Memori Cinta Kita ( Abi & Salma )
Dooorrrr!!
Dooorr...Dooorr...
Suara tembakan begitu menggema di sebuah rumah besar nan mewah bak istana itu. Beberapa orang pelayan wanita terkapar di lantai yang dingin itu dengan bersimbah darah.
Beberapa orang berpakaian serba hitam tiba-tiba masuk ke dalam rumah besar tersebut untuk menyerang dan mengambil harta serta barang yang berada di sana.
Entah siapa mereka tidak ada yang tau. Namun kabar yang beredar mereka adalah salah satu kelompok Geng yang terkenal kejam dan sadis. Geng yang berjumlah sebanyak tujuh orang itu mulai mengepung rumah yang bak istana tersebut tepat pukul dua belas malam.
Para penjaga di luar sudah banyak yang tewas, Belum lagi yang di dalam. Para pelayan juga sudah banyak yang tak bernyawa akibat serangan yang mereka lakukan. Mulai dari menusuk, menembak dan berhajar dengan membabi buta.
Praaangg..
Pyaaarr....
Barang-barang yang berada di dalam rumah itu sudah banyak yang pecah akibat di banting dan di hancurkan. Semua ruangan yang semula rapi kini tampak berantakan bak kapal pecah malam itu.
"Mom..Dad..Abi takut.." Ucap seorang bocah berusia delapan tahun sambil bercerai air mata. Bocah itu mencoba berlindung di tengah-tengah orang tuanya.
"Mas..Ini gimana? mereka itu siapa?"Seorang wanita cantik juga terlihat sangat ketakutan. Ia menatap sang suami yang kini berada di sampingnya. Keduanya kini tengah bersembunyi di salah satu ruangan kosong tak terpakai.
"Sayang kamu tenang ya.. Kita akan cari jalan keluarnya.."Pria bernama Cristiano Nadella itu juga sedang berusaha menenangkan istri dan juga putranya. Ia juga takut sebenarnya, Hendak melawan percuma, Tak ada pengawal satupun disana. Dan rata-rata semua penjaga di rumahnya sudah tewas
Dooorrr...
Wanita yang bernama Mayura Vandesh itu menangis. Suara tembakan itu terdengar lagi. Ia tak tau bagaimana nasibnya setelah ini. Yang wanita pikirkan hanya putra semata wayangnya.
Cristiano mengintip di sela-sela pintu itu. Ia juga bingung siapa para pria serba hitam tersebut. Mereka tiba-tiba saja datang dan menyerang kediamannya. Dengan topeng di wajah membuat Cristiano tidak dapat mengenali para pria yang berjumlah tujuh orang itu.
"Cepat geledah rumah ini.. Cari semua para penghuninya.. Jangan sampai ada yang tersisa.."Perintah salah satu dari mereka yang tak lain adalah kepala komplotan tersebut.
Mereka kembali menggeledah. mengacak-acak hingga begitu banyak barang yang hancur.
"Mas.. Gimana kalau kita ketahuan..
"Ssstt...
"Tuan.."Seorang pemuda bernama Charles masuk ke ruangan itu. Pria berusia tiga puluh tahun tersebut adalah orang kepercayaan Cristiano. Pria itu juga sudah bekerja bersama Cristiano selama pepuluh tahun. Bahkan Charles sendiri di percaya untuk sang putra yaitu Abimana.
"Charles kamu disini? Kau tidak apa-apa kan? " Charles menggeleng, Sejak tadi Charles juga ikut bersembunyi. Hingga pemuda itu tanpa sengaja melihat sang Tuan diam-diam keluar dari kamarnya dan bersembunyi di salah satu ruangan yang tidak terpakai.
Merasa sedikit aman,Charles segera menyusul sang Tuan. Setidaknya ia harus aman dulu sekarang. Ingin rasanya maju dan melawan mereka tapi itu tidaklah mungkin. Orang-orang itu jumlahnya lebih dari tiga orang dan masing-masing membawa benda-benda yang sangat bahaya.
"Uncle..." Charles meraih Abimana dalam pangkuannya, Bocah itu masih menangis ketakutan.
"Sudah tenang ya.. semua akan baik-baik saja..
"Charles..
"Iya Tuan..
"Saya akan keluar.. Kamu tolong jaga istri dan anak saya..ya.."Pria itu hendak beranjak namun sang istri segera mencegahnya.
"Mas.. Kamu mau kemana..."Cristiano berjongkok ia menatap sendu sang istri yang sangat ia cintai itu.
"Aku akan ke kamar kita sebentar... Aku harus mengambil beberapa berkas setelah ini aku akan kembali..
"Tapi mas...
"Seenggaknya aku harus bisa menyelamatkan salah satu harta peninggalan papa Mayura.. doakan saja.." Wanita itu diam, Akhirnya ia pasrah dan membiarkan suaminya pergi.
.
.
.
"Heyy.....
Cristiano segera berlari dari kejaran para komplotan mematikan itu. Dengan beberapa berkas di tangan,Cristiano berlari menghindar dari serangan pria berbaju hitam tersebut. Bahkan lengannya sampai berdarah akibat terkena tembakan.
Cristiano kembali masuk ke tempat tadi dan semua itu jelas di ketahui oleh para manusia-manusia kejam itu.
"Tuan...
"Charles..
Braaakk.... braaakk
"Mas mereka tau kita ada disini... ini gimana mas.." Dengan derai air mata Mayura menatap suaminya. Pria itu menggeleng seakan sudah pasrah.
Pintu yang tengah terkunci tersebut terus di dobrak. Cristiano menoleh, Ia menatap Charles dengan tatapan memohon.
"Aku tidak tau harus menaruh harapan kepada siapa lagi.. hanya kau satu-satunya orang yang sangat aku percaya... "Cristiano menyerahkan beberapa berkas yang sempat ia ambil dari kamarnya
"Tuan..
"Ini adalah berkas .. Dalam berkas ini Berisikan harta peninggalan orang tuaku.. Tolong di jaga.. Dan satu lagi, Jika aku tidak selamat tolong rawat putraku dengan baik..."Ucap Cristiano dengan derai air mata. Melihat orang-orangnya sudah banyak yang tewas, Cristiano tidak berpikir panjang lagi. Sudah pasti ia juga akan ikut tewas setelah ini.
Pria itu menatap pintu yang terus di dobrak dan di tendang dari luar, Bahkan pintu tersebut sudah rusak saking kerasnya tendangan tersebut.
"Mas.. Kamu mau kemana?? "Mayura kembali mencegah suaminya yang hendak pergi lagi.
"Aku pasrah.. Mereka sedang mengincar ku sekarang..."Mayura menggeleng ia tidak mau di tinggal laki-laki itu, Ia tidak ingin berpisah dengan laki-laki itu..
"Selamatkan dirimu Mayura.. Jaga putra kita.. Jangan begini.." Mayura menggeleng setidaknya jika dirinya selamat suaminya juga harus selamat.
" Enggak .. Kalo kamu pergi aku ikut mas.. Atau, kita lawan mereka sama-sama mas..
"Sayang..
"Daddy..Mommy..
"Sayang..Kamu jaga diri baik-baik ya.."Mayura mengecup kening putranya. Ia tidak tau akan selamat atau tidak, Tapi yang pasti untuk saat ini putranya yang harus selamat lebih dulu..
"Ayo! Dobrak lagi sampai pintunya terbuka.. Bunuh semua orang yang ada di rumah ini.. Kuras habis hartanya..setelah itu bakaarr!!!
"Charles.. cepat bawa putra ku pergi dari sini..
"Tapi Tuan..
"Daddy..huuuu.. "Tangan bocah itu menggenggam erat kaos sang Daddy.
"Sayang kamu ikut Uncle Charles dulu ya.. "Ucap Cristiano membujuk putranya agar ikut Sang bodyguard pergi.
"Gak mau!! "Bocah itu berontak, Ia tak mau dengan siapapun, Ia hanya ingin bersama Kedua orang tuanya.
"Tuan muda.. Ayo kita pergi Tuan..
"Gak mau!!..
Charles menatap pintu yang sepertinya sebentar lagi akan terbuka. Tidak ada pilihan lain Charles segera membawa Sang Tuan Muda masuk ke dalam salah satu lemari kayu yang berada di ruangan itu. Tidak lupa membawa beberapa berkas yang sempat Cristiano berikan tadi.
Tepat lemari tertutup rapat bersamaan dengan itu pintu terbuka sepenuhnya. Mayura berteriak, Sementara Charles membungkam mulut Abimana agar bocah delapan tahun itu diam dan tidak bersuara.
Beberapa orang masuk. Ada yang membawa pistol, Parang dan alat benda tajam lainnya.
"Ka..kalian siapa?" Cristiano gugup, Bersama sang istri pria itu meringsut mundur.
"Katakan.. apa sandi brangkas itu.." Cristiano menggeleng. Jika ia masih bisa selamat mungkin akan lebih baik ia katakan apa sandinya, Karena harta masih bisa di cari. Tapi apabila ujung-ujungnya ia terbunuh, maka semua percuma.
"Cepat Katakan apa sandi brangkas itu.. KATAKAN!!!" "Bentak pria bertopeng itu di akhir kalimatnya.
"Tidak! Aku tidak akan pernah mengatakannya.."Pria di balik topeng itu tertawa, Dia berjongkok mendekati Mayura yang menangis ketakutan sejak tadi.
"Ayo katakan cantik.. Apa kata rahasia brangkas itu.."Sama seperti sang suami Mayura menggeleng. Karena percuma walaupun ia beritahu jika akhirny dia juga akan terbunuh.
Pria itu tampak murka, Sebuah pistol kembali di todongkan ke arah Cristiano dan istri.
"Sepertinya kalian lebih memilih untuk mati..
"Jangan.. Jangan bunuh..kami.. Jang..
Dooorrrr..Dooorr...
Sepasang suami dan istri itu akhirnya tewas dengan peluru tembus di kepala. Para manusia iblis itu tertawa terbahak disana.
",Lihatlah..Itu akibatnya jika mereka berani melawanku..."Tawa itu kembali menggelegar di ruangan tak terpakai itu.
Semua perbuatan itu tak lepas dari penglihatan Charles yang masih berada di dalam lemari. Mata pria itu membasah, Tangannya juga basah dengan tangisan Abimana yang juga ikut menyaksikan secara langsung adegan pembunuhan tersebut.
"Setelah ini bakar rumah ini sampai hancur tak tersisa.."Ucap salah satu diantara mereka, Topeng dibuka hingga terlihatlah dengan jelas wajah si pria pembunuh tadi.
Tanpa pria itu sadari sebuah mata menatap tajam pembunuh itu di balik pintu lemari yang kini menjadi tempat persembunyiannya.
"Badjingan..Tunggu pembalasanku..
.
.
.
TBC
.....Novel Baru, Mohon untuk dukungannya ya.....🤗🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Fitra Susanti
lanjut kak, aku tnggu bab" slnjut nya kk
2024-02-21
3
Evi Alvian
Aku mampir juga thour...baru awalnya aja udah seru apalagi bab selanjutnya...
Lanjuttt semangattt💪💪
2024-02-21
1
Viena Alfiatur Rohman
Aku ikutan mampir ya.. kyaknya ini crita masalalu kan..
2024-02-21
2