Aku tidak bisa menceraikan mu shafa, tapi aku juga tidak bisa meningalkan alena, apa lagi saat ini alena tengah hamil anak ku, dan aku juga sudah berjanji untuk bertanggung jawab.
begitu lah ke egois san Cakra sebagai seorang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada yang sedang jatuh cinta
"Terdengar Suara ponsel Shafa berbunyi, Shafa pun langsung meraih ponsel nya yang ia letakan diatas meja kerja nya.
" Ada apa pak Shaheer telpon'?
"Hallo,, Assalamu'alaikum pak shaheer?
" Waalaikumsalam dek Shafa? kok panggil nya pak lagi,? tanya pria itu.
"I,, iya ada apa mas"? jawab Shafa
" Nggak papa aku cuma mau telpon kamu aja.
"Kamu ada waktu gak? tanya Shaheer
Udah ah mam aku kekamar dulu, ucap shaheer kesal gak mama nya gak papanya sama aja mengejek nya.
" Waktu,,,?
"iya, kalau ada waktu aku jemput kita makan siang bareng.
Mila yang mendengar kata jemput dan makan siang langsung heboh sendiri menyuruh Shafa mengiyakan.
Entah sejak kapan juga Mila menguping pembicaraan Shafa, padahal sebelum nya Mila tidak ada diruangan Shafa dan ini tiba-tiba saja muncul.
"Gimana,,? tanya Shaheer karena Shafa hanya diam saja, namun hatinya jangan ditanya.
" Udah iya in aja" bisik Mila pada Shafa.
"Maaf mas,, tapi siang ini" belum juga Shafa selesai bicara ponsel sudah direbut oleh Mila.
"Hallo pak ini saya Mila.
Kata Shafa iya mau, dia malu ngomong sendiri.
Setelah berbicara ponsel pun Mila berikan lagi pada Shafa.
" Sebentar lagi aku kesana jemput'
Shaheer pun langsung menutup telfon nya tanpa salam.
Shafa yang mulai mengomel pada Mila karena bisa bisanya ia mengiyakan ajakan shaheer itu.
"Mil,, apa'an sih main bilang mau aja"
rengek Shafa pada Mila yang tersenyum penuh kemenangan.
"Udahlah,, fa, semoga kalian berjodoh ya.?
Mila mendoakan sahabat nya sembari memencet hidung Shafa.
" Aauu sakit tau, Shafa menyengir,
"He,, he,, he,, maaf'!
Saat Shafa dan Mila sedang asik berbicang bincang tiba-tiba.
Tok,, tok,, tok,, terdengar suara ketukan pintu.
maaf Bu bos cantik, diluar ada yang mencari Bu bos, kalau gak salah tadi namanya Shaheer.
ucap salah satu karyawan Shafa.
"Oh ya tolong bilangin suruh nunggu dulu, sebentar lagi aku keluar.
" Baik Bu bos cantik.!
"Udah sana buruan kasihan tuh sudah ditunggu in diluar. ucap Mila.
Shafa keluar untuk menghampiri Shaheer.
Saat Shafa keluar, Shaheer terpesona karena penampilan Shafa yang terlihat anggun dengan setelan celana kain dan atasan Blazer yang dipadukan dengan hijab warna senada, tak lupa wajah nya ia poles dengan Make-up tipis-tipis membuat penampilan Shafa terlihat cantik.
"Udah sana berangkat"
Mila membuyarkan lamunan mereka, entah apa yang ada dipikiran masing-masing.
"Eh, iya ayo dek Shafa!
Ajak Shaheer dengan sedikit gugup.
Shafa pun mengikuti langkah pria itu. Shafa terkejut saat Shaheer membuka kan pintu untuk nya.
Mila yang melihat itu saja heboh sendiri.
" Maaf mas saya bisa sendiri!
"Silahkan, Shaheer mempersilahkan.
" Teri,, makasih! Jawab Shafa gugup.
Shaheer pun melanjutkan mobilnya ke tempat tujuan.
Shaheer mengajak Shafa makan disebuah restoran yang begitu indah, karena saat kita duduk mata kita langsung disuguhkan dengan pemandangan sangat indah.
"Bagus banget tempat nya mas?
Shafa begitu takjub melihat keindahan pemandangan nya.
" Kamu suka'?
"Shafa hanya mengangguk cepat.
"Kita duduk disitu saja ya, Shaheer menunjuk kursi yang masih kosong.Shafa pun mengikuti pria itu.
" Mau makan apa, ?
Tanya Shaheer sembari menyerahkan kertas menu pada Shafa.
"Terserah mas Shaheer saja, jawab Shafa dengan agak malu.
" Jangan terserah gitu dong, saya nggak tau selera kamu, nanti aku pesan takut nya kamu gak suka.
Akhirnya Shafa melihat lihat menu menu yang tertera di kertas itu.
"Saya pesan ini saja mas" Shafa menunjuk pada gambar ikan gurame asam manis. karena Shafa paling tidak suka dengan yang pedas pedas.
"Mbak,! panggil Shaheer pada pelayan resto.
"iya ada yang bisa saya bantu mas, ?
tanya pelayan tersebut dengan ramah.
" Saya pesan ikan gurame asam manis dua.
"Minum nya apa mas? tanya lagi sang pelayan tersebut.
" Kamu mau minum apa, tanya pria itu pada Shafa.
"Aku air mineral aja sama jus mangga. Jawab Shafa
"Kalau gitu air mineral nya dua, jus mangga nya dua mbak.
" Ada lagi,?
"Sudah itu saja'
Pelayan itu pun menjauh dari mereka, untuk menyiapkan pesanan pelanggan nya.
Saat menunggu pesanan tidak ada obrolan apa pun, malah Shafa asik memandan dan foto foto lokasi. Yang memang pemandangan nya indah.
lima belas menit kemudian, pelayan datang dengan membawa pesanan yang tadi mereka pesan.
"Dek,, makan dulu, Shafa yang sedang asik sampai tidak melihat kalau pesanan nya sudah siap.
"I ya mas, maaf habisnya pemandangan nya indah banget, aku baru ini ke sini. jawab shafa.
" Sudah makan dulu, nanti lanjut lagi foto fotonya.
"Shafa kan jadi malu, karena sudah berlebihan.
Shaheer dan Shafa mulai menyantap makanannya masing-masing, tidak ada obrolan sama sekali saat kedua makan.
" Dek,, aku mau tanya boleh,? ucap Shaheer membuyarkan keheningan.
"Tanya apa mas,?
" Apa kamu sedang dekat dengan seseorang?
eem,, maksudnya apa kamu sudah punya pacar atau apa gitu, setelah bercerai dari Cakra.
tanya pria itu dengan ragu.
Pria itu memang sudah tau kabar soal perceraian shafa dengan suaminya dari Adit selaku teman sekaligus pengacara Shafa yang juga teman Shaheer juga saat kuliah.
"Untuk saat ini masih belum mas,!
Aku masih capek rasanya di khianati. pengen menikmati kesendirian dulu. Ucap nya
Meski dalam hati nya ia merasakan debaran hebat saat dekat dengan pria yang pernah ia tolak cintanya itu.
Pria Yang bernama Shaheer itu memang pernah menyatakan cintanya saat bersama Cakra juga. entah kenapa pilihan nya jatuh kepada Cakra, meski saat itu sebenarnya Shafa juga menaruh hati pada Shaheer.
"Apa kamu tidak mau mencoba nya lagi, tidak semua laki-laki itu pengkhianat dek.
" Iya sih,, tapi aku pasrah saja sama yang diatas mas, jawab Shafa tanpa menatap lawan bicaranya.
"Ya sudah, ayo kita pulang, ajak Shaheer
Shafa menganguk dan mengikuti langkah Shaheer.
" Terima kasih, ucap Shaheer
saat Shafa hendak turun dari mobil.
"Harus nya saya yang berterimakasih karena mas sudah ngajak saya makan.
" iya sama sama dek,, aku juga terimakasih karena kamu mau menemani ku siang ini.
"Kalau gitu saya turun dulu mas.
Assalamu'alaikum.
" Waalaikumsalam dek.
Shafa pun turun dari mobil Shaheer. Setelah Shaheer melihat shafa masuk ke dalam rumah, pria itu pun melanjutkan kembali mobilnya.
Shaheer langsung pulang kerumah, tidak melanjutkan ke kantor nya.
Rasanya hari ini pria itu sangat bahagia.
Shaheer, kenapa kamu masuk masuk senyam senyum sendiri? tanya mama Amel yang sendang bersantan diruang tamu. ditemani pak Salman papa Shaheer.
"Nggak papa mam,, "
Shaheer menghampiri mama amel lalu mengecup kedua pipinya, tak lupa ia juga mencium punggung tangan mama dan papa nya.
"Wah,, wah,, ini kaya ada apa-apa ini mah,
kaya papa dulu waktu masih muda pas lagi jatuh cintrong sama mama, juga seperti itu sikap nya.
" Apa apa an sih papa! muka Shaheer memerah malu-malu.
"Kayak nya iya pah, anak laki-laki satu satunya ini lagi jatuh cinta ini, coba sini cerita sama mama.
mama amel langsung menarik Shaheer untuk duduk disebelah nya.
" Ada apa,? tanya mama amel.
" Gak ada papa mams, cuma lagi senang aja!
" Iya penyebab kamu senang di siang bolong ini apa?
"Tadi Shaheer habis ngajak makan siang sama perempuan.
" Serius kamu her" Pah anak kita akhirnya laku juga. ucap mama amel.
" Memang nya ada perempuan yang mau sama kamu, goda papa Salman.
"Pasti ada lah pa, cuma Shaheer masih takut pa, ma, takut ditolak lagi.
" Kamu ini perang juga belum sudah mundur dulu.
"Habis nya dulu Shaheer pernah ditolak ma.
" Memang nya siapa wanita itu, kenapa bodoh sekali menolak anak mama yang cakep nya ngalahin Arjuna dalam tokoh per wayangan ini.
ujar mama amel dengan senyum penuh makna.
"Mama masih ingat teman kuliah ku yang bernama Shafa, yang dulu pernah nolak cinta ku yang kedua orang tuanya meninggal itu.
Mama amel mencoba mengingat ingat memori nya sekitar 4 tahunan lalu.
" Oh.. wanita yang orang tuanya meninggal karena kecelakaan setelah merayakan ulang tahun anak nya itu bukan. tanya mama amel memastikan.
"iya mam.. jawab shaheer
" Jadi kamu masih menunggu cinta dari wanita itu, sampai rela jadi perjaka tua. ucap mama amel mengejek.
Di dalam kamar Shaheer senyum semum sendiri,
