Menikah dan di jodohkan secara tiba-tiba tanpa persetujuan adalah hal yang tengah di alami oleh Andra dan Viana terlebih mereka masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Keduanya memang saling kenal tapi sama sekali tak pernah bertegur sapa meski 3 tahun menimba ilmu di gedung yang sama. Alasan perjodohan tak lain karena orang tua Andra tak setuju dengan hubungan putranya dengan Haura meski sudah terjalin dua tahun lamanya.
Dan kambuhnya penyakit sang Mama akhirnya membuat Andra pasrah menikahi Viana.
Akankah rumah tangga keduanya tetap berjalan di tengah hubungan yang belum di selesaikan oleh Andra bersama Haura?
Yuk ikuti kisah mereka yang penuh konflik remaja.. Ini bukan turunan GAJAH ya 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 01
🍁🍁🍁🍁🍁
"Menikah! siapa yang menikah?"
Viana yang baru bangun tidur langsung di minta mengganti pakaiannya dari piyama ke kebaya putih modern oleh Bunda, yang sebenarnya itu adalah ibu tirinya tapi meski begitu ia sangat baik dan penuh perhatian layaknya pada anak sendiri.
"Ayo, cepetan. Ayah udah nunggu di depan," titah wanita itu yang memang sudah rapih dengan baju gamis berwarna putih senada dengan hijab yang di kenakannya juga.
"Kita mau kondangan kemana sih, Bun?" tanya Viana masih bingung saat ia di dorong untuk cepat masuk kedalam kamar mandi.
"Kok kondangan sih? orang kamu yang nikah kok," kata Bunda lagi. Mau percaya tapi nada bicaranya begitu santai jadi tak salah jika Viana masih belum bisa mencerna ucapan istri baru ayahnya tersebut.
Kenapa baru?, karna Bunda dan Ayah baru menikah tiga tahun lalu, tepatnya saat Viana baru lulus sekolah menengah pertama. Perceraian Ayah dan Ibu karna alasan perselingkuhan membuat dunia remaja 14 tahun itu sempat jungkir balik, tapi beruntungnya Tuhan mengirim ibu sambung yang baik luar biasa.
"Bunda bercandanya bisa munduran dikit gak? kelewatan banget loh, sumpah!"
Bunda yang mendengar itu malah tertawa karna ia dan Viana kadang seperti adik kakak juga sahabat sebab jarak umur mereka hanya 10 tahun, itu berarti kini Bunda berusia 28 tahun. Dan dari pernikahan itu Viana belum juga di karuniai adik yang sebenarnya sudah sangat di tunggu di rumah tersebut.
Viana yang sudah masuk kedalam kamar mandi malah duduk termenung padahal tubuhnya sudah polos tanpa apapun termasuk piyama tidurnya yang sudah ia tanggalkan lima menit yang lalu.
"Apa sih? otakku ko jadi mendadak LOLA ya?" gumam Viana masih bingung.
Ia yang sudah mandi dan baru keluar sempat di kagetkan dengan kehadiran Bunda yang ternyata masih di kamarnya, ia bagai terhipnotis saat wanita itu mendandani nya hingga ia sendiri tak percaya jika yang kini berdiri di depan cermin adalah dirinya sendiri.
"Maaf, Bunda tak bisa mencegah pernikahanmu, Vi," ucap Bunda lirih.
Deg..
Benarkah ia akan menikah? ternyata ini bukan lelucon yang biasa di lakukan Bunda terhadapnya. Ayah yang memaksa, pria itu menepati janji pada sahabat lama yang baru di temui nya lagi tiga bulan yang lalu.. "Ya Tuhan.. bangun kan aku dari mimpi buruk ini."
Viana tak bisa menangis dan menolak karna ia tahu betul bagaimana watak pria berumur 55 tahun itu yang cukup keras kepala jika sudah membuat satu keputusan. Ayah tak mudah di ajak bernegosiasi jika kemauannya sudah bulat.
Dengan siapa aku menikah? siapa yang mau menikah dengan gadis yang belum lulus SMA ini, bahkan menggoreng telur pun aku tak bisa, masak air saja sering membuat panci gosong karna ulah ku yang kelupaan. Pria itu pasti bodoh, karna mau saja menikah tanpa melihat siapa calon istrinya lebih dulu. Tapi.... apakah aku juga sama bodohnya seperti dia? OmeGot kenapa engkau menyandingkan si bodoh dengan si bodoh. Pernikahan ini tak lebih seperti membeli kucing dalam karung!!
Dan...
"Viana, ini calon suamimu, Andra putra Bramasta. Dia juga satu sekolah denganmu 'kan?" ucap Ayah memperkenalkan sosok pemuda yang memang di akui ketampanannya oleh Viana selama ini.
"Andra? ini kan pacar Haura?" jawab Pelan Viana bingung dan tak percaya, karna satu sekolah tahu bagaimana hubungan sepasang kekasih itu.
"Iya, kenapa?"
"Gak bisa, Kalian masih pacaran 'kan?" tanya Viana dengan sorot mata penuh selidik.
"Hem, kenapa gak bisa? kan enak kalau punya istri sama pacar sekaligus," bisik Andra, tentu ia tak ingin orangtuanya mendengar hal tersebut.
.
.
Ya ampun, maruk bin serakah sekali Anda?!