Berawal dari cinta yang manis berlanjut dengan pernikahan yang harmonis. Membuat rumah tangga Abi dan Salma di penuhi dengan kebahagiaan.
Sebagai suami yang baik, Abi tidak pernah menuntut apapun terhadap Sang istri mengenai keturunan, Walaupun sebenarnya ia sangat ingin.
Hingga hampir dua tahun usia pernikahan mereka, Sebuah rahasia terungkap bahwa selama ini ayah dari Salma adalah seorang pria yang pernah membunuh kedua orangtua Abi di masalalu.
Sikap yang semula manis, lemah lembut serta perhatian penuh yang biasa Abi berikan terhadap Salma berubah menjadi datar dan dingin seakan sulit di sentuh.
Sampai Akhirnya Salma memilih pergi meninggalkan kehidupan suaminya setelah ia mengetahui fakta bahwa ia akan di jadikan alat balas dendam atas kematian orangtua Abi Suatu rahasia yang tidak Salma ketahui sama sekali.
Lalu bagaimana kelanjutan hubungan mereka?
"Aku memang pergi tapi aku tidak akan pernah melupakan memori indah cinta kita " _Salma Rania
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan Beruntun
Hari kembali berganti, Sinar matahari kian meninggi bahkan mampu menembus kaca jendela kamar yang semalam tidak tertutup tirai itu. Seorang wanita nampak meringkuk di atas tempat tidur itu seorang diri.
Perlahan Salma membuka matanya secara perlahan. Seakan nyawanya belum terkumpul sepenuhnya, Salma kembali memejamkan mata ketika rasa pusing mulai menyerang.
"Ini kenapa lagi.."Gumam Salma, Perlahan wanita itu bangkit dan duduk sembari bersandar di sandaran ranjang.
Salma meraih ponsel miliknya, Wanita itu menghela nafas panjang. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Sepertinya ia bangun kesiangan hari ini, Mungkin gara-gara kebanyakan menangis semalam membuat wanita tidur larut malam hingga bangunnya pun terlambat.
Salma menatap nanar layar itu, Tidak ada panggilan atau pesan dari sang suami. Wanita itu mencoba mengetik sesuatu disana..
"Selamat pagi mas...
Centang dua tapi masih abu-abu, Pria itu tidak membuka pesan dari dirinya. Padahal sudah jelas-jelas pria itu sedang online sekarang, Lalu kenapa pesan darinya belum di baca.
"Eeeemmppp..
Salma segera berlari ke dalam kamar mandi dan sama seperti kemarin, Istri dari Abimana itu kembali muntah hebat. Padahal semalam Salma tidak makan apapun, Tapi Pagi ini wanita itu muntah mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.
Salma lemas, Ia bersandar di dinding seraya mengatur Nafasnya yang mendadak tak beraturan. Terlanjur berada di kamar mandi, Akhirnya Salma pun mulai membersihkan dirinya.
Sekitar sepuluh menitan, Salma pun sudah selesai dengan ritual mandinya. Dengan kimono yang kini melekat di tubuh moleknya, Salma berjalan menuju dimana benda pipihnya berada. Wanita itu langsung meraih ponselnya hendak kembali mengecek, Siapa tau pesan yang ia kirim untuk sang suami sudah di baca sehingga wanita itu mendapat balasan dari Abimana.
Namun nyatanya, Semua pupus. Pesan darinya belum di balas, Jangankan di balas di buka saja belum. Salma kembali terduduk di tepi tempat tidur itu, Rasa kecewa kembali menyelimuti nya.
Setelah semalam di tinggalkan Salma seakan belum jera. Dalam hatinya merasa mungkin saja Abimana masih marah dan besok akan membaik. Tapi semua tidak seperti itu, Sang suami memang benar-benar sudah tak peduli.
"Padahal aku cuma butuh balasan dari kamu mas..Agar aku tau kabar kamu hari ini...Tapi kenapa sesulit ini??"Lagi dan lagi, Setetes cairan bening mengalir di pipi mulus wanita itu.
"Ayolah, Salma.. Jangan nangis terus donk.." Gumam Salma seraya berusaha menguatkan dirinya sendiri. Tapi apalah daya, rasa sakitnya tidak bisa di bohongi.
"Huuufftt.."Salma menarik nafas dan segera menghapus air matanya. Salma meraih sebuah dress lalu mengenakan nya.
Ting..
"Itu pasti dari mas Abi...
Dengan begitu cepat Salma meraih ponselnya, Wanita itu tersenyum tatkala ada suara pesan masuk. Dibukalah pesan itu hingga senyum lebar itu mendadak pudar saat tau ternyata bukan Abimana lah yang mengirimkan pesan melainkan Aulia.
"Selamat pagi Salma... Bagaimana kabarmu? Apakah pagimu hari ini bahagia?
Sebuah senyum tipis terbit saat Wanita itu membaca pesan dari teman barunya. Akhirnya ada juga orang masih peduli padanya.
"Pagi juga.. Kabarku cukup baik hari ini...Terima kasih sudah bertanya..
"Kau adalah temanku sekarang.. Wajar jika aku bertanya...Baiklah.. hati-hati ya..Jadilah wanita yang kuat, Aku pamit kerja dulu..
"Baiklah hati-hati.." Begitulah balasan pesan yang di kirim oleh Salma. Merasa sudah sangat siang. Salma Akhirnya keluar dari kamar pribadinya. Dengan ponsel yang berada di dalam genggamannya, Wanita itu berjalan menuju meja makan.
Begitu lahap Salma sarapan pagi ini. Wanita itu seakan tidak makan selama tiga hari, Padahal sebenarnya hanya dari semalam. Sambil menyuapkan makanan, Sesekali Wanita itu melirik ponsel miliknya siapa tau ada balasan dari sang suami.
.
.
.
Sementara di tempat lain, Saat waktu menjelang siang. Abimana yang baru saja memulai meeting nya bersama para petinggi kini tengah fokus dengan persentasi salah satu sekertaris seorang pengusaha yang termasuk lawannya saat ini.
Namun fokus Pria itu teralihkan dengan pesan beruntun yang masuk ke dalam ponsel miliknya. Bukan hanya Abimana saja yang tak fokus, Beberapa orang yang satu meja bersamanya pun juga ikut tidak fokus. Bahkan ada beberapa dari mereka menggerutu tak jelas dan ada juga yang geram.
"Abi, Bisakan kau ubah ponsel mu ke mode silent.. "Bisik Clara di telinga pria itu. Abimana mengangguk.
Pria itu meraih ponselnya. Dan benar saja, Beberapa pesan dari sang Istri bermunculan disana.
"Mas Abi...
"Mas Kamu dimana? Kok Chat ku gak kamu balas tadi pagi..
"Selamat siang mas Abi..
"Mas Abi, sekarang waktunya makan siang, Mas Abi Sekarang udah Makan belum..?
"Mas, Balas donk..Aku ingin tau kabar kamu loh..
"Mas, Aku sayang kamu.. Ilove you..
Dan masih banyak pesan lainnya yang masuk, Tidak hanya itu saja. Beberapa kali panggilan beruntun pun juga masuk membuat Abimana marah juga akhirnya.
"E..maaf sebelumnya.. Saya permisi keluar sebentar.."Pamit Abimana pada para petinggi yang tengah berada di ruang rapat tersebut.
Abimana keluar dari ruangan itu dan langsung menghubungi Salma yang sejak tadi menurutnya sangat mengganggu.
Tuuuutt.... tuuuttt...
"Halo mas...Mas
"Bisakah kau tidak menggangguku Salma!!" Belum juga Salma selesai bicara, Abimana sudah memotong pembicaraan sang istri dengan ucapan yang langsung membuat Salma di seberang sana terdiam.
"Maaf mas...A.. aku cuma..Mau tau kab...
"Asal kamu tau! Gara-gara kamu mengirim pesan yang tidak penting itu, Aku di tegur oleh para petinggi lainnya... Aku malu! Asal kamu tau!!
"Mulai sekarang gak usah hubungi aku lagi kamu ngerti! aku muak!!.." Ucap pria itu dengan begitu pedas. Tak ada jawaban dari wanita itu hanya terdengar isak tangis saja yang Abimana dengar.
Jantung Abi bergetar Mendengar tangisan itu. Mendadak pria itu merasa bersalah, Apa ia sudah keterlaluan?
"Ayolah.. Abi fokus, Jangan hiraukan dia.." Sejenak pria itu tersadar, Dengan tanpa perasaan Abimana memblokir nomor sang istri agar wanita itu tidak mengganggu nya lagi.
.
.
.
Tbc
.... Di Santet Online aja kali si Abi yah...
biar bisa punya anak
kan kasian auliya kalo g punya anak
lanjut jngn kendor gas terus
muda2han ali sembuh g mandul terus punya anak sm auliya