NovelToon NovelToon
Suami Untuk Shahira

Suami Untuk Shahira

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:25.3k
Nilai: 5
Nama Author: RahmaYesi.614

Shahira atau lebih akrab dipanggil Ira. Dia dijuluki perawan tua, karena belum juga menikah bahkan diusianya yang sudah menginjak 34 tahun. Dia menjadi bahan gunjingan ibu ibu komplek.

Shahira pernah di lamar, tapi gagal karena ternyata pria yang melamarnya menyukai adiknya, Aluna.

Tapi, kemudian Ira dilamar lagi oleh seorang nenek untuk menjadi istri dari cucu kesayangannya. Nenek itu pernah di tolong Shahira beberapa waktu yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RahmaYesi.614, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 Bulan madu

Nicho benar benar membawa Ira pergi bulan madu tapi bukan ke Jepang. Mereka berangkat berdua saja tanpa sepengetahuan siapapun. Nicho mengatakan pada nenek dan mamanya dia membawa Ira ke Jepang. Itu dia lakukan untuk mengelabui Aluna.

Dan disinilah mereka, di negara penuh cinta, kota Paris. Nicho memilih hotel yang dekat dengan menara eiffel. Bahkan dari balkon kamar, mereka bisa melihat menara itu.

Ira beridri di balkon menikmati pemandangan malam Paris. Mereka baru saja tiba sekitar satu jam yang lalu.

"Sha, mau makan malam di kamar atau ke luar?" tanya Nicho yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang segar dan rapi.

"Aku ingin tetap disini malam ini. Kepalaku masih agak pusing." sahutnya.

"Ya udah, aku pesan supaya makan malam diantar ke kamar."

Nicho pun menelpon petugas hotel untuk mengantar makanan ke kamar mereka. Setelah itu, dia mendekati Ira.

"Kamu suka pemandangan malam di Paris?"

"Hmm."

Nicho tersenyum senang, mendekat pada Ira sangat dekat hingga tak ada jarak diantara mereka. Ira tampak kurang nyaman, dia hendak bergeser, tapi sebelum itu tangan Nicho lebih dulu merangkul pinggangnya menariknya semakin dekat.

"Kamu tau Sha. Ini kali pertama aku ke Paris." Menatap wajah Aya yang menunjukkan tidak percaya pada ucapannya.

"Aku serius. Aku sendiri juga heran, kenapa aku tidak pernah ke sini sebelumnya padahal aku sering ke Negara ini."

"Kenapa menceritakan padaku. Apa mas bermaksud mengejekku?"

"Tidak Sha. Aku tidak mengejek, lagi pula mengapa aku mengejekmu."

"Ya karena aku si miskin yang baru pertama kalinya naik pesawat, pertama kalinya menginjakkan kaki di negara asing."

"Aku justru bangga pada diriku sendiri." Ucap Nicho yang berhasil mendapat tatapan sinis dari Ira.

"Sha, aku sungguh bangga pada diriku sendiri karena aku menjadi orang pertama yang menemani kamu naik pesawat ke luar negeri untuk pertama kalinya. Ini suatu kebanggaan yang berharga dalam hidupku." tuturnya sambil mengalih posisi berdiri menjadi memeluk Ira dari belakang.

"Mas, apa yang kamu lakukan?!"

"Memeluk istriku. Apa tidak boleh?" mencium ceruk leher Ira yang terekspos karena dia tidak berhijab saat ini.

"Mas, lepas..."

"Tidak. Aku ingin tetap seperti ini." mengeratkan lingkaran kedua tangannya di pinggang Ira.

"Mas, kamu bilang kita akan memulai perlahan lahan. Tapi, seperti ini bukan memulai perlahan namanya..."

"Sha, kita sudah sah. Kamu istriku, aku suamimu. Yang aku maksud memulai perlahan ya seperti ini." mencium pipi Ira yang membuatnya terperangah kaget.

"Aku tidak akan melakukan hal itu sebelum kamu siap, Sha. Tapi jangan melarangku untuk memelukmu. Jangan larang aku menciummu."

Ira tidak bisa berkata kata lagi saat ini selain pasrah saja dalam pelukan suaminya itu.

"Maafkan aku , Sha."

"Untuk apa mas selalu minta maaf padaku?"

"Karena aku membuat kamu merasa tidak nyaman dengan sikapku yang selalu dingin sama kamu."

Nicho melepas pelukannya untuk mengalihkan posisi Ira agar dia bisa menatap wajahnya.

"Sebenarnya, sejak awal Aluna memasang gps di hp kita. Setiap kali dia tahu aku mulai ingin dekat dengan kamu, dia akan mengancamku dan memerasku. Aku ingin melawannya, tapi aku terlalu pengecut karena aku takut terjadi sesuatu sama nenek. Aluna mengancam akan memperlihatkan video itu pada nenek." Ungkapnya menjelaskan.

"Aku tahu, mas."

"Sejak kapan?"

"Sejak aku melihat video itu di hp Aluna."

"Kamu juga tahu tentang hp..."

"Hmm, aku tahu."

"Jadi, itu sebabnya kemaren kamu tidak bertanya apapun saat aku meminta hp lamamu dan mengganti dengan yang baru?"

"Iya."

Nicho tersenyum lega, lalu kembali memeluk Ira. Dia merasa sangat lega sekarang, karena apa yang dia takutkan selama ini tidaklah seburuk itu.

Pelukan mereka terpaksa harus disudahi karena makanan mereka sudah datang. Mereka pun menyantap makan malam, lalu melanjutkan istirahat tidur.

"Sha, boleh aku memelukmu?" tanya Nicho saat mereka sudah berbaring di ranjang yang sama.

"Aku janji hanya pelukan. Aku tidak akan melakukan apapun." sambungnya memohon pada Ira yang diangguki pelan oleh Ira.

"Terimakasih, Sha."

Nicho menyelipkan tangannya dibawah kepala Ira, lalu membawa tubuh Ira masuk dalam pelukannya.

"Apa seperti ini nyaman?" bisik Nicho khawatir Ira tidak nyaman dengan posisi tidur seperti itu, tapi Ira langsung mengangguk sambil menyamankan kepalanya di ceruk leher suaminya.

"Hangat." bisik Ira yang membuat Nicho merona.

"Apa Ac nya terlalu dingin?"

"Tidak mas. Aku senang seperti ini."

"Benarkah?"

"Hmm."

Nicho senang. Detak jantungnya bergetar lebih cepat dari biasanya, dia yakin Ira merasakannya tapi dia tidak bisa menahannya saat ini. Dia sangat bahagia.

"Mas, tidur yuk."

"Iya, Sha. Kita tidur." Dengan cepat Nicho memejamkan matanya.

Cup

Matanya membola kala merasakan bibir Ira mencium pipinya.

"Selamat malam, mas."

"I-iya. Selamat malam, Sha."

Malam ini malam yang sangat indah. Malam yang berbunga bunga dan mungkin langit diluar sana juga dipenuhi bintang bintang.

Meninggalkan pasangan suami istri itu, Aluna justru saat ini baru tiba di Jepang. Ya, dia terbang ke Jepang untuk mengganggu Ira dan Nicho. Dia berada di hotel, dimana keberadaan hp Ira dan Nicho ada di hotel ini.

Aluna tersenyum senang saat mengetahui Nicho dan Ira beda kamar. Dia pun mengetuk pintu kamar yang memperlihatkan letak keberadaan hp Nicho.

Seseorang membuka pintu itu, dan betapa terkejutnya Aluna karena orang itu bukan Nicho melainkan warga lokal.

Aluna bertanya siapa pria itu dan pria itu mengaku dibayar oleh seseorang untuk tinggal di hotel ini selama dua minggu dengan syarat harus membawa hp milik Nicho kemanapun dia pergi.

"Sial! Beraninya kamu mas. Kamu mempermainkan aku?!" Aluna marah.

"Oke, kamu menantangku. Kita lihat saja, siapa yang akan menang pada akhirnya." ancamnya.

1
Purnama Pasedu
aluna tidak bersyukur y
Marwah Rahman
novel paling terlama up nya🙄
muthia
akhirnya
RINA ASTUTI
ayolah Shahira, buka mata hatimu lihat lah Aluna tu jahat sama kamu...
RINA ASTUTI
tega kamu Aluna 😡😠
RINA ASTUTI
ayo Rey cari pacar...
RINA ASTUTI
sabar ya Rey 🤭😀
RINA ASTUTI
????????
RINA ASTUTI
kasihan kamu shahira
Purnama Pasedu
ira nggak sadar juga y,adeknya jahat
RINA ASTUTI
Apa yang kamu lihat Shahira?! 🤭🙈
RINA ASTUTI
semoga mama mertua Shahira benaran baik
RINA ASTUTI
makin penasaran
RINA ASTUTI
Aluna?!😡

Jangan sakiti Ira ☹️
RINA ASTUTI
Sepertinya Nicho suka sama Aluna? jangan sakiti Shahira ☹️
RINA ASTUTI
masih nyimak
RINA ASTUTI
idih kok gitu sih Randi??!
RINA ASTUTI
Kakak adik saling menyayangi
RINA ASTUTI
baru baca, bagus.
Pratomo Adi
semoga pernikahan shahira langgeng dan kebohongan aluna terbongkar
lanjutkan kak ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!