Oryza Sativa mengira pernikahannya selama ini baik-baik saja. Memiliki suami yang begitu perhatian dan mencintainya. Memiliki sepasang putra dan putri yang tampan dan cantik serta menggemaskan.
Memiliki mama mertua yang juga menyayangi dirinya walaupun sedikit judes, tapi ia tak mempermasalahkannya. Hingga satu persatu rahasia sang suami juga keluarganya terkuak membuatnya seperti mati rasa. Cinta yang diagung-agungkannya seketika musnah. Hatinya hancur sejadi-jadinya.
Bertahan atau melepaskan, manakah yang harus ia pilih?
Yuk, mampir di karya author D'wie!
Semoga suka.
Saranghaeyo 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.25 Makan siang
Hari sudah semakin siang, bahkan sudah memasuki jam makan siang. Tapi karena Oryza masih baru di sana, ia bingung harus mencari makanan dimana. Salahnya juga tidak mempersiapkan diri dengan membawa bekal dari rumah.
Oryza duduk di meja pantry sambil menempelkan sebelah pipinya di meja. Lalu ia menghela nafas sambil memegang perutnya yang telah mulai lapar. Pikirannya menerawang, bagaimana keadaan anak-anaknya kini. Mereka tak pernah berjauhan sampai berjam-jam seperti ini. Bahkan tak terasa sudah satu hari ia tidak melihat Raja dan Ratu. Rasa rindu menyeruak membuat setetes bulir bening turun dari sudut matanya. Ia tak menyangka, Hendrik bisa begitu tega menjauhkannya dari anak-anaknya.
"Raja, Ratu, bunda kangen," lirih Oryza sambil memejamkan matanya.
Tak lama kemudian muncullah asisten planet Damar di ruangan itu membuat Oryza sontak menyapukan punggung tangannya kasar menghapus bulir bening di pipi dan menegakkan punggungnya.
"A-ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Oryza gelagapan, kaget melihat kedatangan tiba-tiba Saturnus.
"Ini ... makan siang Anda nona," ujar Saturnus seraya menyerahkan sebuah kantong yang katanya berisi makan siang. Jelas saja Oryza membulatkan matanya saat menerima makan siang itu.
"Ini ... apakah OG seperti saya mendapatkan makan siang gratis di mall ini, tuan?" tanyanya dengan mata berbinar.
"Eh, itu ... i-iya, nona. Ini merupakan fasilitas bekerja di perusahaan ini. Jadi, silahkan menikmati makan siang Anda!" ujar Saturnus gelagapan, bingung harus menjelaskan seperti apa sebab sebenarnya makan siang ini justru diberikan oleh atasan mereka secara khusus. Dirinya saja yang sudah 3 tahun bekerja dengan Damar tidak pernah mendapatkan perlakuan istimewa seperti ini. Tapi tidak mungkin juga ia mengatakan kalau ini merupakan titah dari atasannya. Oryza pasti akan bingung juga enggan menerima diperlakukan seperti itu secara tiba-tiba.
"Tuan sudah makan siang? Kalau belum, mari kita makan siang bersama," ujar Oryza. Lantas ia memperhatikan tangan Saturnus yang tidak memegang apa-apa. "Makan siang Anda dimana, tuan?"
"Oh, itu. Makan siang saya ada di meja kerja saya, nona. Sebentar lagi saya juga akan makan," dusta Saturnus padahal dirinya belum punya makan siang sama sekali. Bahkan untuk makan siang, dia harus pergi ke cafetaria seorang diri. Ia pikir, tumben bosnya memesan dua porsi makan siang. Ia pikir, bosnya itu tengah berbaik hati padanya dengan memesankan makan siang. Ternyata eh ternyata, dia benar-benar lupa kalau kini bosnya itu sedang menjadi guardian angel calon janda. Saturnus terkekeh dalam hati, bosnya ini aneh-aneh saja. Padahal dia tampan dan mapan, tapi kok naksir janda sih, kayak nggak ada cewek lain aja. Udah punya anak pula. Eh, malah belum jadi janda, masih istri orang pemirsa. Hahaha ...
(Hati-hati ketulah kau manusia planet! 🤪)
"Kenapa tidak makan di sini saja, tuan. Kita makan sama-sama saja," ajak Oryza.
"Ah, terima kasih nona! Saya makan di meja saya saja soalnya pekerjaan saya banyak jadi saya bisa makan sambil bekerja," tolak Saturnus. Bisa gawat kalau bos datarnya itu melihat dirinya makan dengan calon wanitanya. Dia masih betah bekerja dengan bosnya itu. Sebenarnya bosnya itu baik dan royal. Bahkan kartu debit khusus pengeluarannya saja, dirinya yang pegang. Sebenarnya, bisa saja ia memesan makan siang atau apapun itu dengan kartu debitnya tapi Saturnus orang yang jujur. Kejujuran merupakan salah satu kunci kesuksesannya selain ulet dalam bekerja.
"Oh ya udah, terima kasih ya tuan sudah repot-repot mengantarkan. Oh ya, tolong jangan panggil saya nona, tuan. Panggil saja saya Ryza supaya lebih nyaman. Kita kan sama-sama karyawan di sini. Malah status saya jauh lebih rendah dari pada Anda yang merupakan seorang asisten pribadi CEO," ucap Oryza dengan senyum manis dan mata berbinar membuat orang yang tadi meremehkannya tertegun bahkan terpaku di tempatnya.
'Cantiknya ... "
Dddrttt* ...
Tiba-tiba ponselnya yang berada di dalam saku celananya bergetar membuat Saturnus terlonjak dari lamunannya.
"Ah, halo, tuan," ucap Saturnus gelagapan saat tiba-tiba saja suara bariton bosnya itu menggema di telinganya.
" .... "
"Baik, tuan."
Tanpa berkata apa-apa lagi, Saturnus segera membalik badannya dan pergi meninggalkan Oryza yang memandangnya bingung.
"Ah, mungkin si bos yang nelpon!" gumamnya.
Lalu ia beralih membuka kantong yang diberikan Saturnus tadi. Matanya sontak berbinar saat melihat makan siang nan istimewa di hadapannya. Tanpa ragu-ragu, Oryza pun segera menyantap makan siang itu dengan lahapnya.
...***...
...Happy reading 🥰🥰🥰...
menghibur sekali crt nya
kebanyakan nikah nya dadakan dan instan hehehe
semua Krn ulamu sendiri
coba aja klo ingin ganggu Riza bs2 segera deat dirimu git
ayoo ti ajarin Saturnus dlm bercinta..
kamu kan Uda berpengalaman
masak si sepolos itu Saturnus
di paksa nikah sama BPK Saturnus 😴😴