Ini novel pertama ku,smoga suka
"tuan tolong hentikan,ssshhh sakit...."
Pria bertubuh kekar itu menarik paksa tangan Delia, dia membawa delia masuk kedalam kamar nya dan menghempaskan tubuh delia ke atas ranjang yang berujuran king size
"tolong bantu aku hhmmmm,aku akan membayar untuk pelayanan mu malam ini "
Silahkan mampir dicerita ku ini, smoga pada suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aspriyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Gilang hanya tertawa saja,dia masih melihat wajah Delia yang memerah dan dia tau kalau Delia semakin ngak nyaman dengan tubuh mereka yang saling menempel.
Setelah melakukan pembayaran,gilang mengajak Delia untuk kembali kerumah nya. Dia hanya akan mengantar kan Delia sampai didepan rumah nya saja, karena berkali kali Farel menghubungi nya dan menginginkan dirinya tiba di perusahaan dengan cepat.
"Aku pergi dulu,masuk lah " ucap Gilang,dia memang sedang terburu-buru karena Farel mengatakan kalau mereka akan menemui rekan bisnis yang berasal dari luar negeri. Harus nya besok ,tapi karena mendadak rekan bisnis nya akan kembali besok ke negara nya sehingga mau tak mau Gilang dan Farel harus menemui nya.
Gilang mengernyitkan dahi nya saat melihat mobil salah satu kerabat dari ayah nya, walaupun dulu sering sekali keluarga dari ayah nya itu berkunjung tapi dia sedikit ngak suka melihat nya. Entah kenapa tapi dia juga ngak bisa menolak keinginan mereka untuk menjalin silaturahmi seperti ucapan mereka pada nya ,sehingga dia hanya bisa menerima nya saja .
Delia yang sudah melihat mobil gilang pergi,dia pun berjalan masuk dengan banyak nya bungkusan ditangan nya. Dia tidak melihat bik rani disana,dia yakin kalau bik rani sedang menemani nyonya Lena seperti biasa nya .
Delia memang sedikit bingung melihat mobil yang ada di halaman depan,tapi dia ngak mau memikirkan nya. Dia pun berjalan dengan pelan kedalam kamar nya, meletakan beberapa bungkusan untuk nya dan ingin segera menemui nyonya Lena.
Delia tau kalau dia harus memberikan kue pesanan nyonya Lena,dia juga sudah membawa wadah nya dan akan masuk melalui pintu kamar yang terhubung dengan kamar nya karena dia malas untuk memutar kembali ke pintu depan nyonya Lena
"Dasar wanita pembawa sial,kau pikir kau bisa membuat suami mu hidup kembali "
"kau hanya menyusahkan gilang, dia tidak akan menikah karena diri mu yang membawa sial"
"Bukan karena dia begitu menyayangi mu dan ingin selalu bersama mu,tapi karena kau yang membawa sial. Makanya ngak ada wanita yang mau mendekati nya, mereka ngak mau ketularan sial dari mu"
"kau harus nya sadar dan memilih untuk pergi dari sini,dari pada terus menjadi benalu dikeluarga ini. Biarkan gilang meraih kehidupan yang lebih baik lagi dengan wanita yang dia cintai, bukan dengan mengurus mu "
Delia yang mendengar nya merasa marah dan kesal,dia merekam sebagian ucapan dan tindakan sepasang paruh baya yang berada didalam kamar nyonya Lena. Dia merasa kalau apa yang di lakukan oleh kedua nya merupakan hal yang ngak pantas,sehingga dia melaporkan nya pada gilang nanti nya .
Delia ngak bisa diam saja ,dia merasa kesal dan marah jika membiarkan sepasang suami istri itu menarik rambut dan memukul kepala nyonya Lena dengan cukup kuat .
"seperti nya mereka sengaja melakukan di bagian kepala, bukan hanya karena ingin membuat ibu gila tapi karena ngak akan meninggalkan jejak " batin Delia dengan kesal
Ceklek
Delia membuka pintu kamar nya yang terhubung dengan kamar nyonya lena,dia berjalan seolah tak melihat apa pun. Dengan kepala menunduk dan tersenyum tipis dia berjalan mendekati nyonya Lena,dia bisa melihat wajah nyonya Lena yang sudah ketakutan .
Bahkan air mata sudah mengalir disudut mata nya, dia pun menangkup wajah keriput itu dengan kedua tangan nya. Menampilkan senyaman manis dibibir nya sehingga membuat nyonya Lena ikut tersenyum,dia suka dengan senyuman nyonya Lena .
"Jangan menangis,apakah sakit hhmm" ucap Delia dengan pelan,sehingga hanya mereka berdua saja yang tau.
Delia menghapus air mata nyonya Lena, kemudian merapikan rambut nya dan memakaikan hansfree blutut di salah satu telinga nyonya Lena. Dia menyetel lagu-lagu komedi membuat nyonya Lena tersenyum karena lucu nya, hal itu membuat Delia merasa lega.
Delia ingin memberikan pelajaran pada kedua nya ,tapi melihat senyuman di bibir si wanita membuat nya mengernyitkan dahi nya. Dia bisa melihat wanita itu mengeluarkan sebuah bungkusan yang berisi pil,dia ngak tau apa itu makanya Delia memilih untuk bekerja sama dengan mereka.
"kau perawat baru si pembawa sial ini ?" tanya si wanita.
"kau ngak takut ikut sial karena dia ?" tanya nya lagi
Delia masih diam saja ,dia masih melihat si wanita memegang bungkusan di tangan nya. Dia ingin tau apa yang akan dilakukan oleh mereka,kemudian Delia berjalan ke arah meja yang berada didekat tempat tidur.
Sebelum nya gilang sudah memberitahukan pada Delia, ada sebuah tombol di balik meja. Tombol darurat, jika tombol itu di tekan maka dari ponsel gilang akan mendapat kan notifikasi dari cctv dan dia akan segera melihat apa yang terjadi didalam kamar nyonya Lena dengan jelas.
"Kau sedang apa hah?" tanya wanita yang sedari tadi menatap ke arah Delia dengan kesal,karena dia berbicara dan Delia tidak begitu memperhatikan nya.
"tidak ada nyonya,saya hanya memastikan kalau obat milik ibu Lena sudah diminum " ucap Delia dengan tenang,walaupun nyonya Lena mendengarkan lagu dari ponsel nya tapi dia juga ikut memperhatikan apa yang terjadi didalam kamar itu
Hati nyonya Lena sedikit tenang setelah ucapan dan cara Delia menenangkan nya,dia merasa sadar sepenuh nya saat ini. Bisikan kalimat dari Delia membuat nya semangat untuk menjalani semua nya dengan baik,dia merasa senang bersama dengan Delia.
"Ini,kau harus memberikan obat ini pada nya . Dia harus mengkonsumsi obat ini agar jiwa dan tubuh nya lebih baik,dia akan segera sampai ke surga tanpa sakit lagi" jelas wanita muda dengan senyaman lebar dibibir nya, Delia langsung melotot.
Delia menatap tak percaya pada wanita muda didepan nya, dia merasa terkejut mendengar ucapan dari wanita itu membuat dirinya merasa marah tapi Delia masih menunggu ungkapan yang lainnya lagi .
"Jangan terkejut begitu,kau akan mendapatkan bayaran yang cukup banyak jika tidak membocorkan apa yang kita bicarakan saat ini dan lakukan yang kami suruh" ucap wanita muda itu dengan senyuman yang masih lebar
"Ini,uang muka untuk mu . Kau jangan takut,perawat sebelum-sebelum nya juga melakukan hal yang sama seperti ini . Kami ngak akan melibatkan mu ,apalagi obat ini tidak dapat di deteksi oleh alat alat dari kedokteran jadi sangat aman untuk dikonsumsi" jelas pria yang sedari tadi memaki dan menghina nyonya Lena,walaupun nyonya Lena tak mendengar nya tapi gilang mendengar semua nya dari kantor nya
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘