Putrinya memberikan jawaban yang memuaskan.

"Aku mengiyakan untuk setuju dan besok kita berdua akan ke Kerajaan Gerlambert untuk menandatangani perjanjian perdamaian secara sah, kenapa aku menerimanya? Karena mereka akan memberikan 20 Naga Wyvern sebagai tanda berduka atas sakitnya Ratu Villyara,"

Jawaban Putri membuat Raja Ryudelys tersenyum sangat lebar mendengarnya. "Pilihan yang bagus, dengan begitu kita tidak akan hanya mengandalkan Artyfleyda saja sebagai penjagaan,"

"Makanya aku menerimanya .... Besok aku akan pergi membawa Artyfleyda terbang langsung ke sana, Naga Wyvern tersebut sebenarnya aku ingin gunakan untuk tunggangan Ahaetulla melakukan perjalanan bertemu dengan empat kaum terkuat, Kerajaan mereka sangat jauh dari sini," 

"Tidak masalah sama sekali, caramu mengambil keputusan dengan memikirkan keuntungan kedepannya sangat menggambarkan kecerdasan keluarga Garkhira." tangan Raja Ryudelys terulur mengusap kepala Putri dengan penuh rasa bangga.

"Terimakasih, Ayah. Aku harus menemui Ahaetulla dahulu, mungkin Mr. Hoppy dan Mr. Willow sudah selesai menjelaskan apa saja yang penting dari negeri Trequenix ini,"

Raja Ryudelys mengangguk lalu Putri Ayruila membungkuk memberikan hormat langsung berjalan menuju ke perpustakaan tidak jadi kembali ke ruang pribadinya, mendekat ke ruangan tersebut terdengar suara riuh seperti perdebatan.

"Ahaetulla." saat Putri melangkah masuk memanggil mereka, keadaan di dalam seketika langsung sunyi dan melirik ke arahnya.

"Iya, tuan Putri." jawab mereka semua kompak.

"Sepertinya besok kita tidak akan langsung pergi melakukan perjalanan," semua yang di ruangan langsung tercengang dan berjalan pelan mendekat ke arahnya.

"Kenapa begitu, Putri?" tanya Desya.

"Besok aku harus pergi ke Kerajaan Gerlambert untuk mengurusi perjanjian perdamaian, dan besok aku akan membawakan kalian 8 Naga Wyvern untuk kalian jadikan tunggangan berpasangan," jelas Putri Ayruila dengan bangga, Ahaetulla menganga takjub berpandangan.

"Waw Naga Wyvern," celetuk Lloyd menatap ke Desya, lalu Desya mengangguk antusias.

"Perjanjian perdamaian? Apa ini sungguhan mereka mengajukan itu Putri Ayruila?" Mr. Hoppy maju memastikan kalau telinganya tidak salah dengar.

"Sebenarnya aku tidak terlalu menyakini tapi saat mereka mengatakan akan memberikan 20 Naga Wyvern aku langsung menerimanya," kedua Jackalopes kembar tersebut menghela nafas lega mendengarnya.

"Fantastis, Naga-Naga itu pasti Naga yang sudah ahli berperang jadinya kita bisa menggunaan mereka sebagai pengamanan tambahan, mungkin Artyfleyda tidak akan seterusnya menjadi penjaga satu-satunya," sahut Mr. Willow menyimpulkan.

"Itu yang sebenarnya sangat aku pertimbangkan, aku pergi dulu." Putri berbalik langsung keluar dari ruang perpustakaan, Ahaetulla membungkuk memberi hormat.

"Kalian semua sudah aku berikan masing-masing informasi yang pastinya akan sangat berguna, besok kalian bisa bersantai saja sementara menunggu Putri dan Raja pergi ke Kerajaan Gerlambert," Mr. Hoppy menatap ke mereka semua bergantian.

"Selamat tinggal, Ahaetulla. Aku ingin mengurusi hal lain, makan malam nanti kalian akan dipanggil." Mr. Willow mengajak kembarannya untuk keluar dari perpustakaan.

Dan hanya tersisa para Ahaetulla yang ada di perpustakaan, mereka membuka masing-masing gulungan dan buku yang baru saja diberikan tadi berniat berdiskusi sebentar sebelum kembali ke kamar.

Continue.