seorang wanita yang berumur 35 tahun
setelah di tinggal suami nya ia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupkan kedua anaknya
Chintya Amora adalah janda yang memiliki 2 anak ya itu Rendy Azalia Amora dan Cantika Azalia Amora
setelah 3 tahun kepergian sang suami Chintya tetap memilih untuk sendiri padahal banyak lelaki dan duda mapan siap menjadikan nya istri
mau tau lanjutnnya silahkan baca ya , semoga terhibur dan semoga betah ya bacanya 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Masitah Putri Asni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 31
Chintya yang merasa ada yang memegang tubuhnya membuka mata dan terkejut ketika melihat banyak pelayan sedang memandikannya
" apa yang kalian lakukan !!!" teriak Chintya
" maaf nyonya tuan menyuruh kami untuk membersihkan anda " kata salah satu pelayan
" aku bisa melakukannya sendiri "
" pergilah aku mau mandi " kata Chintya mengusir pelayan yang ada dikamar mandi itu
" tolong panggilkan Nisa , kalian boleh pergi dan lakukan hal yang lain " kata Chintya
"ba..baik nyonya " jawab Meraka serempak dengan sedikit gugup mereka gugup bukan Karna takut pada Chintya tapi Karna melihat bentuk tubuh Chintya yang sangat sempurna , bahkan beberapa dari mereka iri
" aku seperti memandikan manekin " kata pelayan 1
" iya tubuh nyonya muda sangat sempurna, aku bahkan iri dengannya " kata pelayan 2
" shutttt, diam lah jika kalian masih menyayangi perkerasan Kalian " kata pelayan lainnya
mereka pun keluar dan memangil nisa , Nisa masuk kedalam setelah mengetuk tiga kali ,
" nyonya anda memangil saya" kata Chitnya yang sudah memakai baju
" Nisa dimana Arlan?" kata Chintya
" tuan ada di bawah nyonya " kata Nisa
" emm, Nisa disini di manakah ada pohon pisang " kata Chintya
" saya kurang tau nyonya , apa perlu saya Carikan " kata Nisa
" tidak perlu " kata Chintya
Ketika asik berbincang pintu kamar di ketuk
tok tok tok
" Masuk " jawab Chintya , ternya itu adalah bi Imah yang datang dengan troli makanan
" nyonya makanlah tuan menyuruh saya membuatkan Anda sop ayam " kata bi Imah sambil menata makanan di atas meja
" bi aku tidak mau makan SOP , bisa tolong buatkan aku bubur ayam ? " kata Chintya
" baik nyonya "kata bi Imah sambil membereskan kembali makanan yang di tatanya tadi
bi Imah keluar kamar dan bertemu Arlan ,
" dia sudah selesai makan bin?" tanya Arlan
" maaf tuan nyonya minta di buatkan bubur ayam " kata bi Imah
" bubur ayam " kata Arlan bingung
bagaimana tidak sekarang sudah waktunya makan malam kenapa Chintya malah meminta bubur ayam aneh saja pikirnya
Arlan masuk ke kamar melihat istri dan pengawalnya berada di balkon , ia menghampiri
Nisa yang melihat Arlan datang segera pergi dari sana
" kamu pengen makan bubur ayam ?" tanya Arlan sambil memeluk Chintya dari belakang
" iya ntah kenapa aku ingin " kata Chitnya yang terus memandangi langit senja
setelah lumayan lama menunggu akhir Bu Imah masuk dan mengantarkan bubur ayamnya
" nyonya , tuan ini bubur ayamnya " kata bi Imah
"makasih ya bi " ucap Chintya
baru makan sesendok Chintya sudah tidak mau memakannya ,bukannya tidak enak tapi entah kenapa ia malah ingin Arlan yang membuatkan untuknya
" honey aku mau kamu yang membuatkan untuk ku " kata Chitnya manja
" apa, tapi aku tidak bisa sayang " kata Arlan
" apakah tidak enak ? " tanya Arlan sambil mencicipi bubur ayam buatan bi Imah
" ini enak sayang, makanlah biar aku suapi " kata Arlan sambil menyuapi Chintya
Bukannya senang Chintya malah menangis , Arlan yang melihat Chitnya nangis bingung.
" kamu tidak mau membuatkannya untukku ,,?"kata Chintya sambil menangis sesenggukan
" baik baik aku buatkan " kata Arlan sambil menghapus air mata chintya
Setelah itu arlan beranjak menuju ke dapur untuk membuat kan Chintya Bubur ayam
Sesampainya di dapur para pelayan terkejut melihat kedatangannya
" tuan apa Anda membutuhkan sesuatu ? " tanya bi Imah
"nggak bi aku mau membuatkan bubur ayam untuk Chintya, dia tidak mau memakan kalau bukan aku yang membuatkan, bibi tolong ajarkan aku" kata Arlan
setelah mengambil semua barang di Imah mengajarkan Arlan dan setelah hampir kurang lebih 25 menit Arlan berkutik di dapur ia pun kembali ke kamar
"sayang aku sudah membuatkannya"kata Arlan sambil membawa mangkuk bubur ayam
"benarkah kamu yang membuatnya"tanya Chintya dengan mata berbinar
"iya makanlah" kata Arlan