Tak Di Sangka Sama sekali jika kebaikan yang di lakukan alin membawa dia ke dalam lingkaran permainan CEO yang tak lain adalah kakak dari sahabat nya sendiri
Akankan Pertemuan itu membuat alin bahagia atau malah justru sebaliknya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 Cara Lain
Dirga sudah memantau kediaman Jo sejak tadi dan dia masih belum keluar dari mobil nya karena memang dia tidak ingin gegabah masuk rumah orang sebab bisa saja nanti malah di usir dan akan mempermalukan dirinya sendiri jadi kali ini dia memilih menunggu saja di dalam mobil
Untuk kali pertama nya seorang Dirga menunggu wanita cukup lama bahkan dia masih bisa menahan diri nya hingga kini padahal biasanya Dirga akan langsung masuk tanpa perduli jika itu melanggar atau tidak namun kali ketika dia menghadapi Alin , dia tidak akan menggunakan emosi nya sebab hal itu bisa membuat hubungan mereka semakin menjauh dan Dirga tidak ingin hal itu terjadi kepada hubungan dia dan Alin yang masih di lakukan saat ini
entah apa yang ada di pikiran nya itu , padahal sudah jelas sekali ada kekasihnya Angel yang juga sangat baik tapi Dirga juga mengejar Alin . Tentu salah satu dari mereka pasti akan sakit hati jika memang Alin juga menaruh rasa kepada kakak Sahabat nya itu tapi jika tidak tentu nya mereka akan baik-baik saja
"Sial, kenapa aku sampai seperti ini menunggu dia tanpa dia melirik ku sedikit pun juga bahkan dulu Angel saja dengan mudah nya aku dapatkan tidak seperti Alin yang selalu menjauh bila aku mencoba mendekati nya ". Kata Dirga sambil memukul setir mobil nya .
Ini kali pertama nya Dirga mengejar wanita dan cukup lama juga dia melakukan nya bahkan cara nya juga terkadang memaksa namun tetap saja tidak ada hasil dan wanita itu masih saja tidak tertarik dengan dia hingga saat ini
Di luar Dirga sedang Gelisah menunggu Alin namun di dalam Alin malah terlihat bahagia bersama Jihan di sana bahkan mereka sangat kompak sekali menghidangkan makanan yang sudah di masak tadi apalagi Maxim ayah dari Jordan juga sudah pulang beberapa menit sebelum Dirga sampai di depan rumah nya tadi
"Wah , seperti nya ini makan siang nya spesial sekali Bun ". Kata Max
"Iya yah, tadi bunda memasak di bantu sama teman nya Jo . Ini Alin teman Jo dan dia bunda ajak membantu memasak tadi di dapur untuk makan siang kita ". Kata Jihan mengenalkan Alin pada suami nya
Max menatap Alin begitu lama dan selanjutnya dia pun terlihat hanya tersenyum saja
"Jo , ayo makan dulu . Ayah sudah pulang ". Teriak Jihan
Tanpa menyahut dan terlihat kini dia sudah turun dari atas , menuruni anak tangga dengan santai nya di tambah lagi senyum yang terlihat tidak seperti biasanya jika di kampus Jordan sangat mahal sekali senyum nya tapi ketika di rumah dia malah banyak senyum
"Sudah kenal dengan Alin yah ?". Tanya Jordan
"Bunda mu sudah mengenalkan nya dengan ayah ". Jawab Max
Alin terlihat sangat canggung sekali karena Max tampak berbeda dengan istri nya ketika melihat Alin bahkan Alin Merasa tidak nyaman kali ini karena Max bersikap acuh seolah tidak perduli dengan keberadaan Alin di kediaman nya sekarang ini
"Ayo makan dulu nanti bisa di lanjut lagi mengobrol nya ". Kata Jihan
Tak lupa Jihan menyiapkan makanan untuk suami nya dan kini terlihat juga Jordan mengambil makanan yang sudah ada
"Wah , seperti nya ini enak Bun , Bau nya saja sangat enak apalagi rasanya ". Kata Jordan
"Itu Alin yang buat tadi , bunda juga belum mencoba nya tapi bunda yakin jika masakan Alin juga sangat enak dan akan sesuai dengan lidah kamu . Dia pintar memasak ". Kata Jihan
"Makan sayang jangan terus memuji ". Kata Max
"Iya , ini juga mau makan ". Kata Jihan mengambil nasi untuk dirinya sendirilah yang setelah tadi dia mengambilkan untuk suami nya
Mereka berempat tampak kini menikmati makanan nya dan Alin pun juga melakukan hal itu tanpa memperlihatkan kecanggungan nya saat ini sebab dia tidak enak dengan ayah Jordan yang dia rasa tidak suka dengan kehadiran nya
"Enak juga Lin masakan Lo ". Puji Jordan
"Lumayan lah , kalau sangat enak bisa buka restoran gue ". Kata Alin bercanda
"Ini sih bisa ya jika buat di jual warung kantin kampus ". Kata Jordan
"Sialan banget Lo ya , menghina banget Lo Jo ". Bisik Alin
Jika dia bicara keras itu tidak mungkin sebab tadi dia mengumpat Jordan dengan kata kasar jadi dia tidak ingin ayah dan bunda Jordan mendengar hal itu
"Makan dulu dan jangan banyak bicara ". Kata Max
Dia memang selalu tegas dan terlihat sangat dingin sekali bagi orang yang tidak mengenal dan juga tidak tahu bagaimana Max sebenernya bahkan Alin saja juga segan dengan ayah teman nya itu
"Setelah ini kamu kembali ke Kantor lagi yah ?". Tanya jihan
"Ada beberapa pekerjaan yang belum selesai Bun jadi ayah akan kembali ke kantor lagi ". Jawab Max
"Tahu begitu kan tadi bunda saja yang datang ke kantor dan ayah tidak perlu pulang , jarak nya jauh kalau pulang dan ayah nanti lelah gak ada istirahat nya ". Kata Jihan
"Ayah tidak apa Bun , dari pada bunda yang datang mending ayah yang pulang ". Kata max
Suami nya memang selalu seperti itu dan tidak akan pernah Max membiarkan istrinya pergi sendiri tanpa dia dampingi bahkan jika tidak dengan dia atau Jordan maka Jihan tidak boleh keluar rumah
"Pasangan yang romantis sekali sama dengan orang tua Dinda yang juga seperti itu bahkan mereka terlihat seperti keluarga bahagia , baik keluarga Jordan maupun keluarga Dinda . Mereka sangat beruntung sekali memiliki keluarga utuh dan juga bahagia ". Batin Alin
Alin sangat senang melihat sahabat dan teman nya memiliki keluarga utuh dan bahagia , dia tidak ingin apa yang dia rasakan di rasakan juga oleh orang terdekat nya bahkan Alin pun banting tulang sendiri untuk mengurus segala kebutuhan nya hingga dia pun lupa bagaimana rasanya kehangatan keluarga namun Untung ada keluarga Dinda yang membuat hal itu menjadi ada tapi juga Alin tidak suka dengan kakak Dinda yang tak lain adalah bos nya yang sangat mesum sekali itu
"Lo kenapa bengong, habiskan makanan nya setelah itu gue antar Lo pulang untuk beristirahat, Lo gak kerja kan hari ini ?". Tanya Jo
"Gue kan tadi sudah bilang jika memang izin gak kerja karena harus ke kampus hari ini dan tadi Lo juga sudah mendengar nya kan ". Jawab Alin
"Ya gue kan hanya memastikan saja jika tidak salah dengar tadi ketika di mall dan gue pun juga tidak ingin mengganggu waktu berharga Lo itu untuk cari cuan ". Goda Jordan
Alin tidak menanggapi dan hanya memberikan senyum nya saja . setelah makan dia membantu membereskan meja makan , walaupun tadi nya dia di larang tapi Alin tetap ingin membantu jadi dia pun juga membereskan semua nya
"Bunda dan om , Alin pamit dulu . Terima kasih sudah mengizinkan Alin untuk makan siang di sini ". Kata Alin
"Sama-sama sayang , lain kali jika kamu tidak sibuk mampir saja ke sini lagi ". Kata Jihan
"Alin pamit pulang dulu ". Kata Alin tak lupa memeluk Jihan dan memberikan salam kepada Max
"Jo antar dia dulu Yah , Bun ". Kata Jordan lalu pergi bersama Alin keluar karena dia ingin mengantar teman nya pulang
Ketika sudah sampai di luar , Alin melihat mobil yang terparkir di luar rumah Jordan . Dia merasa jika mobil itu tak asing sama sekali hingga kaca mobil itu turun secara perlahan membuat nya terkejut ketika melihat siapa yang ada di dalam nya
"Sial , kenapa dia sampai berada di sini . Tahu saja kalau aku berada di sini ". Kata Alin
"Wah , seperti nya kakak Dinda bener tertarik dengan Lo hingga menyusul ke sini ". Goda Jordan
"Gila saja gue sama dia , gak akan gue sama cowok kayak dia . Sudah ada cewek masih saja goda cewek lain , dasar Playboy ya gitu ". Kata Alin
"Gue tidak sekaya dia jadi untuk playboy dan punya banyak cewek gak akan kuat gue apalagi cewek dia berkelas sekali jadi hal akan juga gue seperti dia bahkan gak sebanding juga kita ". Kata Jordan
"Sudah gak usah bahas dia , gue pulang dulu Gak usah di antar ". kata Alin
Alin tidak ingin melibatkan Jordan dalam masalah nya dan Dirga , dia tidak ingin jika jordan akan mendapatkan hal buruk dari Dirga sebab Alin juga sudah mulai tahu sedikit banyak tentang Dirga bagaimana dan cara dia membuat pelajaran pada orang yang menghalangi jalan nya pun juga sangat menakutkan sekali jadi Alin tidak ingin jika jordan akan mengalami hal buruk
"Gue yang ajak Lo ke rumah jadi gue juga akan antar Lo pulang . Gak usah khawatir tentang dia , gue gak akan anggap pusing sama sekali hal itu ". Kata Jordan
"Iya gue tahu jika Lo memang sangat cuek sekali tapi tetap saja gue ingin pulang sendiri saja jadi Lo masuk saja ke dalam ". Kata Alin
Dia pergi berjalan meninggalkan Jordan tanpa menghiraukan apa yang Jordan katakan tadi karena dia pun ingin menyelesaikan urusan nya dan Dirga sendiri tanpa melibatkan siapapun di dalam nya termasuk Jordan dan juga Dinda adik dari Dirga sendiri yang tak lain adalah sahabat nya juga
"Masuk ". Perintah Dirga
"Kenapa juga aku harus menurut perintah mu kak , ini di luar kantor dan tidak ada kewajiban ku untuk menurut apa yang kamu ucapkan saat ini ". Kata Alin
Dia terus saja berjalan tak perduli dengan ucapan dan tatapan tajam dari Dirga tadi. Dirga pun mengikuti Alin dengan mobil nya bahkan dia juga terlihat terus saja mengoceh kepada Alin yang masih tetap tidak perduli sama sekali dengan apa yang di katakan oleh Dirga sejak tadi dan itu membuat Dirga semakin geregetan saja dengan Alin hingga dia turun dari mobil lalu menggendong Alin untuk masuk ke mobil nya
"Kak lepas , kamu sudah gila ya ". Kata Alin
"Diam saja ". Kata Dirga yang sudah memasukkan Alin di dalam mobil
"Berani melepaskan sabuk nya maka aku tidak segan melakukan hal buruk kepada mu ". ancam Dirga membuat Alin terdiam saat ini
Setelah tadi memasangkan sabuk pengaman kepada Alin kini Dirga pun segera pergi masuk ke dalam mobil dan kini dia segera melajukan mobil nya
"Kenapa berada di sana , bukan nya pulang malah pergi ke rumah lelaki lain ". Kata Dirga
Alin masih diam saja tidak ada niatan dia untuk menjawab apa yang di katakan Dirga tadi dan dia merasa jika itu pun juga tidak ada gunanya juga jika di jawab
"Bisu , hingga tidak bisa menjawab apa yang aku katakan tadi ". Kata Dirga
Namun Alin masih tetap konsisten tidak ingin menanggapi ucapan Dirga hingga mobil Dirga pun berhenti mendadak membuat Alin kaget dan hampir saja dia terjatuh ke depan tadi jika Dirga tidak menahan nya
"Kak , bisa mengemudi dengan baik gak sih . Kenapa mendadak sekali tadi rem nya . Kalau aku terbentur dan terluka bagaimana , mau tanggung jawab". Kata Alin mengomel
"Jika terjadi sesuatu aku pasti akan tanggung jawab tenang saja . Salah sendiri tidak menjawab apa yang aku katakan tadi ". Kata Dirga enteng sekali
"Kakak ini memang ya , mentang-mentang memiliki kekuasaan jadi se enak nya saja dan lagi untuk apa juga aku menjawab perkataan kakak sementara kita tidak memiliki hubungan apapun jadi tidak ada alasan untuk ku menjawab nya . Dan satu lagi , ingat lah jika sudah punya kekasih , jangan malah mendekati wanita lain nya hingga memberikan harapan palsu kepada nya karena kakak juga memiliki adik cewek bukan. Jadi jaga lah hati wanita mu dan jangan melukai nya agar hal itu tidak akan terjadi kepada Dinda kedepannya ". kata Alin
apa yang di katakan Alin cukup berani sekali hingga membuat Dirga hanya diam saja saat ini bahkan keheningan pun terjadi saat ini di dalam mobil membuat Alin semakin merasa tidak nyaman sekali ketika berada satu mobil dengan Dirga apalagi berada di sisi Dirga
"Gue gak salah bicara seperti itu tadi . Dia harus sadar jika sudah memiliki kekasih hingga tidak akan seenaknya saja kepada wanita ". Batin Alin Yang melirik sekilas kepada Dirga yang saat ini masih fokus menyetir dan tidak mengucapkan sepatah kata sekalipun juga setelah ucapan Alin barusan
"Turunlah , sudah sampai rumah mu ". Kata Dirga dingin tanpa menatap Alin sedikit pun juga . Bahkan Alin sangat terkejut sekali dengan perubahan Dirga saat ini tapi dia pun cuek saja dan merasa itu lebih baik dari pada Dirga terus saja mengganggu dirinya
"Terima kasih atas tumpangan nya ". Kata Alin lalu menutup pintu mobil milik Dirga lalu pergi berjalan menuju kontrakan nya sekarang karena dia juga ingin beristirahat
"Kau begitu sulit sekali ku taklukkan Alin bahkan berani sekali menceramahi ku jadi jangan salah kan aku jika nanti aku akan menggunakan cara kasar agar kau tidak bisa menghindari ku dan juga kau akan tetap di sisi ku hingga akhir nanti ". Kata Dirga sambil mengepalkan tangan nya dan dia masih menatap kepergian wanita yang sungguh sangat mengusik pikiran dan hari nya itu selama ini . Sudah cukup Dirga dekat dengan banyak wanita dan baru kali ini dia menemukan sosok seperti Alin yang sangat sulit sekali di Taklukkan