Jodoh Pilihan Ibu

Pagi telah menyapa, Pagi ini Nadia terbangun dari tidur nya tepat pukul 07:00 WIB.

Badan nya terasa sakit semua, karena ulah sang suami.

"Hoammm...".

" Aaaaaaa, Hubby!!" teriak Nadia.

Aska yang sedang memasak di dapur pun segera mematikan kompor nya dan berlari menuju kamar nya..

"Kenapa sayang?" tanya Aska dengan raut wajah khawatir.

"Ada darah hubby, Ini darah apa? Nadia takut!!" tunjuk nya.

"Udah ya kmu tenang, Nanti biar hubby yang bersihin," ucap nya seraya naik ke atas ranjang.

"Itu darah apa hubby?" tanya Nadia.

"Malam pertama!!" balas nya terkekeh.

Nadia pun hanya terdiam, Ia lupa jika semalam dia sudah memberikan hak nya pada sang suami.

"Mau mandi?" tanya Aska.

Nadia pun hanya me nganggukan Kepala nya saja.

"Arghhh," ringis Nadia.

"Kenapa? Masih sakit?" tanya Aska.

"Iyah masih," cicit nya.

"Yodah sini hubby gendong," ujar nya lalu segera mengangkat tubuh Nadia yang sekarang sedikit berisi.

"Nadia berat ya hubby?" tanya nya.

"Iya," kekeh nya.

"Hah? Serius By?aaa Nadia gak mau gendut," rengek nya.

"Bercanda sayang, Tapi walau kmu gendut tetep cantik kok di mata hubby," gombal nya.

"Ternyata hubby bisa gombal juga yah!!" tawa nya.

"Hubby juga manusia normal sayang, Ya jelas hubby bisa dongg," Balas nya tersenyum.

"Udah hubby turunin sini aja!! Nadia masih bisa jalan kok walau dikit-dikit," pinta nya.

"Enggak," ujar Aska.

"Hubby, Nadia malu!!" cicit nya.

"Kenapa harus malu sayang? sekarang ini yang menjadi milik mu sudah menjadi milik hubby juga, Begitu pun sebaliknya!!" ungkap Aska.

"Ayo lah hubby, Kali ini saja," pinta nya memelas.

"Ya udah hubby turunin," ucap nya lalu menurun kan Nadia dari gendongannya.

"Ya udah Nadia mandi dulu yah," ucap nya.

Aska pun masih dengan setia menunggu Nadia di depan pintu kamar mandi, Karena ia tak mungkin akan membiarkan Nadia berjalan sendirian dari kamar hingga ke ranjang, Mengingat saat ini untuk jalan saja masih susah.

"Udah?" tanya nya.

"Udah hubby," balas nya seraya membungkus rambutnya menggunakan handuk.

Tanpa banyak bicara Aska langsung mengangkat tubuh Nadia kembali dalam gendongannya, Hingga membuat Nadia ter lonjak kaget.

"Kmu disini aja yah, Biar hubby ambilin sarapan," pinta nya.

Kini Aska segera berjalan keluar kamar untuk mengambil kan sarapan sang istri.

Nasi goreng, Hanya menu itu lah yang Aska bisa memasaknya.

Seusai sarapan pagi bersama di dalam kamar, Kini Aska tengah bersiap untuk pergi ke kampus nya.

Karena hari ini ada beberapa hal penting yang harus Aska urus di kampus nya.

Sebenarnya Aska tidak ingin pergi meninggalkan sang istri, Tetapi Nadia malah menyuruhnya pergi ke kampus saja Karena Aska harus tetap profesional dalam bekerja.

Sementara Nadia sudah izin dari pihak kampus, Kalau hari ini dia tidak masuk.

"Sayang hubby berangkat dulu yah," pamit nya seraya mengecup lembut kening sang istri.

"Iya hubby, Hati-hati yah," ujar nya seraya mencium punggung tangan Aska.

"Iya sayang, Assalamualaikum," .

"Wa'alaikumsalam,".

**********

" Sisil," Panggil dito.

"Iya kak, Kenapa?" tanya nya lesu.

"Kamu kemana aja? Semalem aku telfon gak di angkat?" tanya dito khawatir.

"Terus juga tadi pagi, Tiba-tiba ngirim Chat gak usah jemput, Kmu lagi ada masalah apa? Cerita dong sama aku!" imbuhnya.

"Maaf... ". Hanya kata maaf lah yang mampu ia ucap kan saat ini.

" Maaf untuk apa?" tanya Dito heran.

"Maaf, Karena mungkin hubungi kita akan segera berakhir," terang nya lalu segera berlari menjauh dari Dito.

"Sil, SISIL!!" teriak Dito lalu mengejarnya.

Namun, Terlambat sudah sepertinya Sisil sudah keburu pergi dan sekarang entah pergi kemana, Dito kehilangan jejak nya.

"Maksud sisil apa sih? Hubungan kita akan segera berakhir? Emang gue ada salah apa sama dia? Perasaan kemaren kita gak berantem," pikir nya.

"Ada yang gak beres," gumam nya.

"Gue harus cari tau!!".

Kini Sisil tengah menangis tersedu-sedu di dalam toilet.

"Kenapa nasib gue kaya gini banget!! Kenapa gue harus nikah sama orang yang bahkan gue gak kenal dia siapa!! papa sama Mama emang bener-bener egois!!" teriak nya frustasi.

Untung saja di dalam toilet itu tidak ada orang, Jika ada mungkin Sisil akan di sangka orang gila yang menyamar jadi mahasiswi.

Memang nya orang Gila bisa menyamar yah?

--------------🍇🍇_________

Segini dulu untuk bab hari ini!! Maaf ya kalau mungkin cerita nya ada yang gak asik atau malah gak nyambung!!

"Pak Aska," panggil Afi a seorang dosen cantik dan masih sangat muda.

"Iya, Ada apa?" tanya nya.

"Apa siang ini bapak sibuk?" tanya Afi a basa-basi.

"Tidak!!" balas nya datar.

"Apa pak Aska mau menamai saya makan siang, Hari ini?" tanya nya penuh harap.

"Maaf Bu afi a, Saya tidak bisa karena saya harus pulang, Istri saya sedang tidak enak badan!!" jelas nya seraya menekan kata istri sebagai kode agar Bu Afi a tidak berusaha mendekati nya lagi.

"Hah istri? Kapan pak Aska menikah?" tanya nya seolah tak percaya.

"Hari senin kemarin!!" terang nya. "Kalau begitu saya permisi,".

Aska pergi meninggalkan Afi a yang tengah mengepalkan telapak tangan nya,

Afi a tidak bisa menerima kenyataan pahit ini dalam hidup nya.

"Si4L!!" umpat nya kesal.

**********

(POV Aska Abian Maulana Alfatih)

Setelah pulang dari kampus, Aku pergi ke toko emas sebenar.

Karena aku tidak tahu merek kalung yang bagus dan banyak di sukai oleh kaum hawa, Akhirnya aku meminta rekomendasi dari pemilik toko nya.

Aku ingin membelikan Nadia kalung sebagai hadiah pernikahan kita.

"Jadi nya 10 JT yah pak," ucap mbak kasir toko itu.

"Oke," balas ku.

Aku pun segera mengeluarkan dompet ku dari saku celana, Menarik kartu berwarna hitam, Menyelesaikan pembayaran lalu menerima paper bag yang di ulurkan.

Setelah selesai dengan urusan kalung di toko emas. Aku segera berjalan keluar dari toko itu menuju parkiran.

Tetapi saat aku ingin masuk ke dalam mobil, Seorang wanita memanggil ku, Aku pun melihat ke sumber suara.

"Kak Aska!!".

"Kenapa?" tanya ku ketus.

"Kakak habis ngapain?" tanya wanita itu dengan kepo.

"Bukan urusan mu!!" geram ku.

Ingin rasa nya aku menghilang saja sekarang dari sini, Malas sekali aku harus meladeni wanita ini.

"Kok ketus banget sih kak jawab nya!! Kan aku nanya nya baik-baik,". Kok jadi dia yang kesal dengan ku, Harus nya aku yang kesal kerena dia telah banyak membuang-buang waktu ku saja disini.

"Terserah saya," balas ku tanpa melihat ke arah nya.

"Kak, Memang nya kakak tidak rindu dengan ku? Kan kita udah lama gak ketemu," ujar nya penuh percaya diri.

"Tidak sama sekali!!" balas ku ketus.

"Kalau tidak ada hal penting yang harus di bicarakan, Saya permisi," pamit ku lalu segera masuk ke dalam mobil.

Aku sudah tidak peduli lagi dengan teriakan Luna yang menggema di sekitar area parkir.

Akhirnya setelah beberapa menit menyusuri jalanan kota, Aku sampai juga di apartemen.

"Assalamualaikum,". Aku tidak mendapati Nadia di ruang tamu, Mungkin dia sedang tidur di dalam kamar.

Aku pun segera masuk ke dalam kamar, Dan benar saja, Saat ini Nadia tengah terlelap dalam tidur nya.

Aku meletakkan paper bag di nakas, Lalu segera membersihkan diri di kamar mandi.

Aku berganti pakaian dengan bawahan celana pendek dan atasan kaos oblong.

Saat aku sudah kembali di ruang ganti, Ternyata Nadia sudah terbangun dari tidur nya, Dia pun segera menghampiri ku dan mencium punggung tangan ku dengan lembut, Aku pun membalas dengan mencium kening nya.

"Hubby, Itu paper bag siapa di nakas?" tanya Nadia.

"Ooo itu punya Alesya," balas ku sembari bejalan ke arah nakas.

"Alesya? Siapa itu hubby?" tanya nya dengan muka yang mulai terpapang cemburu.

"Orang yang paling aku cintai," balas nya tersenyum.

"Maksudnya hubby apa?Jadi maksud hubby ada perempuan lain yang hubby cintai selain aku? Berati selama ini hubby bohongin aku?" tanya nya menggebu-gebu.

Lihat lah istri ku ini, Sudah lupa dengan nama nya sendiri, Ya ampun!!

"Aku mau nanya, Nama lengkap kmu siapa?" tanya ku seraya menatap nya lembut.

"Kaya nya hubby udah tau deh, Kenapa masih nanya sama aku?? Atau hubby udah lupa iya?? Udah deh tinggal jawab pertanyaan aku aja!! Jangan malah mengalihkan pembicaraan!!". murka nya seraya memalingkan wajah nya ke arah lain.

Duh.. Duh.. Kok aku jadi gemes gini yah, Kalau lihat Nadia lagi emosi gini.

"Coba deh kmu cermati lagi perkataan ku barusan," ucap ku santai lalu duduk di sebelah nya.

Dia pun hanya diam saja, Tidak bergeming sedikit pun.

"Nadia Alesya Al fatin Aga tama," ucap ku kemudian.

"Apa kmu lupa sama nama kmu sendiri Sayang, hem??" tanya ku lalu menyerahkan paper bag itu pada Nadia.

Nadia pun sepertinya lagi mencerna kata-kata ku barusan, Ia tampak berpikir sebentar.

Seketika Nadia berubah menjadi tersenyum malu-malu dan menyengir kuda.

"Hubby, Seriusan ini buat aku?" tanya nya.

"Buat istri ku!!" balas ku tersenyum.

"Ya istri hubby aku kan!!" geram nya.

"Istri Aska itu Nadia bukan aku!!" canda nya sambil tertawa.

"Hih, Hubby kok jadi gini sih, Ngeselin banget deh udah kaya DEBM aja atau gak kaya dilan itu!!" dengus nya.

"Tega kmu sayang nyama-nyamain hubby sama dilan." ujar ku pura-pura sedih.

Kok jadi bahas dilan sih??.

"Habis nya hubby itu bikin aku kesel tau gak, Kan aku gak ngeh pas hubby bilang itu buat Ale sya, Kirain itu cewek lain," ujar nya.

Bersambung...